Share

Bab 1369

Author: Hargai
last update Last Updated: 2024-04-05 22:00:30
Adsila justru menyerukan keinginannya sendiri, "Nggak mau, aku nggak akan pulang! Tolong antar aku ke Perusahaan Vasant!"

Saat mendengar Perusahaan Vasant, Justin juga menjadi semangat. "Pagi-pagi begini, kamu pergi ke Perusahaan Vasant untuk apa?"

Adsila teringat percakapan terakhirnya dengan Albert kemarin. Dirinya merasa agak canggung di dalam hatinya, ingin menjelaskan kepada pria itu.

"Aku ingin temui seseorang! Ada sedikit urusan ...."

Sopir mulai memperlahankan mobil. "Tuan Muda, apakah kami akan pergi ke sekolahmu terlebih dahulu atau akan kami antar Nona Adsila?"

Perusahaan Vasant agak dekat dibandingkan dengan sekolah Justin.

Tanpa berpikir panjang, Justin menjawab, "Aku masih punya waktu, antarkan dia dulu!"

"Baik, Tuan Muda!"

Mobil pun melaju dan menuju ke arah Perusahaan Vasant ....

Justin bersikap bagaikan seorang tuan muda, merangkul lengan Adsila dan bertanya, "Kalau aku nggak salah, kamu pasti pergi ke Perusahaan Vasant untuk menemui Marlon, 'kan?"

Mendengar Marlon, Ad
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
hahahha panas ni si justin
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1370

    Adsila berpura-pura bersimpati dan berkata, "Justin, kalau kamu memang pacar Bu Ariel, kamu sepertinya diselingkuhi."Justin tidak peduli apakah dia terlihat cemburu atau tidak. Saat ini dia merasa sangat cemburu, bahkan tidak ingin menanggapi Adsila. Justin bergegas keluar dari mobil dengan penuh amarah ....Sopir melihat ini dan berteriak, "Tuan Muda, kenapa turun dari mobil? Tuan masih harus pergi ke sekolah!"Justin tidak peduli dengan sekolah. Jika dia tidak muncul untuk mempertegas otoritasnya, istrinya mungkin akan melarikan diri bersama orang lain!Justin bergegas menghampiri Ariel. Dia mendorong pria yang berada di dekat Ariel dan bertanya, "Siapa dia? Apa yang kalian lakukan barusan?"Ketika Ariel melihat kemunculan Justin yang tiba-tiba, dia sedikit terkejut. Kemudian, Ariel tampak tidak senang dan bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Justin berkata dengan marah, "Kalau aku nggak datang, kamu pasti akan melakukan sesuatu dengan pria ini."Ariel membetulkan kacamata berbingka

    Last Updated : 2024-04-05
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1371

    Rasa ingin tahu Adsila menjadi makin besar. Setelah melihat tidak ada orang lain di dalam lift, dia bertanya, "Bu Ariel, apakah kamu menyukai Justin?"Ariel berkata dengan tenang, "Menurutmu bagaimana?"Adsila berpikir sejenak dan berkata, "Hmm ... kurasa kamu nggak membencinya. Kalau kamu membencinya, kamu nggak akan perhatikan dia sama sekali. Tapi, aku merasa Bu Ariel lebih cocok bersama orang dewasa, bukan bocah kekanak-kanakan seperti Justin."Ariel tersenyum tipis. Dia tidak mengomentari kata-kata Adsila dan bertanya balik pada Adsila, "Kamu datang menemui Marlon sepagi ini?"Ketika nama Marlon disebutkan, ekspresi Adsila menjadi kaku dan dia menggelengkan kepalanya. "Nggak, aku mencari Albert ...."Ting!Pintu lift terbuka ....Ariel keluar dari lift dengan perlahan dan berkata, "Oh, silakan."Adsila tidak menanyakan apa-apa lagi, sepertinya dia tidak tertarik.Ariel memancarkan aura dingin, tetapi tidak acuh tak acuh. Sama seperti saat ini, Ariel tersenyum dan bersikap lembut,

    Last Updated : 2024-04-05
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1372

    Marlon mengangkat alisnya dan tersenyum. "Oh? Jadi kamu nggak mencariku. Maaf, aku salah paham!"Kemudian, Marlon berjalan melewati Adsila dan menuju ke ruangannya sendiri ....Sudut bibir Adsila berkedut karena jengkel. Dia merasa marah dan tidak berdaya!Adsila yakin itu disengaja! Seratus persen disengaja!Mengapa Adsila tidak menyadari sebelumnya bahwa Marlon adalah bajingan!Karena keadaannya sudah seperti ini, Adsila tidak bisa berbuat apa-apa. Adsila akan menunggu sampai Albert selesai bekerja dan menjelaskan semuanya kepada Albert!Adsila menghela napas dan pergi ke kantin perusahaan sendirian untuk menunggu.Rapat itu berlangsung lebih dari dua jam. Tibalah saatnya jam istirahat makan siang.Para karyawan bergegas ke kantin perusahaan untuk makan. Beberapa karyawan yang akrab dengan Adsila datang untuk menyapa dan berbasa-basi dengannya.Ketika Adsila melihat Albert memasuki kantin, dia berhenti mengobrol dengan rekan-rekannya. Adsila berdiri dan pergi mencari Albert ....Albe

    Last Updated : 2024-04-05
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1373

    Ketika melihat Adsila tidak menjawab untuk waktu yang lama, Albert mengerutkan keningnya. "Apa kamu nggak mau menikah denganku? Apa kamu pikir aku nggak cukup baik untukmu karena aku hanya karyawan biasa sekarang? Adsila, apa ini yang kamu sebut serius?"Adsila segera menggelengkan kepalanya dan menjelaskan, "Bukan begitu, ini terlalu mendadak! Aku hanya terkejut dengan lamaranmu!"Albert tiba-tiba meletakkan sendoknya dan memegang tangan Adsila. "Adsila, aku sangat menyukaimu, makanya aku peduli kalau kamu dekat dengan pria lain! Percayalah, aku akan kerja keras dan memberimu kehidupan yang baik! Adsila, aku mencintaimu, menikahlah denganku!"Adsila tercengang, dia tidak tahu apa yang dia rasakan dalam hatinya. Itu bukan karena detak jantungnya yang berdebar kencang atau karena tersentuh oleh pernyataan cinta pacarnya ....Perasaan ini sangat rumit!Pada saat itu, rekan-rekan di meja sebelah mendengar lamaran Albert dan mulai bersorak ...."Terima!""Terima! Terima!"Rekan-rekan lainn

    Last Updated : 2024-04-05
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1374

    Albert terdiam ....Rekan kerja mereka tiba-tiba mulai bersorak dan bertepuk tangan. Sebagian orang menyanjung Pak Marlon dan sebagian lagi merasa bahwa Pak Marlon benar. Bagaimana mungkin sebuah lamaran bisa berjalan tanpa cincin berlian?Mereka tidak menyadari detail ini ketika mereka bersorak sebelumnya!Yang terpenting adalah Pak Marlon baru saja mengatakan bahwa dia akan memberi mereka hari libur hari ini!Setelah Albert selesai melamar, mereka bisa pulang kerja! Haha!Albert merasa terjebak, dia berdiri dan menutupi rasa malunya dengan senyuman. "Pak Marlon benar, aku harus punya cincin berlian untuk lamaran! Adsila, tunggu aku. Aku akan beli cincin berlian sekarang! Tunggu aku!"Setelah mengatakan itu, Albert berbalik dan bergegas keluar ...."Tunggu, Albert, jangan ...."Adsila ingin menghentikannya, tapi Albert sudah berlari keluar.Semua rekan kerja duduk dan melanjutkan makan sambil menunggu Albert kembali membawa cincin berlian.Adsila menatap Marlon yang duduk di sebelahny

    Last Updated : 2024-04-05
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1375

    Albert melihat berlian Moissanite di toko itu ukurannya besar dan mengilat, jadi dia pikir tidak akan terlihat ....Namun, dilihat dari reaksi Pak Marlon barusan, sepertinya Pak Marlon bisa langsung tahu bahwa itu palsu!...Perusahaan Yanuar.Jason sedang membolak-balik dokumen tebal di ponselnya. Dia meminta Calvin untuk menyelidiki semua informasi tentang Perusahaan Tessa.Sophia adalah putri Theo. Karena Agam, Sophia pasti tidak akan membiarkan Pamela pergi begitu saja. Jason sebagai kakak laki-laki tidak bisa menganggap enteng masalah ini.Calvin baru saja menyerahkan informasi dan belum keluar, dia melaporkan, "Tuan Muda, hari ini ada seseorang yang diam-diam menyelidiki Nona Pamela. Pasti dia orangnya Theo."Jason yang sedang membaca informasi tentang Perusahaan Tessa tidak terkejut dengan ini. "Apakah Agam tahu?"Calvin berkata, "Harusnya tahu. Tuan muda dari Keluarga Dirgantara sudah mengatur banyak pengawal berpakaian biasa untuk berpatroli di sekitar rumah kita. Seharusnya i

    Last Updated : 2024-04-05
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1376

    Jason berkata dengan dingin, "Kamu nggak perlu khawatir, Pamela adalah adikku, nggak perlu kamu mengingatkanku pun, aku akan menjaganya dengan baik dan nggak akan membiarkan sesuatu terjadi padanya."Agam berkata, "Terima kasih."Jason bertanya lagi, "Kapan kamu akan pergi?""Malam ini."Jason berdeham dan berkata, "Kalau begitu, mari kita makan malam bersama malam ini."Mendengar Jason mengundangnya untuk makan malam bersama, Agam merasa sedikit terkejut. "Bukankah dia nggak mengizinkanku untuk menginjakkan kakiku di kediaman Keluarga Yanuar?"Jason menyunggingkan seulas senyum tipis dan berkata, "Tentu saja! Karena sekarang kamu masih belum menyadari kesalahanmu, kamu memang nggak pantas menginjakkan kakimu di kediaman Keluarga Yanuar!""Tapi, setelah kamu pergi, bagaimana kalau kamu ditahan oleh Theo untuk dijadikan sebagai suami putri kesayangannya? Kalau sampai hal itu terjadi, malam ini adalah pertemuan terakhirmu dengan Pamela. Aku nggak ingin ada penyesalan dalam hidup adikku."

    Last Updated : 2024-04-05
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1377

    Setelah tiba di restoran dan memasuki ruang pribadi, Pamela melihat Agam duduk di dalam ruangan itu. Melihat keberadaan pria itu, dia langsung mengerutkan keningnya ....Dia bertanya pada Jason yang berdiri di sampingnya dengan nada sedikit tidak senang, "Kenapa dia berada di sini?" Dia seolah-olah menyalahkan Jason yang tidak memberi tahu dirinya Agam akan datang ke sini terlebih dahulu.Jason menyadari adiknya sudah marah, dia juga sudah memprediksikan adiknya akan bereaksi seperti ini. Dia memberi penjelasan dengan nada lembut. "Hari ini dia yang traktir kita makan. Pamela, nggak lama lagi Pak Agam sudah akan pergi ke luar negeri, anggap saja kita datang untuk mengantar kepergiannya."Mendengar ucapan Jason, perasaan Pamela kembali campur aduk. 'Apa? Dia akan ke luar negeri lagi?'"Pak Agam sudah seperti burung yang selalu terbang ke mana saja setiap hari. Ya, boleh dibilang sudah seperti kebiasaannya. Mengapa kita perlu datang secara khusus untuk mengantar kepergiannya? Sepertinya

    Last Updated : 2024-04-05

Latest chapter

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status