Home / Urban / Kembalinya sang Dewa Perang / Chapter 411 - Chapter 420

All Chapters of Kembalinya sang Dewa Perang: Chapter 411 - Chapter 420

840 Chapters

Bab 411

Samson juga sudah melihatnya, kakinya menghentak, lalu seluruh otot di tubuhnya menegang dan dia menerjang harimau itu sambil berteriak marah. "Haaa!" Tetapi harimau ganas itu tampaknya tidak peduli, dia masih tetap meraung pada beberapa orang, seolah dia tidak bisa melihat Samson sama sekali. “Sial, berani mengabaikanku!” Samson mengamuk, bahkan seekor harimau pun berani meremehkannya, dan ini membuatnya kehilangan muka. BAAM! Dia mengarahkan pukulannya yang kuat itu ke arah harimau, dan mengenai tubuh harimau itu. Akan tetapi, tinju Samson yang mengenai harimau itu seolah menghantam udara, dan itu langsung menembus tubuh harimau begitu saja. Perubahan mendadak ini membuat Samson tidak sempat menghentikan diri, dan tubuhnya menabrak pohon besar dengan keras. ​Buk! Untungnya, kabut menyelimuti sekitar dan membuat tidak banyak orang yang bisa melihat penampilan memalukannya Samson, kalau tidak, itu pasti sangat memalukan. Menutupi hidungnya yang kesakitan, Samson berjalan kembal
last updateLast Updated : 2024-08-10
Read more

Bab 412

Pada saat yang bersamaan, Hagen dan yang lainnya sudah berjalan keluar dari hutan dan mencapai puncak bukit. Merasakan udara segar di puncak bukit, mereka semua bernafas dengan lega. Di sisi lain, Thomas terlihat sedikit gembira, dia bisa merasakan energi spiritual di sini tiba-tiba meningkat berkali kali lipat, ini benar-benar tempat terbaik untuk berkultivasi. “Ayo bersiap, lalu cari pintu masuk menuju jalur tambang!” Hagen memerintahkan dengan keras. Segera, orang-orang yang dibawa Hagen mulai menggunakan peralatan profesional untuk mencari pintu masuk menuju jalur tambang. “Tuan Thomas, apakah benar batu-batu giok disini sangat berlimpah?” Hagen bertanya pada Thomas. Thomas mengangguk kepala. “Di sini memang lumayan banyak, pintu masuk tambang seharusnya berada di arah barat laut, utus orang-orangmu mencari ke arah sana!” “Baik!” Hagen sangat girang. Jika titik lokasi sudah pasti, maka pencarian pintu masuk tambang hanya masalah waktu. Tampaknya, seluruh bukit lantis akan m
last updateLast Updated : 2024-08-10
Read more

Bab 413

"Ayo kemari, cepat! Lihat ini!" Tiba-tiba, orang dari keluarga Caspian yang sedang mencari pintu masuk tambang berteriak keras. Dengan cepat, orang-orang yang sedang melakukan pencarian berlari ke arah suara tersebut, dan menemukan seorang anak buah dari keluarga Caspian yang memegang sebuah kapak yang terbuat dari batu. Proa itu berdiri di depan sebuah mulut lubang yang lebarnya tidak lebih dari satu meter. Di dalam mulut lubang yang gelap gulita itu, sama sekali tidak terlihat apa pun. Tapi, berdasarkan pengalamannya, jika menggali masuk di sepanjang lubang ini, pasti akan menemukan tambang. Kemunculan pintu masuk tambang menyebabkan ketiga belah pihak langsung siaga, seolah-olah bentrokan bisa terjadi kapan saja. “Sekarang, kita masih belum berani memastikan ini adalah pintu masuk tambang atau bukan. Juga batu-batu dalam tambang itu berlimpah atau tidak, kita hanya menerka-nerka. Bagaimana kalau kita ketiga belah pihak beraliansi?" Franky mencoba berdiskusi dengan kedua kepala
last updateLast Updated : 2024-08-10
Read more

Bab 414

“Hahaha …." Hagen tertawa terbahak-bahak seperti orang gila. "Kita akan kaya! Ternyata benar, ini adalah gua tempat batu-batu itu, sungguh luar biasa!” Sebastian dan Franky juga sangat bersemangat, ini lebih bernilai dari bukit emas. Perhatian semua orang tertuju pada batu-batu itu, hanya Nathan yang memperhatikan batu-batu sebesar kepalan tangan dengan antusias, bentuk batu itu bulat dan terlihat biasa. Batu-batu itu mengeluarkan energi spiritual yang kuat dan berlimpah, membuat Nathan seolah-olah berada di dalam lautan energi. Dia tidak pernah merasakan energi yang sedemikian kuat, sehingga membuka pori-pori di seluruh tubuh dan menyerap energi spiritual di sekeliling dengan semangat. Setelah berhasil menenangkan diri, Sebastian, Franky dan Hagen saling bertatapan dengan waspada. “Sebastian, Franky, aku yang menemukan pintu masuk tambang ini, secara logika tambang ini seharusnya aku yang memilikinya! Akan tetapi, karena kalian juga ikut kemari, bagaimana kalau aku memberi ta
last updateLast Updated : 2024-08-11
Read more

Bab 415

“Kamu menyakiti muridku, hari ini akan kuberi beberapa pelajaran padamu!” Selesai berkata, tubuh Samson langsung melesat ke arah Thomas. ​Hwooossshhh! Ternyata benar, kali ini Thomas tidak menggunakan ilmu sihir, dan kedua telinganya bergerak dengan lincah. Setiap serangan dari Samson berhasil dihindarinya. Dengan cepat, kedua orang itu bertarung seperti angin puyuh, angin yang menderu menyebabkan batu-batu beterbangan, dan semua orang hanya bisa menghindarinya. “Tuan Sam, berjuanglah!" Kedua tangan Sebastian mengepal erat, diam-diam memberi dukungan pada Samson. Dia hanya memiliki andalan ini, jika Samson kalah, akibatnya tidak bisa dibayangkan. ​Bugh! Baaam! ​ Setelah terdengar suara dentuman keras, tiba-tiba tubuh mereka terpisah, Samson terhuyung mundur beberapa langkah dan akhirnya berhasil menegakkan badan. Terlihat, kondisi Thomas juga tidak lebih baik, dia mundur beberapa langkah sebelum berdiri tegak. “Tampaknya, aku telah meremehkanmu, ayo!” Selesai berkata, so
last updateLast Updated : 2024-08-11
Read more

Bab 416

“Huh, tidak tahu diri!” ​Menghadapi pria raksasa yang bagaikan sebuah bukit kecil, tiba-tiba sepasang mata Thomas mengedip. Bola mata yang sebelumnya berwarna putih, saat ini berubah menjadi hitam pekat. Namun, sorot matanya bersinar terang, dia sama sekali tidak buta. “Arrggghhh!” Pria itu mengeluarkan suara geraman, lalu mengayunkan tinju ke arah Thomas. Thomas menghindar dengan lincah, lalu mengayunkan sebuah tinju di punggung pria itu. Bugh! Kemudian, terdengar suara dentuman keras, seolah-olah menghantam baja, dan langsung membuat Thomas mundur beberapa langkah, lengannya seperti mati rasa. “Sepertinya kamu menguasai Jujitsu?!” Kening Thomas agak berkerut. Tanpa mendengar ucapan Thomas, pria itu mengamuk karena pukulan itu, lalu membalik badan dan kembali melangkahkan kakinya menuju ke arah Thomas. Setiap langkah kakinya diiringi getaran seperti gempa bumi, mengeluarkan suara dentuman yang keras. “Huh!” Thomas mendengus dingin. Kedua tangan Thomas mengepal, dan dalam seke
last updateLast Updated : 2024-08-11
Read more

Bab 417

Sebastian segera maju untuk menghentikan, tapi, bagaimana mungkin dia bisa menghentikannya? Jane hanya seorang gadis lemah, hanya bisa dengan pasrah saat diseret orang dua anak buah itu ke hadapan Hagen. “Ah! Tolong …. Ayah!” Wajah Jane pucat pasi, dia berteriak histeris. “Nathan, tolong aku, tolong aku, aku tidak mau dibawa mereka!” Saat ini, Jane hanya bisa meminta tolong pada Nathan, dia tahu kekuatan Nathan dengan jelas. “Lepaskan dia!” Nathan berkata pelan, namun suaranya penuh dengan intimidasi. “Nak, kamu sendiri saja tidak mampu meloloskan diri sendiri, masih ingin bersikap menjadi sok pahlawan?” Hagen tertawa dingin menatap Nathan. Nathan tidak menghiraukan Hagen, sebaliknya malah berkata pada Sebastian. “Sebastian, berikan setengah dari tambang ini untukku, akan kuselamatkan putrimu dan membantumu membasmi keluarga Caspian!” Suara Nathan terdengar sangat dingin dan datar, seolah-olah baginya membasmi keluarga Caspian bagaikan membalikkan telapak tangan. Sebastian meng
last updateLast Updated : 2024-08-12
Read more

Bab 418

“Hanya ini saja?” Nathan menyeringai dingin. ​ Brrak! Tiba-tiba, kaki kanan Nathan menghentak ringan, sebuah kekuatan yang sangat besar dengan Nathan sebagai pusatnya, menyebar ke segala arah. Lalu, sosok pria tersebut merasakan sebuah kekuatan yang luar biasa kuat menyerbu ke arahnya, raut wajahnya berubah drastis. Brak! Sosok pria itu hendak menghindar, tapi tidak sempat lagi, benturan yang sangat keras membuat pria itu terhempas seperti layang-layang yang terputus. Lalu, dia terjatuh menghantam ke tanah dengan keras, tidak bergerak dan tidak bersuara lagi. Sosok pria itu tewas seketika, bahkan tidak sempat menerima pukulan pertama, membuat wajah Hagen berubah menjadi muram. Dan tanpa disadari, alis Thomas juga ikut berkerut. “Bagus, hebat sekali!” Melihat ini, Sebastian langsung berseru girang, dia tidak menyangka Nathan sehebat ini. “Sebastian, kamu memiliki petarung yang begitu tangguh, mengapa menyimpannya selama ini?” Franky bertanya pada Sebastian. Sebastian merasa can
last updateLast Updated : 2024-08-12
Read more

Bab 419

Nathan masih berdiri di tempat yang sama, tapi kedua belah pipi Thomas sudah merah membara, jejak lima jari tangan berwarna merah terang terlihat jelas. Mata Thomas berkedip, lalu kembali normal, dan menatap intens pada Nathan, sorot matanya memancarkan kemarahan. “Nathan, apakah kamu baik-baik saja?” Jane bertanya panik pada Nathan. “Kamu lihat, apakah aku terluka? Seharusnya yang terluka adalah tua bangka itu, sepertinya, giginya tidak tersisa satu pun!” Nathan berkata dengan senyum ringan. Hagen mengawasi wajah Thomas sambil bertanya dengan nada hati-hati. “Tuan Tom, apakah kamu baik-baik saja?” "Aku .…” Tuk! Tuk! Tuk! Tuk! Tuk ….. Ketika Thomas membuka mulut, semua gigi di dalam mulutnya berjatuhan ke atas tanah. “Hahaha!” Melihat ini, Jane tidak dapat menahan tawa. Sebastian dan Franky juga tidak dapat menahan tawa mereka. Bahkan, Hagen juga hampir tidak dapat menahan tawa melihat kondisi Thomas, tapi dia berusaha menahan diri.​ Tatapan mata Thomas memancarkan a
last updateLast Updated : 2024-08-12
Read more

Bab 420

"Hahaha …." "Hebat! Hebat sekali!" "Hahaha!" Suara tawa yang begitu mengerikan dapat terdengar dengan jelas dan bergema di dalam gua, diikuti oleh kalimat dingin sedingin gletser yang keluar dari mulut Nathan. Sosok pria itu tertawa sembari memegangi matanya yang terlihat merah membara. Saat mendengar suara tawa yang menggelegar itu, Jane menoleh dengan gelisah, dan melihat Nathan yang masih berdiri di tempat semula. Sosok pria itu sama sekali tidak terluka, bahkan pakaiannya sama sekali tidak terkena api itu sedikitpun. “N-Nathan?!” Jane tidak berani mempercayai matanya sendiri, matanya terbelalak penuh keterkejutan. Yang lainnya juga tercengang, semua orang tidak berani mempercayainya, kobaran api yang begitu besar tidak bisa melukai Nathan sama sekali. “A-apa?! Ini …." Thomas terbelalak, dia bahkan mundur beberapa langkah dengan gemetar. "T-tidak mungkin ….” “Hahaha …." Kembali, tawa Nathan terdengar begitu mengerikan. "Apa yang tidak mungkin, apakah gurumu tidak pe
last updateLast Updated : 2024-08-13
Read more
PREV
1
...
4041424344
...
84
DMCA.com Protection Status