“Apa yang sedang kalian lakukan!” Mata Dania melotot melihat pemandangan di depannya. Andai ada barang keras di dekatnya, pasti dia sudah melemparkannya sekuat tenaga ke arah dua orang yang sedang bercumbu itu. Tanpa merasa bersalah, Restu turun dari tempat tidur. Tentu saja dengan pakaian yang seadanya, “Brengsek! Ngapain kamu ke sini! Siapa yang nyuruh kamu ke sini!” “Mas, kamu udah berani bawa dia ke sini?! Kenapa Mas bawa perempuan jalang itu ke sini, Mas!?” “Ya emangnya kenapa? Dia pacarku dan bentar lagi dia bakal jadi istriku! Hmm, berani juga ya nyalimu panggil pacarku wanita jalang,” tegas Restu sambil menatap tajam ke arah Dania. “Mas! Kamu ....” “Apalagi, Dania? Pernikahan kamu sama Restu itu udah selesai. Sekarang aku yang bakalan jadi istrinya Mas Restu,” ucap Lisa sambil mengikat tali kimono tidurnya. “Nggak! Nggak bisa. Aku nggak akan pernah izinkan Mas Restu nikah sama kamu sesuai dengan wasiat papa. Aku bakal tetap jaga kepercayaan papa!” Restu dulu memang di mi
Read more