Mad meletakkan sendok dan garpu diatas piring. Makanan telah habis, tapi kekesalannya pada mereka bertiga-Olivya, Zakira dan Jon yang telah membuat mood pagi harinya hancur."Mad, aku ingin berkunjung ke Ayah." pinta Olivya.Mad menatap Olivya sekilas. "Hm." balasnya."Ish, yang hamil aku, kenapa kau yang marah?" tanya Olivya.Jon mengangguk. "Iya, betul. Apakah kau hamil juga?"Mad menghela nafas dengan berat. "Kalian ini kenapa? Kalian lah yang membuat aku menjadi kesal. Kenapa kalian seakan-akan menyalahkan semuanya padaku?""Kau memang salah. Sudah sana mandi, lalu antarkan aku ke rumah Grandpa Adnan.""Berangkat saja sendiri sana."Olivya terdiam. "Oke. Aku akan berangkat bersama sopir.""Kami akan menemani mu nak, kau jangan khawatir. Iya kan, Jon?" sahut Zakira."Ya, benar itu. Jika Mad tidak mau, kami bersedia.""Whatever. Pergilah kalian, otakku akan semakin panas jika kalian masih menunjukkan muka di depanku." ketus Mad dan langsung pergi berlalu.Zakira, Jon dan Olivya tert
Last Updated : 2024-02-02 Read more