Home / Rumah Tangga / Hari-hari Dimanjakan Paman / Chapter 1351 - Chapter 1360

All Chapters of Hari-hari Dimanjakan Paman: Chapter 1351 - Chapter 1360

2938 Chapters

Bab 1351

Olivia membantu Nyonya Frida keluar dan kebetulan melihat apa yang baru saja terjadi. Dia bertanya dengan bingung, "Kak, kenapa Pamela ingin tinggal di rumah Keluarga Yanuar? Apa kamu nggak takut Jason akan punya pemikiran yang nggak-nggak terhadap kakak ipar?"Nyonya Frida merasa kekhawatiran cucunya itu benar. Bagaimana Agam bisa membiarkan Pamela dibawa pergi oleh kedua orang itu?Agam tidak menjelaskan terlalu banyak dan hanya berkata, "Dia nggak akan melakukannya."Olivia khawatir. "Kenapa nggak? Dia juga pria! Kak, kamu nggak boleh memercayai pria lain dengan begitu mudah!"Adsila jarang merasa Olivia benar dan mengangguk setuju. "Benar. Paman, akhirnya hubungan kalian sudah mereda, kenapa kamu nggak mengambil kesempatan ini untuk membawa bibi pulang? Tunggu apa lagi!?"Saat melihat seseorang mendukungnya, Olivia merasa kekhawatirannya benar. "Benar! Kak, pergi dan bawa pulang kakak iparku!"Agam mengerutkan kening. "Oke, temani Kakek dan Nenek masuk ke mobil dan pulang dulu."Te
Read more

Bab 1352

Melihat kalung itu, mata pria berambut perak itu membelalak. Dia bersandar di meja di ruang interogasi dan gagal mengendalikan emosi yang menggebu-gebu. Dia berdiri dan berteriak, "Kembalikan kalung itu!"Dia berkelana kembali ke reruntuhan untuk menemukan kalung itu yang merupakan peninggalan dari ibunya dan satu-satunya foto bersama ibunya.Polisi di luar mendengar keributan itu dan bergegas masuk untuk menenangkan pria berambut perak itu. "Diamlah!"Pria berambut perak itu menggertakkan gigi dan menatap Agam. "Kembalikan kalung itu!"Agam hanya menggoyangkan kalung itu dengan acuh tak acuh. "Sekarang sudah mau beri tahu aku siapa dalangnya?"Pria berambut perak itu memamerkan giginya. "Nggak ada dalangnya, cuma aku yang ingin membunuhmu!"Agam percaya niat membunuh orang ini terhadapnya adalah benar.Nama orang ini adalah Robert dan dia adalah salah satu anak haram dari ayahnya di tahun-tahun awalnya, juga saudara tirinya.Robert tidak bersekolah selama beberapa tahun dan telah menj
Read more

Bab 1353

Beberapa detik kemudian, pria itu membalas: "Biasanya orang tua nggak makan pada jam segini. Nggak masalah kalau kamu nggak mau keluar menemuiku. Minta saja pelayan Keluarga Yanuar untuk keluar dan ambil!"Pamela mengerutkan kening. Dia mengenal Agam. Kalau tidak mengambil barangnya, Agam tidak akan pergi ....Heh, terserah dia saja!Selalu memaksakan kehendaknya sendiri, tidak mendengarkan pendapat orang lain dan menekan orang lain....Di depan pintu masuk rumah Keluarga Yanuar.Agam keluar dari mobil, memasukkan tangannya ke dalam saku celananya dan melihat ke arah halaman Keluarga Yanuar sambil menunggu orang di dalam keluar untuk mengambil sesuatu.Ervin juga turun dari mobil dan mengikuti tuan mudanya sambil membawa bungkusan barbeku di tangannya.Sebelum anggota Keluarga Yanuar keluar, sebuah mobil dengan lampu sorot tinggi datang dari kejauhan ....Cahayanya yang menyilaukan membuat orang sulit membuka mata.Mobil berhenti di depan pintu gerbang rumah Keluarga Yanuar. Setelah m
Read more

Bab 1354

Agam mengulurkan tangan dan membantu Pamela menaikan sweter di bahunya dengan lembut."Ervin beli banyak, jadi seharusnya cukup untuk kalian makan. Oke, kembalilah dan makan selagi panas!"Pamela menatap tatapan lembut pria itu beberapa saat. "Terima kasih sudah mengeluarkan uang."Agam mengerutkan kening, sikap gadis ini menjadi makin sopan padanya.Akan tetapi, lebih baik bersikap sopan daripada mengabaikannya.Pamela hendak kembali membawa barbeku, lalu teringat sesuatu dan berkata kepada pria itu, "Oh ya, Pak Agam, terimalah uang dari lukisan itu sebelumnya!"Agam mengerutkan kening. "Apakah kamu harus menjelaskannya padaku?"Pamela berkata, "Semuanya harus setimpal. Sejauh ini, kamu adalah kamu dan aku adalah aku."Sorot mata Agam menjadi gelap, wajahnya menjadi muram dan nada suaranya menjadi agak kasar. "Masuklah dan makan dulu, lalu istirahat lebih awal setelah makan!"Pamela mengerutkan bibirnya dan berkata, "Pak Agam, kembalilah lebih awal dan hati-hati di jalan!"Agam berbal
Read more

Bab 1355

Andra berjalan di sampingnya sambil berpikir sejenak sebelum berkata dengan ragu, "Lala, aku baru saja melihat Agam datang untuk memberimu makan malam dan kamu menerimanya! Jadi, kamu bersiap untuk berdamai dengan Agam?"Ekspresi Pamela agak membeku dan dia tidak langsung menjawab pertanyaan Andra. "Tuan Muda Andra, mau makan barbeku?"Andra, "..."Meski Pamela tidak menjawab secara langsung, dia sudah menebak jawabannya....Kembali ke ruang tamu Keluarga Yanuar, semua orang langsung merasa lapar dan bersemangat begitu mencium aroma barbeku.Pamela menyerahkan barbeku kepada Adsila. "Kalian makan dulu, aku akan ke kamar mandi."Adsila menerima barbeku dan melihatnya. "Bibi, apakah ini hadiah dari paman?"Pamela tidak menjawab, hanya berbalik dan berjalan ke kamar mandi."Siapa lagi kalau bukan Kak Agam!" Justin berdiri untuk mengambil bungkusan barbeku dan membukanya dengan penuh semangat sebelum mengeluarkan tusuk sate daging dan menyerahkannya kepada Ariel dulu.Ariel menerimanya ta
Read more

Bab 1356

Adsila mengakui dengan jujur, "Ya, seharusnya Pak Marlon. Kami datang bersama. Dia dan Bu Ariel akan mengantarku pulang."Akhirnya Albert bertanya, "Adsila, apa hubunganmu dengan Pak Marlon?"Adsila tertegun dan merasa agak tidak enak. "Albert, kenapa kamu menanyakan hal itu? aku nggak punya hubungan apa pun dengan Pak Marlon!"Albert berkata, "Kalau nggak ada, kenapa dia begitu peduli padamu? Kudengar beberapa rekan di perusahaan bilang kamu datang ke perusahaan hanya untuk Pak Marlon? Apakah itu benar?"Adsila mengaku, "Ya ... aku pergi ke Perusahaan Vasant karena dia."Albert merasa sangat kecewa setelah menerima jawaban tulus dari pacarnya, tetapi dia merasa tenang karena kejujuran pacarnya. "Adsila, terima kasih telah bersedia mengatakan yang sebenarnya kepadaku. Sekarang kamu masih suka Pak Marlon?"Sebenarnya Adsila ingin menghindari pertanyaan ini. "Entah aku menyukainya atau nggak, aku nggak mungkin bersamanya. Albert, aku sudah setuju untuk menerimamu, jadi aku akan serius de
Read more

Bab 1357

Ekspresi Andra agak datar, kemudian sudut bibirnya terangkat dengan sinis. "Jadi kamu sebagai kakaknya akan mengabaikan perselisihan keluarga dan membiarkan adikmu menikah dengan keluarga musuh?"Jason berkata dengan raut wajah serius, "Nggak mudah bagiku untuk menemukan Pamela dan aku juga nggak mau membuatnya nggak bahagia. Aku akan memberikan apa pun yang dia inginkan. Walaupun dia menikah dengan Keluarga Dirgantara, itu akan tetap terjadi di bawah pengawasanku. Kalau Agam berani menindasnya lagi, aku akan langsung membunuhnya!"Andra memandang Jason beberapa saat, lalu bertingkah seolah ketakutan. "Punya kakak ipar sepertimu sungguh menakutkan!"Jason tidak berpikir demikian. "Kalau takut, menjauhlah dariku!"Andra tersenyum. "Jason, sebagai teman, apakah kamu akan menganggapku sebagai adik iparmu? Aku akan memperlakukan Pamela lebih baik daripada Agam."Jason langsung menyentak, "Dia nggak menyukaimu."Senyuman di wajah Andra membeku, lalu mengangkat bahunya. "Hanya karena sekaran
Read more

Bab 1358

Pamela berkata tanpa minat, "Aku sangat berterima kasih karena telah datang menemuiku, tapi aku nggak mau membicarakan hal ini denganmu."Andra tersenyum. "Aku cuma ingin bertanya, kalau kamu ingin berdamai dengan Agam, bagaimana denganku?"Pamela mengangkat bulu matanya yang tebal dan menatapnya dengan tatapan yang tulus sebelum berkata, "Andra, aku menganggapmu sebagai teman dan kita akan selalu menjadi teman."Raut wajah Andra menjadi muram. Setelah beberapa saat, dia tersenyum sinis. "Selamanya? Lala, kamu nggak pernah memikirkanku!""Aku jelas nggak punya perasaan untukmu dan masih ingin memintaku memberikan perasaanku padamu. Itu namanya genit, tapi aku nggak seperti itu!" Setelah mengatakan itu, Pamela menguap dan berdiri. "Kalian nikmatilah makanannya. Aku pergi mandi dan tidur dulu!"Adsila juga berdiri. "Bibi, biarkan aku membantumu naik ke atas untuk beristirahat!"Pamela tidak menolak Adsila dan mengizinkannya membantunya naik ke atas bersama.Wajah muram Andra terlihat aga
Read more

Bab 1359

Adsila mengerucutkan bibirnya. "Nggak, aku nggak mau pergi! Bibi, sekarang sudah hampir fajar. Aku akan menemanimu sampai fajar, lalu pulang naik taksi!"Albert baru saja marah karena Marlon dan Adsila sendiri tidak memahami pikirannya dengan jelas saat menelepon, jadi dia menghindari kontak dengan Marlon lagi.Kalau sekarang dia turun, Marlon pasti tidak akan membiarkannya pulang sendirian, jadi lebih baik tidak pergi.Setelah Marlon pergi saat fajar, Adsila bisa pergi sendiri."Oh ya, Bibi! Aku sudah mengetahui semua tentang Sophia! Mau dengar?" Adsila mengedipkan mata dengan misterius.Pamela setengah bersandar di samping kasur dan melihat ponselnya. Raut wajahnya agak membeku setelah mendengar ini dan menegakkan kepala untuk melihat ke arah Adsila. "Katakan."Melihat bibinya tertarik, Adsila berbaring di tepi kasur dan memegang dagunya dengan tangan sambil memberitahunya."Bibi, kamu juga tahu Paman sengaja menjaga jarak dari Kalana yang salah mengira dia telah menyelamatkan Paman,
Read more

Bab 1360

"Kamu memang layak disebut keponakan pamanmu, cukup pandai membelanya juga." Pamela mengerutkan bibirnya dengan sinis. "Dalam kasusku, menyembunyikan masalah dan berbohong adalah kejahatan yang sama. Terlebih lagi, aku bertanya padanya apakah ada yang dia sembunyikan sesuatu dariku, tapi dia nggak beri tahu aku apa pun."Adsila menghela napas. "Aku juga seorang wanita. Tentu saja aku mengerti betapa nggak enaknya disembunyikan dan ditipu oleh seseorang yang kamu percayai! Tapi Bibi, bukankah menurutmu sebenarnya Paman agak takut padamu? Memikirkan konsekuensi dari kemarahanmu, dia pasti nggak akan berani mengatakannya!"Pamela menganggapnya lucu. "Oh, kenapa dia takut padaku? Kamu nggak lihat saat dia marah dan menyerangku!?"Adsila merentangkan tangannya dan berkata, "Sama seperti hari ini, sebenarnya Paman sama sekali nggak peduli dengan Keluarga Yanuar. Karena kamu ada di sini, dia nggak berani masuk karena takut membuatmu marah."Pamela, "..."Adsila melanjutkan, "Selain itu, alasa
Read more
PREV
1
...
134135136137138
...
294
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status