Shiena dan Arash memasukkan berapa box kue yang tadi dibuat, untuk dibagikan ke anak-anak panti, sesuai yang Shanaya minta.Mau tidak mau, Arash mengiyakan saja perkataan Ibunya, meminta Arash mengantar Shiena ke sana.Mereka berdua masuk mobil, menikmati segarnya udara sekitaran, karena tidak ada obrolan apapun."Mommy terlihat bahagia bersama denganmu, sedangkan dengan Zeva, Mommy menampilkan raut tak suka. Entah kenapa," ujar Arash.Tidak terlalu penting sih membahasnya, hitung-hitung pemecahan keheningan saja selama di perjalanan agar tidak bosan.Shiena beralih, memandangi sang suami sebentar, lalu menatap lurus ke depan. "Kau menanyakan padaku yang jawabannya tidak kutahu, Mas."Benar juga, harusnya dia menanyakan ini pada Ibunya sendiri, yang lebih tahu jawabannya."Dari dulu Mommy ingin punya seorang anak perempuan, tetapi adikku meninggal saat dilahirkan," kata Arash, bibirnya tiba-tiba berkata demikian.Ah, agar tidak canggung-canggung amat 'kan?Pertama kalinya, Shiena mend
Last Updated : 2024-03-28 Read more