Home / Lain / My Dangerous Mafia / 63 Mad Wants Childern

Share

63 Mad Wants Childern

Author: Ansa Imdhl
last update Last Updated: 2024-02-02 17:21:04

Tidak ada lagi perdebatan diantara mereka. Olivya sibuk mencoba sepatu dengan wajah masam dan Mad yang fokus melihat kaki mulus Olivya.

"Sudah menatapku? Ayo pulang." ujar Olivya sambil membawa dua tas berisi sepatu dan juga gaun mewah.

"Belum, ayo ikut aku." Mad menarik pergelangan tangan Olivya.

"Kemana?" tanya Olivya.

"Toko emas."

Sontak Olivya menghentikan kakinya. Cukup! Ini berlebihan, sudah berapa banyak uang yang Mad keluarkan untuk dirinya? Ini benar-benar keterlaluan.

"Tidak! Tidak! Tidak---"

"Gak usah drama, ayo." potong Mad yang seakan tau apa yang Olivya katakan.

Olivya hanya mengikutinya. Ia akan gila jika terus-terusan berbicara dengan manusia otak batu seperti Mad. Segala bentuk tolakan, tak mampu meruntuhkan ego seorang Mad. Banyak pasang mata yang menatap Olivya karena merasa iri.

"Carson, Verlyn, dan Violin dimana ya? Sejak tadi tidak memunculkan badannya." gumam Olivya.

"Mereka berada di food court." balas Mad sambil membayar sebuah emas yang di belinya hanya untuk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • My Dangerous Mafia    64 Gradma & Grandpa Madrick House

    Mad mengantarkan Olivya ke suatu tempat yang sebelumnya tak Olivya ketahui. Lagi-lagi, Olivya harus izin tidak ke kampus karena Mad mengajaknya pergi tanpa ada wacana atau rencana. Olivya juga hanya mengenakan celana jins pendek diatas lutut dengan kaos putih bertuliskan Fire."Mad, bisakah kau memberitahuku kemana kita akan pergi?" tanya Olivya yang sudah mulai jengah sejak dari tadi pertanyaannya diabaikan terus.Diam, itulah hal yang Mad lakukan. Membuat Olivya ingin mencakar wajahnya yang datar seperti triplek itu. Mad tetap fokus menyetir dan pandangannya dibalik kacamata hitamnya tetap lurus ke depan."Oke, terserah." gumam Olivya yang sudah tak peduli lagi.Olivya menatap pemandangan hutan yang mereka lalui. Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi, tapi suasana di hutan ini sudah seperti menjelang malam. Mata lentik gadis ini memincing saat melihat sebuah rumah yang terbangun di tengah hutan. Rumahnya tidak terlalu kecil, namun mungkin sangat nyaman untuk ditinggali. Tidak ada

    Last Updated : 2024-02-02
  • My Dangerous Mafia    65 Thank You Madrick

    Mad mengajak Olivya untuk masuk kedalam mobil lamborghini nya. Mad memundurkan mobilnya untuk keluar pelantaran rumah Jon dan Zakira. Olivya melihat Zakira dari dalam mobil, sedang melambaikan tangan."Berapa jam kira-kira perjalanan kita?" tanya Olivya sambil memasang sabuk pengamannya."Kita ada dua perjalanan, pertama tidak jauh dari sini." jawab Mad.Olivya melihat sebuah pemandangan hutan. Dari kejauhan, ia melihat sebuah pemakaman yang mungkin pemakaman khusus orang-orang berduit. Seperti presiden atau orang pengusaha sukses."Kenapa seseorang membangun makam disana?" tanya Olivya.Mad tidak menjawab, justru ia memakirkan mobilnya diparkiran mobil makam yang tersedia."Apa yang kita lakukan disini?" tanya Olivya dengan bingung."Ayo turun." ajak Mad."Tapi, Mad. Aku hanya mengenakan celana pendek. Itu tidak sopan jika aku masuk makam keadaan seperti ini." ujar Olivya."Tak apa."Olivya menurut, ia menggenggam tangan Mad saat melewati makam-makam. Ia bingung, makam siapa yang ia

    Last Updated : 2024-02-02
  • My Dangerous Mafia    66 The Greedy Madrick

    Olivya berbaring diatas kasur yang muat dengan dua orang berbantalan lengan Mad yang polos dan kekar. Mereka sama-sama bertelanjang badan, bermodalkan selimut sebagai pembungkus badan mereka yang sama-sama polos."Kau bermain sangat kasar." rutuk Olivya sambil memainkan dada bidang Mad yang polos dengan jari lentiknya."Maafkan aku. Aku terlalu bergairah melihatmu." balas Mad dengan suara serak.Kedua mata Olivya menatap kearah Mad sambil tersenyum."Kau saja, aku tidak."Mad membenarkan posisi kepalanya dan menatap gadisnya. Mad mengelus pipi Olivya dengan sentuhan yang sangat lembut. Digapainya telapak tangan Mad yang sedang menyentuh pipinya, dan diciumnya.Olivya mengubah posisi menjadi duduk. Mad menggapai celana dalamnya dan langsung memasangnya. Begitu juga dengan celana, kemeja, dan jas nya untuk ia kenakan."Kau tak mandi?" tanya Olivya dengan bingung."Aku akan tetap wangi walaupun tidak mandi."Olivya turun dari atas tempat tidur dengan tubuh yang dililit selimut. Mad mengg

    Last Updated : 2024-02-02
  • My Dangerous Mafia    67 Madrick Menyebalkan

    Ah, rasanya banyak sekali julukanku untuk pria ini. Arogan, rakus, kepala batu, dan apalagi nanti? Ayah segera berlalu menuju kamar untuk berkemas."Mad, aku seriusan ingin tahu siapa mafia yang membunuh orang tuamu dan juga ibu serta kakakku." ucapku dengan wajah yang serius.Mad membenarkan posisi duduknya. "Apakah kau yakin ingin tahu?" tanya Mad balik.Aku hanya mengangguk sebagai jawaban."Kau kenal si Bryan?" tanyanya.Aku mengerutkan dahi ku untuk berpikir. Seketika aku teringat seorang pria yang dulu membayarkan buku novel ku."Ya, aku mengenalnya. Bahkan, aku pernah berteman baik dengannya sebelum kau menculikku." balasku.Itu kan faktanya? Sebelum Mad menculikku, aku selalu berkomunikasi baik dengan si Bryan."Dia adalah anak dari mafia itu."DegAku terkejut walau ekspresi ku hanya diam. Bryan? Pria yang selama ini ku anggap baik, ternyata anak dari seorang mafia yang telah membunuh kakak dan ibuku?"Bryan menarik perhatian mu semata-mata untuk membuat dirimu nyaman dengan

    Last Updated : 2024-02-02
  • My Dangerous Mafia    68 Olivya Pregnant

    Olivya turun dari dalam mobil. Ia sengaja meninggalkan kantong belanjaan jajannya di mobil, agar Mad yang membawanya. Kakinya melangkah masuk kedalam mansion. Ia melihat Berta yang sedang mengelap meja dan berniat untuk menyusulnya.Tanpa di duga, Olivya langsung memeluk Berta dengan sangat erat. Berta pun terkejut, ia tak tahu apa yang terjadi pada gadis satu ini."Berta!!!! Hari ini adalah hari yang begitu menyenangkan untukku." teriak Olivya sambil sedikit mengguncang tubuh Berta yang masih ia rangkul."Nona, saya kotor. Nanti baju nona ikut kotor." ujar Berta yang merasa tak enak."Tidak penting itu, Berta." balas Olivya.Sedetik kemudian, Olivya melepaskan rangkulannya pada Berta."Boleh aku tahu, kenapa gadis cantik ini sangat bergembira?" tanya Berta.Olivya mengajak Berta untuk duduk dan menceritakan segalanya yang ia lewati hari ini. Hari dimana ia merasa hidupnya lengkap. Pertanyaan-pertanyaan yang meliputi otaknya, sudah terjawab. Semua ketidaktahuannya, sudah terbukti."Wa

    Last Updated : 2024-02-02
  • My Dangerous Mafia    69 Mad Over Protective

    Hari ini begitu spesial baginya. Lengkap sudah hidup yang ia dambakan. Ada seorang Ayah walaupun tak ada seorang Ibu, ada sebuah keluarga yang mencintainya, dan seorang lelaki pendamping hidup yang begitu menyayangi nya. Sekarang, hadirlah sosok peri kecil di perutnya."Aku akan membesarkan dia sepenuh hati dan jiwa ku." gumam Olivya sambil menyibakkan bajunya dan mengelus perutnya."Bukan hanya kau, tapi aku juga. Kita akan sama-sama merawat dia layaknya seorang pangeran." timpal Mad.Mad menuntun Olivya untuk turun kebawah. Olivya terkekeh dan sempat menolak saat Mad merengkuhnya dengan begitu posesif."Mad, usia kandunganku masih beberapa hari bukan hamil besar." ujar Olivya."Ct, diamlah. Jika kau dan calon anakku terluka bagaimana? Ditambah kau sangat bandel." balas Mad.Olivya hanya diam. Saat sudah sampai diruang makan untuk makan malam, ia melihat ada Zakira, Jon dan Ayahnya yang sedang duduk manis disana. Mereka sedang menunggu kedua pasangan ini untuk turun dan makan malam b

    Last Updated : 2024-02-02
  • My Dangerous Mafia    70 Keanehan Orang-Orang

    Two weeks laterMilan, Italy 06.00 AMMad menuruni anak tangga. Diujung tangga, ia melihat Armon sedang berbincang dengan seorang pengawal. Karena ada hal yang ingin ia bicarakan, mengharuskan Mad memotong obrolan mereka. Pengawal pun juga sudah pamit berlalu."Ayah. Aku ingin memberitahu sesuatu." ujar Mad yang mulai membiasakan dirinya untuk memanggil Armon dengan sebutan Ayah. Bagaiman pun, Armon adalah calon ayah mertua nya."Ada apa?" tanya Armon."Hari ini adalah ulang tahun Olivya." ujar Mad.Armon melihat sebuah jam tangannya yang di hadiahi oleh Mad. Seketika, ia menepuk jidatnya. Bagaimana bisa ia lupa akan ulang tahun putri kandungnya?"Ya Tuhan. Aku melupakannya. Apakah kita akan merayakannya?" tanya Armon."Tentu saja. Aku juga sudah memberitahu teman-temannya dari kampus untuk datang. Bolehkah aku minta tolong padamu?"Armon mengangguk mantap, "Tentu saja nak Mad. Apa yang kau butuhkan?""Tolong katakan para maid dan pengawal untuk menyiapkan segala keperluan pesta di ta

    Last Updated : 2024-02-02
  • My Dangerous Mafia    71 Olivya Birthday

    Olivya menuruni anak tangga. Ia baru saja mandi dan langsung turun kebawah untuk makan. Hanya memakai kaos warna biru dan juga celana pendek diatas lutut.Matanya berbinar saat melihat ada banyak jejeran makanan diatas meja. Ia berjalan menuju meja makan dan duduk disalah satu meja. Yang membuatnya bertanya-tanya, dimana semua orang? Apakah masih belum bangun juga?"Apakah orang-orang masih tetap belum bangun?" tanya Olivya pada Berta yang sedang menata makanan diatas meja."Eh, mu-mungkin mereka.. mereka..""Mereka disini." potong seseorang dari belakang. Ternyata itu Mad. Ia tak sendirian, tapi ada Armon, Jon dan Zakira. Mereka datang untuk sarapan pagi bersama. Walaupun sudah telat, tapi mereka tak akan melupakan sarapan pagi.Olivya menatap semua orang yang mulai duduk dikursi satu persatu. Matanya menatap Armon yang sepertinya sedang bahagia. Tidak hanya Armon, tetapi Zakira dan Jon juga begitu. Ada apa sebenarnya?"Apa yang kalian sembunyikan dari aku?"seketika keadaan menjadi

    Last Updated : 2024-02-02

Latest chapter

  • My Dangerous Mafia    99 Mad Come Home (FINAL)

    Setelah makan utama selesai, Olivya melarang mereka untuk beranjak dari tempat. Ia juga memerintahkan maid yang lain untuk membereskan semua sisa makan. Mereka berbincang-bincang di ruang makan sambil melemparkan candaan satu sama yang lain."Kate, dimana pacarmu?" tanya Olivya untuk menggoda anak itu."Hah? Aku tidak punya pacar, aunty. Apakah Allcy mengatakan kepada aunty kalau aku punya seorang pacar?" balas Kate."Tidak, Kate. Aku pikir kamu sudah punya pacar. Kamu cantik, masa iya tidak punya pacar.""Masa sih tan aku cantik?" tanya Kate untuk memastikan.Olivya mengangguk sambil tersenyum."HAHHHH, GUYS, AKU CANTIK MMPH–" Jenny menutup mulut sahabatnya ini saat berteriak cukup kencang, yang membuat seluruh orang kaget.Mereka semua tertawa saat melihat Kate yang berteriak karena baru saja dipuji cantik."Apa sih, Jen? Kamu ga suka kalau aku dipuji cantik? Kamu iri ya?" tanya Kate dengan nada mengejek yang dibuat-buat olehnya."Kak Kate engga cantik. Kalau cantik, berarti kak Kat

  • My Dangerous Mafia    98 Dinner Together

    Tok tok tokSeseorang mengetuk pintu kamar Olivya. Olivya yang sedang menyisiri rambutnya didepan cermin meja rias pun segera bangkit dan membuka pintunya untuk mengetahui siapa yang telah mengetuk pintunya."Allcy, ada apa?" tanya Olivya. Allcy lah yang telah mengetuk pintu kamar Olivya."Mama, apakah ruang bioskop nya sudah bisa aku gunain?" tanya Allcy."Sudah, sayang. Tapi bentar, sekarang jam berapa?" tanya Olivya.Allcy menatap kearah jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. "Pukul lima sore, Ma." jawab Allcy."Pukul tujuh harus sudah haru berada di ruang makan ya, bersama ketiga sahabat mu. Kita makan malam bersama."Allcy mengangguk saja dan berpamit untuk pergi. Olivya menutup kembali pintu kamarnya. Ia berjalan menuju sebuah lemari berukuran cukup besar. Ia membuka lemari itu dan mengambil sesuatu di dalamnya. Saat mendapatkan apa yang dia ambil, Olivya kembali menutup pintu lemari besar itu. Ia berjalan menuju meja baca sambil membawa sebuah kotak berukuran panja

  • My Dangerous Mafia    97 Best Friends Forever

    Milan, Italy 03.00 PMHampir menjelang sore hari, jalanan kota Milan terus saja ramai kendaraan yang berlalu-lalang. Mulai dari mobil, pejalan kaki, truck besar, sepeda motor, serta kendaraan lainnya.Empat orang gadis cantik yang sedang berada dalam mobil, sedang menikmati hujan di sore hari. Mereka merasa segar, karena baru saja melalukan perawatan wajah dan tubuh. Ditambah udara sejuk di sore hari.Lampu hijau berubah menjadi merah. Kate yang saat ini menggantikan Jenny untuk menyetir mobil milik Jenny. Radio musik di putar dengan cukup kencang.Elizabeth terus menatap jalanan yang ramai. Baru kali ini ia pergi keluar bersama seorang sahabat dan melalukan aktifitas seperti orang normal. Mungkin bagi diri Elizabeth, ini tidak normal. Setiap hari hidupnya selalu diatur dua puluh empat jam.Hari ini ialah hari yang cukup membahagiakan bagi Elizabeth dan juga ketiga sahabatnya. Kesempatan bagi dirinya untuk membebaskan diri."Allcy, apakah kita mampir dulu ke supermarket?" tanya Kate s

  • My Dangerous Mafia    96 Adrian's New Nature

    Allcy baru saja usai menelpon Mama nya untuk meminta izin jika dia akan pulang lambat. Selain itu, ia juga meminta izin agar diperbolehkan sahabat-sahabatnya ini menginap dirumah. Allcy, Elizabeth, Kate dan Jenny berjalan masuk kedalam mobil milik Jenny. Jenny sengaja menyetir mobil sendiri tanpa menyuruh sopirnya.Elizabeth juga sudah menelpon sopirnya agar datang ke sekolah dengan membawa pakaian ganti Elizabeth untuk menginap dirumah Allcy. Elizabeth juga tak lupa memberikan tas sekolahnya kepada sopirnya dan ia membawa tas yang berisi pakaian ganti yang dibawakan oleh sopirnya.Allcy duduk didepan, disebelah kursi sopir. Sedangkan, Elizabeth dan Kate duduk dibelakang. Jenny memutar musik untuk menghilangkan kesunyian."El, kenapa kamu tidak beli saja pakaian baru di mall nanti? Biar sopirmu tidak perlu membawakan baju ganti mu." tanya Kate yang berada di samping Elizabeth.Elizabeth tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. "Tidak, Daddy tidak memberikan aku izin."Kate mengerutka

  • My Dangerous Mafia    95 Zakira & Jon Visit

    Elizabeth melangkah sepanjang koridor sekolah. Seperti biasanya, dia tetap menjadi sorotan mata seluruh siswa. Apa mungkin kulitnya yang terlalu putih?Elizabeth menundukkan pandangannya. Ia tak memiliki cukup keberanian untuk mengangkat kepalanya dan menatap balik semua siswa disini. Saat ini ia datang lebih awal dari ketiga sahabatnya.Brukkk"Aww!" ringis Elizabeth dengan pelan saat ada seseorang yang menabrak dirinya."Hei, jalan pake mata bisa nggak?" bentak seorang gadis yang bertabrakan dengan dirinya."M-maaf, sekali lagi aku minta maaf." gumam Elizabeth dengan pandangan yang senantiasa menunduk."Lain kali gunakan mata untuk jalan, jangan nunduk terus."Plakkk"Aww.."Elizabeth mengangkat pandangannya saat gadis di depannya ini meringis kesakitan. Dia melihat kota susu kosong yang di lemparkan seseorang kepada gadis didepannya ini."Bodoh! Jalan itu pakai kaki." ujar seorang gadis yang sudah berada di samping Elizabeth.Kate. Gadis itu yang melempar kota susu kosong kearah ga

  • My Dangerous Mafia    94 Parting With Mad Again

    Olivya sedih jika harus pulang sekarang. Baginya, waktu begitu sangat cepat berlalu. Jam sudah menunjukkan pukul enam sore. Adrian, Olivya dan Allcy hendak bersiap-siap untuk masuk kedalam mobil milik keluarga Midleton.Mad merengkuh pinggang Olivya dengan cukup erat. Rasanya, tidak ingin ia harus berpisah dengan istrinya itu."Daddy, kapan Daddy akan ikut bersama kami?" tanya Adrian.Mad berjongkok didepan Adrian untuk mensejajarkan tubuhnya dengan putranya."Saat di rasa sudah waktunya, Daddy akan sesegera mungkin untuk pulang." balas Mad."Tapi Daddy janji ya kalau sudah pulang ke mansion, tidak boleh lama lagi."Madrick mengangguk kepalanya. Ia mengecup puncak kepala Adrian dan setelah itu mengecup puncak kepala Allcy."Jaga Mommy ya. Adrian kan jagoan Daddy." pinta Mad pada putra kecilnya."Pasti Daddy."Mad mengantarkan Olivya, Allcy dan Adrian untuk masuk kedalam mobil. Keluarga kecil Midleton hanya melihat adegan itu dari ambang pintu castle.Mad terus memantau mobil yang di t

  • My Dangerous Mafia    93 Ancient Doll

    Olivya dan Mad saling berpelukan satu sama lain. Mereka saling mengeratkan pelukan dan seakan tak ingin melepaskan. Allcy yang melihat kejadian di depannya pun merintikkan mata tanda bahagia.Setelah penantian yang cukup lama akhirnya Mama dan Papanya bertemu. Tanti hentinya Allcy mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan karena telah pertemukan Olivia dengan Mad.Adrian yang berdiri tidak jauh dari kakaknya pun kebingungan melihat Mommy nya berpelukan dengan seorang pria yang belum dia ketahui.Apakah dia Daddy? batin Adrian.Mad melepaskan pelukannya ia menatap wajah Olivya dengan sesakma. bibir mendarat ke dahi Olivya tanda sebagai memberikan sebuah ciuman setelah sekian lama berpisah."Mad, akhirnya.." gumam Olivya.Mad menggangguk, ia begitu bahagia disaat melihat istri tercintanya ada di depan matanya."Mom?" panggil seorang anak laki-laki. Olivya menoleh kearah Adrian yang tadi memanggilnya.Mad pun melihat kearah Adrian. Pria itu berjalan kearah Adrian. Mad hendak memeluk Adrian, n

  • My Dangerous Mafia    92 Long Wait

    KringggggSuara bel sekolah berbunyi untuk memberitahu kepada seluruh siswa, bahwa pelajaran jam pertama akan dimulai.Allcy, Kate, Elizabeth dan Jenny berjalan bersama sepanjang koridor sekolah untuk menuju kelas mereka. Tak sedikit pasang mata yang menatap kearah mereka."Tidak biasanya kita di lihatin seperti ini." bisik Kate pada Jenny."Semenjak kita berteman dengan Elizabeth, banyak yang memperhatikan kita." balas Jenny."Eumm, apakah aku melakukan kesalahan karena berteman dengan kalian?" tanya Elizabeth."Tidak!! Kenapa kamu berpikiran seperti itu?" seru Kate.Mereka pun melanjutkan langkahnya tanpa mempedulikan tatapan dari seluruh siswa.Setelah sampai di kelas, Allcy meletakkan tas nya dengan malas. Entah mengapa ia tak begitu semangat untuk hari ini."Allcy kenapa?" tanya Elizabeth pada Kate.Kate pun mengalihkan pandangan nya kearah Allcy. "Itu sudah hal yang biasa terjadi pada Allcy. Hampir tiap pagi, ia tak begitu semangat."Elizabeth berjalan menuju meja Allcy."Allcy,

  • My Dangerous Mafia    91 Verlyn Coming

    Olivya berjalan mendekati Adrian. Ia menarik putranya kedalam rangkulan nya. Dipeluknya Adrian dengan sangat erat, dan membiarkan putra sulungnya ini menangis."Adrian sayang, Adrian nggak boleh ngomong gitu ya. Daddy disana juga merindukan Adrian." ucap Olivya dengan nada pelan."Mommy bohong kan? Daddy engga sayang Adrian lagi Mom.""No, baby. No. Daddy sangat sayang padamu." Olivya melepaskan pelukannya. Ia menghapus air mata putranya sambil tersenyum.Olivya mengajak putranya untuk duduk di sofa panjang yang terdapat di ruang kerja Mad."Adrian mau tau sesuatu ga?" tanya Olivya."Apa Mom?"Olivya tersenyum hangat. "Dulu, saat Adrian masih berada di perut Mommy, Daddy terus saja mencium perut Mommy. Daddy terus saja mengajak Adrian bicara. Dan Ian tau ga? saat Ian lahir, Daddy adalah orang pertama kali yang Ian liat saat membuka mata. Mommy tau, Ian engga akan ingat hal itu, tetapi Ian harus percaya kalo Daddy sangat menyanyangi Ian melebihi apapun." cerita Olivya pada putranya."L

DMCA.com Protection Status