Alex dan Haris sedang menunggu dokter yang saat ini sedang memeriksa keadaan Dania. Mereka duduk bersama di sofa yang ada di apartemen Dania.Haris melihat ada guratan kekhawatiran di wajah Alex. Dia senang karena ini menandakan kalau Alex sebenarnya memiliki perasaan, hanya saja pria itu tidak menyadarinya.“Lex, kamu kenal sama Bastian Rahmadi?” tanya Haris sambil menatap ke arah cucunya.Alex memutar bola matanya, “Kenal,” jawab Alex ogah-ogahan, karena dia tidak suka membahas Bastian.“Kamu kenal di mana? Bukannya anaknya Pak Bram itu baru pulang dari Amerika ya.”Alex menoleh ke arah kakeknya, “Kenal di Amerika. Dulu kamu temen satu kampus.”“Oh ya? Kok Opa gak tau. Bearti kamu akrab sama dia ya?”Alex memilih tidak menjawab. Dia sangat tidak tertarik dengan pembahasan tentang Bastian, yang sampai sekarang masih membuatnya kesal, meski hanya mendengar namanya saja.“Lex, kalo gitu kamu aja yang urus ama PT Gemilang. Kan kamu temennya,” pinta Haris.Alex menoleh lagi ke arah
Baca selengkapnya