Saat itu juga, dia melihat sosok yang membuatnya takut. Dia adalah Tuan Tobi, orang yang diceritakan Damar sebelumnya.Tubuh manajer sedikit gemetar, terutama ketika melihat Tobi juga berada di sekelompok orang ini.Ternyata Tobi dan yang lainnya datang agak terlambat. Begitu masuk, Bella mendapati semua teman-temannya telah berkumpul di sana. Tampaknya tidak ada ruangan VIP lagi.Dia pun melangkah ke depan untuk memahami situasinya.Kristin mengikutinya dari belakang, begitu juga Tobi.Bella bertanya, "Ada apa?""Ruang VIP sudah terisi semuanya. Katanya sekarang nggak ada ruang VIP lagi. Mereka mau kita duduk di aula," jelas salah seorang teman.Robin tampak cemas. Dia tidak ingin kehilangan muka begitu saja, apalagi hari ini dia ingin menunjukkan kehebatan dan kekuatan mendominasi yang dimilikinya. Jika tidak, dia tidak akan memaksa Diana menjadi pacarnya.Awalnya, dia ingin membalas dendam, memamerkan kemampuannya saat ini dan menikmati pujian dari semua orang.Siapa sangka, sebelum
"Kristin, siapa dia?"Selama ini, Robin juga ingin mencari Kristin, tetapi sayangnya dia telah kehilangan kontak. Tak disangka, dia malah muncul di sini. Namun, dia juga menyadari ada Tobi yang berada di sampingnya.Pertanyaan itu sontak membuat Kristin bingung. Dia bahkan belum memikirkan cara yang tepat untuk memperkenalkan Tobi.Namun, Tobi langsung berkata dengan nada datar, "Namaku Tobi Yudistira, pacarnya Kristin!"Begitu kata-kata itu keluar, ekspresi Robin langsung berubah.Meski sudah lama tidak bertemu dengan Kristin, dia selalu mengingat wanita itu. Padahal dia datang ke sini untuk memamerkan kemampuannya, tetapi tak disangka, dia malah bertemu dengan Kristin.Namun, dia tidak memalingkan wajahnya dan menanggapinya dengan senyuman, "Kristin, ini nggak benar, 'kan? Apa seleramu telah berubah menjadi seperti ini sekarang?"Mendengar itu, Tobi menggelengkan kepalanya. 'Dasar kekanak-kanakan.'Kristin diam-diam merasa senang sekaligus malu saat mendengar Tobi memperkenalkan diri
Tampaknya Robin tidak merasa hal ini akan membuatnya kehilangan martabatnya. Dia bahkan menakut-nakuti yang lain dan berkata, "Diana, beri tahu semuanya, apa kamu budakku?"Wajah Diana terlihat kusut. Matanya sembap, penuh dengan air mata, tetapi dia tetap menjawab, "Ya, aku budaknya Kak Robin!""Kak Diana!""Kamu nggak perlu begitu!"Kristin cemas dan berkata, "Apa kamu dalam masalah? Katakan padaku, siapa tahu kami bisa membantumu?"Dia sendiri mungkin tidak punya solusi, tetapi dia yakin Kak Tobi yang serbabisa pasti punya jalan keluar.Baik yang terjadi di restoran terakhir kali ataupun banyak kejadian sebelumnya, dia menyadari Kak Tobi sangat hebat.Diana menatap Kristin dengan ragu dan hanya diam saja. Sewaktu kuliah dulu, Kristin sangat miskin dan tampaknya pacar juga biasa-biasa saja.Apalagi, dirinya kini kekurangan uang dua miliar lebih, jadi apa gunanya dia membicarakannya?"Haha. Kamu mau membantu? Kristin, apa keluargamu sekarang kaya?" tanya Robin dengan nada datar."Buka
Selain Kristin, tidak ada seorang pun yang percaya kepada Tobi.Dia tahu Kak Tobi tidak mungkin bertindak tanpa punya perencanaan.Melihat tatapan mengejek dari semua orang, Tobi tetap tenang dan berkata dengan nada datar, "Bagus sekali. Pacarmu pasti bangga punya pacar sepertimu.""Tentu saja. Aku nggak seperti Kristin, yang punya pacar sepertimu, pecundang yang nggak ada gunanya."Lantaran semua orang tahu Robin sangat kaya, apalagi dia termasuk sponsor acara reuni kali ini. Jadi, dia selalu menjadi pusat perhatian di mata semua orang.Setelah bersusah payah, barulah dia berhasil membuat perhatian semua orang terfokus padanya, jadi Sheila sangat bangga.Dia sama sekali tidak percaya dengan omongan Tobi.Masih berani berpura-pura menelepon direktur mereka? Lucu sekali.Identitas direktur mereka tidaklah sembarangan. Begitu banyak bos besar yang ingin bertemu dengannya, tetapi tidak berhasil,, jadi meneleponnya hanyalah sebuah alasan yang dia buat.Jika dia mengatakan alasan lainnya, m
Bella juga setuju dengan perkataan itu.Namun, Kristin tidak demikian. Dia melemparkan tatapan dingin kepada Robin dan berkata, "Akulah yang berhak memilih pria yang kusukai, jadi jangan ikut campur."Pernyataan ini jelas juga ditujukan kepada Bella."Selain itu, aku percaya Kak Tobi. Aku percaya apa pun yang dia katakan."Mendengar itu, Bella tampak tak berdaya dan berkata, "Kristin, setelah semua ini, kamu masih percaya kepadanya?"Kristin tidak senang dengan ucapan Bella, "Tentu saja! Bella, kalau kamu terus mengincar Kak Tobi lagi, aku rasa pertemanan kita juga akan berakhir di sini."Bella tertegun sejenak. Dia tidak menyangka Kristin akan mengucapkan kata-kata menusuk seperti itu kepadanya hanya karena pria busuk itu. Dia pun berkata dengan marah, "Hanya karena pria bermulut besar ini, kamu ingin mengakhiri pertemanan kita?""Dia nggak membual," balas Kristin."Oke, kamu percaya kepadanya, 'kan? Kalau begitu, ayo kita bertaruh. Seandainya terjadi sesuatu pada pacarnya Sheila beso
Setelah berbasa-basi sebentar, si manajer Restoran Merdeka pun hendak pergi, tetapi dia masih menyempatkan diri untuk melirik Tobi sekilas. Dia ingin menyapanya, tetapi kemudian mengurungkan niatnya.Sebenarnya Tobi menyadarinya. Dia tahu si manajer melakukan hal-hal ini, termasuk memberikan ruang VIP terbaik, semua ini karena memandang wajahnya.Hanya saja, Robin tidak mengetahuinya. Dia merasa senang karena berpikir ini semua karena dirinya.Semua orang juga mengira manajer melakukan semua ini karena memandang wajah Robin, bahkan Sheila juga tidak berani pamer lagi. Awalnya, dia mengira pacarnya-lah yang paling hebat.Tidak heran, apalagi Grup Transera saat ini kian melejit. Di mata semua orang, kekuatannya bahkan setara dengan empat keluarga besar di Kota Tawuna."Kak Robin, aku bersulang untukmu. Kamu benar-benar membuat kami takjub hari ini.""Dengar-dengar, Restoran Merdeka bukanlah tempat yang bisa dikunjungi orang biasa. Yang datang ke sini semuanya orang kaya ataupun konglomer
Namun, Tobi menanggapinya dengan tenang, "Itu karena kamu nggak tahu kehidupan aslinya. Dengan statusnya, dia bisa menikmati semua makanan lezat dengan mudah!"Lagi pula, Kristin adalah adiknya. Dengan kemampuannya saat ini, Kristin bisa mendapatkan apa pun yang dia inginkan, jadi yang dia katakan itu termasuk nyata.Namun, Bella benar-benar terdiam.Apalagi saat memandang tatapan serius Tobi, seolah-olah ini semua benar-benar nyata.Robin dan yang lainnya juga tidak memercayai hal ini. Dia mengejeknya, "Bocah, kalau kamu begitu hebat, bagaimana kalau kamu yang traktir makanan hari ini?""Aku yang traktir?""Kamu pikir aku bodoh? Lagian kita nggak kenal sama sekali, jadi mengapa aku harus mentraktir kalian?" ucap Tobi sambil menggelengkan kepalanya."Lupakan. Buat apa buang-buang waktu dengannya? Bukankah dia bilang pacarnya Sheila akan berakhir malam ini? Kalau itu nggak benar, kita akan membereskannya nanti," seru Dilan. Dengan alasan ini, dia akan membuat Tobi dipermalukan malam ini
Lantaran Sheila mengaktifkan pengeras suara, semua orang di sekitarnya bisa mendengar dengan jelas umpatan Kevin.Dalam sekejap, semuanya terpana.Apa yang terjadi?Setelah beberapa saat, semua orang baru mengerti bahwa Sheila pasti telah mencelakai Kevin. Itu sebabnya, pria itu bisa mengeluarkan raungan putus asa dan marah.Sheila ketakutan dan tampak bingung, "Kak, Kak Kevin, apa yang kamu bicarakan?""Apa yang kubicarakan? Sialan!""Sekalipun otakmu bermasalah, mengapa kamu harus mencelakaiku?""Kamu berani menyebut orang itu bodoh? Kurasa, kamulah yang bodoh!"Kevin benar-benar emosi. Awalnya, dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Sekarang, akhirnya dia paham akar permasalahannya ada pada wanita yang baru dia kencani belum lama ini.Sheila tercengang. Saat ini, dia baru sadar Tobi sungguh menelepon Pak Lintang dan menyuruhnya untuk menangkap pacarnya.Dia ingin menjelaskan kalau dia tidak bermaksud demikian.Sayangnya, ponsel Kevin telah ditutup dari seberang sana dan dia jug