Semua Bab Raja Naga Meninggalkan Gunung: Bab 481 - Bab 490

1210 Bab

Bab 481

Tobi tercengang, kemudian menatap Bella yang berada di samping itu. Siapa wanita cantik ini? Apa hubungannya dengan Kristin?Mendengar itu, Kristin buru-buru menjelaskan, "Bella, jangan sembarangan. Kak Tobi pasti punya cara.""Oh ya, Kak Tobi, kenalkan ini teman kuliah dan juga teman baikku, Bella.""Bella, ini Kak Tobi.""Tobi, 'kan? Nama yang bagus. Jadi orang itu lebih baik rendah hati saja. Jangan suka membual di hadapan orang lain," ucap Bella dengan sinis."Bella!"Kristin tampak tidak senang dan berkata, "Jangan asal bicara. Kak Tobi sangat baik, apalagi dia memang berkemampuan."Melihat Kristin begitu protektif, Bella pun tidak mempersulitnya lagi, tetapi dia masih tidak berniat melepaskan Tobi, "Oke. Kalau begitu, aku mau tahu bagaimana caranya menemukan liontin giokmu?"Meskipun wanita ini cantik, Tobi tidak tertarik untuk berdebat dengannya, "Kristin, coba ceritakan bagaimana kamu kehilangan liontin giok itu?""Bukankah tadi sudah bilang dia nggak tahu kapan hilangnya?" sel
Baca selengkapnya

Bab 482

"Oke, aku pasti bantu kamu menemukannya," ucap Tobi dengan nada tegas.Mendadak muncul kilatan membunuh dari sorot matanya. Entah siapa yang berani mencuri liontin giok milik Kristin. Jika tertangkap olehnya, dia tidak akan melepaskannya begitu saja dan pasti akan memberinya pelajaran."Ya, terima kasih Kak Tobi, jadi bikin repot."Ekspresi wajah Kristin perlahan melembut begitu Tobi berjanji akan membantunya.Hanya saja, masih ada raut sedih dalam ekspresinya, dia masih khawatir liontin itu tidak bisa ditemukan lagi. Bagaimanapun juga, liontin itu telah hilang berhari-hari yang lalu.Melihat Kristin seperti ini, hati Tobi menjadi ragu. Awalnya, dia berencana memberi tahu Kristin mengenai identitasnya, tetapi sekarang dia tidak tahu harus mulai dari mana.Jika Tobi mengatakannya sekarang, apa Kristin akan menyalahkan dirinya?Lupakan. Cari liontin giok dulu.Tobi langsung bertanya kepada Kristin kapan dia sadar dirinya telah kehilangan liontin giok. Setelah memahami situasinya, Tobi se
Baca selengkapnya

Bab 483

Keesokan paginya, Bella mendatangi Kristin dan bersikeras untuk menemaninya. Dia merasa Tobi itu pembohong dan dia harus melindungi Kristin.Dalam keputusasaan, Kristin menjelaskan bahwa Kak Tobi bukanlah pembohong. Selain itu, Kak Tobi juga mengatakan dia akan memberinya jawaban yang memuaskan hari ini.Setelah mendengar ini, Bella makin menempel pada Kristin. Dia tidak percaya kalau Tobi benar-benar sehebat itu.Sementara itu, Tobi telah sampai di alamat yang diberikan oleh Kristin pada siang harinya.Kristin memandang Tobi dengan penuh harap, tetapi saat melihat tangannya kosong, ada sedikit kekecewaan di matanya, tetapi dia tetap berkata, "Kak Tobi, wajar kalau nggak bisa ketemu, apalagi waktu sesingkat itu."Bella tidak berniat melepaskan Tobi begitu saja, "Wajar apanya? Bukankah ada orang yang bilang mau memberimu jawaban yang memuaskan?"Tobi tidak menghiraukan Bella dan berkata, "Kristin, aku punya masalah penting yang harus kuberitahukan kepadamu. Kamu suruh dia menghindar dul
Baca selengkapnya

Bab 484

Setelah memastikan liontin giok itu miliknya, Kristin langsung memegangnya erat-erat dengan kedua tangannya, seakan-akan takut kehilangan lagi. Saking gembiranya, air matanya juga ikut menetes.Tak disangka, setelah melalui banyak usaha, akhirnya dia menemukannya secara tidak sengaja.Bella juga ikut senang melihatnya, tetapi dia juga mengejek Tobi, "Bukankah ada orang yang bilang bisa menemukannya? Tapi pada akhirnya dia malah gagal. Untunglah ada orang yang berbaik hati mengembalikannya.""Yang penting sudah ketemu. Siapa tahu tanpa bantuan Kak Tobi, yang menemukan liontin ini juga nggak akan berinisiatif mengembalikannya?" seru Kristin dengan gembira."Kamu masih saja membelanya!'"Kristin, bukankah kamu bilang dia sudah punya istri? Jangan sampai kamu tertipu olehnya," kata Bella tak berdaya."Aku tahu," jawab Kristin acuh tak acuh. "Kak Tobi, kalian belum sempat makan, pasti sudah lapar, 'kan? Ayo kita makan dulu. Aku yang traktir hari ini."Tobi mengangguk dan hanya tersenyum tip
Baca selengkapnya

Bab 485

Kristin senang sekali saat mendengar Tobi berinisiatif menemaninya, apalagi akhir-akhir ini, dia menyadari bahwa dirinya sangat merindukan Kak Tobi.Meski mereka berdua tidak bisa menjadi kekasih, Kristin tetap senang bisa sesekali bersamanya.Namun, Bella tampak tidak setuju, "Tentu saja nggak boleh. Kami sedang mengadakan reuni kelas dan kamu juga bukan teman kuliah kami, mengapa kamu mau ikut?""Kenapa nggak? Mereka juga nggak bilang kita nggak boleh bawa pacar atau suami, 'kan?" balas Kristin."Jadi, dia itu pacarmu atau suamimu?" tanya Bella dengan kesal.Wajah Kristin memerah. Dia tidak tahu harus bagaimana menjawab pertanyaan itu, untungnya Tobi mengambil alih, "Aku bisa berpura-pura.""Huh. Berpura-pura? Kurasa kamu memang berniat jahat kepada Kristin," kata Bella."Bella!"Kristin tidak bisa menahan diri lagi, "Kak Tobi nggak seperti yang kamu pikirkan. Seandainya dia benar-benar berniat jahat kepadaku, dia pasti sudah turun tangan sejak lama, untuk apa dia menunggu sampai sek
Baca selengkapnya

Bab 486

"Nggak apa-apa. Dia nggak perlu," ujar Tobi sambil menggelengkan kepalanya.Bella yang mendengar itu langsung berkata, "Hei, apa yang ingin kamu lakukan? Jangan-jangan kamu mau bercerai, lalu mengejar Kristin?"Sebelum Tobi menanggapinya, Kristin telah membentaknya, "Bella!""Oke, aku diam saja." Bella juga takut dengan respons Kristin. Dalam hatinya, dia makin membenci Tobi.'Bukankah hanya seorang pria tampan? Hari ini aku pasti akan mempermalukan Tobi agar dia tahu dirinya sama sekali nggak pantas untuk Kristin.'Sebaliknya, ekspresi Tobi melembut dan berkata, "Kristin, nggak apa-apa! Di mana kalian berkumpul? Ini hampir jam enam, seharusnya sudah waktunya, 'kan?"Kristin melirik Bella dan berkata, "Sepertinya jam setengah tujuh, di Restoran Merdeka."Bella menganggukkan kepala sebagai tanda mengiakan."Oke, kalau begitu, kita ke sana sekarang," ucap Tobi.Dia bertindak seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Pahadal, Widia kesal setengah mati. Andai Tobi ada di hadapannya, dia pasti aka
Baca selengkapnya

Bab 487

Suasana di Restoran Merdeka sangat ramai.Banyak sekali mobil mewah yang berbaris di tempat parkir pintu masuk. Tampaknya restoran ini sangat berkelas, yang bisa menjamu tamu di sini pastilah berasal dari keluarga terpandang.Saat ini, ada sekumpulan pria dan wanita yang berjumlah sekitar dua puluh orang. Banyak di antara mereka yang mengamati sekeliling dengan penasaran, seolah terpukau dengan segala yang ada di sini.Pemimpin mereka adalah seorang pria berpakaian mewah, wajahnya tampan dan cukup menawan.Namanya Robin. Dia adalah sponsor reuni kali ini.Di sampingnya berdiri seorang wanita cantik.Wanita itu mengenakan gaun hitam panjang, sosoknya anggun dan memiliki pesona unik di balik riasan tipisnya.Ada si ketua kelas, Dilan, yang mengikuti mereka berdua dari belakang, "Tahukah kalian Restoran Merdeka ini termasuk salah satu dari empat restoran terkenal di Kota Tawuna?""Ini bukanlah restoran biasa. Sekali makan bisa menghabiskan puluhan juta. Aku yakin kalian semua belum pernah
Baca selengkapnya

Bab 488

Saat itu juga, dia melihat sosok yang membuatnya takut. Dia adalah Tuan Tobi, orang yang diceritakan Damar sebelumnya.Tubuh manajer sedikit gemetar, terutama ketika melihat Tobi juga berada di sekelompok orang ini.Ternyata Tobi dan yang lainnya datang agak terlambat. Begitu masuk, Bella mendapati semua teman-temannya telah berkumpul di sana. Tampaknya tidak ada ruangan VIP lagi.Dia pun melangkah ke depan untuk memahami situasinya.Kristin mengikutinya dari belakang, begitu juga Tobi.Bella bertanya, "Ada apa?""Ruang VIP sudah terisi semuanya. Katanya sekarang nggak ada ruang VIP lagi. Mereka mau kita duduk di aula," jelas salah seorang teman.Robin tampak cemas. Dia tidak ingin kehilangan muka begitu saja, apalagi hari ini dia ingin menunjukkan kehebatan dan kekuatan mendominasi yang dimilikinya. Jika tidak, dia tidak akan memaksa Diana menjadi pacarnya.Awalnya, dia ingin membalas dendam, memamerkan kemampuannya saat ini dan menikmati pujian dari semua orang.Siapa sangka, sebelum
Baca selengkapnya

Bab 489

"Kristin, siapa dia?"Selama ini, Robin juga ingin mencari Kristin, tetapi sayangnya dia telah kehilangan kontak. Tak disangka, dia malah muncul di sini. Namun, dia juga menyadari ada Tobi yang berada di sampingnya.Pertanyaan itu sontak membuat Kristin bingung. Dia bahkan belum memikirkan cara yang tepat untuk memperkenalkan Tobi.Namun, Tobi langsung berkata dengan nada datar, "Namaku Tobi Yudistira, pacarnya Kristin!"Begitu kata-kata itu keluar, ekspresi Robin langsung berubah.Meski sudah lama tidak bertemu dengan Kristin, dia selalu mengingat wanita itu. Padahal dia datang ke sini untuk memamerkan kemampuannya, tetapi tak disangka, dia malah bertemu dengan Kristin.Namun, dia tidak memalingkan wajahnya dan menanggapinya dengan senyuman, "Kristin, ini nggak benar, 'kan? Apa seleramu telah berubah menjadi seperti ini sekarang?"Mendengar itu, Tobi menggelengkan kepalanya. 'Dasar kekanak-kanakan.'Kristin diam-diam merasa senang sekaligus malu saat mendengar Tobi memperkenalkan diri
Baca selengkapnya

Bab 490

Tampaknya Robin tidak merasa hal ini akan membuatnya kehilangan martabatnya. Dia bahkan menakut-nakuti yang lain dan berkata, "Diana, beri tahu semuanya, apa kamu budakku?"Wajah Diana terlihat kusut. Matanya sembap, penuh dengan air mata, tetapi dia tetap menjawab, "Ya, aku budaknya Kak Robin!""Kak Diana!""Kamu nggak perlu begitu!"Kristin cemas dan berkata, "Apa kamu dalam masalah? Katakan padaku, siapa tahu kami bisa membantumu?"Dia sendiri mungkin tidak punya solusi, tetapi dia yakin Kak Tobi yang serbabisa pasti punya jalan keluar.Baik yang terjadi di restoran terakhir kali ataupun banyak kejadian sebelumnya, dia menyadari Kak Tobi sangat hebat.Diana menatap Kristin dengan ragu dan hanya diam saja. Sewaktu kuliah dulu, Kristin sangat miskin dan tampaknya pacar juga biasa-biasa saja.Apalagi, dirinya kini kekurangan uang dua miliar lebih, jadi apa gunanya dia membicarakannya?"Haha. Kamu mau membantu? Kristin, apa keluargamu sekarang kaya?" tanya Robin dengan nada datar."Buka
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4748495051
...
121
DMCA.com Protection Status