Home / Romansa / Kekasih Rahasia CEO / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Kekasih Rahasia CEO: Chapter 171 - Chapter 180

256 Chapters

Ngaku-Ngaku

Satu bulan sudah Radev dan Starla berpisah. Radev mengatakan pada Starla jika dirinya belum bisa pulang karena pengerjaan proyek sedikit tertunda akibat hujan yang turun deras beberapa waktu belakangan.Starla yang sangat mengerti dan juga mendukung Radev dalam hal apa pun tidak banyak menuntut. Starla tidak ingin bersikap kekanakan yang akan merusak hubungan mereka. Apalagi saat ini mereka berjauhan. Starla tidak ingin menambah beban pikiran Radev.Hari ini Starla hanya berdua dengan Bintang. Sejak kemarin Rachel tidak menginap di rumah. Adik iparnya menginap di rumah temannya untuk menyediakan beberapa perlengkapan untuk wisuda.Di saat-saat seperti ini Starla merasa kesepian. Pikirannya tidak jauh-jauh dari Radev. Sedang apa Radev sekarang? Apa yang dilakukannya selain bekerja?Starla bangkit dari ranjang. Tadi ia menidurkan Bintang dengan cara mengusap-usap punggung anak itu sampai mengantuk lalu tertidur sendiri.Mengambil kalender meja, Starla menyilang tanggal hari ini. Masih
Read more

Cemburu Menguras Hati

“Rachel, boleh saya minta bantuan kamu?” tanya Axel setelah adik ipar Starla itu berjalan mendekat ke arah mereka berdua.Rachel yang tidak tahu apa-apa dan langsung disuguhkan pertanyaan itu melempar tatapannya pada Starla.Starla membalas dengan mengedikkan bahunya.“Bantuan apa ya, Xel?” tanya Rachel balik setelah mengembalikan pandangannya ke arah Axel.“Saya mau ajak Starla pergi sebentar karena ada urusan penting, jadi karena Bintang nggak bisa dibawa ke luar sembarangan saya minta bantuan kamu untuk menjaga Bintang sampai Starla pulang.”“Oh, itu. Ya udah sih pergi aja. Aku juga nggak ke mana-mana,” jawab Rachel yang membuat pria di hadapannya merekahkan senyum lebar.“Makasih.”Rachel naik ke lantai tiga setelah membalas senyum Axel. Starla ikut berjalan di sebelahnya.Bintang masih tidur sehingga Starla dengan mudah meninggalkannya tanpa ada drama rengekan dan air mata.“Ada urusan penting apa, La? Ada job baru?” tanya Rachel saat Starla sedang berkemas.“Bukan. Axel minta di
Read more

Marah Tapi Sayang

Ternyata ibunya Axel tidak berbohong. Begitu digiring ke ruang makan Starla menyaksikan betapa banyak hidangan lezat tertata di meja makan. Sebuah kue ulang tahun tampak berada di tengah-tengah.“Duduk, La.” Axel menarikkan kursi untuk Starla padahal Starla bisa melakukannya sendiri. Setelah Starla duduk Axel juga menarik kursi di sebelah Starla lantas duduk di sana. Hanya ada mereka bertiga saat itu yang membuat Starla bertanya-tanya, ke mana anggota keluarga yang lain? Ke mana kepala keluarga di sini? Apa Axel tidak memiliki saudara? Semua pertanyaan tersebut berkumpul di kepala Starla tanpa mampu dilafalkannya.Axel mengambil kue di tengah kemudian menyalakan api pada lilin yang tertancap di sana. “Tiup lilinnya dulu, Ma,” pintanya pada sang ibu.“Astaga, Xel, kamu ini. Mama udah tua begini masih aja pake acara tiup lilin.” Alice memprotes tindakan anaknya.“Mau tua atau masih muda kalau lagi ulang tahun ya tetap aja ulang t
Read more

Memperjelas Status

Starla mendadak gugup. Jangan-jangan Axel mendengar percakapannya dengan Radev tadi. Meskipun secara sepihak tapi dari nada suara Starla pasti Axel bisa membaca bahwa saat ini Starla dan Radev sedang tidak baik-baik saja.“Xel, saya harus pulang sekarang. Nggak usah diantar, saya bisa pake taksi,” kata Starla berpamitan.“Kenapa buru-buru?” tanya lelaki itu. Axel masih ingin bersama Starla. “Kasihan Bintang kalau terlalu lama ditinggal. Takutnya dia nangis dan Rachel nggak bisa menghadapinya sendiri,” jawab Starla beralasan. Starla hanya tidak ingin nanti Radev meradang lagi jika tahu dirinya masih berkeliaran di luar.“Baik, tapi izinkan saya yang mengantar kamu. Tadi saya yang menjemput jadi saya yang akan mengantar kamu pulang.”Starla tidak dapat menolak keinginan Axel. Kemudian Starla masuk ke dalam rumah untuk berpamitan pada Alice.“Tante, saya permisi pulang dulu.”“Lho, nggak menginap di sini saja?”“Maaf, Tante, tapi saya nggak bisa. Saya harus pulang sekarang.”“Hanya satu
Read more

Ditangkap KPK

Pusing dan dingin langsung menyergap saat pagi ini Radev terbangun dari tidurnya. Tirai biru transparan di jendela kamar yang ditempatinya memang tertutup dengan rapat, tapi bahannya yang tipis membuat cahaya matahari pagi masuk dengan leluasa.Selama beberapa saat Radev memeluk gulingnya. Matanya mengerjap berkali-kali mengumpulkan nyawa yang belum sepenuhnya kembali sembari pikirannya mengingat-ingat kejadian semalam.Setelah Starla mengiriminya pesan Radev langsung menelepon melalui panggilan video. Ia baru bisa merasa lega setelah menyaksikan sendiri istrinya itu sedang bermain dengan anak mereka.“Dih, Pak Radev nggak percaya banget kalau saya udah di rumah,” cibir Starla padanya.Lalu mereka membahas mengenai sedikit kesalahpahaman yang terjadi. Radev jujur mengakui kalau yang menjawab panggilan dari Starla adalah Mita, anak kepala desa.“Tapi masa dia nggak tahu aku siapa? Memangnya nama aku nggak ada di handphone kamu?” protes Starla tidak terima.Sampai saat ini Radev dan Sta
Read more

Kronologi Penangkapan Marvel

Beberapa minggu sebelumnya ...Dua orang laki-laki dan seorang wanita memandang dengan kasihan pada sosok perempuan yang terbaring di ranjang. Perempuan itu baru saja tertidur setelah diberi suntikan penenang. Sebelumnya perempuan itu mengamuk dan menghancurkan barang serta benda-benda atau apa pun yang berada di dekatnya. Kondisi perempuan itu sangat memprihatinkan.Perempuan itu adalah Ajeng.Setelah berkonsultasi ke dokter Ajeng dinyatakan mengalami depresi berat dan terganggu kejiwaannya akibat kenyataan pahit yang memukulnya dengan telak. Ajeng juga harus dirawat di rumah sakit jiwa. Tidak seorang pun yang menyangka kalau akhir nasibnya begitu menyedihkan.“Kita nggak bisa membiarkan ini terjadi, Pi. Kita harus membalas perbuatan Marvel dan istri sialannya itu. Mami nggak bisa terima dia memanfaatkan kita hanya demi jabatan. Setelah mereka mendapatkan apa yang diinginkan mereka membuang kita dan anak kita seperti sampah,” ratap Regina tidak mampu lagi menahan air mata.Andi mengh
Read more

Wanita Pembawa Musibah

“Papiiii!!!” Rachel berteriak histeris. Tanpa perlu diperjelas Rachel tahu jika MC adalah inisial dari nama ayahnya apalagi pembaca berita juga menyebutkan nama instansi pria itu.“Ra ...” Starla yang juga syok berat merengkuh pundak adik iparnya.“Ini nggak mungkin Papi kan, La? Papi nggak mungkin mau disuap kan, La? Papi itu berdedikasi. Papi juga nggak kekurangan uang,” ujar Rachel lesu dengan mata berkaca-kaca. Ia tidak percaya ayahnya serendah itu. Mereka adalah orang berkecukupan dan berasal dari keluarga terhormat.Starla tidak mengatakan apa pun karena ia juga belum mengetahui kebenarannya secara pasti meskipun dari berita yang mereka dengar sudah positif mengarah pada mertuanya.Starla mengambil alih ponsel Rachel lalu mengetikkan nama Marvel Cavian di kolom search engine. Hanya dalam hitungan detik berita ataupun informasi mengenai lelaki itu bermunculan yang narasinya berbeda-beda tapi intinya serupa. Pria itu tertangkap dalam sebuah operasi tangkap tangan Komisi Pemberanta
Read more

Roda Kehidupan

Starla tidak banyak bicara setelah kejadian bertemu dengan Rai. Starla tidak habis pikir bagaimana bisa dirinya yang disalahkan atas hal-hal yang tidak dilakukannya. Bahkan di saat ia hanya bernapas orang-orang masih saja menyenggolnya. What a life!“Masih mikirin kata-kata Rai tadi?” tanya Radev setibanya mereka di ruko.“Sedikit,” jawab Starla pelan. Jujur saja Starla merasa sedih mendengar hinaan itu. Radev berdiri dari tempat duduk lalu bersimpuh di lantai. Ia mengambil tangan Starla kemudian mengunci dalam genggamannya. “Jangan diambil pusing kata-kata orang itu. Anggap aja dia orang stres. Kamu tahu sendiri kan gimana kelakuan orang stres? Jadi mending yang waras ngalah aja,” kata Radev menghibur istrinya.Bibir Starla melengkung membentuk senyum tipis mendengar ucapan Radev yang sedikit menghiburnya.“Tadi dia pasti sakit banget kamu tampar. Harusnya tadi kamu nggak langsung main tangan, Dev.” Starla ikut meringis membayangkan kejadian beberapa jam yang lalu. Di mana dengan lu
Read more

Begitu Berkesan & Radev Yang Selalu Cemburuan

Sosok itu tampak samar dari balik genangan air yang menganak sungai di pelupuk mata Rachel.Gadis itu menaikkan tangannya lalu mengusap matanya yang basah sampai akhirnya ia bisa melihat dengan jelas laki-laki yang saat ini sedang berdiri di hadapannya.Laki-laki itu tinggi, mengenakan kemeja lengan panjang berwarna putih dengan lengan terlipat sampai ujung siku.Rachel buru-buru tersenyum menutupi kesedihannya. Malu saat ada orang yang mengetahui dirinya sedang menangis. Rachel tidak ingin dianggap lemah. Orang-orang hanya boleh tahu bahwa dirinya adalah wanita yang tangguh.“Ka,” suara serak keluar dari mulut Rachel.Bjorka melengkungkan bibirnya membalas senyum Rachel lalu bertanya, “Kenapa, Ra? Kok nangis? Kamu sedang apa di hotel ini?”“Tadi mataku kelilipan, nggak tahu nih tiba-tiba ada yang masuk.” Rachel kembali mengusap mata, berakting sedang membersihkannya.Bjorka memindai seisi lift. Tidak ada debu apalagi binatang kecil di sana yang mungkin masuk ke mata Rachel. Bjorka ta
Read more

Cemburu Tingkat Dewa

“Eh, Pak Radev udah bangun?” Satu sudut bibir Radev terangkat membentuk senyum miring. Tadi saat Starla bergerak dari kasur Radev terbangun tapi pura-pura tidak tahu. Setelah Starla keluar dari kamar Radev mengendap-ngendap lalu menguping pembicaraan istrinya itu dengan seseorang yang ia tidak tahu siapa. Barulah ketika Starla menyebut kata ‘Xel’ Radev jadi tahu siapa lawan bicara istrinya itu.“Memang kenapa kalau aku bangun?”Suara bernada menantang itu membuat Starla mengernyitkan dahi. Ini suaminya kenapa lagi?“Kamu kok gitu sih ngejawabnya? Aku kan cuma nanya. Masalahnya tadi kamu kan lagi tidur.”“Terus karena aku lagi tidur kamu jadi bebas nerima telfon dari laki-laki lain?” tuding Radev menahan rasa cemburu agar tidak terbaca oleh Starla.“Laki-laki lain gimana? Yang barusan nelfon aku tuh Axel,” jawab Starla memperjelas agar Radev berhenti menudingnya yang tidak-tidak.“Tapi dia tetap laki-laki kan?”“Maksud kamu?” Starla tidak mengerti.“Maksudku jelas. Aku ingin tahu apa
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
26
DMCA.com Protection Status