"Kenapa kau hanya melihatnya saja? Buka mulutmu!" ujar Farraz yang sedang mengarahkan sendok ke mulut istrinya.Shanaya meremas selimut di bawah dadanya, lantaran dia gugup karena Farraz memilih untuk menyuapinya. Yang lebih membuat Shanaya malu, ada Tuan Aryan dan Prayoga sedang duduk di sofa sembari memperhatikan ke arah mereka.Di sofa sana, Tuan Aryan tersenyum melihat sikap Farraz manis pada istrinya. Sementara Prayoga, pria itu tidak suka dengen kemesraan keduanya."Mas, biar aku makan sendiri saja," ucap Shanaya. Pipinya terasa memanas saat diperlakukan manis seperti ini, meski ini hanyalah pura-pura saja, tidak bisa dipungkiri jika Shanaya merasa salah tingkah dan senang."Keadaanmu belum pulih, biar aku saja. Anggap saja ini sebagai penembusan rasa bersalahku karena sudah abai menjagamu," ujar Farraz. Sepasang mata dua insan itu saling menatap satu sama lain, melihat mata lentik sang istri, hati Farraz berdesir.Mau bagaimana pun juga dia pria normal, yang akan terpana dengan
Last Updated : 2024-01-24 Read more