Semua Bab Istri Yang Kucampakkan Ternyata Presdir Kaya: Bab 11 - Bab 20

93 Bab

Dinginnya Alex

“Jaga ucapan kalian!” Terdengar suara menggelegar dari arah belakang Restu yang membuat semua orang yang sedang berseteru itu tertuju pada orang tersebut. Seorang pria dengan mata elangnya yang sangat tajam, menatap ke arah Restu.Lisa kaget saat dia melihat ada pria muda nan tampan yang menjadi incaran semua orang, kini ada di hadapannya. Tidak ingin membuang waktu lagi, Lisa langsung mendekati Alex, untuk mendapatkan dukungan.“Pak Alex,” ucap Lisa yang mengenali sosok Alex.“Selamat pagi, Pak Alex,” sapa Maya sambil menganggukkan kepalanya memberi hormat pada wakil CEO Media Grup itu.“Itu siapa?” bisik Restu di dekat telinga Lisa.“CEO Media Grup,” jawab Lisa tanpa menoleh ke arah Restu.“Kebetulan banget Pak Alex ada di sini. Saya mau mengadukan pegawai kurang ajar itu, Pak.” Lisa langsung memanfaatkan suasana.Alex tidak menjawab ucapan Lisa. Dia melirik tajam ke arah Dania yang sepertinya tadi sedang bermasalah dengan wanita asing yang tiba-tiba mendekat padanya itu.Dania
Baca selengkapnya

Ayo Nikah!

“Siapa mereka?” tanya Alex dengan suara pelan tanpa memindahkan tatapan tajamnya pada Dania.Dania menoleh ke arah Alex. Dia tahu siapa orang yang sedang Alex maksud kan, tapi Dania berpura-pura tidak tahu. Hal ini karena Alex memang belum tahu kalau Restu adalah mantan suaminya.Alex menangkap sebuah keragu-raguan dalam raut wajah Dania. Dia mengangkat kedua alisnya bersamaan lalu memiringkan sedikit kepalanya seolah memberi sinyal pada Dania kalau wanita itu harus segera menjawab pertanyaannya tadi.Mereka cuma orang yang aku kenal dulu jawab Dania yang kemudian segera mengalihkan pandangannya lagi dari sorot mata menakutkan milik Alex.Siapa?Dania menoleh ke arah Alex, maksudnya siapa?Mereka kelihatan kenal cukup baik sama kamu. Siapa mereka?Dania menarik nafas panjang dia tidak tahu kenapa Alex tiba-tiba tertarik untuk mengetahui tentang bagian masa lalunya.Selama ini dia dan Alex hampir tidak pernah bicara tentang pribadi mereka masing-masing. Meskipun Haris menyuruh merek
Baca selengkapnya

Tawaran Alex

Dania terbelalak saat mendengar apa yang dikatakan oleh Alex. Dia tidak menyangka pria itu akan dengan sangat entengnya, mengeluarkan kalimat sakral yang diinginkan oleh semua wanita dari pria yang mereka cintai.Namun sayangnya, Alex bukan pria yang Dania suka, jadi tidak ada yang special saat kata-kata itu meluncur dari mulut Alex.“Nikah? Kamu mau ngajakin aku nikah? Aku gak salah denger?” tanya Dania yang masih menganggap apa yang dikatakan oleh Alex tadi adalah sebuah permainan saja.“Enggak. Kamu gak salah denger.”Dania yang masih tidak percaya dengan Alex, akhirnya menggeser posisi duduknya dan menatap ke arah Alex. Dia ingin tahu apa sebenarnya yang menjadi alasan Alex hingga tiba-tiba pria itu mengajaknya menikah.“Apa rencana kamu? Pasti ini bukan sesuatu yang tanpa alasan kan?” tebak Dania yang sampai menyipitkan matanya penuh selidik.Alex tersenyum tipis, “Pinter juga kamu. Kamu gak perlu khawatir, ini akan menguntungkan buat kita.”“Menguntungkan?”“Iya. Kamu bisa g
Baca selengkapnya

Permintaan Tiba-Tiba

Dania sedang rapat internal bersama dengan Haris dan Alex sambil makan siang bersama. Mereka memilih di sebuah hotel milik mereka yang tidak terlalu jauh kantor Mediatama, tempat rapat seharusnya berlangsung.Mereka membicarakan banyak hal. Di ulang tahun Media Grup kali ini, Haris berencana ingin mengundurkan diri dari perusahaan karena dia ingin beristirahat. Usianya yang sudah tidak lagi muda, sudah tidak mampu lagi jika harus menjalankan perusahaan. Dia ingin menyerahkan pada Alex dan Dania saja, dia akan memantau saja.“Jadi fix ya. Tahun ini akan difokuskan di Mediatama. Sekalian kita perkenalkan Dania jadi presdir Mediatama yang baru,” ucap Haris sambil menatap dua anak muda yang duduk di hadapannya.“Alex setuju aja. Yang pasti acara besok harus sukses.”Alex menoleh ke arah Dania, “Kamu harus kerjakan yang bener!” tegas Alex yang masih meragukan kemampuan Dania.Dania balas membalas tatapan Alex, “Iya, tahu! Gak usah di perjelas juga aku dah tau kok,” jawab Dania dengan ke
Baca selengkapnya

Jangan Khawatir, Dania

Mata Lisa tiba-tiba membulat lebar, “Eh, tunggu dulu! Jangan-jangan .....”“Apa? Jangan-jangan kenapa?” Restu ikut penasaran.“Mas, jangan-jangan si Dania itu simpenannya Pak Alex.”“Simpenannya Pak Alex? Kok bisa? Kayaknya gak mungkin deh. Lagian selama ini kan Dania itu gak pernah pergi ke mana-mana. Mana mungkin dia busa kenal orang kayak Pak Alex.” Restu meragukan ucapan Lisa.“Ih kamu ini ya, Mas. Kamu tau gak sih, sekarang itu banyak ceritanya orang jual diri tapi gak tau siapa yang beli. Nah, kayaknya si Dania ini nekat jual diri ke Pak Alex buat biaya hidup dia. Lagian kan dia masih perawan, pasti harganya mahal itu.”“Dania jual diri? Masa sih?”“Kamu inget gak waktu pertama kali kita ketemu sama dia. Liat deh, penampilannya waktu itu masih jelek kan? Tapi besoknya dia udah cantik dengan baju mahal. Pasti dia udah dapet duit banyak dari Pak Alex.”Restu menganggukkan kepalanya, “Masuk akal sih. Trus, kenapa dia bisa jadi presdir? Kalo cuma dikasih uang sih, masuk akal
Baca selengkapnya

Aku Bukan Dania Yang Dulu

“Apa-apaan ini!” geram Dania sambil melihat isi dari amplop itu yang kini sudah ada di atas meja kerjanya.Dania melihat satu persatu kertas yang dikirimkan oleh seseorang yang sangat dia percayai kalau orang itu pasti Restu. Wajah Dania menjadi lebih mengetat bahkan sesekali dia mengomel sendiri atas kelakuan kekanakan mantan suaminya itu.Entah apa yang hendak direncanakan oleh Restu, hingga pria itu tidak berhenti mengganggunya. Padahal dulu, pria itu sendiri yang menyuruhnya pergi dari kehidupannya.“Siang, Bu.” Maya masuk ke ruang kerja Dania.“Surat nikah? Milik siapa itu, Bu?” tanya Maya yang melihat sebuah gambar surat nikah tapi dia tidak bisa membaca tulisan yang ada di sana.Dania mengangkat wajahnya melihat ke arah Maya, “Restu mana? Apa dia mulai kerja?” Dania sudah tidak sudi lagi memanggil mantan suaminya itu dengan sopan.“Saya kurang tahu, Bu. Apa perlu saya cari tahu?”“Kurang ajar banget tu orang. Bisa-bisanya dia ngirim beginian. Maksudnya apa coba!” geram Dani
Baca selengkapnya

Janjian Di Hotel

Persiapan untuk acara rapat umum para komisaris dan pemegang saham Media Group akan segera dilaksanakan. Selama beberapa hari ini Dania tampak sibuk untuk mempersiapkan acara yang sangat penting ini.Dia tidak ingin membuat Haris kecewa karena sudah mempercayakan acara ulang tahun Media Group kepada dirinya. Dania banyak berkonsultasi dengan Bima dan juga Alex agar dia bisa mendapat petunjuk bagaimana menyusun acara seperti tahun sebelumnya.Dania bahkan tempat lupa tentang kehadiran Restu di perusahaannya. Restu tidak muncul lagi di hadapannya dengan berbagai ancaman yang memuakkan, meskipun sesekali mereka masih bertemu di kantor.“Bu Dania, hari ini Pak Alex ingin bertemu, Bu,” ucap Maya menyampaikan pesan dari Ivan.“Alex mau ketemu aku? Mau ngapain? Emangnya masih ada urusan kita yang belum selesai sama Media Group?” tanya Dania yang rasa sedikit aneh dengan undangan Alex kepadanya.“Saya juga kurang tahu, Bu. Tadi Pak Ivan cuma mengatakan hal itu saja.”“Ya udahlah, emang kap
Baca selengkapnya

Terpesona

“Lex, kamu mau ngapain sih? Buruan bilang, mau kamu apa nyuruh aku ke sini?” tanya Dania yang sudah bersiap pergi dari kamar itu. Alex mengangkat pandangannya, “Menurut kamu ngapain?” tanya Alex balik. Mata Dania membulat lebar mendengar ucapan Alex. Dia sangat tidak mengira kalau pria itu akan nekat melanggar perjanjian yang sudah dia susun sendiri. Perlahan namun pasti, Dania melangkah mundur secara perlahan. Alex masih duduk di tempatnya sambil melihat ke arah Dania. Tiba-tiba pintu terbuka kembali. Dania segera melihat ke arah pintu untuk melihat siapa yang masuk ke kamar itu saat ini. Dania makin heran saat dia melihat ada seorang wanita masuk bersama dengan Ivan dan Maya. Para asisten pribadi itu masuk sambil mendorong sebuah gantungan baju, untuk di bawa masuk ke dalam kamar. “Apa ini? Baju siapa ini?” ucap Dania yang masih kebingungan. “Opa nyuruh aku buat nyariin kamu baju. Baju buat acara puncak ulang tahun perusahaan ntar,” jawab Alex sambil menyandarkan punggungnya.
Baca selengkapnya

Racun Melenakan

“Lex, bagus gak? Malah bengong aja!” bentak Dania sambil menautkan kedua alisnya.“Hah, kenapa?”“Ini loh, bagus gak?” tanya Dania lagi sambil sedikit bersungut-sungut.“Oh itu ... B aja,” jawab Alex yang kemudian lebih memilih melihat ke arah lain.“B aja? Jelek banget nilainya. Trus gimana ini, jadi ambil gak?”“Ambil aja. Kalo menurut kamu itu bagus ya ambil aja. Gitu aja kok repot.”“Dasar nyebelin!” umpat Dania yang kemudian segera masuk kembali ke dalam kamar mandi.“Bu Dania cantik sekali pakai baju itu. Sangat cocok,” puji Ivan yang sebenarnya ingin mewakili atasannya.Mendengar apa yang dikatakan oleh Ivan, Alex menoleh ke arah asisten pribadinya yang sejak tadi duduk di sofa single, tidak jauh dari tempat dia duduk. Alex menatap tajam ke arah Ivan yang baru saja memuji calon istrinya.Ivan kaget melihat reaksi dari atasannya itu. Pria yang selama ini dia layani itu sejak tadi tampak cuek pada Dania, tapi tiba-tiba saja menunjukkan protes lewat sorot mata tajam yang ki
Baca selengkapnya

Tamu Pagi Hari

“Maksud kamu apa ngomong kayak gitu?”“Mama mau tahu maksudnya apa? Maksudnya itu ....”“Ah gak usah lah, Ma. Ntar aja. Ntar aja Restu kasih tau apa rencana Restu.” Restu batal memberitahu ibunya tentang rencana yang sedang dia jalani saat ini.“Kamu ini gimana sih, Res! Mama udah nungguin ini loh.” Rina kesal dengan kelakuan putranya.“Udahlah, Ma. Pokoknya Mama tunggu aja gimana nanti. Doakan aja semuanya lancar ya, Ma. Restu masuk dulu, Ma. Makasih makanannya.” Restu meninggalkan meja makan begitu saja.“Heh, Restu! Kamu ini emang senengannya bikin Mama kesel aja!”Restu tidak memedulikan lagi apa yang dikatakan oleh mamanya. Dia memilih masuk ke dalam kamarnya agar bisa beristirahat lebih awal.Bekerja sebagai sopir perusahaan yang bertanggung jawab untuk mengantar jemput para karyawan, membuat Restu merasa sedikit lebih lelah setiap hari. Dia yang berharap bisa duduk di dalam ruangan dingin ber-AC, kini harus rela berangkat kerja lebih pagi dan berpanas-panasan untuk mengant
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status