Semua Bab Istri Yang Kucampakkan Ternyata Presdir Kaya: Bab 41 - Bab 50

93 Bab

Jangan Sentuh Dania!

“Dania!” teriak Bastian yang melihat Dania oleng.“Dan, kamu gak papa?” tanya Bastian sambil memegang tangan Dania membantu Maya menopang tubuh Dania.“Lepaskan tanganmu!” ucap seseorang dari dalam lift yang kini terbuka.Bastian kaget saat dia mendengar ada suara bentakan dari arah lift yang ada di hadapannya. Bastian melihat ke arah lift sambil memegang tangan Dania yang tadi hampir terjatuh.Tatapan Bastian dibalas dengan tatapan tajam Alex yang melihat Bastian membantu Dania. Tatapan makin tajam saat melihat tangan Bastian tidak berpindah meski dia sudah memperingatkan mantan sahabatnya itu.“Bu Dania, Ibu gak papa?” tanya Maya yang kini mengambil alih tubuh Dania yang lemas.“May,” panggil Dania lemah.“Bawa Dania ke ruangannya,” perintah Haris yang datang bersama dengan Alex.“Baik, Pak.”Maya segera memanggil Nindi untuk membantunya menuntun Dania kembali ke ruang kerjanya. Mereka mencoba membantu Dania yang kian lama kian lemas dan tidak mampu menyeimbangkan dirinya sendi
Baca selengkapnya

Si Bunglon

Alex dan Haris sedang menunggu dokter yang saat ini sedang memeriksa keadaan Dania. Mereka duduk bersama di sofa yang ada di apartemen Dania.Haris melihat ada guratan kekhawatiran di wajah Alex. Dia senang karena ini menandakan kalau Alex sebenarnya memiliki perasaan, hanya saja pria itu tidak menyadarinya.“Lex, kamu kenal sama Bastian Rahmadi?” tanya Haris sambil menatap ke arah cucunya.Alex memutar bola matanya, “Kenal,” jawab Alex ogah-ogahan, karena dia tidak suka membahas Bastian.“Kamu kenal di mana? Bukannya anaknya Pak Bram itu baru pulang dari Amerika ya.”Alex menoleh ke arah kakeknya, “Kenal di Amerika. Dulu kamu temen satu kampus.”“Oh ya? Kok Opa gak tau. Bearti kamu akrab sama dia ya?”Alex memilih tidak menjawab. Dia sangat tidak tertarik dengan pembahasan tentang Bastian, yang sampai sekarang masih membuatnya kesal, meski hanya mendengar namanya saja.“Lex, kalo gitu kamu aja yang urus ama PT Gemilang. Kan kamu temennya,” pinta Haris.Alex menoleh lagi ke arah
Baca selengkapnya

Ini Pasti Sandiwara

Dania membuka matanya perlahan. Dia mulai terbangun dari tidur panjangnya, setelah dipaksa dokter untuk tidur dengan bantuan obat.Secara perlahan, Dania mulai mengembalikan lagi kesadarannya. Dia mencoba mengenali di mana dia saat ini berada.“Aku udah di rumah. Jam berapa ini,” ucap Dania yang merasa linglung karena dia serasa tidak tahu waktu.“Ya ampun, udah malem ternyata.” Dania melihat jam dan kini sudah menunjukkan pukul 6 sore.“Bu Dania. Ibu sudah bangun.” Maya yang masuk ke kamar Dania kaget melihat Dania sudah bangun dan mencoba untuk duduk.“Maya. Kok kamu di sini? Kamu gak perlu jenguk saya. Saya gak papa, kok,” jawab Dania yang juga kaget dengan keberadaan asisten pribadinya di rumahnya.“Maaf Bu, saya di minta Pak Alex untuk tinggal di sini sampai hari pernikahan. Bibik juga akan tinggal di sini. Pak Alex mau kami menjaga Ibu sampai benar-benar sehat.”Dania menoleh ke arah Maya, “Alex? Alex nyuruh kamu kayak gitu?” Dania tidak percaya dengan apa yang baru saja di
Baca selengkapnya

Gak Usah Kebanyakan Rencana!

“Dania pingsan? Kok bisa. Kan dia kuat banget. Dulu aja kerja dari subuh sampe tengah malam, dia juga gak pernah ngeluh kok. Kenapa dia jadi pingsan sekarang?” tanya Restu pada dirinya sendiri berkomentar tentang berita yang dia lihat.“Tunggu dulu! Apa mungkin dia ....”“Mungkin dia ngapain lagi? Kamu nggak usah lagi lah kebanyakan prediksi soal Dania. Dia itu udah ngusir dan hapus kamu dari kehidupannya, jadi sekarang kamu enggak usah lagi repot mikirin dia. Mendingan kamu fokus aja sama hidup kamu sendiri,” celetuk Rina mencoba untuk menasehati putranya.“Mama ini nyaut aja kerjaannya. Lihat itu Ma, katanya Dania pingsan. Mama ngerasa aneh nggak sih sama kejadian ini?”“Apanya yang aneh? Kalau dia pingsan, ya bisa jadi dia emang kelelahan atau lagi banyak pikiran. Namanya juga orang kerja, bukannya itu udah hal biasa ya.” Rina menata makanan di atas meja makan.Restu berjalan ke arah meja makan, untuk menghampiri mamanya, “Maksud Restu bukan itu, Ma.”Rina Melihat ke arah Res
Baca selengkapnya

Sedekat Apa Mereka?

“Alex,” sapa seseorang dari arah samping.Merasa namanya di panggil, Alex pun menoleh. Dia melihat ada seseorang yang pernah dia kenal kini berdiri di hadapannya. Wajah Alex langsung berubah menjadi masam.Alex tidak berminat untuk terus melihat ke arah orang yang menyapanya. Dia malah menyuruh pelayan kedai bubur, untuk mempercepat pelayanannya.Bastian melihat apa yang dibeli oleh Alex. Pagi-pagi membeli bubur, tentu saja itu bukan kebiasaan Alex. Pria yang sudah lama dia kenal itu paling tidak suka sarapan berat. Sarapan kesukaan Alex hanyalah kopi hitam, seperti para eksekutif muda lainnya.“Dania masih sakit?” tanya Bastian.“Bukan urusanmu!” jawab Alex ketus tanpa menoleh ke arah Bastian.Bastian tersenyum melihat tingkah Alex. Sepertinya Alex benar-benar tidak ingin dirinya mendekati wanita yang akan segera dinikahi oleh Alex itu.“Kayaknya kamu ngelindungi Dania banget. Apa Dania adalah pengisi hati kamu yang baru?” tanya Bastian penuh rasa ingin tahu.Tidak ada jawaban dari
Baca selengkapnya

Bubur Rasa Cemburu

“Makan ini!”Alex memberikan kantong makan berisi bubur yang baru saja dia beli pada Dania. Dia malas melihat Dania karena dia merasa kesal pada wanita yang kini sedang sakit itu.Mood Alex sudah berubah banyak setelah dia bertemu dengan Bastian tadi. Apa lagi, Bastian sempat mengatakan sesuatu yang sangat menyakiti hatinya. Alex merasa sangat kesal mendengar Dania sangat akrab dengan Bastian.“Bubur. Kamu beli bubur buat aku?” tanya Dania saat dia melihat isi dari kantong belanja di atas meja.“Opa, Alex berangkat duluan. Ada kerjaan di kantor.” Alex malas menjawab Dania.“Loh, kok langsung ke kantor? Kamu gak makan dulu? Ini udah di siapin,” tanya Haris yang melihat cucunya seperti sedang kesal.“Gak usah!”“Kamu ini gimana sih. Kan kamu udah beliin makanan buat Dania, masa kamu gak ikut makan.”“Alex sibuk. Alex berangkat dulu.” Alex langsung pergi meninggalkan meja makan, tanpa berpamitan pada Dania.“Alex!” panggil Dania sebelum Alex pergi semakin jauh.Alex menghentikan l
Baca selengkapnya

Cemburu Mode Gengsi

“Ada apa, Opa? Apa ada yang terjadi?” tanya Dania kepo.“Nggak papa, cuma ada sedikit masalah kecil aja kok. Udah, buruan kamu habisin makannya, ntar kalau dingin jadi nggak enak rasanya.” Haris menyuruh Denia untuk melanjutkan sarapannya yang sempat tertunda sebentar.Dania hanya mengangguk kemudian kembali menikmati bubur rasa perhatian langka dari Alex. Rasa bubur itu menjadi lebih enak karena Alex yang memberikan kepadanya.Namun perubahan sikap dan raut wajah Harris secara tiba-tiba setelah membaca pesan teks di ponsel milik Haris tadi, masih menyita sedikit perhatian Dania. Dia menjadi lebih penasaran, takut ada masalah besar menjelang hari pernikahannya.Tapi Dania tidak ingin larut dalam suasana itu. Dia tidak ingin membuat Haris kepikiran kalau melihat dia resah saat ini. Dania memilih untuk percaya saja pada Haris karena pria itu pasti mampu menyelesaikan semua permasalahan.“Jadi gimana masalah persiapan pernikahan kamu sama Alex? Apa masih ada yang kurang?” Haris ingin me
Baca selengkapnya

Bosan!

Restu masuk ke dalam kamarnya. Dia langsung menjatuhkan dirinya di atas pembaringan, karena dia merasa sangat lelah.Restu menatap langit-langit kamarnya. Secara perlahan senyum di bibirnya mengembang, setelah dia datang menemui Haris tadi.“Ternyata kakek tua itu gampang juga di peras. Lumayan lah, dari pada gak dapet uang,” gumam Restu yang merasa senang karena kini dompetnya sudah tebal kembali.“Tapi kenapa Pak Haris gak tanya dulu ya, berita apa yang bakalan aku sampaikan ke dia. Kenapa dia malah nyuruh asisten pribadinya itu langsung ngasih uang ke aku. Apa dia gak penasaran ama kabar yang aku bakalan sampaikan?”“Tunggu dulu! Apa mungkin emang dugaan aku kalo Dania hamil itu bener? Waah ... ternyata ya. Kok bisa mereka nutupin aib Dania sampe kayak gini. Gak nyangka aku, Dania bener-bener dapet pendukung berat.”“Siapa yang dapet pendukung?” sahut Rina yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar anaknya.Restu yang kaget langsung menoleh, “Mama. Bisa gak sih kalo mau masuk kamar it
Baca selengkapnya

Pamer

“Dania,” panggil seseorang dari arah samping.Dania pun menoleh ke arah sumber suara. Dia melihat ada seorang pria sedang berdiri tidak jauh dari dirinya, sambil tersenyum kepadanya.“Sayang. Kok kami di sini?” sapa pria lain yang juga baru saja keluar dari ruangan yang sama.“Sayang?” ucap Dania pelan menirukan panggilan Alex tadi kepadanya.“Mulai kumat lagi dia,” lanjut Dania yang melihat Ale bergegas mendatanginya.“Sayang, kamu ngapain ke sini? Kamu kan masih sakit,” tanya Alex sok perhatian dan hangat pada Dania.“Aku?” Dania melihat ke arah Bastian yang kini ikut mendatanginya.Dania mengangkat kotak bekal di tangannya, “Taraaa! Aku buat bekal buat kamu,” jawab Dania sambil tersenyum lebar pada Alex.“Bekal? Ya ampun, sayang. Kamu kok malah repot-repot masak sih. Kalo kamu capek gimana? Kalo kamu nanti sakit lagi gimana?” Dania menatap nanar ke arah Alex, “Jadi kamu gak mau makan masakan aku?” tanya Dania sambil cemberut.Alex tersenyum pada Dania, “Mau dong. Pasti kam
Baca selengkapnya

Diusir

Alex menghentikan kunyahan mulutnya. Dia hanya duduk diam di samping Dania, tanpa memberikan respons apa pun. Emosi Alex langsung terpicu mendengar nama wanita yang sudah lama berusaha dia lupakan itu tiba-tiba terdengar kembali. Apa lagi nama itu keluar dari mulut kotor Bastian, pria yang paling ingin dia hajar saat ini.Dania tang tadinya bersiap untuk mengambilkan tambahan lauk untuk Alex, menangkap perubahan wajah Alex yang sangat drastis. Dania merasa ada sesuatu yang salah pada diri Alex, setelah mendengar pertanyaan Bastian terakhir tadi.Alex menoleh ke arah Bastian. Sorot matanya seolah mengandung laser pembunuh yang siap membakar tubuh Bastian saat ini.“Ibu Bianca? Bagaimana kabarnya sekarang? Saya dengar dia sudah menikah.” Alex mencoba untuk memberikan jawaban dengan berusaha santai.“Nikah? Gak lah ... dia masih belum nikah. Soalnya dia masih gak bisa move on dari cintanya pas kuliah dulu.” Bastian mencoba untuk memprovokasi Alex.“Oh ya? Kasian banget kalo gitu.”“S
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status