Sepulang dari Supermarket, Shiena tidak melihat batang hidung Arash dari pagi. Seperti pria itu tidak pulang ketika menyusul kekasihnya. Hal ini, membuat Shiena berspekulasi jika Arash sedang bermalam dengan sang kekasih."Apakah dia belum pulang? Dia belum juga menunjukkan batang hidungnya."Sampai ia harus berjalan kaki ke rumah, karena tidak ada angkutan umum lewat malam begini.Shiena termenung, mengingat kekasih suaminya yang sangat paripurna dan tubuhnya terawat, berbeda dengan diri. Jika dibandingkan, sudah seperti berlian dan batu krikil.Tapi, kenapa Shiena sesesak ini membayangkan suaminya bermalam dengan wanita lain?"Ah, kau tidak boleh bawa perasaan, Shiena. Pernikahan ini hanya formalitas saja. Jangan sampai aku terbawa serius," gumamnya.Hingga, suara bel berbunyi membuyarkan lamunan Shiena. Ia bangkit, membuka pintu, karena tidak ada asisten rumah tangga. Di rumah sebesar ini, hanya ada dirinya seorang.Saat pintu dibuka, Shiena tergugu melihat Shanaya berdiri di depan
Huling Na-update : 2024-03-26 Magbasa pa