Penampilan Shanaya jauh lebih segar saat dia sudah membersihkan badannya di kamar mandi, badannya lengketnya terasa dingin diguyur oleh air. Ia meringis, menahan sakit sekujur tubuh.Shanaya keluar dari kamar, hanya mengenakan bathrobe dan handuk di kepalanya. Untungnya, dia tidak melihat keberadaan Farraz di sini.Dengan langkah lunglainya, Shanaya berdiri di dekat jendela kamar, menikmati betapa indah dan segarnya udara malam."Kau sedang memikirkan apa, hmm?" Shanaya berjingkat kaget, ketika tangan kekar melingkar di perut ratanya dan mencium tengkuknya.Bukan salah tingkah yang Shanaya rasakan, tetapi malah risih ingin melepaskan."Apa yang kau rencanakan? Sehingga kau menahanku pergi, Farraz," Shanaya bertanya, dengan segumpal rasa sakit dalam hatinya."Apa maksdumu, Shanaya? Rencana apa? Aku tidak merencanakan apa pun. Memangnya Kenapa?" Farraz balik bertanya, menghela napas kasar ketika Shanaya hanya beraut datar.Sang dara menyunggingkan senyuman, tidak berminat untuk membalas
Last Updated : 2024-03-23 Read more