Home / Pernikahan / Istri Kedua Tuan Farraz / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Istri Kedua Tuan Farraz: Chapter 21 - Chapter 30

206 Chapters

Bab 21. Mengobati Wajah Suami

Selepas selesai memakai skincare di wajahnya, Shanaya memutuskan untuk turun ke bawah. Untuk menunggu kepulangan sang suami. Dia juga sudah menyiapkan makan malam sebelum mandi tadi, masakannya pun sudah tersaji di meja makan.Kaki-kaki jenjang Shanaya menuruni setiap anak tangga, dia berjalan di ruang tamu saja, karena jarak ruang itu dekat dengan pintu.Entah jam berapa suaminya itu pulang, Shanaya tidak tahu dan belum sempat bertanya. Ingin bertanya juga, Farraz selalu menjaga jarak dengannya.Sekian jam menunggu, hingga rasa kantuk terasa. Shanaya menguap dan menutup mulutnya, ia melirik jam dinding yang menunjukankan pukul 20.40 malam. Suara deru kendaraan, membuat kantuk Shanaya jadi hilang begitu saja. Itu pasti suaminya.Dengan gugup, Shanaya melangkahkan kakinya untuk menyambut sang suami di ambang pintu. Ketika sosok Farraz terlihat, mata Shanaya membelalak karena melihat wajah suaminya babak belur."Mas, wajah kamu kenapa? Kok banyak luka lebam kayak gitu?" Shanaya meraih t
last updateLast Updated : 2024-01-18
Read more

Bab 22. (21+)

Dengan cepat Tuan Aryan meraih tengkuk kepala istrinya, mengikis jarak antara keduanya. Tanpa basa-basi, Tuan Aryan langsung memagut bibir sang istri dengan brutal, hingga membuat Arsinta kewalahan tetapi ia masih bisa mengimbanginya.Arsinta melingkarkan tangannya di leher sang suami, supaya memperdalam peraduan bibir keduanya. Tangan Tuan Aryan menahan tengkuk Arsinta dan melahap bibir kenyal yang menjadi bagian favoritnya. Tangan Tuan Aryan yang tidak dibiarkan menganggur, hingga tangan berkulit keriput itu meremas buah dada Arsinta yang sangat menggoda.Akibat remasan kuat itu, Arsinta tidak kuat menahan desahan nikmatnya kala tangan sang suami semakin bergerilya ke setiap bagian sensitifnya."Nghhh ... ah ...." Arsinta melepaskan sejenak pagutan bibirnya kala tak kuat menahan erangan nikmat akibat ulah suaminya. Tuan Aryan merebahkan tubuh Arsinta, hingga terlentang, tubuh tanpa sehelai benang itu pun sangat menggoda dan sangat memanjakan matanya, hingga sesuatu di bawa sana sud
last updateLast Updated : 2024-01-18
Read more

Bab 23. Mulai Terangsang

Farraz kembali ke dalam kamarnya dengan gejolak yang masih tertahan dalam tubuhnya. Sudah satu tahun ini dirinya tidak melakukan hubungan suami-istri. Wajar saja, dia mudah terangsang hanya melihat tubuh Shanaya barusan.Biasanya dia akan merasa biasa saja melihat wanita dengan penampilan sexy dan terbuka, tapi saat melihat Shanaya, alat kelelakiannya mendadak berdiri tegak. Apalagi saat kedua 'milik' keduanya saling menempel. Membuat Farraz semakin tersiksa saja.Farraz memajamkan mata, ia menatap foto Grisella yang terpanjang di dalam kamarnya, dia mengelus 'miliknya' yang masih tegak. Sudah lama ini Farraz tidak menyalurkan kebutuhan biologisnya. Meski sering datang ke club malam, dia hanya akan minum saja, tidak sampai menyewa wanita malam."Shit! Kau membuatku tersiksa!" umpat Farraz. Alhasil, dia hanya mampu menidurkan 'miliknya' sendiri, tanpa harus menuntaskannya dengan wanita lain.Tidak bisa bohong, jika wajah Shanaya memang cantik dan penampilannya selalu memukau. Bahkan ba
last updateLast Updated : 2024-01-19
Read more

Bab 24. Hanya Formalitas

Kemarahan Shanaya semakin menjadi-jadi, kala Farraz malah menyangkut pautkan Ayahnya ke dalam masalah mereka. Jelas Shanaya merasa sakit hati, tidak sepatutnya sang suami menghina Ayahnya.Rasa kesal dan sakit hati dirasakan Shanaya. Dia ini tipikal orang yang sulit untuk marah, jika dia sudah kelepasan seperti ini, itu berarti sudah sangat menyakitkan baginya. Farraz dibuat bergeming, melihat kemarahan yang tertahan di wajah istrinya. Tidak bisa dipungkiri jika Shanaya akan berani melawannya, bahkan sampai mendorongnya, hal ini membuat Farraz merasa tertantang. Farraz menatap satu persatu maid yang masih berdiri tak jauh dari mereka."Apa yang sedang kalian lihat?! Pergi!" sentak Farraz. Ketiga maid itu langsung buru-buru meninggalkan meja makan, takut kena sasaran kemarahan Farraz."Kenapa kau harus marah? Kau setuju menikahiku karena hartaku, bukan? Kau diam-diam ingin mengeruk uangku, sama seperti Ayahmu?" tuduhnya.Bibir Shanaya bergetar, menahan isak tangis yang dia tahan. Diamn
last updateLast Updated : 2024-01-19
Read more

Bab 25. Perslingkuhan Arsinta

Di kantor tempatnya bekerja, saat ini Farraz selalu disibukkan dengan pekerjaannya. Ada banyak sekali berkas dan data-data yang harus dia selesaikan. Begitu melelahkan jika setiap hari berkutat dengan hal seperti ini. Baguslah, setidaknya ada kegiatan yang mengalihkannya agar tidak terlalu teringat Grisella.Dia juga belum sempat menjenguk. Farraz menyimpan balpoin di tangannya, dia memijat pangkal hidung. Akibat kejadian semalam tadi, tubuhnya terasa lemas dan pusing. Sebagai seorang lelaki, Farraz juga tergoda jika disatu atapkan dengan gadis secantik Shanaya. Hanya saja, Farraz tidak menyentuh dan berdekatan dengannya. Menurutnya, hanya Grisella yang hanya berhak atasnya.Menepis bayang-bayang Shanaya dari benaknya, Farraz melanjutkan aktivitasnya dengan fokus, agar pekerjaannya terselesaikan. Jam makan siang nanti, dia berencana akan menjenguk Grisella seperti biasa.Suara ketukan pintu, kegiatan Farraz jadi terhenti. Dia menatap sekretaris yang memasuki ruangan ketika dipersilahk
last updateLast Updated : 2024-01-19
Read more

Bab 26. Bertemu Dengan Prayoga

Karena sudah mendapatkan izin dari suaminya. Hari ini Shanaya memutuskan untuk berkunjung ke rumahnya dan bertemu dengan sang Ayah. Semenjak menikah, Shanaya jadi jarang berkomunikasi dengan pria yang sudah membesarkannya itu. Rasa rindu terasa semakin menggebu dalam dada, Shanaya tidak tahu bagaimana kabar Ayahnya.Dengan menaiki angkutan umum, Shanaya memutuskan untuk pergi berbelanja ke sebuah Supermarket terdekat, untuk membeli bahan masakan dan cemilan untuk stok di dapur.Sebelum menikah, urusan dapur selalu Shanaya yang mengurusnya. Terbiasa hidup tanpa sosok seorang Ibu, Shanaya ingin menjadi sosok Ibunya yang bisa menjaga sang Ayah, sebagaimana sang Ayah sudah menjaga dan merawatnya.Gadis muda memakai baju kaos putih dan celana jenas itu sibuk berkeliling, melihat setiap rak makanan yang akan dia pilih. Tangannya sibuk memasukan satu persatu makanan dan dimasukkan ke dalam troli.Ketika berjalan, saking fokusnya menatap rak dia sampai tidak sengaja menabrak seseorang."Eh ma
last updateLast Updated : 2024-01-19
Read more

Bab 27. Ke Rumah Mertua

Farraz menatap jam di tangannya, sebentar lagi jam sudah menunjukkan waktu makan siang. Seperti rencananya, jam makan siang ini dia akan berkunjung untuk menemui istrinya di Rumah Sakit.Semua pekerjaannya sudah ia selesaikan sejak pagi, tinggal menunggu Radit yang tidak ada sejak tadi, entah kemana sang sekretaris itu pergi. Farraz sengaja menunggu Radit datang, supaya Radit bisa mengambil alih pekerjaannya bilamana ada pekerjaan mendadak, supaya bisa diatasi.Dibandingkan dengan Prayoga, Farraz lebih percaya kepada Radit yang sudah sejak lama bekerja dengannya. Farraz menatap indahnya pemandangan ibukota dari atas, diam dengan pikirannya yang kosong. Kata-kata yang dilontarkan Tuan Aryan, kembali terngiang-ngiang dalam benaknya.Apakah dia harus satu ranjang dan memberikan hak batin pada istri keduanya? Mengingat ini hanya pernikahan tak diinginkan, Farraz berat hati untuk berdekatan dengan wanita asing, baginya Shanaya itu hanya wanita asing dihidupnya."Cih, kemana kau Radit? Wakt
last updateLast Updated : 2024-01-20
Read more

Bab 28. Dibawa Ke Gudang

Menghela napas dalam-dalam, Shanaya gemetar ketika bersitatap dengan wajah Farraz yang seolah akan menerkamnya. Dari mana suaminya tahu soal ini? Pantas saja Farraz tiba-tiba datang dan menyuruhnya untuk pulang.Posisi Shanaya sekarang ini seperti orang yang ketahuan selingkuh. Pun jika Farraz tahu, Shanaya tidak macam-macam bersama Prayoga. Mereka berdua bertemu tanpa sengaja.Farraz mencengkram dagu Shanaya, lantaran istrinya hanya diam membisi. Shanaya meringis, ketika cengkraman Farraz semakin kuat di dagunya."Jawab! Apa kau senang berduaan dengan mantan kekasihmu itu? Apa kalian memulai hubungan lagi?" Pandangan mata Shanaya mengabur karena terhalang oleh matanya yang sudah berkaca-kaca.Tangisan Shanaya saat ini hanya membuat Farraz murka. Diperkuatkan cengkraman itu, hingga Shanaya hanya bisa menangis."Mas, aku bisa jelaskan, ini tidak sesuai yang kamu pikirkan," isak Shanaya dengan tubuh bergetar.Tubuh Shanaya terdorong hingga kepalanya terbentur pintu, ia semakin meringis
last updateLast Updated : 2024-01-20
Read more

Bab 29. Melabrak Prayoga

Keduanya dengan kompak langsung berdiri, saking kagetnya dengan suara bariton Farraz begitu menggelegar diseisi ruangan. Mereka tidak tahu, jika Farraz akan datang ke mari dengan amarah yang meluap seperti sekarang ini.Farraz mengepalkan kedua tangannya dengan rahang yang mengeras, tatapan matanya menatap nyalang ke arah pria yang sedang menatapnya dengan raut wajah dan takut menjadi satu.Kaki Farraz berhenti, dengan jarak yang tak jauh dari Ayah dan kakak tirinya. Beginilah Farraz, jika sudah diselimuti api amarah, tidak akan memandang bulu."Apa yang terjadi, Farraz? Mengapa kau datang malah marah-marah?" tegur Tuan Aryan. Dari dulu, Tuan Aryan selalu menerapkan tata krama dan sopan santun kepada anak-anaknya. Melihat Farraz yang seperti ini, tentu saja Tuan Aryan kesal.Menatap Tuan Aryan sejenak, lalu Farraz kembali menatap kakak tirinya yang selalu saja mencari masalah dengannya."Ayah tidak perlu tahu, ini bukan urusanmu. Tapi ini urusanku dengam bajingan gila itu!" sindirnya
last updateLast Updated : 2024-01-21
Read more

Bab 30. Menghasut Radit

Radit terperangah ketika Arsinta mengusulkan hal demikian. Pemuda itu melepaskan tangan Arsinta dari lehernya. Bukan ini yang dia inginkan. Radit tahu dia salah, karena sudah berselingkuh dengan Arsinta. Tapi dia tidak ada niatan sama sekali untuk menjatuhkan Farraz."Kau bilang apa barusan?!" tanya Radit sedikit menyentak.Radit juga banyak berhutang budi pada Farraz yang selama ini baik padanya. Dia tidak mungkin menyetujui perkataan konyol Arsinta.Arsinta kembali memeluk Radit dari belakang, merasa kesal ketika Radit melepasnya kasar."Ada apa sayang? Kau tidak suka dengan ide yang aku katakan? Jika kau mau bekerjasama, kita akan membagi keuntungan," celetuk Arsinta menganggap remeh segalanya.Radit menarik Arsinta ke depannya, tangan kekar pria itu mencengkram lembut pipi sang kekasih. "Apa kau memacariku hanya untuk memanfaatkan aku saja?" tanyanya.Arsinta kelabakan, lalu menggeleng. Awal mula mereka berselingkuh memang bukan karena ingin menjebak Farraz, tetapi karena keduanya
last updateLast Updated : 2024-01-21
Read more
PREV
123456
...
21
DMCA.com Protection Status