Share

Bab 1070

"Aset triliunan yang ada di tanganku saja nggak berarti apa-apa. Bagiku, uang hanya sejumlah angka saja. Yang aku cintai itu kamu."

"Kamulah harta nggak ternilai dan bahkan nggak bisa ditukar dengan apa pun."

Mendengar kata-kata Tobi, Widia kembali tersentuh. Jika bukan karena situasi tidak mendukung, dia mungkin sudah tidak bisa mengendalikan dirinya untuk mencium pria itu.

Martha yang berdiri di belakang langsung berkata sambil tersenyum, "Kak Widia, Kak Tobi, tega kali kalian memamerkan kemesraan di hadapan adik sepupu kalian yang masih lajang ini?"

Bisa-bisanya kakak iparnya ini tidak peduli dengan keberadaannya sama sekali. Martha sangat iri kepadanya. Jika kakak iparnya yang berbicara dengannya seperti ini, sekalipun mati, dia juga rela.

Wajah Widia memerah. Dia tampak kikuk dan tidak berani melanjutkan lagi.

Lantaran Widia sudah selesai mengemas barang-barangnya, mereka pun langsung keluar.

Setelah melewati aula, Widia sempat melihat sosok ibunya dari kejauhan. Widia tampak ragu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status