Share

Bab 1054

Author: Anak Ketiga
Melihat Tobi begitu cepat kembali, Yesa langsung menggelengkan kepalanya. Sepertinya Tobi tidak berhasil juga. Kalau tidak, mana mungkin pria itu akan kembali secepat itu. Lagi pula, baru setengah jam berlalu.

Widia juga berpikiran sama. Dia diam-diam menghela napas, tetapi masih tetap bertanya, "Bagaimana kondisi Pak Rangga?"

Seakan bisa melihat ekspresi mereka, Tobi pun buru-buru menjawab, "Hais. Kondisinya lumayan serius juga."

Hanya itu saja yang Tobi katakan. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut lagi. Dia juga tidak mengatakan Pak Rangga telah berhasil diselamatkan.

Mendengar itu, Yesa langsung menyimpulkan kalau Tobi tidak berhasil menyembuhkan Pak Rangga. Dia baru merasa lega dan buru-buru berkata, "Sebenarnya, kadang-kadang memang seperti itu. Semua sudah ditakdirkan."

Kemudian, Yesa segera memanfaatkan kesempatan itu untuk minta maaf. "Tobi, Bibi sudah mengatakan hal yang salah tadi. Jangan salahkan aku lagi, ya."

Sayang, Tobi sama sekali tidak menghiraukannya. Pria itu hanya da
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1055

    Di sisi lain, Candra juga telah menerima kabar kematian kakeknya. Dia sangat sedih. Walau kakeknya sering memukul dan memarahinya, tetapi jauh dalam lubuk hatinya, dia sangat menyayangi kakeknya.Kepergian Kakek Muhar membawa dampak besar bagi Widia. Dia tidak lagi bersemangat untuk menangani masalah perusahaan. Tobi terpaksa turun tangan membantunya sembari menemani Widia mengurus proses pemakaman kakeknya.Meski Tobi telah bercerai dengan Widia, jauh di lubuk hatinya, dia tetap menganggap dirinya sebagai menantu Keluarga Lianto.Menurut adat Keluarga Lianto, mereka harus memilih hari baik lebih dulu, kemudian melakukan upacara perkabungan di rumah selama beberapa hari. Setelah itu, barulah diadakan acara pemakaman.Saat ini, Tuan Besar Ezra datang ke kediaman Lianto lagi. Melihat kedatangan Tuan Besar Ezra, Yesa terkejut bukan main. Wajahnya langsung memucat.Dia terlihat gugup sekali.Untung saja, Widia bereaksi dengan cepat. Menyadari Tuan Besar Ezra mungkin adalah kakek kandungnya

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1056

    "Kakek tahu. Kakek sudah bersalah kepada kalian!""Jangan bilang begitu. Aku nggak punya kakek. Sejak ayahku meninggal, ibuku dan aku diusir dari rumah, aku sudah nggak punya kakek lagi."Nada bicara Tobi begitu dingin."Kamu nggak memahami situasi saat itu. Kalau aku nggak melakukan hal seperti itu, Keluarga Yudistira akan ....""Sudahlah, nggak perlu dibicarakan lagi. Aku memahami situasi saat itu dan aku juga sudah tahu apa yang terjadi sebelumnya." Tobi teringat dengan apa yang diceritakan ibunya."Kamu sudah tahu? Siapa yang memberitahumu?" tanya Tuan Besar Ezra dengan heran."Kamu nggak perlu tahu masalah ini. Apa masih ada hal lain? Kalau nggak, silakan pergi. Aku sangat sibuk sekarang." Tobi tidak segan-segan lagi dan langsung mengusir kakeknya pergi."Lupakan saja. Aku terima kamu nggak mau mengakuiku sebagai kakekmu. Mungkin ini juga balasan dari perbuatanku."Tuan Besar Ezra menghela napas panjang. Kemudian, berbalik dan pergi.Langkah kakinya tampak terhuyung-huyung, seakan

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1057

    "Nona, Tuan Tobi!"Seorang pelayan buru-buru mendekati mereka dan berkata, "Tuan Tobi, sebelum Tuan Besar Ezra pergi, dia meninggalkan kotak ini. Dia menyuruhku untuk menyerahkannya kepada Tuan Tobi."Tobi terkejut. Apa yang ingin dilakukan lelaki tua itu? Dia mengulurkan tangannya dan mengambil kotak itu. Setelah dibuka, ternyata di dalamnya berisi ginseng.Dilihat sekilas, ukuran ginseng ini tidak terlalu besar, tetapi sudah pasti berusia tua. Mungkin sudah ribuan tahun atau lebih."Ginseng ribuan tahun."Yesa berjalan mendekat dan kebetulan melihatnya. Dia tidak bisa menahan rasa iri dalam hatinya. Padahal, ginseng ini telah diberikan kepada mereka terakhir kalinya itu, tetapi mereka malah berani mengambilnya kembali.Sekarang mereka bukannya memberikan ginseng itu kepada Yesa, melainkan menyerahkannya langsung ke tangan Tobi. Tuan Besar Ezra keterlaluan sekali. Apa dia lupa tujuan kedatangannya hari ini? Bukankah dia datang untuk melayat?Kalau demikian, bukankah segalanya seharusn

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1058

    Terlebih lagi, Tobi selanjutnya juga harus mempersiapkan aliansi Sekte Suci dan menemukan cara agar bisa duduk di posisi pemimpin Sekte Suci serta mengendalikan lima faksi besar.Tidak lama setelah Tobi pergi, sudah ada beberapa orang yang berkumpul di samping Yesa, termasuk Herman dan juga keluarganya Kakek Wirya.Melihat mereka tiba-tiba muncul di hadapannya, tanpa diberi tahu pun, Widia sudah bisa menebak apa yang ingin dikatakan mereka.Karena sebelum kakeknya dimakamkan, ibunya telah membicarakan masalah ini berkali-kali. Namun, saat itu, suasana hati Widia masih buruk dan banyak hal yang harus dia tangani, jadi dia tidak begitu menghiraukan ibunya.Siapa sangka, ibunya akan begitu tidak sabar? Apa ibunya sungguh menganggap Widia sebagai putri kandungnya?Apalagi, orang tua Widia masih berkomplot dengan orang luar. Meski Kakek Wirya sekeluarga bukanlah orang luar, dibandingkan dengan putrinya sendiri, bukankah mereka tetap orang luar?Yesa yang pertama angkat bicara. "Widia, akhir

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1059

    Yesa sangat gembira. Dia segera berkata, "Kamu sendiri yang bilang, ya. Kami nggak memaksamu! Karena kamu sudah mengatakannya, kamu nggak boleh menariknya kembali!""Pak Owen, cepat kemari!"Tak lama kemudian, beberapa orang keluar dari belakang. Semuanya tampak berpakaian jas dan mengenakan sepatu kulit. Tangan mereka juga terlihat memegang dokumen. Yang berjalan di depan adalah Pak Owen, tim pengacara yang disewa oleh perusahaan."Kebetulan sekali. Kami sudah melengkapi semua dokumen pengalihan aset perusahaan. Hanya tinggal tunggu kamu tanda tangan saja," kata Yesa dengan cepat."...."Widia tercengang. Dia benar-benar tidak tahan dengan sikap mereka yang terus-menerus menyalahpahaminya dan menghinanya. Mereka anggap Widia sebagai apa? Tega sekali mereka mengatakan hal seperti itu?Tak disangka, ibunya sudah menyiapkan segalanya, bahkan pengacara dan kontrak perjanjian.Begitu melihat Widia tidak berbicara ataupun bergerak, Yesa langsung bertanya, "Widia, apa maksudmu? Apa kamu seka

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1060

    "Aku sendiri yang nggak menginginkannya?""Ya, ya!""Siapa bilang aku nggak menginginkan saham Grup Lianto?" tanya Widia."Ini .... Pokoknya, maksudnya kira-kira seperti itu saja!" ucap Yesa tanpa malu sedikit pun. Lantaran dia merasa hal ini sangat penting.Jika tidak, semua yang mereka dapatkan sekarang mungkin harus dikembalikan pada detik berikutnya. Bahkan, mereka harus meminta Widia untuk menerimanya kembali."Sudahlah. Aku nggak mau berdebat lagi!""Tenang saja. Aku akan bicara sendiri sama Tobi. Aku juga nggak akan menyuruh dia mempersulit kalian," ucap Widia.Mendengar itu, ekspresi Yesa tampak tertegun. "Oke, kamu sendiri yang bilang. Kalau Tobi mencelakai kami secara diam-diam, kamu harus bertanggung jawab.""Jangan khawatir. Tobi bukan orang seperti itu," kata Widia dengan dingin."Benar, kami hanya khawatir saja. Karena semuanya sudah beres, ayo kita tanda tangani secepatnya," kata Yesa buru-buru.Widia tidak mengatakan apa-apa. Dia mengambil kontrak itu dan hanya melihatn

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1061

    Begitu Tobi tiba di restoran, dia langsung disambut dengan suara manis. "Dokter Tobi!"Tobi pun menolehkan kepalanya ke sumber suara itu. Tampak seorang wanita cantik dalam balutan gaun hitam.Wajahnya begitu mulus dan indah. Hanya dengan riasan tipis saja telah membuat keseluruhan dirinya terlihat lebih cantik dan menawan. Sepasang bola matanya yang hitam dan jernih. Ditambah dengan tinggi badan yang menawan dan kaki jenjang putih. Wanita itu benar-benar sangat memikat.Tobi tidak begitu memperhatikannya saat berada di rumah sakit sebelumnya. Gadis kecil ini ternyata begitu memesona. Pasti ada banyak pria yang tergila-gila kepadanya.Moris buru-buru mendekati Tobi. Ditatap oleh Tobi seperti itu telah membuat wajah gadis itu memerah. Dia pun berkata dengan suara pelan, "Dokter Tobi, kamu lihat apa?""Aku melihatmu. Untuk sesaat, aku terpesona dengan kecantikanmu." Tobi juga tidak menyembunyikannya. Pria itu langsung berterus terang."Dokter Tobi, jangan mengolok-olokku."Detak jantung

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1062

    Tobi tersenyum dan berkata, "Sebenarnya samar-samar masih ingat. Kalau nggak salah, Anda bahkan memberi manisan buah kepada saya saat itu."Tobi memang masih ingat, tetapi kesannya tidak terlalu dalam. Meski memiliki daya ingat yang tajam, dia hanya ingat dengan kejadian setelah dia berumur tiga tahun. Sebaliknya, ingatannya sebelum berumur tiga tahun sudah samar."Benar. Kamu punya ingatan yang bagus."Rangga sangat senang dan berkata, "Tapi aku mau berterima kasih atas bantuanmu kali ini. Kalau nggak, mungkin saat ini aku sudah berada di alam baka."Rangga sudah mengetahui masalah kematian Muhar. Padahal, kondisi Muhar tidak separah kondisinya. Dengar-dengar, pihak rumah sakit saat itu tidak berani mengoperasi Rangga dan hanya bisa menunggu ajal menjemput saja."Sama-sama, Kakek Rangga. Kami dulu bisa selamat juga berkat bantuanmu."Saat melihat kakeknya punya hubungan yang begitu baik dengan Tobi, Moris juga ikut senang. Dia buru-buru menuangkan anggur untuk mereka berdua. Kemudian,

Latest chapter

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1670

    Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1669

    Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1668

    Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1667

    Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1666

    Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1665

    Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1664

    "Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1663

    Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1662

    "Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status