Share

Bab 1361

Penulis: Hargai
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-04 22:30:13
Ternyata pengalaman Agam agak mirip dengan pengalamannya. Ibunya menghilang saat masih kecil, tidak diketahui keberadaannya dan hidup atau matinya tidak pasti.

"Lalu sekarang di mana ayahnya?"

Adsila menghela napas. "Setelah ibunya Paman kabur dari rumah, ayahnya Paman nggak pernah keluar untuk bersenang-senang lagi. Nggak lama kemudian, dia pergi ke kuil di Gunung Manawi untuk menjadi biksu!"

"Tuan Tomi mengutus orang ke Gunung Manawi beberapa kali untuk mencarinya, tapi ayahnya Paman menolak turun gunung dan Tuan Tomi jatuh sakit karenanya."

"Setelah itu, Kakek Tomi mengetahui cucunya dan putra sebelumnya adalah dua orang yang bertolak belakang. Saat putranya masih muda, dia nggak melakukan pekerjaan serius dan hidup dalam pesta pora. Cucunya yang hampir berusia 30 tahun cuma tahu cara bekerja dan nggak mau menyentuh seorang wanita. Lambat laun, ada rumor di dunia luar kalau tuan muda Keluarga Dirgantara suka pria ...."

"Kakek Tomi cemas dan memaksa paman untuk menikah, bilang wanita
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
kira2 setelah mendengar penjelasan dari adsila,gmn tanggapan si pamela ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1362

    Meskipun Pamela agak tersentuh oleh masa lalu Agam, dia tidak akan mengabaikan masalah lain karena hal ini.Dia terdiam selama dua detik, lalu berkata, "Kalau begitu, itu tergantung apakah pamanmu bisa menangani masalah pribadinya. Aku nggak akan melanggar prinsipku untuk siapa pun."Adsila senang saat mendengar ini. "Jangan khawatir, Bibi. Paman pasti bisa mengatasinya. Dia sangat mencintaimu! Sebenarnya aku sangat senang Paman bertemu denganmu. Karena kamu, dia menjadi lebih hidup seperti manusia sungguhan!"Benarkah itu?Pamela agak lelah, jadi dia menggerakkan tubuhnya dan berbaring dengan kepala di atas bantal. Setelah mendengarkan Adsila berbicara tentang masa lalu Agam, dia merasa sangat getir.Dia mengambil ponselnya dan membuka ruang obrolan dengan Agam. Dia mengetik tiga kata dengan jari rampingnya dan mengirimkannya pada Agam: "Selamat malam, Paman."Beberapa detik kemudian, dia menerima balasan dari pria itu.Yang juga terdiri dari tiga kata: "Selamat malam, Nak."Setelah m

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-04
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1363

    Seusai pembicaraan, Agam segera menutup teleponnya, tidak ingin mendengarkan ocehan orang tua lagi, lalu mengalihkan tatapannya kepada Ervin untuk menyampaikan pesannya."Kamu pulang sebentar, ambilkan masakan sup ayam Nenek."Ervin mengangguk mengerti. "Baik, Tuan Muda! Apa saya harus antarkan ke Nyonya Pamela?"Agam berkata, "Nggak perlu, bawakan saja kemari. Aku yang makan!"Ervin bingung. "Tapi, bukankah itu sup yang Nyonya Frida buatkan untuk Nyonya Pamela, Tuan Muda ingin minum?"Agam mengusap-usap pelipisnya. "Nenek memanjakan Pamela dengan terlalu berlebihan. Dengan tambahan berbagai nutrisi ke dalam sup itu, belum tentu baik untuk tubuhnya."Ervin mengangguk. "Paham."Begitu selesai memberi perintah kepada bawahannya, Agam mengeluarkan ponselnya dan membuka percakapan dengan si gadis belia yang biasa diajak bicara. Tampak olehnya tampilan pesan "selamat malam" yang dikirim gadis itu sebelum tidur. Tanpa disadari, air mukanya menjadi lebih lembut.Dia lalu mengetik beberapa kat

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-05
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1364

    Pamela agak penasaran. "Oh? Kamu nggak akan sungkan padaku?"Sophia berkata dengan nada menantang, "Coba tebak?!Pamela mengangkat pundak dengan cuek, lalu mengambil susu untuk diminum. "Aku nggak ingin tebak-tebakan. Kalau kamu mau lakukan, lakukan saja, nggak perlu menelepon secara khusus untuk kasih peringatan."Sophia tidak mendapatkan reaksi yang diharapkan dari lawan bicaranya. Bagaikan pukulan tinju di atas kapas, tidak ada umpan balik yang memuaskan. "Pamela! Tahukah kamu, ayahku terkenal sebagai ...."Sebelum nama ayahnya diungkapkan, sambungan telepon diputuskan Pamela. Yang terdengar hanyalah nada tut tut tut sebagai respons ....Ekspresi wajah Sophia menjadi suram. Dirinya marah, lalu mengempaskan ponselnya ke lantai. Semenjak kecil hingga sekarang, tidak ada yang berani membuatnya merasa gagal seperti ini!Pelayan pribadinya memungut ponsel yang terjatuh dari lantai, membersihkannya, lalu mengembalikan kepadanya. "Nona, tolong jangan terlalu marah. Nanti kalau Tuan lihat N

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-05
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1365

    "Sejak awal, kamu seharusnya mendengarkan ayahmu, bicara langsung dengan Tuan Muda Keluarga Dirgantara itu. Kalau bisa ya bagus, kalau nggak, maka lupakan saja! Jangan mulai dengan berteman, telah membuang-buang masa muda yang baik ini selama bertahun-tahun!"Sampai sekarang, Sophia masih tidak setuju dengan pendirian ayahnya. "Ayah! Ayah sama sekali nggak mengerti, Agam berbeda dari pria lainnya! Kalau aku langsung utarakan perasaanku padanya, kami pasti nggak bisa berteman lagi. Dia sudah pasti nggak akan lagi peduli padaku!"Theo mendesah, bersikeras dengan tegas. "Kalau dirinya tidak peduli, ya biarkan saja! Di dunia ini banyak pria pilihan. Nggak perlu kamu andalkan satu orang pria! Apa putri Theo bisa kekurangan pria? Nanti ayah akan perkenalkan kamu kepada beberapa pria yang lebih tampan dari Agam!"Sophia bersikeras berkata, "Nggak ada pria lain yang bisa dibandingkan dengan Agam! Ayah, aku nggak peduli. Selain Agam, aku nggak punya minat dengan siapa pun! Ayah harus lakukan se

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-05
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1366

    Selesai berbicara, Sophia berjalan melewati sang wanita bersama anak gadisnya, lalu pergi bersama pengikutnya ....Wanita itu merasa sedikit putus asa dengan sikap Sophia, dia membungkuk dan dengan sabar mendidik putrinya."Sonya, apa yang terjadi padamu hari ini? Kakakmu baru saja pulang, mengapa kamu bersikap nggak sopan padanya?"Gadis kecil itu tampak sedih. "Tapi dia sebut-sebut Ibu wanita licik! Dia nggak menghormati ibuku, mengapa aku harus memanggilnya kakak?"Wanita itu membungkam sejenak, sebenarnya dia juga mendengar ucapan Sophia tadi, hanya saja dia tidak ingin terlalu bertengkar dengan putri dari perkawinan suami dengan mantan istrinya.Memahami perasaan putrinya, wanita itu tidak mengatakan apa-apa lagi, lalu dia bersama dengan putrinya pergi mencari suaminya.Ketika sang ibu dan anak berjalan ke tepi kolam lotus, mereka melihat Theo sedang memberikan perintah tegas kepada bawahannya.Wanita itu yang paling memahami suaminya sendiri. Hanya dengan melihat ekspresinya, dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-05
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1367

    Theo pura-pura mendengarkan kata-kata istrinya, dia membungkuk untuk memeluk anak perempuannya yang kecil itu. "Sonya, ayolah! Ayah akan ajari kamu pancing ikan!"Sonya memeluk boneka beruang kecilnya, berpaling sejenak dengan wajah marah, tanpa menunjukkan ekspresi yang ceria di depan ayahnya. "Hmm! Aku nggak ingin bermain denganmu!"Melihat putrinya bersikap demikian, Theo berjongkok dan pura-pura merasa tersinggung. "Kenapa Sonya nggak mau bermain dengan Ayah lagi? Apa yang membuat Sonya marah kepada Ayah?"Sonya menghela napas dengan keras lagi. "Ayah lagi-lagi akan sakiti orang yang nggak bersalah, Sonya nggak suka Ayah lagi!"Sonya adalah anak perempuan yang diperoleh di saat Theo mencapai usia yang matang, sehingga dirinya sangat disayangi.Selain sangat menyayangi putri sulungnya, Sophia, Theo juga sangat menyayangi putri bungsunya, Sonya. Dirinya berusaha keras untuk memperlakukan keduanya dengan adil.Namun, Sophia masih enggan menerima Silvia sebagai ibu tirinya dan tidak me

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-05
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1368

    Pamela tidak menolak, hanya mengatakan "ya" dengan nada datar dan memfokuskan dirinya untuk makan.Di meja makan, tidak hanya Pamela dan kedua saudara laki-laki dari Keluarga Yanuar, tetapi juga ada Adsila yang menginap semalam.Melihat perhatian Jason terhadap Pamela, Adsila tidak bisa menahan rasa cemburu terhadap pamannya sendiri, lalu dengan sikap waspada melontarkan tatapan kepada Jason ....Jason tentu merasakan pandangan tidak ramah dari Adsila, tetapi dirinya tidak menghiraukannya. Setelah selesai sarapan, dirinya menyeka mulutnya dengan serbet, berdiri dan berpamitan kepada Pamela, lalu pergi meninggalkan mereka.Begitu Jason pergi, Adsila tidak bisa menahan diri dan bertanya, "Bibi, apakah kamu nggak merasa bahwa sikap Jason sangat berbeda padamu?"Pamela tidak terlalu memperhatikan hal itu "Apa benar?"Adsila mengangguk keras. "Benar! Matanya begitu lembut saat melihatmu, bahkan lebih lembut daripada melihat saudara sendiri! Aku curiga dia punya perasaan padamu, sebaiknya ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-05
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1369

    Adsila justru menyerukan keinginannya sendiri, "Nggak mau, aku nggak akan pulang! Tolong antar aku ke Perusahaan Vasant!"Saat mendengar Perusahaan Vasant, Justin juga menjadi semangat. "Pagi-pagi begini, kamu pergi ke Perusahaan Vasant untuk apa?"Adsila teringat percakapan terakhirnya dengan Albert kemarin. Dirinya merasa agak canggung di dalam hatinya, ingin menjelaskan kepada pria itu."Aku ingin temui seseorang! Ada sedikit urusan ...."Sopir mulai memperlahankan mobil. "Tuan Muda, apakah kami akan pergi ke sekolahmu terlebih dahulu atau akan kami antar Nona Adsila?"Perusahaan Vasant agak dekat dibandingkan dengan sekolah Justin.Tanpa berpikir panjang, Justin menjawab, "Aku masih punya waktu, antarkan dia dulu!""Baik, Tuan Muda!"Mobil pun melaju dan menuju ke arah Perusahaan Vasant ....Justin bersikap bagaikan seorang tuan muda, merangkul lengan Adsila dan bertanya, "Kalau aku nggak salah, kamu pasti pergi ke Perusahaan Vasant untuk menemui Marlon, 'kan?"Mendengar Marlon, Ad

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-05

Bab terbaru

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

DMCA.com Protection Status