Home / Rumah Tangga / Hari-hari Dimanjakan Paman / Chapter 1361 - Chapter 1370

All Chapters of Hari-hari Dimanjakan Paman: Chapter 1361 - Chapter 1370

2938 Chapters

Bab 1361

Ternyata pengalaman Agam agak mirip dengan pengalamannya. Ibunya menghilang saat masih kecil, tidak diketahui keberadaannya dan hidup atau matinya tidak pasti."Lalu sekarang di mana ayahnya?"Adsila menghela napas. "Setelah ibunya Paman kabur dari rumah, ayahnya Paman nggak pernah keluar untuk bersenang-senang lagi. Nggak lama kemudian, dia pergi ke kuil di Gunung Manawi untuk menjadi biksu!""Tuan Tomi mengutus orang ke Gunung Manawi beberapa kali untuk mencarinya, tapi ayahnya Paman menolak turun gunung dan Tuan Tomi jatuh sakit karenanya.""Setelah itu, Kakek Tomi mengetahui cucunya dan putra sebelumnya adalah dua orang yang bertolak belakang. Saat putranya masih muda, dia nggak melakukan pekerjaan serius dan hidup dalam pesta pora. Cucunya yang hampir berusia 30 tahun cuma tahu cara bekerja dan nggak mau menyentuh seorang wanita. Lambat laun, ada rumor di dunia luar kalau tuan muda Keluarga Dirgantara suka pria ....""Kakek Tomi cemas dan memaksa paman untuk menikah, bilang wanita
Read more

Bab 1362

Meskipun Pamela agak tersentuh oleh masa lalu Agam, dia tidak akan mengabaikan masalah lain karena hal ini.Dia terdiam selama dua detik, lalu berkata, "Kalau begitu, itu tergantung apakah pamanmu bisa menangani masalah pribadinya. Aku nggak akan melanggar prinsipku untuk siapa pun."Adsila senang saat mendengar ini. "Jangan khawatir, Bibi. Paman pasti bisa mengatasinya. Dia sangat mencintaimu! Sebenarnya aku sangat senang Paman bertemu denganmu. Karena kamu, dia menjadi lebih hidup seperti manusia sungguhan!"Benarkah itu?Pamela agak lelah, jadi dia menggerakkan tubuhnya dan berbaring dengan kepala di atas bantal. Setelah mendengarkan Adsila berbicara tentang masa lalu Agam, dia merasa sangat getir.Dia mengambil ponselnya dan membuka ruang obrolan dengan Agam. Dia mengetik tiga kata dengan jari rampingnya dan mengirimkannya pada Agam: "Selamat malam, Paman."Beberapa detik kemudian, dia menerima balasan dari pria itu.Yang juga terdiri dari tiga kata: "Selamat malam, Nak."Setelah m
Read more

Bab 1363

Seusai pembicaraan, Agam segera menutup teleponnya, tidak ingin mendengarkan ocehan orang tua lagi, lalu mengalihkan tatapannya kepada Ervin untuk menyampaikan pesannya."Kamu pulang sebentar, ambilkan masakan sup ayam Nenek."Ervin mengangguk mengerti. "Baik, Tuan Muda! Apa saya harus antarkan ke Nyonya Pamela?"Agam berkata, "Nggak perlu, bawakan saja kemari. Aku yang makan!"Ervin bingung. "Tapi, bukankah itu sup yang Nyonya Frida buatkan untuk Nyonya Pamela, Tuan Muda ingin minum?"Agam mengusap-usap pelipisnya. "Nenek memanjakan Pamela dengan terlalu berlebihan. Dengan tambahan berbagai nutrisi ke dalam sup itu, belum tentu baik untuk tubuhnya."Ervin mengangguk. "Paham."Begitu selesai memberi perintah kepada bawahannya, Agam mengeluarkan ponselnya dan membuka percakapan dengan si gadis belia yang biasa diajak bicara. Tampak olehnya tampilan pesan "selamat malam" yang dikirim gadis itu sebelum tidur. Tanpa disadari, air mukanya menjadi lebih lembut.Dia lalu mengetik beberapa kat
Read more

Bab 1364

Pamela agak penasaran. "Oh? Kamu nggak akan sungkan padaku?"Sophia berkata dengan nada menantang, "Coba tebak?!Pamela mengangkat pundak dengan cuek, lalu mengambil susu untuk diminum. "Aku nggak ingin tebak-tebakan. Kalau kamu mau lakukan, lakukan saja, nggak perlu menelepon secara khusus untuk kasih peringatan."Sophia tidak mendapatkan reaksi yang diharapkan dari lawan bicaranya. Bagaikan pukulan tinju di atas kapas, tidak ada umpan balik yang memuaskan. "Pamela! Tahukah kamu, ayahku terkenal sebagai ...."Sebelum nama ayahnya diungkapkan, sambungan telepon diputuskan Pamela. Yang terdengar hanyalah nada tut tut tut sebagai respons ....Ekspresi wajah Sophia menjadi suram. Dirinya marah, lalu mengempaskan ponselnya ke lantai. Semenjak kecil hingga sekarang, tidak ada yang berani membuatnya merasa gagal seperti ini!Pelayan pribadinya memungut ponsel yang terjatuh dari lantai, membersihkannya, lalu mengembalikan kepadanya. "Nona, tolong jangan terlalu marah. Nanti kalau Tuan lihat N
Read more

Bab 1365

"Sejak awal, kamu seharusnya mendengarkan ayahmu, bicara langsung dengan Tuan Muda Keluarga Dirgantara itu. Kalau bisa ya bagus, kalau nggak, maka lupakan saja! Jangan mulai dengan berteman, telah membuang-buang masa muda yang baik ini selama bertahun-tahun!"Sampai sekarang, Sophia masih tidak setuju dengan pendirian ayahnya. "Ayah! Ayah sama sekali nggak mengerti, Agam berbeda dari pria lainnya! Kalau aku langsung utarakan perasaanku padanya, kami pasti nggak bisa berteman lagi. Dia sudah pasti nggak akan lagi peduli padaku!"Theo mendesah, bersikeras dengan tegas. "Kalau dirinya tidak peduli, ya biarkan saja! Di dunia ini banyak pria pilihan. Nggak perlu kamu andalkan satu orang pria! Apa putri Theo bisa kekurangan pria? Nanti ayah akan perkenalkan kamu kepada beberapa pria yang lebih tampan dari Agam!"Sophia bersikeras berkata, "Nggak ada pria lain yang bisa dibandingkan dengan Agam! Ayah, aku nggak peduli. Selain Agam, aku nggak punya minat dengan siapa pun! Ayah harus lakukan se
Read more

Bab 1366

Selesai berbicara, Sophia berjalan melewati sang wanita bersama anak gadisnya, lalu pergi bersama pengikutnya ....Wanita itu merasa sedikit putus asa dengan sikap Sophia, dia membungkuk dan dengan sabar mendidik putrinya."Sonya, apa yang terjadi padamu hari ini? Kakakmu baru saja pulang, mengapa kamu bersikap nggak sopan padanya?"Gadis kecil itu tampak sedih. "Tapi dia sebut-sebut Ibu wanita licik! Dia nggak menghormati ibuku, mengapa aku harus memanggilnya kakak?"Wanita itu membungkam sejenak, sebenarnya dia juga mendengar ucapan Sophia tadi, hanya saja dia tidak ingin terlalu bertengkar dengan putri dari perkawinan suami dengan mantan istrinya.Memahami perasaan putrinya, wanita itu tidak mengatakan apa-apa lagi, lalu dia bersama dengan putrinya pergi mencari suaminya.Ketika sang ibu dan anak berjalan ke tepi kolam lotus, mereka melihat Theo sedang memberikan perintah tegas kepada bawahannya.Wanita itu yang paling memahami suaminya sendiri. Hanya dengan melihat ekspresinya, dia
Read more

Bab 1367

Theo pura-pura mendengarkan kata-kata istrinya, dia membungkuk untuk memeluk anak perempuannya yang kecil itu. "Sonya, ayolah! Ayah akan ajari kamu pancing ikan!"Sonya memeluk boneka beruang kecilnya, berpaling sejenak dengan wajah marah, tanpa menunjukkan ekspresi yang ceria di depan ayahnya. "Hmm! Aku nggak ingin bermain denganmu!"Melihat putrinya bersikap demikian, Theo berjongkok dan pura-pura merasa tersinggung. "Kenapa Sonya nggak mau bermain dengan Ayah lagi? Apa yang membuat Sonya marah kepada Ayah?"Sonya menghela napas dengan keras lagi. "Ayah lagi-lagi akan sakiti orang yang nggak bersalah, Sonya nggak suka Ayah lagi!"Sonya adalah anak perempuan yang diperoleh di saat Theo mencapai usia yang matang, sehingga dirinya sangat disayangi.Selain sangat menyayangi putri sulungnya, Sophia, Theo juga sangat menyayangi putri bungsunya, Sonya. Dirinya berusaha keras untuk memperlakukan keduanya dengan adil.Namun, Sophia masih enggan menerima Silvia sebagai ibu tirinya dan tidak me
Read more

Bab 1368

Pamela tidak menolak, hanya mengatakan "ya" dengan nada datar dan memfokuskan dirinya untuk makan.Di meja makan, tidak hanya Pamela dan kedua saudara laki-laki dari Keluarga Yanuar, tetapi juga ada Adsila yang menginap semalam.Melihat perhatian Jason terhadap Pamela, Adsila tidak bisa menahan rasa cemburu terhadap pamannya sendiri, lalu dengan sikap waspada melontarkan tatapan kepada Jason ....Jason tentu merasakan pandangan tidak ramah dari Adsila, tetapi dirinya tidak menghiraukannya. Setelah selesai sarapan, dirinya menyeka mulutnya dengan serbet, berdiri dan berpamitan kepada Pamela, lalu pergi meninggalkan mereka.Begitu Jason pergi, Adsila tidak bisa menahan diri dan bertanya, "Bibi, apakah kamu nggak merasa bahwa sikap Jason sangat berbeda padamu?"Pamela tidak terlalu memperhatikan hal itu "Apa benar?"Adsila mengangguk keras. "Benar! Matanya begitu lembut saat melihatmu, bahkan lebih lembut daripada melihat saudara sendiri! Aku curiga dia punya perasaan padamu, sebaiknya ka
Read more

Bab 1369

Adsila justru menyerukan keinginannya sendiri, "Nggak mau, aku nggak akan pulang! Tolong antar aku ke Perusahaan Vasant!"Saat mendengar Perusahaan Vasant, Justin juga menjadi semangat. "Pagi-pagi begini, kamu pergi ke Perusahaan Vasant untuk apa?"Adsila teringat percakapan terakhirnya dengan Albert kemarin. Dirinya merasa agak canggung di dalam hatinya, ingin menjelaskan kepada pria itu."Aku ingin temui seseorang! Ada sedikit urusan ...."Sopir mulai memperlahankan mobil. "Tuan Muda, apakah kami akan pergi ke sekolahmu terlebih dahulu atau akan kami antar Nona Adsila?"Perusahaan Vasant agak dekat dibandingkan dengan sekolah Justin.Tanpa berpikir panjang, Justin menjawab, "Aku masih punya waktu, antarkan dia dulu!""Baik, Tuan Muda!"Mobil pun melaju dan menuju ke arah Perusahaan Vasant ....Justin bersikap bagaikan seorang tuan muda, merangkul lengan Adsila dan bertanya, "Kalau aku nggak salah, kamu pasti pergi ke Perusahaan Vasant untuk menemui Marlon, 'kan?"Mendengar Marlon, Ad
Read more

Bab 1370

Adsila berpura-pura bersimpati dan berkata, "Justin, kalau kamu memang pacar Bu Ariel, kamu sepertinya diselingkuhi."Justin tidak peduli apakah dia terlihat cemburu atau tidak. Saat ini dia merasa sangat cemburu, bahkan tidak ingin menanggapi Adsila. Justin bergegas keluar dari mobil dengan penuh amarah ....Sopir melihat ini dan berteriak, "Tuan Muda, kenapa turun dari mobil? Tuan masih harus pergi ke sekolah!"Justin tidak peduli dengan sekolah. Jika dia tidak muncul untuk mempertegas otoritasnya, istrinya mungkin akan melarikan diri bersama orang lain!Justin bergegas menghampiri Ariel. Dia mendorong pria yang berada di dekat Ariel dan bertanya, "Siapa dia? Apa yang kalian lakukan barusan?"Ketika Ariel melihat kemunculan Justin yang tiba-tiba, dia sedikit terkejut. Kemudian, Ariel tampak tidak senang dan bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Justin berkata dengan marah, "Kalau aku nggak datang, kamu pasti akan melakukan sesuatu dengan pria ini."Ariel membetulkan kacamata berbingka
Read more
PREV
1
...
135136137138139
...
294
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status