All Chapters of Raja Naga Meninggalkan Gunung: Chapter 1061 - Chapter 1070

1176 Chapters

Bab 1061

Begitu Tobi tiba di restoran, dia langsung disambut dengan suara manis. "Dokter Tobi!"Tobi pun menolehkan kepalanya ke sumber suara itu. Tampak seorang wanita cantik dalam balutan gaun hitam.Wajahnya begitu mulus dan indah. Hanya dengan riasan tipis saja telah membuat keseluruhan dirinya terlihat lebih cantik dan menawan. Sepasang bola matanya yang hitam dan jernih. Ditambah dengan tinggi badan yang menawan dan kaki jenjang putih. Wanita itu benar-benar sangat memikat.Tobi tidak begitu memperhatikannya saat berada di rumah sakit sebelumnya. Gadis kecil ini ternyata begitu memesona. Pasti ada banyak pria yang tergila-gila kepadanya.Moris buru-buru mendekati Tobi. Ditatap oleh Tobi seperti itu telah membuat wajah gadis itu memerah. Dia pun berkata dengan suara pelan, "Dokter Tobi, kamu lihat apa?""Aku melihatmu. Untuk sesaat, aku terpesona dengan kecantikanmu." Tobi juga tidak menyembunyikannya. Pria itu langsung berterus terang."Dokter Tobi, jangan mengolok-olokku."Detak jantung
Read more

Bab 1062

Tobi tersenyum dan berkata, "Sebenarnya samar-samar masih ingat. Kalau nggak salah, Anda bahkan memberi manisan buah kepada saya saat itu."Tobi memang masih ingat, tetapi kesannya tidak terlalu dalam. Meski memiliki daya ingat yang tajam, dia hanya ingat dengan kejadian setelah dia berumur tiga tahun. Sebaliknya, ingatannya sebelum berumur tiga tahun sudah samar."Benar. Kamu punya ingatan yang bagus."Rangga sangat senang dan berkata, "Tapi aku mau berterima kasih atas bantuanmu kali ini. Kalau nggak, mungkin saat ini aku sudah berada di alam baka."Rangga sudah mengetahui masalah kematian Muhar. Padahal, kondisi Muhar tidak separah kondisinya. Dengar-dengar, pihak rumah sakit saat itu tidak berani mengoperasi Rangga dan hanya bisa menunggu ajal menjemput saja."Sama-sama, Kakek Rangga. Kami dulu bisa selamat juga berkat bantuanmu."Saat melihat kakeknya punya hubungan yang begitu baik dengan Tobi, Moris juga ikut senang. Dia buru-buru menuangkan anggur untuk mereka berdua. Kemudian,
Read more

Bab 1063

Setelah itu, Haryo segera mengambil gelas anggur dan berkata dengan hormat, "Dokter Tobi, maafkan aku. Karena terlalu bodoh, aku membuatmu tersinggung sebelumnya. Aku minta maaf kepadamu di sini."Kavin juga mengikuti jejak ayahnya dan buru-buru meminta maaf.Meski Tobi bilang tidak keberatan, dia juga tidak terlalu menyukai mereka berdua. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Yang lalu biarlah berlalu saja. Aku harap kalian nggak menindas orang lain lagi kelak.""Nggak. Kami nggak akan melakukannya lagi!"Keduanya bergegas berjanji."Bagus. Kalau begitu, anggap saja masalah ini sudah berlalu." Setelah itu, Tobi berbalik, lalu mengambil gelas anggur dan bersulang kepada Rangga, "Kakek Rangga, aku bersulang untukmu. Terima kasih atas bantuanmu dulu."Mendengar itu, Rangga segera mengangkat gelasnya dan berkata, "Mengapa kamu membicarakan hal ini lagi? Kalau ingin berterima kasih, akulah yang seharusnya berterima kasih kepadamu.""Tapi berbicara tentang kejadian dulu, sebenarnya masi
Read more

Bab 1064

Mungkin Tobi dan ibunya bisa bertahan hidup dan mencapai posisi seperti sekarang inilah yang dikatakan sebagai akhir yang baik."Padahal baru beberapa bulan aku nggak bertemu dengannya, tapi dia sudah tampak menua begitu cepat."Rangga menghela napas, "Tomi, aku nggak bermaksud mempersulitmu. Kalau kamu leluasa, bantulah kakekmu. Tapi kalau kamu keberatan, aku juga nggak berani memaksamu.""Lagi pula, memang Keluarga Yudistira-lah yang bersalah kepadamu lebih dulu."Rangga teringat dengan laporan yang dikatakan oleh Albus sebelumnya. Bisa dikatakan, Albus-lah pelaku utamanya.Jika bukan karena bantuan yang diberikan Revan kepadanya, bagaimana dia bisa menembus alam Guru Besar begitu cepat dan membuat kemajuan pesat, bahkan bisa menjadi salah satu dari empat dewa perang?Demi melindungi diri mereka sendiri, Keluarga Yudistira bahkan tega mengorbankan Revan, bahkan mengusir Tobi dan ibunya keluar.Semua kejadian ini tidak mungkin bisa dimaafkan begitu saja."Kakek Rangga, maaf. Sepertiny
Read more

Bab 1065

Naura juga sangat senang melihat Tobi kembali. Sejak mereka bertemu kembali, dia juga berharap bisa bersama putranya setiap hari.Hanya saja, karena kematian Muhar, putranya menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menemani Widia.Akhirnya, sekarang sudah terselesaikan semuanya.Namun kali ini, Tobi jelas kembali untuk menanyakan beberapa informasi. Dia juga memberi tahu ibunya mengenai apa yang dikatakan Rangga.Naura menghela napas dan berkata, "Dia mungkin nggak berbohong. Sebenarnya, aku juga sudah menemukan petunjuknya, tapi aku nggak pernah memastikannya.""Apa Ibu yang meminta Guru datang menjemputku saat itu?" tanya Tobi."Bukan!""Dulu aku nggak punya pilihan selain menyembunyikanmu di panti asuhan, termasuk liontin giok itu. Karena saat itu, aku benar-benar nggak yakin kalau diriku bisa selamat."Naura berkata, "Aku juga nggak tahu alasan Raja Naga Tua menerimamu sebagai muridnya. Aku bahkan butuh banyak usaha untuk menemukan identitasmu.""Kalau nggak, mana mungkin aku ngg
Read more

Bab 1066

"Nggak ada!" jawab Tobi sambil menggelengkan kepalanya."Sepertinya kamu benar-benar berbakat, tapi kamu nggak boleh cepat berpuas diri. Kamu harus terus bekerja keras. Karena masih ada orang hebat di Jatra. Apalagi, kekuatannya juga nggak kalah dibandingkan Harita," ucap Raja Naga Tua mengingatkan."Apa!"Tobi terkejut. Setahunya, Harita-lah yang memegang posisi pertama di dunia selama ini. Tobi tidak percaya masih ada lawan lainnya. Dia pun bertanya, "Guru, bukankah Harita selalu dikenal sebagai ahli bela diri nomor satu di dunia?""Harita memang hebat. Dalam generasi setingkatnya, dia memang memegang posisi nomor satu di dunia. Dari segi kekuatan, nggak banyak yang bisa menandinginya, tapi juga bukannya nggak ada.""Setidaknya ahli hebat dari Jatra ini bisa mengalahkannya, tapi orang ini sudah lama nggak muncul. Bahkan, banyak orang yang sudah melupakan keberadaannya," ucap Raja Naga Tua."Siapa orang itu?" tanya Tobi dengan penasaran."Bahtiar, pendiri Aula Varun. Kalau aku nggak s
Read more

Bab 1067

Jika Tobi ada di sana, dia mungkin akan terkejut saat mengetahui lelaki tua itu jauh lebih kuat darinya dan telah memasuki Alam Tanah Abadi.Yang lebih menakutkan lagi, momentum Raja Naga Tua itu juga meroket secara gila-gilaan dan kekuatannya terus meningkat. Dibandingkan dengan lelaki tua, dia juga tidak mengalah sedikit pun.Jelas sekali, kekuatan Raja Naga Tua juga telah berhasil memasuki Alam Tanah Abadi.Ternyata, masalah Revan yang menyerahkan liontin giok palsu itu sudah lama terbongkar oleh mereka. Berdasarkan kekuatan Bahtiar dan Raja Naga Tua, mereka sudah mengetahui kalau liontin giok itu palsu.Meski sudah menyadari liontin itu palsu, mereka sama sekali tidak membeberkan hal itu agar tidak ada orang lagi yang mengincarnya. Akhirnya, mereka berhasil menemukan keberadaan liontin giok yang asli.Liontin giok ternyata berada di tangan Meli. Mereka pun mengambil liontin giok itu.Kemudian, mereka menukarnya dengan liontin giok palsu. Bahkan, Meli sendiri juga tidak menyadarinya
Read more

Bab 1068

Naura juga merasakan ketidakpuasan putranya, tetapi dia juga tidak peduli begitu banyak lagi."Aku mengerti." Tobi mengerti bahwa ibunya bisa mengatakan hal seperti itu juga demi dirinya. Hanya saja, guru telah menjaganya dengan baik selama ini, bahkan membiarkannya menjadi Raja Naga.Namun, berbicara tentang liontin giok, Tobi tidak kuasa menyembunyikan rasa penasarannya dan bertanya, "Apa liontin itu begitu ajaib? Apa ayahku berhasil menemukan rahasianya?""Hmm, sebenarnya ayahmu juga belum sepenuhnya memecahkan rahasianya. Hanya saja, dia sempat memperoleh manfaat dari liontin giok. Liontin giok itu memurnikan tubuhnya dan meningkatkan kekuatannya. Mengenai orang lain, dia juga nggak begitu memahaminya," terang Naura."Begitu ajaib?" Tobi mau tidak mau mengeluarkan liontin giok itu. Padahal, liontin itu terlihat sangat biasa. Meski Tobi telah mengedarkan energi sejati ataupun meneteskan darah, semuanya hanya sia-sia saja.Lupakan saja. Mungkin liontin ini bukanlah sesuatu yang panta
Read more

Bab 1069

Padahal, Yesa telah ditampar oleh Tobi saat berada di rumah sakit sebelumnya. Sekarang, dia masih berani begitu kejam lagi. Yesa sangat ketakutan hingga wajahnya menjadi pucat.Tobi pasti sudah mengetahui masalah Yesa mengambil kembali sahamnya.Sialan! Bukankah Widia telah berjanji untuk merahasiakan masalah ini? Dia tidak akan membiarkan Tobi mencari masalah dengan ibunya. Bisa-bisanya Widia mengingkari janjinya. Yesa menyesal. Seharusnya dia tidak memperlakukan gadis tidak tahu berterima kasih itu dengan baik sebelumnya.Saat ini, Yesa tidak peduli begitu banyak lagi. Dia harus segera menjelaskan semua ini. "Tuan Tobi, kamu salah paham. Aku nggak bermaksud begitu. Ini semua inisiatif Widia sendiri.""Inisiatifnya sendiri?""Setelah melakukan semua hal kejam ini, kalian berani bilang itu inisiatifnya sendiri?""Kalau bukan karena Widia, kamu pasti sudah kuhabisi sekarang."Tobi menjatuhkan kata-kata ini dengan dingin dan langsung masuk ke dalam.Melihat Tobi pergi, Yesa diam-diam men
Read more

Bab 1070

"Aset triliunan yang ada di tanganku saja nggak berarti apa-apa. Bagiku, uang hanya sejumlah angka saja. Yang aku cintai itu kamu.""Kamulah harta nggak ternilai dan bahkan nggak bisa ditukar dengan apa pun."Mendengar kata-kata Tobi, Widia kembali tersentuh. Jika bukan karena situasi tidak mendukung, dia mungkin sudah tidak bisa mengendalikan dirinya untuk mencium pria itu.Martha yang berdiri di belakang langsung berkata sambil tersenyum, "Kak Widia, Kak Tobi, tega kali kalian memamerkan kemesraan di hadapan adik sepupu kalian yang masih lajang ini?"Bisa-bisanya kakak iparnya ini tidak peduli dengan keberadaannya sama sekali. Martha sangat iri kepadanya. Jika kakak iparnya yang berbicara dengannya seperti ini, sekalipun mati, dia juga rela.Wajah Widia memerah. Dia tampak kikuk dan tidak berani melanjutkan lagi.Lantaran Widia sudah selesai mengemas barang-barangnya, mereka pun langsung keluar.Setelah melewati aula, Widia sempat melihat sosok ibunya dari kejauhan. Widia tampak ragu
Read more
PREV
1
...
105106107108109
...
118
DMCA.com Protection Status