Beranda / Romansa / Kekasih Rahasia CEO / Bab 151 - Bab 160

Semua Bab Kekasih Rahasia CEO: Bab 151 - Bab 160

256 Bab

Membawa Starla Ke Rumah

Starla masih berada di rumah sakit. Ia masih belum diizinkan pulang. Starla harus menunggu sekitar satu atau dua hari lagi. Begitu pun dengan Bintang. Anak itu harus menjalani perawatan lanjutan di rumah sakit.Meski sedang berada di rumah sakit yang sama dengan Bintang tapi Starla belum bisa menemuinya. Bintang dilindungi oleh orang-orang di sekitarnya. Orang tua Radev, kakaknya, serta Ajeng pasti tidak akan mengizinkan Starla menemuinya dengan begitu saja. Sejak tadi Starla juga belum menerima kunjungan Radev, yang membuatnya berpikir jangan-jangan terjadi sesuatu yang buruk pada Bintang. Jangan-jangan kondisinya masih belum stabil.Arsya muncul di saat Starla disibukkan oleh lamunan mengenai Bintang. Starla merasa sedikit kecewa lantaran bukan pria itulah yang diharapkannya melainkan Radev.“Gimana kondisi kamu?” Arsya bertanya setelah duduk di kursi yang berada di sisi ranjang.“Udah agak baikan, Dok.” Starla menjawab pelan.“Masih mual dan sakit punggung?”“Mualnya udah kurang t
Baca selengkapnya

Menjadi Nyonya Muda

Dokter berkunjung ke ruangan Starla untuk memeriksa keadaannya pasca transplantasi. Dia juga menanyakan keluhan apa saja yang dirasakan Starla. Dokter memutuskan besok Starla sudah boleh kembali ke rumah namun harus membatasi kegiatannya sampai ia benar-benar pulih.“Dijaga kesehatannya ya, Bu. Kalau bisa selama dua atau tiga minggu ini jangan terlalu banyak beraktivitas,” pesan dokter sebelum meninggalkan ruangan Starla.“Terima kasih, Dok,” jawab Starla pelan.Kia memandang Starla dengan perasaan kasihan. Ia tidak tega melihat Starla sendiri. Tanpa ada keluarga dan sanak saudara. Apalagi di saat-saat seperti ini Starla butuh seseorang untuk menemaninya, menjaga kalau saja sesuatu yang buruk terjadi pada sahabatnya itu. Dan sayangnya Kia juga tidak bisa mengungsi ke rumah kontrakan Starla karena jaraknya yang jauh dari kantor.“La, buat sementara tinggal di apart gue aja yuk,” ajak Kia. Walaupun dirinya bekerja hampir seharian tapi setidaknya saat malam Kia tetap pulang ke apartemenn
Baca selengkapnya

Hari Pertama Di Rumah Radev

Duduk di ranjang, Starla memandang ke sekelilingnya dengan perasaan canggung. Akhirnya ia benar-benar menempati kamar Bintang.Ruangan serba biru itu yang pada awalnya difungsikan sebagai kamar bayi sekarang sudah dilengkapi dengan tempat tidur besar serta lemari pakaian untuk Starla. Radev mengaturnya sebelum Starla pulang dari rumah sakit.Starla mengusap permukaan kasur yang hanya berisi bantal. Ranjang itu terlalu besar untuk ditempatinya sendiri. Ia harap Bintang segera pulang dari rumah sakit agar ia bisa tidur dengan anak itu.Tadi saat Starla protes apakah Ajeng mengizinkan, Radev hanya mengatakan Starla tidak perlu memikirkannya. Starla berhak atas Bintang karena sudah ‘memperpanjang’ nyawa Bintang.Starla masih di kamar, sibuk melamun sendiri. Ia baru saja bangun sesaat yang lalu setelah tadi tertidur.Apa yang akan dilakukannya di rumah ini? Ia tidak mungkin ongkang-ongkang kaki kan?Diliriknya jam lucu di dinding. Sudah pukul tujuh malam. Ada baiknya ia keluar dari kamar.
Baca selengkapnya

Cerai

Lebih tiga minggu sudah Starla tinggal di rumah Radev. Perlakuan yang didapatnya dari keluarga itu masih sama buruknya. Trio macan masih sering menyakiti Starla. Mereka menyindir Starla setiap ada kesempatan. Namun di depan Radev ketiganya tidak berkutik.Sampai saat ini Starla masih bisa menguatkan diri menghadapi perlakuan mereka. Sejauh mereka tidak main fisik. Tapi justru kekerasan verbal yang diterimanya setiap hari jauh lebih membuat sakit.Hari ini juga Bintang sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Ajeng dengan dominasinya menguasai anak itu. Ia tidak mengizinkan Starla untuk menyentuhnya sedikit pun. Mendadak perempuan itu menjadi begitu posesif.“Mbak Ajeng, biar saya yang gendong Bintang. Mbak istirahat saja dulu,” kata Starla meminta izin karena dilihatnya Ajeng benar-benar lelah. Ajeng baru saja pulang dari kantor.“Nggak usah!” sahut Ajeng ketus. Ia tidak akan sudi membiarkan Starla menyentuh anaknya. Ajeng benci pada Starla yang mulai ngelunjak. “Tapi saya lihat
Baca selengkapnya

Yang Penting Aku Memilikimu

Sulit bagi Starla untuk memercayai dinamika hidupnya yang bergejolak dan tidak tertebak. Semua begitu cepat dan tidak pernah terlintas di benaknya. Baru beberapa jam yang lalu dirinya membatin sedih di dalam hati lantaran tidak diizinkan menyentuh Bintang, tapi sekarang anak itu ada di dalam dekapannya.Saat ini Starla serta Radev dan Bintang sedang berada di dalam taksi. Tadi setelah membut gempar orang-orang dengan kalimat cerainya yang lugas Radev langsung mengajak Starla pergi tanpa peduli pada Ajeng yang meraung-raung tidak terima.Radev meninggalkan apapun yang melekat padanya. Mulai dari harta sampai jabatan di perusahaan orang tuanya. Hal yang berharga yang Radev miliki saat ini hanyalah dua bintangnya. Starla tersenyum tipis saat melihat Bintang tidur dengan pulas dalam dekapannya. Berkali-kali Starla menciumi anak itu tapi tetap saja ia tidak merasa puas.Starla syok berat mendengar pengakuan Radev mengenai fakta bahwa Bintang adalah anak kandung mereka berdua. Tapi perasa
Baca selengkapnya

Memadu Kasih

Starla sangat menikmati perannya sebagai seorang ibu yang sesungguhnya. Semua luka dan air mata yang mengisi hari-harinya dulu tergantikan dengan kebahagiaan yang tidak ternilai karena kini ia bersama buah hatinya tercinta.Memasuki usia enam bulan Starla mulai memberi Bintang makanan pendamping. Berhubung kondisi kesehatan Bintang yang istimewa maka anak itu tidak boleh makan sembarangan termasuk bubur bayi instan. Starla ingin membuatnya sendiri tapi keadaan tidak memungkinkan karena mereka sedang berada di hotel. Beruntung Starla mendapat rekomendasi katering makanan bayi sehat yang dipantau oleh ahli gizi terpercaya. “Bintang ... Bintang ... aaa aaa’.. aaa’ ... satu suap lagi, Nak.” Starla membuka mulutnya lebar-lebar memeragakan pada Bintang lalu menyuapkan puree.Anak itu menurutinya dengan membuka mulut. Syukurlah walau riwayat kesehatannya suram tapi Bintang tidak kehilangan selera makan. Anak itu tumbuh sebagaimana mestinya.“Yeaaay ... Anak Mama hebat.” Starla bertepuk tang
Baca selengkapnya

Susah Senang Bersama

“Gimana menurut lo, Dev? Ukurannya memang nggak terlalu besar, tapi cukuplah untuk di awal.”Radev dan Starla mengelanakan mata mereka memandang ke sekitar. Saat ini sepasang suami istri itu sedang berada di ruko milik Bjorka. Tidak hanya menyokong dari segi finansial, tapi Bjorka juga merelakan salah satu rukonya untuk ditempati Radev dan Starla. Meski usianya masih sangat muda tapi Bjorka gemar berinvestasi. Ruko tersebut kebetulan kosong. Daripada disewakan pada orang lain lebih baik ia memberikan pada Radev yang jelas-jelas sangat membutuhkan.“Lantai satu dan lantai dua bisa digunain buat kegiatan operasional, nanti kalian tinggalnya di lantai tiga. Gimana?” Bjorka menyambung perkataannya lalu memandang Radev ingin tahu pendapatnya.“Ini udah lebih dari cukup, Ka. Spec-nya oke banget,” jawab Radev puas. Heran pada Bjorka yang mengatakan ruko itu tidak terlalu besar padahal menurut Radev tempat tersebut sangat luas. Sahabatnya itu memang sangat merendah.Tadinya ia hanya butuh rua
Baca selengkapnya

Radev, Radev, Radev

Ini adalah hari pertama Radev dan Starla menempati tempat tinggal baru mereka yaitu ruko yang dipinjamkan Bjorka. Ruko tersebut sudah dimodifikasi dan diberi sekat-sekat sehingga siap untuk dijadikan sebagai tempat tinggal dan difungsikan sebagai kantor. Jika dibandingkan dengan rumahnya dulu yang megah bak istana jelas saja tempat tinggalnya sekarang sangat berbeda. Tapi bagi Starla dan Radev hal itu bukan masalah. Apa pun keadaannya yang penting bagi mereka bisa bersama dalan keadaan senang maupun susah.“Mau diapain Bintang-nya, Dev?” tanya Starla saat Radev mengangkat tubuh Bintang. Anak itu sudah pulas dalam tidur sejak setengah jam yang lalu.“Mau aku pindahin,” jawab Radev lalu meletakkan Bintang di tepi tepat di dekat dinding. Tadinya Bintang tidur di tengah-tengah mereka.“Kok dipindahin?” Starla masih merasa heran.“Biar nanti Bintang nggak kena badan atau tanganku waktu lagi tidur,” jawab Radev dengan senyum tersungging di bibirnya lalu merebahkan badan di sebelah Starla.
Baca selengkapnya

See You on The Top

Radev memandang dengan puas tulisan besar di papan yang menempel tepat di atas folding gate. Pada awalnya tulisan CV. Bintang Casanova itu akan dibuat berupa plang. Tapi setelah dipikir lagi ia dan Starla memutuskan seperti saat ini.Setelah proses pengurusan yang melalui berbagai tahap akhirnya mereka berhasil memiliki CV sendiri yang merupakan badan usaha resmi dan terdaftar. Keduanya juga sengaja menamakan CV tersebut dengan nama anak mereka.Radev menghubungi beberapa kolega sampai kenalannya. Radev mengatakan bahwa ia memiliki usaha baru dan menawarkan jasanya lalu berharap dari mereka Radev bisa menemukan peluang, tapi nihil. Sudah satu bulan berlalu dan mereka belum mendapat project apa pun.“Gimana, Dev?” tanya Starla saat mendengar embusan napas Radev setelah selesai menelepon.“Belum ada, La,” jawab lelaki itu lesu lalu menggulir lagi daftar kontak di ponsel. Hampir semua nama di sana sudah Radev hubungi dan tidak membuahkan hasil apa-apa. Starla juga membuka ponselnya. Ia
Baca selengkapnya

Godaan Pria Asing

Starla menatap ke sekelilingnya mencari sosok yang ditunggu. Tapi matanya hanya menemukan orang-orang yang tidak ia kenal.Saat ini Starla sedang berada di coffee shop. Di tempat itu ia menunggu Sinta seperti kesepakatan mereka. Starla bahkan hampir menghabiskan satu cup berukuran medium brown sugar milk tea yang dipesannya.Mungkin Sinta masih sibuk kerja, pikir Starla. Tadi ia sudah mengabari temannya itu bahwa dirinya sudah berada di lokasi pertemuan dan Sinta memintanya untuk menunggu sebentar lagi. Tapi ini sudah terlalu lama. Starla khawatir kalau dirinya terlalu lama pergi Radev akan kewalahan mengurus Bintang.Starla mengambil ponsel di meja lalu mengirimi Radev pesan.“Dev, aku belum ketemu Sinta, masih kerja dia-nya. Kamu di rumah gimana? Bintang nggak rewel kan?”Radev membalas tidak sampai satu menit setelah pesan Starla terkirim.“Bintang anteng sama papanya, nggak ada masalah. Hati-hati, Sayangku. Good luck.”Bibir Starla mengembangkan senyum membaca pesan dari Radev. Su
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1415161718
...
26
DMCA.com Protection Status