Dua jam kemudian, akhirnya Shanaya sudah membuka matanya secara perlahan. Dia meringis, memegangi pelipisnya yang terasa nyeri akibat benturan keras. Farraz menghampiri, senang saat istrinya sadarkan diri. Begitu juga dengan Shiena dan Arash, yang menunggu."Mas ... aku di mana?" tanya Shanaya, nada bicaranya nyaris tak terdengar saking lemasnya."Di Rumah Sakit, kau dan Shiena mengalami kecelakaan saat di jalan," jawab Farraz, merapatkan tangan disela-sela jari istrinya, begitu erat.Shanaya baru ingat bahwa Shiena juga terjatuh di sampingnya, itu yang Shanaya ingat."Mas, bagaimana keadaan Shiena?" Shanaya bertanya cepat kepada suaminya."Shiena baik-baik saja, kami di sini," sahut Arash, memapah Shiena untuk ikut mendekati Shanaya.Bibir pucat Shanaya tersenyum, saat Shiena dan kandungannya baik-baik saja. Ia merentangkan tangan, agar Shiena masuk ke dalam pelukan."Mommy, lekas pulih," lirih Shiena.Mulai menangis di dekapan Shanaya. Tanpa malu sama sekali, Shiena begitu manja de
Last Updated : 2024-03-29 Read more