Karena tidak ada alasan lagi bagi Shanaya untuk terus beralibi, akhirnya dia menganggukkan kepala pelan sebagai jawaban. Shanaya jadi resah, syaraf tubuhnya semakin menegang, hingga dia harus meremas ujung dressnya guna menetralisir ketegangan ini.Tuan Aryan menghembuskan napas panjang. Tidak bisa dia sangka jika Farraz akan melakukan kekerasa pada Shanaya, bahkan sudah menyakiti gadis yang tidak bersalah.Dibalik kacamata minesnya, Tuan Aryan membenarkan kacamata yang bertengger di hidung bangirnya. Dia menatap menantunya dengan perasaan bersalah. Dia merasa tidak enak hati, harus melibatkan Shanaya untuk menghadapi sikap putranya."Jujur saja, kau tidak bisa membohongi Ayah mertuamu ini, Shanaya. Ayah hanya ingin bilang padamu, tolong bertahanlah dan buat dia jatuh cinta padamu," pinta Tuan Aryan, nada bicaranya mulai terdengar serius.Gadis di hadapannya membalas tatapan Tuan Aryan sejenak, lalu membuang pandangan ke arah lantai. Permintaan Ayah mertuanya sangat sulit dia lakukan,
Last Updated : 2024-01-17 Read more