Share

Bab 414

Penulis: Imgnmln
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-11 19:27:05

“Hahaha …." Hagen tertawa terbahak-bahak seperti orang gila. "Kita akan kaya! Ternyata benar, ini adalah gua tempat batu-batu itu, sungguh luar biasa!”

Sebastian dan Franky juga sangat bersemangat, ini lebih bernilai dari bukit emas. Perhatian semua orang tertuju pada batu-batu itu, hanya Nathan yang memperhatikan batu-batu sebesar kepalan tangan dengan antusias, bentuk batu itu bulat dan terlihat biasa.

Batu-batu itu mengeluarkan energi spiritual yang kuat dan berlimpah, membuat Nathan seolah-olah berada di dalam lautan energi. Dia tidak pernah merasakan energi yang sedemikian kuat, sehingga membuka pori-pori di seluruh tubuh dan menyerap energi spiritual di sekeliling dengan semangat.

Setelah berhasil menenangkan diri, Sebastian, Franky dan Hagen saling bertatapan dengan waspada.

“Sebastian, Franky, aku yang menemukan pintu masuk tambang ini, secara logika tambang ini seharusnya aku yang memilikinya! Akan tetapi, karena kalian juga ikut kemari, bagaimana kalau aku memberi ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 415

    “Kamu menyakiti muridku, hari ini akan kuberi beberapa pelajaran padamu!” Selesai berkata, tubuh Samson langsung melesat ke arah Thomas. ​Hwooossshhh! Ternyata benar, kali ini Thomas tidak menggunakan ilmu sihir, dan kedua telinganya bergerak dengan lincah. Setiap serangan dari Samson berhasil dihindarinya. Dengan cepat, kedua orang itu bertarung seperti angin puyuh, angin yang menderu menyebabkan batu-batu beterbangan, dan semua orang hanya bisa menghindarinya. “Tuan Sam, berjuanglah!" Kedua tangan Sebastian mengepal erat, diam-diam memberi dukungan pada Samson. Dia hanya memiliki andalan ini, jika Samson kalah, akibatnya tidak bisa dibayangkan. ​Bugh! Baaam! ​ Setelah terdengar suara dentuman keras, tiba-tiba tubuh mereka terpisah, Samson terhuyung mundur beberapa langkah dan akhirnya berhasil menegakkan badan. Terlihat, kondisi Thomas juga tidak lebih baik, dia mundur beberapa langkah sebelum berdiri tegak. “Tampaknya, aku telah meremehkanmu, ayo!” Selesai berkata, so

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 416

    “Huh, tidak tahu diri!” ​Menghadapi pria raksasa yang bagaikan sebuah bukit kecil, tiba-tiba sepasang mata Thomas mengedip. Bola mata yang sebelumnya berwarna putih, saat ini berubah menjadi hitam pekat. Namun, sorot matanya bersinar terang, dia sama sekali tidak buta. “Arrggghhh!” Pria itu mengeluarkan suara geraman, lalu mengayunkan tinju ke arah Thomas. Thomas menghindar dengan lincah, lalu mengayunkan sebuah tinju di punggung pria itu. Bugh! Kemudian, terdengar suara dentuman keras, seolah-olah menghantam baja, dan langsung membuat Thomas mundur beberapa langkah, lengannya seperti mati rasa. “Sepertinya kamu menguasai Jujitsu?!” Kening Thomas agak berkerut. Tanpa mendengar ucapan Thomas, pria itu mengamuk karena pukulan itu, lalu membalik badan dan kembali melangkahkan kakinya menuju ke arah Thomas. Setiap langkah kakinya diiringi getaran seperti gempa bumi, mengeluarkan suara dentuman yang keras. “Huh!” Thomas mendengus dingin. Kedua tangan Thomas mengepal, dan dalam seke

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 417

    Sebastian segera maju untuk menghentikan, tapi, bagaimana mungkin dia bisa menghentikannya? Jane hanya seorang gadis lemah, hanya bisa dengan pasrah saat diseret orang dua anak buah itu ke hadapan Hagen. “Ah! Tolong …. Ayah!” Wajah Jane pucat pasi, dia berteriak histeris. “Nathan, tolong aku, tolong aku, aku tidak mau dibawa mereka!” Saat ini, Jane hanya bisa meminta tolong pada Nathan, dia tahu kekuatan Nathan dengan jelas. “Lepaskan dia!” Nathan berkata pelan, namun suaranya penuh dengan intimidasi. “Nak, kamu sendiri saja tidak mampu meloloskan diri sendiri, masih ingin bersikap menjadi sok pahlawan?” Hagen tertawa dingin menatap Nathan. Nathan tidak menghiraukan Hagen, sebaliknya malah berkata pada Sebastian. “Sebastian, berikan setengah dari tambang ini untukku, akan kuselamatkan putrimu dan membantumu membasmi keluarga Caspian!” Suara Nathan terdengar sangat dingin dan datar, seolah-olah baginya membasmi keluarga Caspian bagaikan membalikkan telapak tangan. Sebastian meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 418

    “Hanya ini saja?” Nathan menyeringai dingin. ​ Brrak! Tiba-tiba, kaki kanan Nathan menghentak ringan, sebuah kekuatan yang sangat besar dengan Nathan sebagai pusatnya, menyebar ke segala arah. Lalu, sosok pria tersebut merasakan sebuah kekuatan yang luar biasa kuat menyerbu ke arahnya, raut wajahnya berubah drastis. Brak! Sosok pria itu hendak menghindar, tapi tidak sempat lagi, benturan yang sangat keras membuat pria itu terhempas seperti layang-layang yang terputus. Lalu, dia terjatuh menghantam ke tanah dengan keras, tidak bergerak dan tidak bersuara lagi. Sosok pria itu tewas seketika, bahkan tidak sempat menerima pukulan pertama, membuat wajah Hagen berubah menjadi muram. Dan tanpa disadari, alis Thomas juga ikut berkerut. “Bagus, hebat sekali!” Melihat ini, Sebastian langsung berseru girang, dia tidak menyangka Nathan sehebat ini. “Sebastian, kamu memiliki petarung yang begitu tangguh, mengapa menyimpannya selama ini?” Franky bertanya pada Sebastian. Sebastian merasa can

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 419

    Nathan masih berdiri di tempat yang sama, tapi kedua belah pipi Thomas sudah merah membara, jejak lima jari tangan berwarna merah terang terlihat jelas. Mata Thomas berkedip, lalu kembali normal, dan menatap intens pada Nathan, sorot matanya memancarkan kemarahan. “Nathan, apakah kamu baik-baik saja?” Jane bertanya panik pada Nathan. “Kamu lihat, apakah aku terluka? Seharusnya yang terluka adalah tua bangka itu, sepertinya, giginya tidak tersisa satu pun!” Nathan berkata dengan senyum ringan. Hagen mengawasi wajah Thomas sambil bertanya dengan nada hati-hati. “Tuan Tom, apakah kamu baik-baik saja?” "Aku .…” Tuk! Tuk! Tuk! Tuk! Tuk ….. Ketika Thomas membuka mulut, semua gigi di dalam mulutnya berjatuhan ke atas tanah. “Hahaha!” Melihat ini, Jane tidak dapat menahan tawa. Sebastian dan Franky juga tidak dapat menahan tawa mereka. Bahkan, Hagen juga hampir tidak dapat menahan tawa melihat kondisi Thomas, tapi dia berusaha menahan diri.​ Tatapan mata Thomas memancarkan a

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 420

    "Hahaha …." "Hebat! Hebat sekali!" "Hahaha!" Suara tawa yang begitu mengerikan dapat terdengar dengan jelas dan bergema di dalam gua, diikuti oleh kalimat dingin sedingin gletser yang keluar dari mulut Nathan. Sosok pria itu tertawa sembari memegangi matanya yang terlihat merah membara. Saat mendengar suara tawa yang menggelegar itu, Jane menoleh dengan gelisah, dan melihat Nathan yang masih berdiri di tempat semula. Sosok pria itu sama sekali tidak terluka, bahkan pakaiannya sama sekali tidak terkena api itu sedikitpun. “N-Nathan?!” Jane tidak berani mempercayai matanya sendiri, matanya terbelalak penuh keterkejutan. Yang lainnya juga tercengang, semua orang tidak berani mempercayainya, kobaran api yang begitu besar tidak bisa melukai Nathan sama sekali. “A-apa?! Ini …." Thomas terbelalak, dia bahkan mundur beberapa langkah dengan gemetar. "T-tidak mungkin ….” “Hahaha …." Kembali, tawa Nathan terdengar begitu mengerikan. "Apa yang tidak mungkin, apakah gurumu tidak pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-13
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 421

    Golem yang luar biasa besar berjalan menuju ke arah Nathan, kembali, setiap langkahnya menggetarkan bumi. “Sudahlah, aku tidak tertarik untuk main-main denganmu lagi,” Melihat Golem raksasa itu, wajah Nathan terlihat agak frustasi. Hwooosssshhhh! BAAM! Selesai berkata, Nathan langsung meloncat setinggi Golem tersebut, lalu sebuah pukulan melayang ke arah kepala Golem. Suara gemuruh dapat terdengar dengan keras, Golem itu hancur berkeping-keping seperti abu. ​ “Uhuk!” Melihat ini, Thomas muntah darah, lalu terjatuh lemas di atas tanah. Nathan meloncat turun dan tiba di depan Thomas, melihat ini, Hagen melangkah mundur ketakutan. "T-tidak!" Dengan ekspresi redup, Thomas menatap Nathan yang berada di depannya, seolah-olah tersadar, lalu tertawa pahit. “K-kamu …. Kamu bukan ahli bela diri, juga bukan seorang alkemis! Kamu seo—” Sebelum Thomas selesai berkata, kepalanya tertunduk lalu mati. Pada akhirnya, dia menyadari Nathan adalah seorang kultivator. Nathan mengawasi

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-13
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 422

    Sebastian menatap Samson dengan dingin dan berkata. “Hagen sudah dibunuh oleh Tuan Nathan, kedepannya, di Kota Antarka, tidak ada lagi Keluarga Caspian!” “A-pa?” Samson menatap Nathan dengan kaget. “Bagaimana dengan Thomas?” “Hm! Tua bangka itu, dia juga sudah dibunuh oleh Tuan Nathan!” Sebastian mendengus dingin. “B-bagaimana mungkin? Thomas adalah—” “Tidak mungkin bagimu, karena kemampuanmu tidak sebanding, Tuan Nathan membunuh Thomas dengan mudah. Lain kali, kalau tidak punya kemampuan, tidak usah bersikap sombong dan mempermalukan dirimu!” Sebastian berkata lalu bergegas menghampiri Nathan. “Tuan Nathan, hati-hati!” Melihat punggung Sebastian dan yang lainnya, Samson menjadi canggung. Tapi, dia tetap mengikuti dari belakang, dan turun dari bukit. Setelah sampai di Kota Antarka, Sebastian langsung mengundang Nathan ke rumahnya, dia tidak membiarkan Nathan tinggal di penginapan. Nathan tidak menolak, dan meminta Sebastian untuk mencari sebuah villa terpisah untuk dirinya sendi

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-13

Bab terbaru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 840

    “Abel, jangan menangis, apa yang sebenarnya terjadi?” Nathan mengernyitkan keningnya.“Kak Nathan, ayahku! Dia .…” Abel terisak dan menunjuk ke ruang tamu yang ada di dalam villa.Nathan tidak menunggu Abel menyelesaikan perkataannya, sosoknya melesat masuk ke dalam villa. Saat ini di ruang tamu yang ada di dalam villa, ada kain putih yang tergantung di sekeliling, semua orang mengenakan pakaian berkabung berwarna putih dan ada banyak orang yang sedang menangis.Nathan melihat ke tengah ruang tamu dan menemukan seseorang sedang berbaring di sana, dan tubuhnya ditutupi dengan kain kuning. Nathan bergegas maju dan mengangkat kain kuning itu dengan satu tangan.“Siapa kamu?!”Melihat seseorang menerobos ke ruang tamu dan mengangkat kain kuning yang menutupi tubuh Nelson, para murid dari keluarga Calderon menjadi marah dan hendak menyerang Nathan.“Hentikan!” Saat ini Abel juga masuk dan berteriak kepada mereka semua.Melihat Abel berbicara, para murid itu mundur dan menatap Nathan dengan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 839

    “Kapten Milan, saat ini acara kepolisian publik sudah di depan mata, sebaiknya kamu tetap di kepolisian, aku bisa berangkat sendiri, tenang saja,” Nathan berkata dan tersenyum.“Kalau begitu, Tuan Nathan segera telepon aku jika terjadi sesuatu, di Kota Moniyan aku memiliki koneksi yang baik,” Milan yang bisa menjadi Ketua kepolisian di Kota Moniyan memiliki beberapa cara dan koneksi, jika tidak mana mungkin dia bisa mendapatkan jabatan seperti ini.“Baik!” Nathan mengangguk.Namun saat Nathan hendak berjalan keluar dari kepolisian, tiba-tiba dia berhenti dan menoleh untuk bertanya pada Milan. “Kapten Milan, apakah kamu tahu dimana keluarga Calderon?”“Tuan Nathan, kamu mau pergi ke keluarga Calderon?” Milan bertanya.“Aku berteman dengan Nelson, kepala keluarga Calderon, dan berniat untuk mengunjunginya.”Nathan dan Nelson sudah berpisah selama satu bulan lebih, setelah mengetahui keluarga Calderon adalah salah satu cabang dari Dragnows, dan berada di bawah komandonya, Nathan ingin pe

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 838

    Kekuatan yang baru ditunjukkan oleh Nathan sudah meyakinkan semua anggota itu, walau Milan tidak memperingatkan mereka, mereka para anggota ini juga tidak berani membangkang pada Nathan.“Tuan Nathan, silahkan sampaikan sepatah dua patah kata,” Milan berkata pada Nathan.Nathan mengangguk, dan berkata dengan suara lantang. “Sebenarnya aku tidak punya banyak waktu untuk mengajari kalian, jadi kebanyakan kalian juga akan mengandalkan diri sendiri untuk berlatih. Hanya saja, aku bisa menuliskan beberapa tips pelatihan yang aku gunakan, lalu dengan bantuan obat, kekuatan kalian juga akan meningkat dengan cepat. Aku akan meminta Saibu Care untuk mengirimkan beberapa obat yang membantu meningkatkan pelatihan sehingga kekuatan kalian bisa meningkat dengan cepat,” Nathan berkata dengan ringan.“Obat, dari Saibu Care?”Kali ini semua anggota yang ada di dalam ruangan, termasuk Milan juga tercengang.Perlu diketahui obat dari Saibu Care tidak mudah didapatkan, banyak orang yang pergi ke Saibu C

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 837

    Para anggota di sekeliling menatapnya dengan tidak percaya, perlu diketahui ini adalah pukulan dari seorang puncak penguasa Ingras, sebuah pukulan yang bisa meruntuhkan bukit, tapi Nathan malah tidak terluka.“I-ini .…” Ferdi menatap Nathan dan tidak tahu harus berkata apa dalam sekejap.“Bocah ini— tidak mungkin! Tuan Nathan ini terlalu hebat bukan?”“Dia berdiri tidak bergerak, seorang puncak penguasa Ingras pun tidak bisa melukainya, kekuatan Tuan Nathan sepertinya sudah melebihi puncak penguasa Ingras!”“Hebat sekali, dengan adanya Tuan Nathan yang melatih kita, aku percaya kekuatan kita pasti akan meningkat banyak!”Anggota kepolisian berdiskusi dengan penuh semangat, saat ini mereka tidak memiliki sedikit keraguan pun pada Nathan.“Ferdi, di atas langit masih ada langit, di atas manusia masih ada manusia! Jangan mempermalukan dirimu di depan Tuan Nathan dengan kekuatanmu yang kecil itu!” Anderson berteriak pada Ferdi dengan bersemangat dan mempermalukannya.Tubuh Ferdi bergetar

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 836

    “Milan, jangan berani menggunakan kepolisian untuk menekanku, bocah ini melukai keponakanku! Hari ini aku pasti akan membantu keponakanku untuk balas dendam, kalau kamu tidak ingin mati, maka minggirlah!” Ferdi sama sekali tidak menganggap Milan dan mencaci maki dirinya.Hal ini membuat Milan serba salah, tapi dia tidak bisa melakukan apapun, kekuatannya tidak sebanding dengan Ferdi, walau dia menyerang juga akan dikalahkan.“kapten Milan, sebaiknya kamu minggir, kebetulan hari ini aku akan menjadikan Ferdi sebagai samsak tinju. Dan buat para bawahanmu menilai, contoh yang baik dan buruk!” Nathan berkata dengan ringan.“Tuan Nathan ….” Milan menoleh ke arah Nathan.“Ada apa? Kamu takut aku tidak bisa menang melawannya?” Nathan tersenyum ringan.“B-bukan begitu, jangankan seorang Ferdi, walau ada dua orang Ferdi juga bukan tandingan Tuan Nathan! Hanya saja, Tuan Nathan harus menjaga sikap, jangan sampai membunuhnya,” Milan takut serangan Nathan akan terlalu kuat dan langsung membunuh F

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 835

    “Ferdi!” Milan melihat Ferdi yang tiba-tiba menyerang segera berteriak dengan marah.“Panggil bocah itu keluar, kami akan mencoba bertarung aku ingin lihat sehebat apa bocah ingusan itu!” Ferdi menatap Milan dan berkata dengan sangat sombong.Milan memapah Anderson dan tidak mengatakan apapun, hanya saja alisnya mengernyit.Anderson melihat Milan tidak mengatakan apapun, bergegas berkata. “Kapten, aku akan mengundang Tuan Nathan kemari, dia pasti tidak akan membiarkan orang itu menyombongkan diri di kepolisian.”Setelah berkata, Anderson hendak pergi mencari Nathan tapi Milan menghentikannya. “Tidak boleh, kalau Tuan Nathan datang dan sampai terjadi konflik, maka, bukankah akan membuat musuh Tuan Nathan bertambah satu? Keluarga Ransom juga bukan keluarga yang mudah diprovokasi, Tuan Nathan sudah punya banyak musuh di Kota Moniyan, kita jangan menambah masalahnya lagi.”Alasan Milan enggan membiarkan Nathan dan Ferdi bertarung adalah karena dia takut Nathan dan Keluarga Ransom akan ber

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 833

    “Aku dengar, dia hanya seorang bocah ingusan berusia dua puluh tahunan, kamu menempatkan seorang bocah ingusan di posisi yang sama denganku? Bukankah ini sedang mempermalukanku?” Ferdi melompat turun dari meja dan menatap Milan dengan marah.“Aku tidak melihat usia, aku menilai kekuatan!” Milan menatap Ferdi dan tidak mundur untuk mengalah.“Melihat kekuatan? Bocah ingusan itu punya kekuatan seperti apa? Aku sudah menjadi seorang puncak penguasa Ingras, bahkan di kepolisian tidak ada orang yang bisa menandingiku! Bahkan kapten kepolisian sepertimu juga tidak bisa, masih mau membahas tentang kekuatan padaku? Aku beritahu padamu, aku datang ke kepolisian demi acara kepolisian publik yang akan diselenggarakan beberapa hari lagi, Keluarga Ransom harus menunjukkan wajah dan mendapatkan reputasi! Sekarang selain aku, di kepolisian apakah kamu bisa menemukan orang lain selain aku?” Tatapan mata Ferdi dipenuhi dengan penghinaan, di kepolisian memang tidak ada yang memiliki kekuatan lebih dari

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 832

    Melihat Nathan tidak berbicara, Milan meneruskan. “Tuan Nathan, jika kamu bergabung dengan kepolisian, maka aku juga bisa memperkenalkan kamu kepada Martial Shrine di Kota Moniyan. Asalkan Martial Shrine Kota Moniyan berjanji untuk melindungimu, maka aku rasa tidak akan ada orang yang berani mengincarmu!”Sudut mulut Nathan terangkat, dia memang tergiur oleh perkataan Milan, meskipun sekarang kekuatannya berkembang pesat, tapi saat menghadapi organisassi-organisasi besar atau keluarga bela diri, Nathan yang sendirian akan kewalahan. Sedangkan dia juga harus menyelamatkan ibunya dari keluarga Zellon dan melenyapkan keluarga Zellon, dengan mengandalkan kekuatannya seorang diri, sepertinya harus menunggu sangat lama. Oleh karena itu, Nathan juga membutuhkan kekuatan dirinya sendiri.Sekarang meskipun Nathan memiliki banyak pengikut dari Dragnows, tapi sampai hari ini dia hanya menemukan beberapa cabangnya, dan masih menjadi misteri kapan cabang lainnya akan ditemukan. Lalu Saibu Care, me

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 831

    “Kapten Milan, kamu jangan berlebihan seperti itu,” Nathan berkata sambil tersenyum.Kemudian, mereka masuk ke dalam kantor kepolisian, Anderson menuangkan teh secara langsung untuk Nathan, sedangkan Milan mempersilahkan Nathan duduk di sampingnya.“Tuan Nathan, kami kepolisian Kota Moniyan mungkin saat ini terlihat kuat dan berkuasa di luar, tapi sebenarnya hanya kami sendiri yang tahu kalau kepolisian kami ini sudah di ambang pembubaran,” Milan berkata sambil menghela nafasnya.“Kapten Milan, apa maksud perkataanmu ini?” Nathan sangat bingung!“Tuan Nathan mungkin tidak tahu, setiap kali ada acara kepolisian publik, kepolisian Kota Moniyan akan selalu berada di peringkat paling bawah, dan itu mempermalukan Northern kita. Sekarang, sudah ada rumor yang beredar, kita menjadi tuan rumah dari pertarungan kali ini, jika kita tidak bisa mendapatkan peringkat yang baik maka kepolisian akan dibubarkan,” Milan berkata dengan suara yang berat.“Setiap kali selalu mendapatkan peringkat terbawa

DMCA.com Protection Status