Share

Bab 477

Meski Heru kebingungan, dia tetap melancarkan hantamannya. Dia hanya bisa terus meluncur ke depan, bahkan gerakannya bertambah gesit.

Hanya berjarak beberapa inci lagi, serangannya hampir tiba di leher Tobi, tetapi dia masih saja tidak bergerak. Heru diam-diam merasa bangga. Tampaknya bocah ini ketakutan. Dia barusan terlalu melebih-lebihkan kemampuan bocah ini.

Detik berikutnya, ekspresi Heru berubah drastis.

Lantaran di saat itu juga, Tobi mengambil tindakan. Dengan gesit, dia langsung menjulurkan dua jarinya untuk mengapit tenggorokan Heru.

Argh!

Tidak! Kenapa cepat sekali?

Benarkah dia seorang Guru Besar?

Krek!

Detik berikutnya, mata Heru melebar. Seakan tidak percaya dengan kejadian itu, dia masih membuka matanya mencoba memahami situasinya. Sayangnya, dia merasa tubuhnya perlahan kehilangan tenaga, kemudian ambruk ke bawah.

Sampai ajalnya tiba, dia masih tidak paham dengan apa yang menimpa dirinya.

Dia tidak percaya, bagaimana dia bisa mati begitu saja?

Namun di detik terakhir, d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status