Home / Romansa / Kekasih Rahasia CEO / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Kekasih Rahasia CEO: Chapter 191 - Chapter 200

256 Chapters

Kejadian Malam Itu

Radev ingin menolak tawaran Hendra, tapi begitu ingat ucapan pria itu ada benarnya, maka dengan berat hati Radev memutuskan untuk membawa istri dan anaknya menginap di rumah Hendra yang artinya mereka akan tinggal satu atap dengan Mita.“Dibagi-bagi aja kuenya, Ji,” suruh Radev pada Aji setelah dirinya mengambil bagiannya.“Siap, Pak Radev,” jawab Aji cepat.Radev kemudian meninggalkan mess dengan membawa istri dan anaknya. Pria itu juga mengambil alih backpack Starla lantas menyandang di punggungnya.Mita berjalan mengikuti di belakang pasangan tersebut dengan langkah lunglai. Mati-matian menahan rasa cemburu yang menggigit hatinya menyaksikan kemesraan Radev dan istri cantiknya.“Mita, tolong bersihkan kamar tengah, ganti lagi sprei dan gordennya,” titah Hendra pada sang putri setibanya mereka di rumah. Istri Hendra sudah meninggal sejak lama sehingga ia hidup hanya berdua dengan anak tunggalnya.“Baik, Pa,” jawab Mita patuh.Hendra baru menyadari bahwa ada yang berbeda dengan putri
Read more

Bedanya Laki-laki & Wanita Saat Cemburu

Radev tak kurang terkejut saat menyadari ada istrinya sedang berdiri tegak di depan pintu, sedang mengamati gerak-geriknya dan Mita. Belum Radev bicara, Mita lebih dulu memberi penjelasan.“Eh, Bu Starla masih bangun? Saya pikir Ibu sudah tidur. Saya dan Pak Radev baru selesai keliling desa. Tadi Bintang rewel banget, Bu, tapi untunglah dia akhirnya tidur.”Starla belum menjawab apa-apa ketika dengan lancangnya Mita masuk ke dalam kamar Starla lalu membaringkan Bintang di tengah-tengah tempat tidur.Ini memang rumah Mita, tapi Starla sangat keberatan dengan sikapnya yang langsung masuk ke kamar tanpa izin. Seharusnya Mita memberikan Bintang pada Starla, biar Starla yang menggendongnya ke kamar.Starla ikut masuk ke kamar. Lalu dilihatnya Mita duduk di pinggir tempat tidur sembari tangannya membelai kepala Bintang bagai seorang ibu pada anaknya.Starla sengaja berdeham agar Mita segera pergi. Tapi wanita itu entah tidak mengerti bahasa halus atau bagaimana. Dia tetap di posisinya sete
Read more

Rencana Untuk Bertemu

“Dev, lepasin aku ...” Erangan halus meluncur dari mulut Starla. Tangan Radev yang menekan pergelangan tangannya membuat Starla tidak bisa bergerak. Tubuhnya terpenjara di bawah pria itu.“Aku nggak akan melepaskan kamu sebelum kamu menceritakan apa yang kamu lakukan di sana.” Radev mendesis di depan mulut Starla. Hangat napasnya menerpa tepat mengenai pipi Starla.“Gimana aku mau ceritain kalau kamu siksa aku kayak gini? Sakit, Dev ...” Starla merintih karena cekalan suaminya yang terlalu kuat.Melihat ringisan di wajah istrinya barulah Radev melepaskan cengkraman dari tangan Starla. “Astaga ... Maaf, Sayang, maaf.” Radev menyesali perbuatannya lalu dengan cepat bergerak turun dari atas istrinya itu. Saking cemburunya ia sampai berbuat kasar pada istri sendiri.Starla menggerak-gerakkan tangannya sambil cemberut. “You’re so rude,” berengutnya.“Maaf, Sayangku. Tadi aku lost control.” Radev mengambil tangan Starla lalu mengusap-usap dan mengecupnya seakan dengan begitu bisa menghilan
Read more

Keputusan Besar Radev

Malam semakin larut. Keheningan menyapa bertambah pekat.Di saat orang-orang tengah berada di alam mimpi, sepasang suami istri yang saling mencinta itu, namun juga terlalu ego untuk mengakui perasaan cemburu di hati masing-masing, masih membuka mata.Mereka memadamkan sisa-sisa pertengkaran tadi dengan satu sesi bercinta yang panas.Ranjang tua di kamar itu sampai berderit akibat gerakan keduanya yang terlalu atraktif.Starla dan Radev sama-sama menertawai keadaan mereka saat ini.“Dev, nggak usah terlalu semangat, nanti kedengaran sampai ke sebelah,” kata Starla mengingatkan.Kamar Mita berada tepat di sebelah kamar yang Radev dan Starla tempati. Tepat pada bagian dinding atas kamar terdapat lubang bulat seperti bekas penghubung pipa AC. Lubang tersebut bisa menghubungkan suara ke kamar sebelah apalagi di dalam keheningan malam seperti saat ini.“Ini juga aku udah pelan, mau pelan gimana lagi?” Radev tersenyum geli. Sambil terus memagut menyelaraskan gerakan yang estetik keduanya m
Read more

As Long As I'm With My Lovely Wife

Starla terbangun oleh ketukan keras di pintu.Ia membuka mata dan mendapati dirinya berada sendiri. Tidak ada Radev di sebelahnya. Hal terakhir yang bisa Starla ingat adalah ketika suaminya itu menyampaikan keputusan besar yang membuat Starla bahagia setengah mati.Memiringkan badannya, Starla mendapati selembar kertas di atas permukaan kasur yang kosong di sebelahnya. Radev menulis beberapa baris pesan di sana.“La, aku tinggal sebentar. Mau ajak Bintang jalan sekalian mau cari makanan yang nggak bikin kamu mual.”Segaris senyum menghiasi bibir Starla. Jadi begini rasanya diperhatikan saat hamil.Starla masih ingin melanjutkan tidur ketika ia tersadar ada seseorang di depan sana yang kembali mengetuk pintu.Starla terpaksa bangun lalu keluar dari kamar untuk membukanya. Tampaknya tidak ada orang di rumah ini selain dirinya sendiri.Dengan tubuh lemah Starla menyeret langkah.Diputarnya gagang pintu dengan perlahan. Seketika ia dihadapkan pada pemandangan seorang laki-laki yang berdir
Read more

Radev for Life

Setelah berbicara di rumah Hendra, Radev mengajak Axel meninjau lokasi proyek agar lelaki itu bisa melihat langsung sejauh mana perkembangannya. Radev menerangkan dengan detail pada Axel sampai sejelas mungkin. Dari ekspresi yang ditunjukkannya Axel tampak puas oleh kinerja Radev.“Jadi rencananya kamu mau rekrut siapa, Dev?” tanya Axel sambil mereka berjalan menuju mobil Radev.“Saya sudah menghubungi beberapa rekan kerja yang berpengalaman di bidangnya. Kebetulan saya mengenal mereka dengan baik. Beberapa di antaranya pernah kerja di perusahaan saya dulu,” jelas Radev.“Tapi perusahaan kamu itu bergerak di bidang garmen, tentu saja tidak bisa disamakan dengan konstruksi, skill dan experience mereka tentu berbeda,” ucap Axel keberatan.“Oh, begitu. Kalau kamu ragu, saya masih memiliki kandidat lainnya yang berpengalaman di bidang konstruksi. Saya jamin nggak akan mengecewakan,” kata Radev memberi garansi. Sebenarnya tentang siapa yang akan menggantikannya nanti sepenuhnya menjadi ha
Read more

Kuncinya Starla Yang Pegang

Malam ini Radev dan Hendra duduk berbincang di ruang tamu. Radev menyampaikan maksudnya untuk pergi sekaligus berpamitan pada pria itu.“Pak Hendra, malam ini adalah hari terakhir saya di sini. Besok saya akan kembali ke Jakarta. Nanti akan ada yang menggantikan saya di sini.”“Kenapa begitu, Pak? Apa Bapak ada masalah?” Hendra tampak begitu khawatir setelah mendengar ucapan Radev.“Nggak ada masalah apa-apa, Pak, saya senang berada di sini. Apalagi Bapak dan masyarakat di sini sangat ramah dan baik hati. Hanya saja saat ini istri saya sedang hamil, dan saya nggak bisa meninggalkan dia sendiri,” jawab Radev mengemukakan alasannya.“Oh, jadi Ibu Starla sedang mengandung. Selamat ya, Pak Radev.” Hendra tersenyum, ikut bahagia mendengar berita itu.“Terima kasih, Pak Hendra.” Radev balas melengkungkan bibir.“Jadi kapan tepatnya Pak Radev berangkat?”Radev baru akan memberi jawaban ketika ada suara lain yang mendahuluinya.“Pak Radev mau berangkat ke mana?” tanya Mita yang baru muncul de
Read more

God's Timing Is Always Right

“Ateee …”Bintang bersorak kegirangan ketika turun dari mobil lalu melihat Rachel membuka folding gate.Bintang mengangkat tangannya lalu melambai-lambaikannya agar Rachel mengambilnya.Rachel tersenyum lalu berjalan mendekat dan mengambil alih Bintang dari Starla. “Ayo sini sama Tante.”Setelah melewati perjalanan panjang yang melelahkan akhirnya pasangan suami istri itu tiba di kediaman mereka.Perjalanan kali ini terasa lebih ringan bagi Starla daripada saat berangkat ke Lampung. Jaraknya tidak berbeda. Hanya saja keberadaan Radev membuatnya merasa lebih kuat. Kekuatan cinta kadang memang seajaib itu.Starla dan Radev langsung beristirahat sedangkan Rachel yang begitu pengertian mengambil alih pengasuhan Bintang. Gadis itu tahu persis pasti para kakaknya merasa lelah.Berjam-jam kemudian Starla terbangun karena merasa lapar. Ia mendapati Radev sedang tidur di sebelahnya.Keluar dari kamar, Starla melihat Rachel sibuk mengolah makanan di belakang.“Bintang udah tidur di kamarku, La
Read more

Empat Cukup Kok

Rachel melongo mendengar untaian kalimat panjang ibunya. Dengan mata menyipit ditatapnya wanita yang sudah melahirkannya itu sembari pikirannya mencoba mencerna apa maksud pembicaran barusan.“Jadi Mami meminta aku untuk pacaran sama kaka?”“Exactly!” Megan menjentikkan jari mengiakan.Rachel meneguk ludahnya. Ia memang sangat menyukai Bjorka. Tapi ia belum sepenuhnya paham apa maksud ibunya yang tiba-tiba mendukungnya untuk menjalin hubungan yang lebih intim dengan lelaki itu.“Ini Mami kenapa tiba-tiba menyuruh aku pacaran sama Kaka?” tatap Rachel curiga. Tidak mungkin ibunya itu memintanya kalau tidak ada maksud apa-apa.Megan mengembangkan senyum lalu mengangkat tangannya meminta agar sang putri duduk di sofa double di sebelahnya. “Duduk di sini dulu biar kamu ngerti.”Rachel terpaksa bangkit dari tempatnya lantas menempatkan diri di sebelah Megan seperti yang perempun itu inginkan.Megan mengambil tangan Rachel lalu menggenggamnya sambil mulai menjalankan misinya. “Maksud Mami me
Read more

Meminta Bantuan

"Om Andi tiba-tiba datang ke apartemen lo?” Radev mengulang informasi yang diterimanya dari Rachel.Adiknya itu menjawab dengan anggukan kepala. “Makanya itu gue juga heran.”Radev tampak berpikir sejenak. Sepanjang yang terekam di ingatannya meskipun orang tuanya dan orang tua Ajeng bersahabat sejak lama, namun Megan hanya bergaul dengan Regina, bukan suami wanita itu.“Udahlah, Ra, lo nggak usah mikir yang enggak-enggak. Mungkin Mami lo itu lagi ada janji sama Tante Regina, tapi Tante Regina berhalangan dan minta Om Andi yang menjemput Mami,” tandas Radev tidak ingin mempermasalahkannya.“Oh gitu ya?” Rachel masih merasa bimbang walau kakaknya berusaha meyakinkan.“Ya.”Radev baru akan meneruskan langkahnya ketika Rachel menahan tangannya. “Dev!”“Apa lagi?”“Soal keinginan Mami mau cerai sama Papi gimana?”“Maksud lo?”“Apa lo nggak bisa bantu ngomong sama Mami untuk mengurungkan niatnya? Gue kasihan sama Papi,” ucap Rachel sedih. Sebagai anak perempuan perasaannya jauh lebih halu
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
26
DMCA.com Protection Status