Home / Rumah Tangga / Hari-hari Dimanjakan Paman / Chapter 1341 - Chapter 1350

All Chapters of Hari-hari Dimanjakan Paman: Chapter 1341 - Chapter 1350

2938 Chapters

Bab 1341

"Agam, mereka semua bilang kamu meninggal dalam ledakan itu, tapi aku nggak percaya! Aku nggak percaya kamu akan mati semudah itu! Ternyata aku benar! Senang melihatmu masih hidup!" kata Sophia.Agam mengangguk kecil sambil berkata, "Hm, sudah membuatmu khawatir."Sophia tiba-tiba terlihat murung lagi, "Agam, Pamela ..." katanya.Agam membuka mulut, "Dia ....""Oh ya, Kak. Sepertinya Pamela hilang!" kata Olivia yang barusan mengantar Frida dan Tomi duduk di ruang tunggu. Mendengar Sophia menyebutkan Pamela, dia terkejut menyadari Pamela belum ditemukan, sehingga kembali untuk memberi tahu Agam.Sophia berpura-pura terlihat khawatir. "Agam, Pamela sedang hamil, nggak tahu di mana dia sekarang, kalau terjadi sesuatu padanya ....""Nona Sophia sepertinya sangat berharap terjadi sesuatu padaku?"Suara Pamela terdengar samar.Sophia dan Olivia terkejut secara bersamaan, mereka menoleh ke arah pintu ruang interogasi, terlihat Pamela berjalan keluar dengan langkah ringan dan mantap ....Melih
Read more

Bab 1342

Disudutkan dengan pertanyaan spesifik seperti itu, wajah Sophia berubah pucat, dia menggeleng dengan wajah tanpa dosa dan membantah, "Bukan! Pamela, bagaimana bisa kamu menuduhku tanpa bukti?"Pamela tersenyum dingin, lalu berkata, "Aku memfitnahmu? Kalau kamu nggak melakukan semua yang kukatakan, aku juga nggak akan membuang waktu untukmu! Kamu bilang aku iri karena kamu mendaftarkan akta pernikahan dengan pria ini? Asal tahu saja, aku nggak iri! Kalau kamu bisa menggoda pria ini hanya dengan akta pernikahan, silakan! Kalau sampai aku, Pamela Alister, sekadar mengerutkan kening karena hal itu, maka aku bukan dari Keluarga Alister!"Sambil bicara, Pamela menoleh menatap Agam.Agam melakukan kesalahan, dia merasa bersalah, jadi tidak berani menyinggung Pamela, juga tidak berani mengungkapkan ekspresi ataupun pendapatnya.Bagaimanapun, dia bersalah karena menyembunyikan fakta dirinya mendaftarkan akta pernikahan dengan alasan khusus, dia pantas mendapatkannya!Sophia tidak mengakui perbu
Read more

Bab 1343

Pamela tetap jutek, dia mendengus, lalu berkata, "Aku nggak mau air putih, aku mau teh susu!"Agam mengangguk patuh, lalu mengalihkan pandangannya pada Olivia, "Belikan Kak Pamela teh susu, gula dan esnya sedikit, secepatnya!"Olivia tertegun sejenak, kemudian menyadari Agam dan Pamela mungkin akan segera rujuk, seketika dia bergembira, "Oke! Aku beli sekarang! Kak Pamela, tunggu aku, ya. Aku belikan teh susu sekarang juga! Aku segera kembali!"Setelah bicara, Olivia langsung berlari keluar.Selama masa kehamilan, Pamela mengontrol pola makannya, dia sangat jarang makan makanan manis, tapi dia baru saja mengalami guncangan batin, jadi ingin minum segelas teh susu untuk menenangkan diri.Sejak tadi, Agam sama sekali tidak melirik Sophia, perhatiannya tertuju pada Pamela seorang, tatapannya terlihat begitu berhati-hati dan penuh kasih sayang.Sophia tidak peduli dengan apa yang dipikirkan Pamela, tapi dia tidak bisa mengabaikan pendapat Agam tentangnya, dia memasang ekspresi percaya diri
Read more

Bab 1344

Sophia mulai kehilangan kendali, "Teman? Aku seorang wanita, aku cantik, postur badanku bagus, kenapa kamu hanya menganggapku teman? Di dunia ini nggak ada pertemanan antar jenis."Agam mulai kehilangan kesabaran, dia menutupi telinga Pamela dengan tangannya yang besar dan berkata dengan nada dingin pada Sophia, "Kamu lagi kehilangan akal sehat, jangan membuat keributan di sini, dia akan terganggu."Sophia makin menggila, "Aku hanya mau kamu melihatku sebagai seorang wanita, apa sesulit itu?"Kesabaran Agam benar-benar habis. "Cukup! Nona Sophia sedang mabuk, antarkan dia kembali ke hotel!" pintanya.Dua pembantu yang datang bersama Tomi dan Frida menghampiri Sophia, lalu berkata, "Nona Sophia, silakan."Tentu Sophia tidak ingin pergi. "Aku nggak minum, apalagi mabuk, aku nggak mau pergi!" teriaknya.Kedua pembantu itu melihat ke arah Agam untuk meminta instruksi, melihat tatapan majikan mereka tidak berubah, mereka mengambil tindakan dan menyeret Sophia keluar ....Sophia marah besar,
Read more

Bab 1345

Tomi memandangi Pamela yang makin membulat, juga perutnya yang sudah hampir melahirkan, lalu bertanya, "Kamu ini, selama ini ke mana saja?"Pamela tersenyum, tidak menjawab pertanyaan Tomi, dia hanya duduk sendirian dan menikmati teh susu miliknya.Agam mengikutinya, lalu berlutut di hadapannya, kini tinggi mereka sejajar, kemudian membujuknya dengan suara yang hangat, "Teh susu ini dingin, nggak boleh dihabiskan sekaligus, kamu bisa diare."Pamela mengerutkan kening, dia tak setuju, "Biar saja diare!"Agam tahu Pamela sengaja membuatnya kesal, dia tidak mempermasalahkannya, "Minum setengah saja, ya. Kamu minum dulu di sini, Paman ke dalam dulu untuk melihat sampai di mana prosesnya."Pamela hanya mengiakan, tidak terlalu memperhatikannya.Agam membelai rambutnya, lalu berbalik menyusuri koridor kantor polisi .......Setelah Agam pergi, Olivia memapah Frida untuk duduk di samping Pamela.Pamela hanya tersenyum, tidak terlihat ramah.Frida menghela napas dalam-dalam, lalu berkata, "Pam
Read more

Bab 1346

Di luar kantor polisi.Jason, Justin, Ariel dan Marlon duduk di dalam mobil masing-masing, menunggu Pamela keluar.Dalam mobil Keluarga Yanuar, Justin melihat waktu dari jam tangan olahraganya, dia terlihat cemas. "Sudah satu jam, seharusnya pencatatan sudah selesai, 'kan? Kenapa Pamela belum keluar juga? Aku akan lihat ke dalam!" katanya.Sambil bicara, dia hendak membuka pintu mobil.Jason menghentikannya, "Duduk! Tenanglah sedikit, jangan masuk dan membuat keributan. Agam ada di dalam, dia nggak akan membiarkan Pamela dalam masalah."Justin tidak berani membantah Jason, dia menutup kembali pintu yang sempat terbuka sedikit, lalu duduk di posisi semula dengan kesal. Kemudian bertanya dengan bingung, "Kak, sejak kapan kamu begitu percaya pada Kak Agam? Bukannya dulu kamu nggak menyukainya?"Jason meliriknya dengan wajah tidak senang.Justin segera membungkam mulutnya, tak berani bicara lagi.Di sebuah mobil tak jauh dari sana, Marlon duduk di kursi kemudi, sedangkan Ariel duduk di kur
Read more

Bab 1347

Marlon mengangguk, lalu mengangkat tangannya dan menepuk pundak Adsila dengan lembut untuk menenangkannya yang sudah ketakutan selama dua hari terakhir. "Hm, jangan khawatir lagi," katanya.Sebagai pacar resmi Adsila, Albert merasa tidak nyaman melihat sikap atasannya yang kurang pantas terhadap pacarnya, tapi dia juga kesulitan mengungkapkan rasa keberatannya langsung kepada Marlon.Dia pun mendekat dan menghibur Adsila, "Adsila, syukurlah, paman dan bibimu baik-baik saja, kamu sudah bisa tenang."Adsila menatap Albert, tiba-tiba menyadari dirinya terlalu dekat dengan Marlon, dia segera mundur selangkah dan berjaga jarak dengan Marlon.Melihatnya seperti itu, Marlon yang mengerti pemikiran Adsila pun menahan tawa.Albert mengangkat tangan merangkul Adsila, lalu berkata, "Adsila, benar kata Pak Marlon, nggak pantas kalau kita masuk sekarang, sebaiknya kita tunggu saja di luar. Tadi aku lihat ada toko yang jual teh susu di sekitar sini, bagaimana kalau kita pergi beli minuman dulu sambi
Read more

Bab 1348

Albert merasa tak berdaya setelah mendengar ucapan Adsila, dia ragu-ragu sejenak sebelum akhirnya mengangguk dan berkata, "Baiklah, kalau begitu aku pulang dulu, hubungi aku kalau sudah sampai di rumah.Adsila mengangguk, "Hm, begitu sampai akan kutelepon."Albert yang enggan pulang mendekap Adsila sembari menatap Marlon dalam-dalam, sebelum akhirnya berbalik, menghentikan taksi dan pergi ....Tubuh Adsila tampak kaku karena pelukan Albert.Dia sudah cukup lama berkencan dengan Albert, tapi mereka tidak pernah melakukan sesuatu yang intim, setiap kali Albert mendekatinya, Adsila secara naluriah akan menghindar.Bukannya Adsila tidak serius, dari lubuk hatinya dia merasa Albert sangat baik, tapi entah kenapa dia selalu tidak bisa menerima kedekatan Albert dan merasa sangat canggung.Saat termenung, terdengar suara lembut Marlon, "Masuklah ke dalam mobil, malam hari sangat dingin."Adsila kembali tersadar, dia menatap Marlon, mereka bertatapan, tanpa sadar Adsila menghindari sepasang mat
Read more

Bab 1349

Marlon menunduk, tidak bicara lagi....Saat ini, di baris depan.Meskipun Ariel menutup tirai pembatas, efek isolasi suaranya sangat buruk, Ariel bisa mendengar dengan jelas pembicaraan mereka berdua di belakang.Tak disangka Marlon akan mengalami hal seperti ini.Dia pantas mendapatkannya!Ariel mengeluarkan sekotak rokok dari tas tangannya, mengambil sebatang rokok dan menjepitkan ke mulutnya, saat hendak menyalakan korek, pintu mobil tiba-tiba terbuka, Justin masuk dengan ekspresi ganas, lalu merebut rokok itu.Ariel mengerutkan kening, "Apa maumu?"Justin berkata dengan wajah cemberut, "Aku nggak suka kamu merokok!"Ariel tidak menghiraukannya, dia mengambil sebatang rokok baru, tapi Justin lagi-lagi merebutnya. "Wanita nggak boleh merokok!" katanya.Ariel mulai kesal dan bertanya, "Kamu mau mengaturku?"Justin menjawab dengan serius, "Kalau bukan aku, siapa lagi yang mengaturmu? Aku ini pacarmu."Ariel tersenyum sambil berkata, "Jangan kepedean, aku cuma nggak menolakmu, tapi jug
Read more

Bab 1350

Ariel menurunkan jendela agar udara dalam mobil berganti."Kalau kamu ingin berkencan, Kakak bisa menemanimu bermain sebentar, tapi kalau kamu mau menikah, carilah orang lain," kata Ariel."Aku cuma mau kamu!" kata Justin dengan keras kepala.Dia benar-benar tidak bisa mengerti. Biasanya wanita yang mendesak ingin menikah, takut pria berpindah hati dan tidak bertanggung jawab, mengapa yang terjadi justru sebaliknya?Ariel berkata dengan santai, "Aku nggak pernah berencana menikah. Kamu salah cari orang.""Inikah yang disebut kumpul kebo?" tanya Justin, dia mengerutkan kening, kemudian berkata, "Nggak apa-apa kalau nggak mau menikah, kalau begitu kita pacaran selamanya, kamu nggak boleh sama pria lain."Ariel melihat tatapan serius Justin, lalu mengomentari, "Jangan naif!""Aku sangat serius, aku ..." kata Justin.Sebelum Justin selesai bicara, Ariel mematikan rokoknya dan keluar dari mobil, karena dia melihat Agam memapah Pamela keluar dari kantor polisi!Justin sempat kesal karena dia
Read more
PREV
1
...
133134135136137
...
294
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status