Beranda / Lain / My Dangerous Mafia / Bab 81 - Bab 90

Semua Bab My Dangerous Mafia : Bab 81 - Bab 90

98 Bab

81 Happiness and Disaster

Allcy pun mengangguk dan membiarkan Mad berjalan melewatinya."Berta, apakah kita akan ke rumah sakit?" tanya Allcy saat ia melihat Berta yang akan berjalan ke arahnya."Iya, kita akan pergi ke sana. Apakah kamu ingin membantu menata baju, Mama?" tanya Berta dengan lembut.Allcy lagi-lagi pun mengangguk. Dengan semangat, ia mengajak Berta untuk mengemasi pakaian Olivya."Apakah adikku akan lahir?"Berta tersenyum, "Iya. Allcy hanya perlu berdoa semoga Mama diberikan kelancaran dan adik bayi yang sehat.""Pasti, Berta. Adik dan Mama yang akan selamat, tapi tidak dengan Pap–"Allcy menghentikan ucapannya."Apa maksudmu, sayang? Tuan Mad? Ada apa dengan nya?"Allcy menggeleng dengan cepat, "Tidak, Berta. Aku salah bicara tadi.""Bicara yang benar ya sayang. Ingat, ucapan sama dengan doa."Allcy terdiam merenung. Pasalnya, Berta belum tau kelebihan yang dimiliki oleh Allcy. Kelebihan ini juga membuat Allcy selalu menjadi beban pikiran hingga setiap malam ia jarang bisa tidur karena di han
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-02
Baca selengkapnya

82 Persiapan Sidang

"Hukuman mati."Semua orang yang berada di mansion terkejut bukan main saat mendengar hukuman apa yang akan di berikan oleh Mad."Tidak, tidak mungkin. Haha, kau mengarang saja. Katakan, kau salah bicara tadi. Mad, tolong katakan pada mereka, kau takkan di hukum mati. Seseorang tolong katakan padaku jika Mad tidak akan dihukum mati." kata Olivya dengan frustasi."Mad!! Kau punya kekuasaan, kenapa mudah sekali mereka menangkap mu? Mad! Katakan! Kenapa kau diam?!""Maaf nyonya, menangkap tuan Mad ini sangat sulit. Sudah lama suami anda menjadi buronan kami, namun pihak kepolisian belum ada yang berani bertindak. Kami menunggu dimana Mad akan lengah dari jeratan kami. Dan ya, kami mendapatkan info jika Mad sedang berbahagia atas kelahiran putra pertamanya dan juga bencana pertama dalam sejarah kehidupannya." ujar komandan Polisi panjang lebar."Dari siapa kau mengorek informasi suami ku dengan mudah?"Komandan Polisi tersenyum miring, "Kami memanfaatkan gadis kecil itu. Dan ya, dia tidak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-02
Baca selengkapnya

83 First Session

Jonathan mengambil berkas berikutnya yang berisikan sebuah bukti sertifikat dan berjalan menuju meja Lesley. Wajah datar begitu mendominasi wajah cantiknya. Tidak ada senyuman yang di tunjukkan, hanya tatapan tajam yang terus mengintimidasi pergerakan dari Jonathan dan juga Mad.Lesley mengangguk. Entah mengapa ia merasa tidak suka jika Mad harus akan lolos dalam sidang ini.Tidak. Tidak mungkin Mad akan bebas dari jeratan hukum. Hal yang telah dilakukan oleh Mad adalah hal keji menurut pandangan Lesley.Jonathan kembali ke mejanya."Begini. Apakah tuan Madrick Vallencio tidak memiliki cara lain, selain membunuh di penipu?" tanya Lesley."Menurut pandangan tuan Mad. Pengkhianat tetaplah pengkhianat. Tuan Madrick tidak ingin dalam suatu lingkaran permasalahan yang mencakup dirinya, harus melibatkan seorang Polisi. Ia di tipu miliaran dolar dan itu bukanlah uang yang sedikit." jawab Jonathan."Baik, apakah ada pembelaan diri dari anda tuan Madrick Vallencio?" tanya wakil ketua hakim.Ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-02
Baca selengkapnya

84 Allcy Cenayang

"Apakah kau akan tetap berdiam disini?" Mad menoleh kearah Polisi di sampingnya. Sedetik kemudian ia menyadari bahwa dirinya telah berada di mansion mewahnya.Mad turun dari mobil dan di susul para Polisi. Pintu mansion terbuka. Reflek mata Mad menatap kearah pintu dan muncul lah sosok pujaan hatinya. Mad diam mematung saat istrinya kecilnya berlari kearahnya. Dirinya seakan terhipnotis, ia tak sadar jika tubuh nya tengah di peluk erat oleh istrinya."Mad, akhirnya kau pulang," gumam Olivya. "Aku menunggumu sejak tadi." sambungnya lagi.Mad tersadar. Ia merangkul balik tubuh istrinya tak kalah erat dan mengecup berkali-kali puncak kepala istrinya."Maaf membuatmu menunggu, baby." balas Mad."Kenapa masih ada Polisi? Bukannya ini sidang terakhir dan kau bebas?" tanya Olivya saat melepaskan diri dari pelukan Mad."Suami ini–""Jangan mengatakan apapun." desis Mad dengan tajam serta tatapan menusuk kearah Polisi berbadan besar.Melihat tatapan mengerikan yang diberikan Mad, Polisi itupun
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-02
Baca selengkapnya

85 Mad Go Away

Setelah sarapan pagi, Mad langsung berdiri dari duduknya dan melenggang pergi tanpa mengatakan sepatah kata pun. Olivya, Zakira dan Jon pun bingung dengan kepergian Mad yang secara tiba-tiba."Apakah kalian bertengkar semalam?" tanya Jon dengan hati-hati. Takut jika terdengar Allcy yang sedang memakan buah anggur."Tidak, kami baik-baik saja semalam," balas Olivya. "Aku akan menyusulnya." sambungnya."Iya, tanyakan ada apa dengan dia."***Olivya membuka pintu kamarnya dengan sangat perlahan. Pencahayaan yang minim dan gorden tertutup seakan tak membolehkan cahaya matahari masuk menerangi sebagian kamarnya.Olivya masuk ke dalam kamar dan menutup pintu kamarnya dengan sangat hati-hati. Kaki nya mulai berjalan kearah Mad yang sedang telanjang dada sambil duduk diatas meja bar.Olivya menghela nafas dengan berat. Mad sudah habis satu botol vodka dan sekarang tangannya sedang memegang botol anggur merah yang masih tersisa setengah."Mad, ada apa?" tanya Olivya dengan nada pelan.Mad meli
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-02
Baca selengkapnya

86 New Friend

Six years later"Momy... Where are you??" teriak seorang anak laki-laki kecil yang berusia enam tahun.Kaki kecilnya berlari kesana-kemari untuk menemukan sosok yang ia cari sejak tadi."Hei, kenapa engkau berlari sayang?" suara seorang wanita yang sudah beranjak usia dua puluh empat tahun."Momy, kak Allcy suhu badannya sangat panas." ujar Adrian kecil dengan wajah paniknya.Olivya yang terkejut pun langsung berjalan cepat menuju kamar putrinya dan diikuti oleh Adrian di belakangnya.Saat sampai di depan kamar putrinya, Olivya langsung masuk dan betapa terkejutnya ia saat melihat Allcy. Olivya membalikkan badan. Ia menatap Adrian dengan wajah kekecewaannya."Sayang, kau membohongi momy. Lihatlah, kakak mu sedang menggambar." ujar Olivya pada putra kecilnya yang telah menipunya.Adrian tertawa, ia menarik tangan Olivya untuk lebih masuk kedalam kamar Allcy."Mom, lihatlah, kami menggambar sesuatu." Adrian menunjukkan gambaran nya yang masih belepotan. Olivya menggambil gambaran itu da
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-02
Baca selengkapnya

87 Berencana Ke Castle Elizabeth

Allcy menggandeng tangan Elizabeth saat semua pandangan tertuju pada gadis berkulit putih pucat itu."Upss, sepertinya ada mayat hidup disini." sindir seorang anak berambut coklat panjang dengan gaya nya yang sangat menjijikan di mata Allcy."Hiraukan saja, dia adalah badut di sekolah ini." ujar Kate dengan cukup keras sambil menekan kata 'badut'."Heh! Apakah mulut mu itu sangat kotor?" bentak Clara–si pembully di sekolah ini."Mungkin." balas Kate dengan santai. Hal itu justru semakin memancing emosi Clara. Ia berjalan mendekat kearah Kate."Berhenti, atau aku benturkan kepala mu di jendela itu." ucapan Jenny yang terkesan datar namun menusuk, membuat langkah Clara terhenti.Clara memang sangat berani dalam menindas siapapun. Terkecuali oleh Jenny. Tatapan nya yang tajam, membuat Clara seakan di bunuh secara hidup-hidup oleh tatapan milik Jenny.Clara mengajak ketiga temannya untuk ikut dengan nya keluar kelas. Saat melewati samping Elizabeth, tatapan Clara yang ditujukan oleh Eliza
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-02
Baca selengkapnya

89 Elizabeth Castle

Suasana yang sunyi dengan kabut tebal yang menutupi sepanjang jalan, membuat tiga orang gadis lebih berhati-hati menyusuri jalanan yang sepi ini.Allcy, Kate dan Jenni berjalan menyusuri kawasan yang sisi jalan kanan maupun kiri dipenuhi dengan hutan-hutan lebat. Jam menunjukkan pukul setengah sembilan pagi hari, entah mengapa suasana seperti sore hari menjelang malam."Jen, apakah kau yakin ini jalan nya?" tanya Kate dengan ragu."Iya, Elizabeth mengirim sebuah peta dan benar ini jalannya." balas Jenni."Apa? Peta? Kuno sekali. Kenapa dia tidak mengirim sebuah alamat yang tentunya akan mudah di cari." ucap Kate dengan nada terkejut."Aku juga berpikiran seperti itu, tapi Elizabeth menolak memberi alamatnya dan justru memberikan sebuah peta.""Coba aku lihat petanya?" pinta Allcy.Jenni merogoh saku celananya. Ia mengeluarkan sebuah kertas yang sudah ia lipat agar muat masuk kedalam kantongnya."Kertas pula, kenapa tidak melalui ponsel saja sih? Dunia semakin canggih dan mudah. Kenapa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-02
Baca selengkapnya

90 Adrian Hate Mad?

Allcy, Jenny, dan Kate saat ini berada di depan sebuah mobil mewah. Mereka bertiga akan di antar menuju tempat mobil mereka parkir."Aku berterima kasih karena kalian telah mau datang bermain dirumah ku." ucap Elizabeth kepada Jenny, Allcy dan Kate."Kami yang berterima kasih kepada mu, El. Kami tidak salah mengajakmu menjadi teman kami." balas Kate.Jenny dan Kate terlebih dahulu masuk ke dalam mobil. Allcy berjalan mendekati Elizabeth dan memeluknya."Terima kasih banyak, El. Jika saja aku tidak mengenalmu, tidak datang kerumah mu, mungkin aku tidak akan bertemu dengan Papa dan teman sebaik dirimu." ucap Allcy dengan posisi masih memeluk Elizabeth."Tidak perlu berterima kasih, Al. Mungkin ini sudah menjadi takdir Tuhan." balas Elizabeth.Allcy mengangguk sambil tersenyum. Setelah itu, ia pun langsung menyusul kedua teman nya untuk masuk ke dalam mobil.Mobil yang mereka tumpangi saat ini, Mad lah yang menjadi sopir nya. Mad ingin mengantarkan putrinya serta kedua temannya untuk men
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-02
Baca selengkapnya

91 Verlyn Coming

Olivya berjalan mendekati Adrian. Ia menarik putranya kedalam rangkulan nya. Dipeluknya Adrian dengan sangat erat, dan membiarkan putra sulungnya ini menangis."Adrian sayang, Adrian nggak boleh ngomong gitu ya. Daddy disana juga merindukan Adrian." ucap Olivya dengan nada pelan."Mommy bohong kan? Daddy engga sayang Adrian lagi Mom.""No, baby. No. Daddy sangat sayang padamu." Olivya melepaskan pelukannya. Ia menghapus air mata putranya sambil tersenyum.Olivya mengajak putranya untuk duduk di sofa panjang yang terdapat di ruang kerja Mad."Adrian mau tau sesuatu ga?" tanya Olivya."Apa Mom?"Olivya tersenyum hangat. "Dulu, saat Adrian masih berada di perut Mommy, Daddy terus saja mencium perut Mommy. Daddy terus saja mengajak Adrian bicara. Dan Ian tau ga? saat Ian lahir, Daddy adalah orang pertama kali yang Ian liat saat membuka mata. Mommy tau, Ian engga akan ingat hal itu, tetapi Ian harus percaya kalo Daddy sangat menyanyangi Ian melebihi apapun." cerita Olivya pada putranya."L
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-02
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status