All Chapters of Raja Naga Meninggalkan Gunung: Chapter 471 - Chapter 480

1210 Chapters

bab 471

Barusan, Widia sangat senang dengan kinerja Fiona. Dia banyak mempromosikan produk perawatan kulit Dermavita milik perusahaan, sekaligus mengubah citra perusahaan sepenuhnya.Tiba-tiba Tania datang melaporkan bahwa ada orang yang mengirimkan paket kecil tanpa nama. Hanya tertulis nama penerimanya, Bu Widia. Pasti ada kejutan di dalamnya.Awalnya, Tania khawatir ada sesuatu yang berbahaya, jadi dia berinisiatif membantu membukanya. Lagi pula, tidak ada yang tahu apa yang ada di dalam paket itu.Setelah paket dibuka, ternyata ada tumpukan foto di dalamnya.Melihat foto itu, Tania tampak kaget dan terpana, seolah-olah baru saja mengetahuinya.Widia langsung mengambil foto-foto itu. Begitu dilihat, wajahnya menjadi pucatFoto itu jelas-jelas foto mesra Tobi dan Jessi dari berbagai sudut.Jessi mabuk malam itu. Akibatnya, dia berinisiatif menyerahkan tubuhnya kepada Tobi. Jadi, dia terlihat proaktif dan mereka berdua juga sangat dekat.Terutama, foto di mana Tobi menggendong Jessi, yang mem
Read more

Bab 472

"Mana mungkin, ini baru permulaan. Hanya saja, kali ini aku merasa lebih baik daripada saat aku berada di puncak dulu. Tentu saja, semua ini berkat Kak Tobi.""Lagi-lagi bicara seperti itu lagi.""Itu kenyataannya. Kalau bukan Kak Tobi, mungkin saat ini aku masih menyembunyikan diri. Singkatnya, apa pun yang diminta Kak Tobi kelak, aku pasti akan melakukannya, sekalipun kamu ingin menjualku.""Gadis bodoh, buat apa aku menjualmu?"Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tapi karena kamu, dalang di balik masalah ini pasti akan bernasib nahas. Aku takut mereka akan mencelakaimu, jadi aku sengaja mengutus pengawal untukmu."Sembari berbicara, dia menunjuk ke dua pria di kejauhan. Mereka berdua cukup terampil. Meski tidak mampu melawan ahli bela diri yang kuat, mereka bisa menaklukkan ahli bela diri biasa."Oh!""Aku ikut apa kata Kak Tobi saja."Sebenarnya, Fiona enggan, tetapi dia tidak berani menolak, lalu berkata, "Tapi Kak Tobi harus mengantarku pulang malam ini.""Oke!"Tobi berpi
Read more

Bab 473

"Cuma itu saja?""Benar, cuma ini saja." Hanya itu yang dikatakan Tobi, lagi pula semua fotonya telah terlihat jelas.Namun, dari kata-kata itu, Widia merasa Tobi tidak ingin menjelaskan. Itu sebabnya, emosinya makin meledak, "Itu saja, tanpa penjelasan lainnya? Tobi, apa kamu masih pria? Kamu menganggapku sebagai apa?"Tobi agak terkejut dan menghela napas, "Tentu saja kamu istriku. Kalau nggak, mengapa aku selalu berusaha sebaik mungkin untuk membantumu?""Membantuku?""Benar, kamu membantuku, tapi sebenarnya kamu juga sedang membantu dirimu sendiri.""Meski kamu pintar, kamu juga nggak punya kekuatan dan kekuasaan, jadi nggak ada gunanya. Jangan mengira aku nggak bisa menangani semuanya tanpa dirimu," ujar Widia dengan marah."Oh, yang katakan kamu benar," ucap Tobi.Sikap Tobi yang acuh tak acuh itu membuat Widia tidak nyaman. Dia sudah hampir gila.Sebenarnya, dia sangat menyesali apa yang baru saja dia katakan.Lantaran dia sadar ucapan itu sangat menyakitkan.Apalagi, Tobi telah
Read more

Bab 474

Namun, suasana hatinya sedang buruk sekarang, apalagi memikirkan hal yang dilakukan Irfan, dia makin kesal, "Dokter Irfan, kamu itu dokter ajaib yang terkenal, aku nggak berani menerima permintaan maaf darimu. Aku takut kamu mempersulitku nantinya.""Bu Widia, jangan bercanda. Anda punya orang hebat yang mendukung dari belakang, saya mana berani.""Jangan khawatir, sebentar lagi saya akan minta maaf secara terbuka di internet. Saya juga akan berusaha mempromosikan produk perusahaan Anda. Mohon Anda berbelas kasihan, maafkan saya kali ini," ujar Irfan buru-buru.Widia tampak tercengang. Ada orang hebat di belakangnya? Tampaknya, Irfan telah diperingatkan oleh orang itu. "Siapa orang hebat yang kamu bicarakan?" tanya Widia dengan cepat.Irfan tampak kaget, "Rektor Universitas Gandar, pemimpin Asosiasi Pengobatan Tradisional. Anda nggak tahu?"Universitas Gandar dan Universitas Harmeda atau dikenal juga dengan Universitas Jatra, merupakan dua universitas terkenal di Harlanda, termasuk sur
Read more

Bab 475

Mendengar itu, Widia langsung percaya.Sempat tebersit pemikiran kalau itu mungkin perbuatannya Tobi. Siapa tahu dia menyuruh orang lain membantunya.Kalau bukan karena pertengkaran tadi, dia pasti sudah menanyakannya.Namun, saat ini pemikiran itu mendadak lenyap."Terima kasih atas bantuanmu kali ini, Tuan Gavin," ucap Widia."Sama-sama. Lagian, kita teman, 'kan? Jadi, nggak perlu segan-segan." Gavin berkata sambil tersenyum, "Apalagi, Bu Widia mengingatkanku dengan gadis kecil yang pernah aku jumpa di masa kecil. Kamu kerap membuatku merasa tak asing. Bagiku, membantumu juga termasuk sebuah kebahagian."Widia terkejut dan bertanya, "Tuan Gavin masih mengingat gadis kecil di masa lalu?""Tentu saja!'Gavin terlihat penuh perhatian, begitu juga dengan nada bicaranya. "Sayangnya, aku nggak tahu namanya. Aku hanya ingat aku memanggilnya Gadis Manis dan dia memanggilku Pengemis Kecil.""Mungkin kami nggak akan punya kesempatan untuk bertemu lagi. Kalau nggak, aku pasti akan menikahinya."
Read more

Bab 476

"Tak disangka, kamu bisa mengetahui keberadaanku, sepertinya seni bela dirimu memang bagus. Sayangnya, seberapa bagus pun itu, kamu malah bertemu denganku, jadi kamu pasti akan mati hari ini."Tobi tersenyum tipis, "Kamu mau membunuhku?""Ya!""Jangan salahkan aku. Siapa suruh kamu memprovokasi orang yang nggak seharusnya kamu sentuh." Heru juga mengikuti instruksi Gavin. Dia harus mengorek semua informasi dari Tobi lebih dulu, jadi dia tidak akan langsung membunuhnya.Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata, "Berdasarkan kamu? Kamu nggak akan bisa membunuhku!'"Haha. Tobi, kamu sangat percaya diri. Kamu mengira seni bela dirimu yang secuil itu sangat hebat? Kamu hanya belum bertemu dengan ahli bela diri yang benar-benar kuat sepertiku. Saat itu, kamu hanya berakhir tragis.""Tapi kalau kamu bersedia bertukar informasi ataupun kamu punya benda berharga lainnya, aku mungkin bisa menyelamatkan nyawamu," ucap Heru sambil tersenyum sinis.Mereka telah menyelidiki Tobi sebelumnya. Dari lua
Read more

Bab 477

Meski Heru kebingungan, dia tetap melancarkan hantamannya. Dia hanya bisa terus meluncur ke depan, bahkan gerakannya bertambah gesit.Hanya berjarak beberapa inci lagi, serangannya hampir tiba di leher Tobi, tetapi dia masih saja tidak bergerak. Heru diam-diam merasa bangga. Tampaknya bocah ini ketakutan. Dia barusan terlalu melebih-lebihkan kemampuan bocah ini.Detik berikutnya, ekspresi Heru berubah drastis.Lantaran di saat itu juga, Tobi mengambil tindakan. Dengan gesit, dia langsung menjulurkan dua jarinya untuk mengapit tenggorokan Heru.Argh!Tidak! Kenapa cepat sekali?Benarkah dia seorang Guru Besar?Krek!Detik berikutnya, mata Heru melebar. Seakan tidak percaya dengan kejadian itu, dia masih membuka matanya mencoba memahami situasinya. Sayangnya, dia merasa tubuhnya perlahan kehilangan tenaga, kemudian ambruk ke bawah.Sampai ajalnya tiba, dia masih tidak paham dengan apa yang menimpa dirinya.Dia tidak percaya, bagaimana dia bisa mati begitu saja?Namun di detik terakhir, d
Read more

Bab 478

Jadi, dia memang tidak bertemu dengan orang lain."Oh, begitu. Ya sudah, aku nggak mengganggumu lagi.""Oke!"Tobi pun menutup telepon. Dia sama sekali tidak ambil pusing dengan masalah itu.Bocah kecil seperti Gavin bukanlah tandingannya, jadi dia tidak perlu membuang waktu untuk memikirkan hal ini.Namun, Gavin sangat kesal. Dia merasa masalah ini pasti ada hubungannya dengan Tobi. Hanya saja, dia tidak tahu cara apa yang digunakan oleh Tobi.Sepertinya dia terlalu meremehkan Tobi.Di sisi lain, lantaran banyak urusan yang harus ditangani, Widia tampak sibuk hingga tengah hari, tetapi dia masih tidak menemukan sosok Tobi di perusahaan.'Apa bajingan itu mogok kerja?'Widia akui perkataannya memang terlalu kasar, tetapi bukankah itu karena Tobi selalu mengulangi kesalahan yang sama?Tampaknya dia perlu berterus terang kepada Tobi, sekaligus ingin mengetahui apa yang dipikirkan pria itu.Jika memang tidak cocok, bukanlah lebih baik mereka berpisah?Lagi pula, kinerja Tobi makin lama ma
Read more

Bab 479

Setelah kembali ke kamar, Widia mengeluarkan sebuah kotak dari brankas, lalu membukanya dan mengambil liontin giok yang tersembunyi di dalamnya. Kenangan masa kecil kembali melintas di benaknya.Meski waktu yang mereka habiskan bersama sangat singkat, kesan yang ditinggalkan sangat mendalam. Dia juga selalu menyimpannya jauh di dalam hati, menunggu kemunculan anak laki-laki itu.Meski sudah menanti selama bertahun-tahun lamanya, dia tidak pernah melupakannyaNamun, mengapa hatinya tidak merasa gembira sedikit pun saat mengetahui Gavin adalah si Pengemis Kecil? Sebaliknya, dia malah merasa gelisah.Mungkin ini semua gara-gara Tobi.Setelah menghabiskan banyak waktu bersama, Widia menyadari bahwa sosok Tobi diam-diam telah berpindah ke dalam hatinya, posisinya bahkan tidak lebih rendah dari si Pengemis Kecil.Awalnya, dia masih belum menyadari hal itu, tetapi kejadian akhir-akhir ini membuatnya makin sadar kalau Tobi sudah lama mengisi relung hatinya.Namun, Widia juga merasa dirinya tel
Read more

Bab 480

Tobi segera menghubungi nomor telepon Kristin.Setelah beberapa saat, barulah Kristin mengangkatnya, "Halo!""Kristin, ini aku!""Kak Tobi!""Kamu sekarang lagi di mana? Aku akan datang mencarimu," ucap Tobi langsung."Kak Tobi, kenapa kamu tiba-tiba ingin datang mencariku?""Menurutmu? Gadis bodoh, kenapa kamu nggak bilang kalau kamu kehilangan liontin giok? Memangnya kamu nggak tahu aku sangat hebat dan punya banyak cara?" jawab Tobi.Hanya mendengar suara Tobi saja, hati Kristin merasa jauh lebih nyaman, "Kak Tobi, yang kamu tangani semuanya masalah penting, mana berani aku menganggumu?""Kenapa jadi menggangguku? Kalau aku nggak bisa menjagamu dengan baik, buat apa bahas masalah lainnya? Aku akan menutup telepon sekarang, lalu kirimkan alamatmu ke ponselku secepatnya," ucap Tobi.Setelah pembicaraan mereka berakhir, Kristin termenung sejenak. Memikirkan apa yang barusan dikatakan Tobi, Kristin merasa senang. Ternyata hati Kak Tobi punya tempat untuknya.Hal ini seketika membuat sua
Read more
PREV
1
...
4647484950
...
121
DMCA.com Protection Status