Shiena yang sedang nyamannya bersandar, terpaksa menjauhkan badan. Tidak enak dilihat tamu mertuanya. Mereka bersalaman, meski Shiena tidak tahu dan tidak kenal. Melihat keakraban Arash dan wanita itu, sepertinya mereka berdua memang kenal dekat."Selamat atas kelahiran anak kalian, ya. Tante senang bisa berkunjung ke sini. Maaf, saat nikahan Tante tidak datang," kata Raisa, sambil menepuk pundak Arash yang lebih tinggi darinya, mirip Farraz sewaktu muda.Arash dan Raisa memang kenal dekat, karena Shanaya sering mengajak Raisa jalan-jalan bertiga saat itu."Terima kasih, Tan. Aku senang bertemu denganmu. Oh iya. Perkenalkan, dia Shiena, istriku," kata Arash pada istrinya yang menurunkan kaki."Eh, duduk saja, Nak. Biar Tante yang menghampirimu," pekik Raisa, mencegah Shiena yang akan berjalan.Raisa menghampiri, bersalaman dan berpelukan pada wanita muda. Ia kagum, dengan istri keponakannya itu, cantik dan manis. Apalagi bayi di gendongannya."Aku Shiena, Tante," kata Shiena memperke
Terakhir Diperbarui : 2024-03-30 Baca selengkapnya