Dada Dania terasa sangat sakit saat dia merasakan dentuman keras dari dalam dadanya. Dentuman yang mungkin suaranya bisa di dengan oleh orang yang ada di depannya saat ini.Selain dadanya yang berdentum kencang, ditambah lagi dengan wajahnya yang terasa memanas. Entah mengapa, otot sudut bibirnya seolah ingin tertarik ke atas, tanpa dia perintahkan. Sinyal otaknya sepertinya sudah rusak, sampai berjalan sendiri tanpa dia perintahkan.‘Eh, kenapa aku ini?’ gumam batih Dania sambil menundukkan wajahnya, takut diketahui orang.“Tuh, kalo gini kan seneng liatnya. Kalian emang pasangan yang romantis sebenernya,” ucap Haris yang merasa senang kedua cucunya itu tampak akur dan bahagia.“Opa itu demen banget bikin kami malu. Kan belum kebiasa, Opa. Jadi masih agak canggung,” jawab Alex yang mencoba biasa saja.“Gak papa. Dulu Opa juga gitu kok. Tapi kako gak dibiasakan, ya kapan kalian bisa jadi makin deket. Ya udah, sekarang kita berangkat. Nanti kamu keburu telat rapat.”“Dan, Opa beran
Read more