Allcy pun mengangguk dan membiarkan Mad berjalan melewatinya."Berta, apakah kita akan ke rumah sakit?" tanya Allcy saat ia melihat Berta yang akan berjalan ke arahnya."Iya, kita akan pergi ke sana. Apakah kamu ingin membantu menata baju, Mama?" tanya Berta dengan lembut.Allcy lagi-lagi pun mengangguk. Dengan semangat, ia mengajak Berta untuk mengemasi pakaian Olivya."Apakah adikku akan lahir?"Berta tersenyum, "Iya. Allcy hanya perlu berdoa semoga Mama diberikan kelancaran dan adik bayi yang sehat.""Pasti, Berta. Adik dan Mama yang akan selamat, tapi tidak dengan Pap–"Allcy menghentikan ucapannya."Apa maksudmu, sayang? Tuan Mad? Ada apa dengan nya?"Allcy menggeleng dengan cepat, "Tidak, Berta. Aku salah bicara tadi.""Bicara yang benar ya sayang. Ingat, ucapan sama dengan doa."Allcy terdiam merenung. Pasalnya, Berta belum tau kelebihan yang dimiliki oleh Allcy. Kelebihan ini juga membuat Allcy selalu menjadi beban pikiran hingga setiap malam ia jarang bisa tidur karena di han
Terakhir Diperbarui : 2024-02-02 Baca selengkapnya