Home / Lain / My Dangerous Mafia / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of My Dangerous Mafia : Chapter 61 - Chapter 70

98 Chapters

61 Little Debate

"Jadi Daddy belum mati?" tanya Olivya dengan antusias.Mad menyenderkan punggungnya di sofa. "Ya, tapi aku tak tahu keberadaanya. Dia menghilang." ujar Mad."Mad, aku bisa membantumu untuk menemukan kakak iparku." seru Argo-Daddy Carson."Kau saja sendiri. Aku lelah mengejar buronan.""Mad, ayahku bukan seorang buronan." timpal Olivya yang tak terima."I know." balas Mad dengan santai.Hari sudah semakin terik. Lamora tidak membiarkan Olivya pulang, ia menyuruh cucunya itu untuk makan siang bersama. Tak lupa dengan Mad, pria itu akan tetap senantiasa menjaga Olivya. Semua orang berkumpul di meja makan. Benar saja, Lamora yang sering merasa lemas-lemasan, kini ia sangat bersemangat karena cucu dari putra satu-satunya berada disebelahnya."Menginaplah, nak." pinta Lamora pada Olivya.Olivya hendak membuka mulut, namun di potong oleh Mad."Tidak." sahut Mad."Kenapa kau melarangnya? Kau siapa? Ini rumah dia, rumah keluarganya." timpal Carson yang merasa jengkel dengan sikap Mad yang seen
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more

62 Mad & Carson Debat

"Hei, aku menandainya terlebih dahulu.""Tidak, aku membooking nya sejak awal."Perdebatan terus terjadi diruang bioskop antara Mad dan juga Carson yang ingin duduk disebelah Olivya."Minggir kau bocah, aku yang punya hak duduk disini." Mad menarik tubuh Carson yang sudah duduk disebelah Olivya dengan sangat mudah."Apa? Tidak, aku duluan yang disini." Carson mendorong tubuh Mad."CUKUP!! Cukup!" perdebatan mereka terhenti saat Olivya berteriak cukup keras."Aku akan berada ditengah." putus Olivya. Carson dan Mad pun duduk dibentang oleh Olivya. Sedangkan Verlyn dan Violin duduk berderet disebelah Carson."Verlyn, kau sudah meminta seseorang memutar filmnya?" tanya Mad."Sudah tuan. Tiga menit lagi akan di putar." balas Verlyn."Film apa?" tanya Carson."Satu gadis direbutkan dua pria."Film dimulai, lampu mulai diredupkan. Mata Mad tak fokus pada layar lebar, tetapi selalu melirik jika Carson berani menyentuh gadisnya sedikit saja."Kau mau?" Mad menoleh kearah Carson yang menawarkan
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more

63 Mad Wants Childern

Tidak ada lagi perdebatan diantara mereka. Olivya sibuk mencoba sepatu dengan wajah masam dan Mad yang fokus melihat kaki mulus Olivya."Sudah menatapku? Ayo pulang." ujar Olivya sambil membawa dua tas berisi sepatu dan juga gaun mewah."Belum, ayo ikut aku." Mad menarik pergelangan tangan Olivya."Kemana?" tanya Olivya."Toko emas."Sontak Olivya menghentikan kakinya. Cukup! Ini berlebihan, sudah berapa banyak uang yang Mad keluarkan untuk dirinya? Ini benar-benar keterlaluan."Tidak! Tidak! Tidak---""Gak usah drama, ayo." potong Mad yang seakan tau apa yang Olivya katakan.Olivya hanya mengikutinya. Ia akan gila jika terus-terusan berbicara dengan manusia otak batu seperti Mad. Segala bentuk tolakan, tak mampu meruntuhkan ego seorang Mad. Banyak pasang mata yang menatap Olivya karena merasa iri."Carson, Verlyn, dan Violin dimana ya? Sejak tadi tidak memunculkan badannya." gumam Olivya."Mereka berada di food court." balas Mad sambil membayar sebuah emas yang di belinya hanya untuk
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more

64 Gradma & Grandpa Madrick House

Mad mengantarkan Olivya ke suatu tempat yang sebelumnya tak Olivya ketahui. Lagi-lagi, Olivya harus izin tidak ke kampus karena Mad mengajaknya pergi tanpa ada wacana atau rencana. Olivya juga hanya mengenakan celana jins pendek diatas lutut dengan kaos putih bertuliskan Fire."Mad, bisakah kau memberitahuku kemana kita akan pergi?" tanya Olivya yang sudah mulai jengah sejak dari tadi pertanyaannya diabaikan terus.Diam, itulah hal yang Mad lakukan. Membuat Olivya ingin mencakar wajahnya yang datar seperti triplek itu. Mad tetap fokus menyetir dan pandangannya dibalik kacamata hitamnya tetap lurus ke depan."Oke, terserah." gumam Olivya yang sudah tak peduli lagi.Olivya menatap pemandangan hutan yang mereka lalui. Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi, tapi suasana di hutan ini sudah seperti menjelang malam. Mata lentik gadis ini memincing saat melihat sebuah rumah yang terbangun di tengah hutan. Rumahnya tidak terlalu kecil, namun mungkin sangat nyaman untuk ditinggali. Tidak ada
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more

65 Thank You Madrick

Mad mengajak Olivya untuk masuk kedalam mobil lamborghini nya. Mad memundurkan mobilnya untuk keluar pelantaran rumah Jon dan Zakira. Olivya melihat Zakira dari dalam mobil, sedang melambaikan tangan."Berapa jam kira-kira perjalanan kita?" tanya Olivya sambil memasang sabuk pengamannya."Kita ada dua perjalanan, pertama tidak jauh dari sini." jawab Mad.Olivya melihat sebuah pemandangan hutan. Dari kejauhan, ia melihat sebuah pemakaman yang mungkin pemakaman khusus orang-orang berduit. Seperti presiden atau orang pengusaha sukses."Kenapa seseorang membangun makam disana?" tanya Olivya.Mad tidak menjawab, justru ia memakirkan mobilnya diparkiran mobil makam yang tersedia."Apa yang kita lakukan disini?" tanya Olivya dengan bingung."Ayo turun." ajak Mad."Tapi, Mad. Aku hanya mengenakan celana pendek. Itu tidak sopan jika aku masuk makam keadaan seperti ini." ujar Olivya."Tak apa."Olivya menurut, ia menggenggam tangan Mad saat melewati makam-makam. Ia bingung, makam siapa yang ia
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more

66 The Greedy Madrick

Olivya berbaring diatas kasur yang muat dengan dua orang berbantalan lengan Mad yang polos dan kekar. Mereka sama-sama bertelanjang badan, bermodalkan selimut sebagai pembungkus badan mereka yang sama-sama polos."Kau bermain sangat kasar." rutuk Olivya sambil memainkan dada bidang Mad yang polos dengan jari lentiknya."Maafkan aku. Aku terlalu bergairah melihatmu." balas Mad dengan suara serak.Kedua mata Olivya menatap kearah Mad sambil tersenyum."Kau saja, aku tidak."Mad membenarkan posisi kepalanya dan menatap gadisnya. Mad mengelus pipi Olivya dengan sentuhan yang sangat lembut. Digapainya telapak tangan Mad yang sedang menyentuh pipinya, dan diciumnya.Olivya mengubah posisi menjadi duduk. Mad menggapai celana dalamnya dan langsung memasangnya. Begitu juga dengan celana, kemeja, dan jas nya untuk ia kenakan."Kau tak mandi?" tanya Olivya dengan bingung."Aku akan tetap wangi walaupun tidak mandi."Olivya turun dari atas tempat tidur dengan tubuh yang dililit selimut. Mad mengg
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more

67 Madrick Menyebalkan

Ah, rasanya banyak sekali julukanku untuk pria ini. Arogan, rakus, kepala batu, dan apalagi nanti? Ayah segera berlalu menuju kamar untuk berkemas."Mad, aku seriusan ingin tahu siapa mafia yang membunuh orang tuamu dan juga ibu serta kakakku." ucapku dengan wajah yang serius.Mad membenarkan posisi duduknya. "Apakah kau yakin ingin tahu?" tanya Mad balik.Aku hanya mengangguk sebagai jawaban."Kau kenal si Bryan?" tanyanya.Aku mengerutkan dahi ku untuk berpikir. Seketika aku teringat seorang pria yang dulu membayarkan buku novel ku."Ya, aku mengenalnya. Bahkan, aku pernah berteman baik dengannya sebelum kau menculikku." balasku.Itu kan faktanya? Sebelum Mad menculikku, aku selalu berkomunikasi baik dengan si Bryan."Dia adalah anak dari mafia itu."DegAku terkejut walau ekspresi ku hanya diam. Bryan? Pria yang selama ini ku anggap baik, ternyata anak dari seorang mafia yang telah membunuh kakak dan ibuku?"Bryan menarik perhatian mu semata-mata untuk membuat dirimu nyaman dengan
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more

68 Olivya Pregnant

Olivya turun dari dalam mobil. Ia sengaja meninggalkan kantong belanjaan jajannya di mobil, agar Mad yang membawanya. Kakinya melangkah masuk kedalam mansion. Ia melihat Berta yang sedang mengelap meja dan berniat untuk menyusulnya.Tanpa di duga, Olivya langsung memeluk Berta dengan sangat erat. Berta pun terkejut, ia tak tahu apa yang terjadi pada gadis satu ini."Berta!!!! Hari ini adalah hari yang begitu menyenangkan untukku." teriak Olivya sambil sedikit mengguncang tubuh Berta yang masih ia rangkul."Nona, saya kotor. Nanti baju nona ikut kotor." ujar Berta yang merasa tak enak."Tidak penting itu, Berta." balas Olivya.Sedetik kemudian, Olivya melepaskan rangkulannya pada Berta."Boleh aku tahu, kenapa gadis cantik ini sangat bergembira?" tanya Berta.Olivya mengajak Berta untuk duduk dan menceritakan segalanya yang ia lewati hari ini. Hari dimana ia merasa hidupnya lengkap. Pertanyaan-pertanyaan yang meliputi otaknya, sudah terjawab. Semua ketidaktahuannya, sudah terbukti."Wa
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more

69 Mad Over Protective

Hari ini begitu spesial baginya. Lengkap sudah hidup yang ia dambakan. Ada seorang Ayah walaupun tak ada seorang Ibu, ada sebuah keluarga yang mencintainya, dan seorang lelaki pendamping hidup yang begitu menyayangi nya. Sekarang, hadirlah sosok peri kecil di perutnya."Aku akan membesarkan dia sepenuh hati dan jiwa ku." gumam Olivya sambil menyibakkan bajunya dan mengelus perutnya."Bukan hanya kau, tapi aku juga. Kita akan sama-sama merawat dia layaknya seorang pangeran." timpal Mad.Mad menuntun Olivya untuk turun kebawah. Olivya terkekeh dan sempat menolak saat Mad merengkuhnya dengan begitu posesif."Mad, usia kandunganku masih beberapa hari bukan hamil besar." ujar Olivya."Ct, diamlah. Jika kau dan calon anakku terluka bagaimana? Ditambah kau sangat bandel." balas Mad.Olivya hanya diam. Saat sudah sampai diruang makan untuk makan malam, ia melihat ada Zakira, Jon dan Ayahnya yang sedang duduk manis disana. Mereka sedang menunggu kedua pasangan ini untuk turun dan makan malam b
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more

70 Keanehan Orang-Orang

Two weeks laterMilan, Italy 06.00 AMMad menuruni anak tangga. Diujung tangga, ia melihat Armon sedang berbincang dengan seorang pengawal. Karena ada hal yang ingin ia bicarakan, mengharuskan Mad memotong obrolan mereka. Pengawal pun juga sudah pamit berlalu."Ayah. Aku ingin memberitahu sesuatu." ujar Mad yang mulai membiasakan dirinya untuk memanggil Armon dengan sebutan Ayah. Bagaiman pun, Armon adalah calon ayah mertua nya."Ada apa?" tanya Armon."Hari ini adalah ulang tahun Olivya." ujar Mad.Armon melihat sebuah jam tangannya yang di hadiahi oleh Mad. Seketika, ia menepuk jidatnya. Bagaimana bisa ia lupa akan ulang tahun putri kandungnya?"Ya Tuhan. Aku melupakannya. Apakah kita akan merayakannya?" tanya Armon."Tentu saja. Aku juga sudah memberitahu teman-temannya dari kampus untuk datang. Bolehkah aku minta tolong padamu?"Armon mengangguk mantap, "Tentu saja nak Mad. Apa yang kau butuhkan?""Tolong katakan para maid dan pengawal untuk menyiapkan segala keperluan pesta di ta
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status