Semua Bab Raja Naga Meninggalkan Gunung: Bab 1051 - Bab 1060

1180 Bab

Bab 1051

"Nggak apa-apa. Sebaiknya biarkan aku masuk lebih dulu agar bisa menyelamatkan orang. Kalau ditunda terlalu lama, aku khawatir akan berbahaya." Tobi tidak ingin membuang-buang waktu lagi. Itu sebabnya, dia langsung meminta Pak Egan untuk memimpin jalan.Tak disangka, Pak Egan malah tidak berguna sama sekali.Mendengar itu, Fauzan langsung berkata, "Ya. Kalau begitu, aku serahkan ayahku kepada Dokter Tobi. Tolong selamatkan dia.""Asalkan nyawa ayahku terselamatkan, apa pun permintaan Dokter Tobi, aku pasti akan berusaha mengabulkannya!""Kita bicarakan hal itu nanti saja."Setelah menutup telepon, Tobi menatap Haryo sambil bertanya dengan dingin, "Sekarang kamu sudah bisa minggir, 'kan?"Ekspresi Haryo terlihat muram. Dia terpaksa menyingkir ke samping dengan patuh. Dia tidak berani omong kosong lagi. Namun, dia diam-diam berpikir dalam hati, 'Nak, jangan bangga dulu. Kalau kamu nggak bisa menyembuhkan ayahku, aku pasti akan membuatmu mati mengenaskan.'Kavin tercengang dan kesal. Yang
Baca selengkapnya

Bab 1052

Ini juga alasan Fauzan bisa berhubungan dengan Naura. Namun, hanya Fauzan dan Rangga yang mengetahui masalah Naura, sedangkan anggota Keluarga Wijaya lainnya sama sekali tidak tahu.Mereka juga khawatir jika masalah ini tersebar keluar, hanya akan merugikan Keluarga Wijaya saja."Namaku Tobi Yudistira.""Ternyata benar. Kamu cucunya atasan lamaku, Tobi Yudistira." Ekspresi Rangga makin bersemangat.Atasan lama?Saat mendengar kata 'cucu', Tobi menebak bahwa atasan lama yang disebut Rangga barusan adalah Tuan Besar Ezra. Tobi tidak mengangguk ataupun menyangkalnya. Meski dia tidak terlalu ingin mengakui kakeknya, dia juga tidak bisa menyangkal fakta ini."Tak disangka, kamulah yang akan menyelamatkanku. Hais, kasihan sekali ayahmu!" ucap Rangga dengan antusias. Dulu, dia sangat menyukai Revan dan menganggapnya sebagai putranya sendiri."Jangan ungkit masa lalu lagi. Pak Rangga, saya masih punya urusan. Jadi, saya pamit dulu.""Apa masalah penting?""Ya!" ucap Tobi sambil mengangguk."Ba
Baca selengkapnya

Bab 1053

Haryo dan Kavin tampak tidak percaya. Mereka sekeluarga bergegas masuk ke dalam. Begitu masuk, mereka mendapati Moris sedang duduk di samping kakeknya sambil mengobrol.Rangga bahkan sudah bisa duduk di tempat tidur. Kondisinya secara keseluruhan masih belum bisa dipastikan, tetapi wajahnya tampak beberapa tahun lebih muda dari sebelumnya.Apalagi, berbagai infus yang dimasukkan ke dalam tubuh dan peralatan kesehatan lainnya juga telah dilepas semuanya.Untuk sesaat, semua orang tercengang dan tidak memercayai apa yang dilihat oleh mata mereka sendiri.Bukan hanya penyakitnya saja yang sembuh, tetapi kondisi tubuhnya juga jauh lebih baik.Begitu mendengar suara itu, Pak Egan juga masuk ke dalam dan melihat-lihat. Meski dia hanya berdiri di belakang, dia tetap bisa melihat. Dia telah berkali-kali memeriksa kondisi Rangga sebelumnya, jadi dia tentu mengetahui kesehatan lelaki tua itu.Namun, begitu melihat kondisi Rangga sekarang, Egan benar-benar terkejut.Dokter ajaib!Dia pasti dokter
Baca selengkapnya

Bab 1054

Melihat Tobi begitu cepat kembali, Yesa langsung menggelengkan kepalanya. Sepertinya Tobi tidak berhasil juga. Kalau tidak, mana mungkin pria itu akan kembali secepat itu. Lagi pula, baru setengah jam berlalu.Widia juga berpikiran sama. Dia diam-diam menghela napas, tetapi masih tetap bertanya, "Bagaimana kondisi Pak Rangga?"Seakan bisa melihat ekspresi mereka, Tobi pun buru-buru menjawab, "Hais. Kondisinya lumayan serius juga."Hanya itu saja yang Tobi katakan. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut lagi. Dia juga tidak mengatakan Pak Rangga telah berhasil diselamatkan.Mendengar itu, Yesa langsung menyimpulkan kalau Tobi tidak berhasil menyembuhkan Pak Rangga. Dia baru merasa lega dan buru-buru berkata, "Sebenarnya, kadang-kadang memang seperti itu. Semua sudah ditakdirkan."Kemudian, Yesa segera memanfaatkan kesempatan itu untuk minta maaf. "Tobi, Bibi sudah mengatakan hal yang salah tadi. Jangan salahkan aku lagi, ya."Sayang, Tobi sama sekali tidak menghiraukannya. Pria itu hanya da
Baca selengkapnya

Bab 1055

Di sisi lain, Candra juga telah menerima kabar kematian kakeknya. Dia sangat sedih. Walau kakeknya sering memukul dan memarahinya, tetapi jauh dalam lubuk hatinya, dia sangat menyayangi kakeknya.Kepergian Kakek Muhar membawa dampak besar bagi Widia. Dia tidak lagi bersemangat untuk menangani masalah perusahaan. Tobi terpaksa turun tangan membantunya sembari menemani Widia mengurus proses pemakaman kakeknya.Meski Tobi telah bercerai dengan Widia, jauh di lubuk hatinya, dia tetap menganggap dirinya sebagai menantu Keluarga Lianto.Menurut adat Keluarga Lianto, mereka harus memilih hari baik lebih dulu, kemudian melakukan upacara perkabungan di rumah selama beberapa hari. Setelah itu, barulah diadakan acara pemakaman.Saat ini, Tuan Besar Ezra datang ke kediaman Lianto lagi. Melihat kedatangan Tuan Besar Ezra, Yesa terkejut bukan main. Wajahnya langsung memucat.Dia terlihat gugup sekali.Untung saja, Widia bereaksi dengan cepat. Menyadari Tuan Besar Ezra mungkin adalah kakek kandungnya
Baca selengkapnya

Bab 1056

"Kakek tahu. Kakek sudah bersalah kepada kalian!""Jangan bilang begitu. Aku nggak punya kakek. Sejak ayahku meninggal, ibuku dan aku diusir dari rumah, aku sudah nggak punya kakek lagi."Nada bicara Tobi begitu dingin."Kamu nggak memahami situasi saat itu. Kalau aku nggak melakukan hal seperti itu, Keluarga Yudistira akan ....""Sudahlah, nggak perlu dibicarakan lagi. Aku memahami situasi saat itu dan aku juga sudah tahu apa yang terjadi sebelumnya." Tobi teringat dengan apa yang diceritakan ibunya."Kamu sudah tahu? Siapa yang memberitahumu?" tanya Tuan Besar Ezra dengan heran."Kamu nggak perlu tahu masalah ini. Apa masih ada hal lain? Kalau nggak, silakan pergi. Aku sangat sibuk sekarang." Tobi tidak segan-segan lagi dan langsung mengusir kakeknya pergi."Lupakan saja. Aku terima kamu nggak mau mengakuiku sebagai kakekmu. Mungkin ini juga balasan dari perbuatanku."Tuan Besar Ezra menghela napas panjang. Kemudian, berbalik dan pergi.Langkah kakinya tampak terhuyung-huyung, seakan
Baca selengkapnya

Bab 1057

"Nona, Tuan Tobi!"Seorang pelayan buru-buru mendekati mereka dan berkata, "Tuan Tobi, sebelum Tuan Besar Ezra pergi, dia meninggalkan kotak ini. Dia menyuruhku untuk menyerahkannya kepada Tuan Tobi."Tobi terkejut. Apa yang ingin dilakukan lelaki tua itu? Dia mengulurkan tangannya dan mengambil kotak itu. Setelah dibuka, ternyata di dalamnya berisi ginseng.Dilihat sekilas, ukuran ginseng ini tidak terlalu besar, tetapi sudah pasti berusia tua. Mungkin sudah ribuan tahun atau lebih."Ginseng ribuan tahun."Yesa berjalan mendekat dan kebetulan melihatnya. Dia tidak bisa menahan rasa iri dalam hatinya. Padahal, ginseng ini telah diberikan kepada mereka terakhir kalinya itu, tetapi mereka malah berani mengambilnya kembali.Sekarang mereka bukannya memberikan ginseng itu kepada Yesa, melainkan menyerahkannya langsung ke tangan Tobi. Tuan Besar Ezra keterlaluan sekali. Apa dia lupa tujuan kedatangannya hari ini? Bukankah dia datang untuk melayat?Kalau demikian, bukankah segalanya seharusn
Baca selengkapnya

Bab 1058

Terlebih lagi, Tobi selanjutnya juga harus mempersiapkan aliansi Sekte Suci dan menemukan cara agar bisa duduk di posisi pemimpin Sekte Suci serta mengendalikan lima faksi besar.Tidak lama setelah Tobi pergi, sudah ada beberapa orang yang berkumpul di samping Yesa, termasuk Herman dan juga keluarganya Kakek Wirya.Melihat mereka tiba-tiba muncul di hadapannya, tanpa diberi tahu pun, Widia sudah bisa menebak apa yang ingin dikatakan mereka.Karena sebelum kakeknya dimakamkan, ibunya telah membicarakan masalah ini berkali-kali. Namun, saat itu, suasana hati Widia masih buruk dan banyak hal yang harus dia tangani, jadi dia tidak begitu menghiraukan ibunya.Siapa sangka, ibunya akan begitu tidak sabar? Apa ibunya sungguh menganggap Widia sebagai putri kandungnya?Apalagi, orang tua Widia masih berkomplot dengan orang luar. Meski Kakek Wirya sekeluarga bukanlah orang luar, dibandingkan dengan putrinya sendiri, bukankah mereka tetap orang luar?Yesa yang pertama angkat bicara. "Widia, akhir
Baca selengkapnya

Bab 1059

Yesa sangat gembira. Dia segera berkata, "Kamu sendiri yang bilang, ya. Kami nggak memaksamu! Karena kamu sudah mengatakannya, kamu nggak boleh menariknya kembali!""Pak Owen, cepat kemari!"Tak lama kemudian, beberapa orang keluar dari belakang. Semuanya tampak berpakaian jas dan mengenakan sepatu kulit. Tangan mereka juga terlihat memegang dokumen. Yang berjalan di depan adalah Pak Owen, tim pengacara yang disewa oleh perusahaan."Kebetulan sekali. Kami sudah melengkapi semua dokumen pengalihan aset perusahaan. Hanya tinggal tunggu kamu tanda tangan saja," kata Yesa dengan cepat."...."Widia tercengang. Dia benar-benar tidak tahan dengan sikap mereka yang terus-menerus menyalahpahaminya dan menghinanya. Mereka anggap Widia sebagai apa? Tega sekali mereka mengatakan hal seperti itu?Tak disangka, ibunya sudah menyiapkan segalanya, bahkan pengacara dan kontrak perjanjian.Begitu melihat Widia tidak berbicara ataupun bergerak, Yesa langsung bertanya, "Widia, apa maksudmu? Apa kamu seka
Baca selengkapnya

Bab 1060

"Aku sendiri yang nggak menginginkannya?""Ya, ya!""Siapa bilang aku nggak menginginkan saham Grup Lianto?" tanya Widia."Ini .... Pokoknya, maksudnya kira-kira seperti itu saja!" ucap Yesa tanpa malu sedikit pun. Lantaran dia merasa hal ini sangat penting.Jika tidak, semua yang mereka dapatkan sekarang mungkin harus dikembalikan pada detik berikutnya. Bahkan, mereka harus meminta Widia untuk menerimanya kembali."Sudahlah. Aku nggak mau berdebat lagi!""Tenang saja. Aku akan bicara sendiri sama Tobi. Aku juga nggak akan menyuruh dia mempersulit kalian," ucap Widia.Mendengar itu, ekspresi Yesa tampak tertegun. "Oke, kamu sendiri yang bilang. Kalau Tobi mencelakai kami secara diam-diam, kamu harus bertanggung jawab.""Jangan khawatir. Tobi bukan orang seperti itu," kata Widia dengan dingin."Benar, kami hanya khawatir saja. Karena semuanya sudah beres, ayo kita tanda tangani secepatnya," kata Yesa buru-buru.Widia tidak mengatakan apa-apa. Dia mengambil kontrak itu dan hanya melihatn
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
104105106107108
...
118
DMCA.com Protection Status