Shanaya mengurut pelipisnya, rasa pusing mendera karena dirinya tidak bisa tidur semalaman. Berharap, Farraz pulang. Nyatanya yang ditunggu tak datang.Kantung matanya terlihat hitam, menyisakan kantuk yang tertahankan. Di meja makan, Shanaya menolak makan. Ia kekeuh menunggu Farraz."Non Shanaya, lebih baik sarapan dulu, habis itu istirahat. Anda 'kan sedang hamil, Non. Begadang tidak baik untuk wanita hamil," ucap Alya, memberikan wejangan pada sang Nyonya. Meski dia belum menikah, dia sedikit tahu soal ini."Nanti saja, Al. Aku ingin menunggu Mas Farraz, Baby menolak makan," kata Shanaya.Alya tidak bisa memaksa, dia hanya memberikan hal yang ia tahu saja. Apalagi kandungan Shanaya semakin besar, pastinya butuh perhatian dari Tuannya."Mau saya buatkan susu saja, Non?"Shanaya pun membalasnya dengan anggukan. Lalu Alya membuatkan susu ke dapur. Menyisakan Shanaya seorang diri di sini.Mendengar deru mesin, kepala yang tadinya tertundu, kini terangkat. Mata sayunya berbinar kentara,
Last Updated : 2024-03-24 Read more