Semua Bab Raja Naga Meninggalkan Gunung: Bab 1011 - Bab 1020

1180 Bab

Bab 1011

Setelah selesai mendiskusikan hal itu, Yesa dan lainnya langsung berjalan menuju kamarnya Widia. Setelah pintu kamar diketuk selama beberapa saat, barulah Widia membuka pintu.Widia sebenarnya juga ingin mencari mereka. Dia ingin meluruskan kesalahpahaman itu dan mengatakan kepada mereka bahwa Tobi memang Raja Naga dari Sekte Naga.Tak disangka, keluarganya akan lebih dulu mencarinya.Jangan-jangan mereka masih ingin memaksa dirinya untuk berpisah dengan Tobi?Widia buru-buru berkata, "Nggak perlu dibicarakan lagi. Pokoknya, aku nggak akan berpisah dengan Tobi. Aku sudah pastikan, seumur hidup ini, aku hanya ingin bersamanya. Nggak akan ada yang lainnya!"Kali ini, Widia sudah bertekad bulat. Sekalipun mati, keputusannya juga tidak akan berubah lagi.Meski ibunya mengancam dengan menggunakan nyawanya, Widia juga tidak peduli lagi.Kakek Muhar dan lainnya tertegun sejenak. Yesa segera tersenyum dan berkata dengan cepat, "Jangan khawatir. Kami bukan ingin memisahkanmu dengan Tobi. Sebali
Baca selengkapnya

Bab 1012

Widia berkata dengan emosi, "Selain itu, kalau dia bukan Raja Naga, mana mungkin dia berani menipu begitu banyak tokoh besar?"Begitu mendengar kata-kata itu, semua orang kembali mengingat kejadian hari itu. Ditambah lagi, dengan apa yang terjadi hari ini dan juga pembicaraan mereka dengan Candra melalui telepon barusan.Akhirnya, mereka mulai percaya bahwa Tobi adalah Raja Naga yang sesungguhnya.Astaga, Tobi bukan hanya tuan muda dari Keluarga Yudistira, tetapi dia juga Raja Naga dari Sekte Naga. Bukankah statusnya sangat luar biasa?Putrinya bisa menemukan pasangan yang begitu sempurna dan luar biasa. Membayangkan hal ini, Yesa kegirangan sekali.Kakek Muhar juga terkejut. Jika begitu masalahnya, maka cucu menantu ini tidak boleh lepas begitu saja."Widia, kami sudah salah. Kami salah paham kepadanya." Kakek Muhar berkata, "Bagaimana kalau kamu menelepon Tobi dan mengajaknya keluar? Biarlah kami minta maaf kepadanya?"Widia tampak ragu. Dia juga ingin keluarganya minta maaf kepada T
Baca selengkapnya

Bab 1013

Widia bertanya dengan penasaran, "Apa yang terjadi sebenarnya?"Yesa terpaksa menceritakan semua kejadiannya kepada putrinya. Bagaimanapun, mereka telah mempermalukan Tuan Besar Ezra dan sekarang Yesa membutuhkan bantuan putrinya untuk menangani masalah ini.Jika tidak, menantu hebatnya bukan hanya tidak kembali, tetapi dia juga akan mendapat masalah besar."Kamu bilang kalian menganggap Tuan Besar Ezra sebagai penipu?""Kalian terus-terusan memarahinya, bahkan mengusirnya keluar dari rumah kita?"Saat mendengar itu, Widia makin terkejut. Hal ini bukan hanya akan menyebabkan bencana besar, tetapi juga akan membuat Keluarga Lianto hancur."Tapi jangan khawatir. Tuan Besar Ezra sepertinya sangat peduli kepada Tobi, jadi dia masih terus menahan diri. Jadi, asalkan kita menemukan Tobi dan meminta bantuannya. Semuanya pasti akan terselesaikan secara alami. Tuan Besar Ezra juga nggak akan menyalahkan kami lagi," ucap Yesa buru-buru.Segalanya seolah-olah berada di bawah kendalinya."Biar aku
Baca selengkapnya

Bab 1014

"Ya, tapi sebenarnya nggak perlu. Kamu juga tahu sikap mereka. Mereka nggak punya ketulusan sama sekali. Mereka hanya berpura-pura. Lagi pula, aku juga nggak akan melakukan apa pun kepada mereka. Aku nggak peduli mereka minta maaf atau nggak," ucap Tobi sambil menggelengkan kepalanya.Mendengar kata-kata itu, Widia makin merasa bersalah. Dia seakan menyadari apa yang dirasakan oleh Tobi. Dia buru-buru berkata, "Aku minta maaf karena sudah membuat kamu menderita. Kelak, jangan menoleransi mereka lagi."Yesa mengerucutkan bibirnya. Dia tampak tidak senang dan ingin berbicara, tetapi dihentikan oleh Kakek Muhar. Yang paling penting sekarang adalah membuat Tobi berubah pikiran."Ya, kamu juga nggak perlu menyalahkan dirimu. Ini sama sekali nggak ada hubungannya denganmu," ujar Tobi."Terima kasih!""Sebenarnya, aku tahu mereka sudah mengetahui identitasmu. Oh ya, apa kamu benar-benar punya hubungan dengan Keluarga Yudistira?" tanya Widia."Tentu saja. Kalau kamu ingin menyembunyikan hal in
Baca selengkapnya

Bab 1015

Otak Tobi berputar cepat. Kemudian, dia berkata dengan nada tegas, "Awasi pergerakan Harita dan terus selidiki dewa perang lainnya. Kita harus mencari tahu siapa orang di belakang Laurin.""Terus selidiki dari Sekte Bayangan dan periksa pergerakan pemimpin Sekte Bayangan dalam beberapa tahun terakhir ini.""Baik!"Tobi berpikir sejenak dan segera mengingatkan, "Berhati-hatilah, terutama saat menghadapi orang seperti Harita. Jangan dekati mereka dan carilah informasi dengan cara lain."Lagi pula, dengan kekuatan Dewa Perang Harita dan lainnya, jika ingin melacaknya, tindakan mereka pasti akan terungkap dalam hitungan menit."Aku mengerti."Setelah Tobi menutup telepon, ada kilatan tajam melintas di matanya. Alasan ibunya membunuh Dewa Perang Albus mungkin karena Dewa Perang Albus ada hubungannya dengan kejadian masa lalu.Kalau tidak, ibunya tidak mungkin mendadak membunuh Dewa Perang yang terkenal dan menakutkan, apalagi berasal dari Keluarga Yudistira.Jika begini masalahnya, pasti ak
Baca selengkapnya

Bab 1016

Sayangnya, Widia sangat mengenal ibunya. Melihat tatapan ibunya menghindar, dia langsung bertanya dengan dingin, "Kalian kira aku akan percaya?"Padahal Yesa sudah cemas. Tak disangka, putrinya justru akan membalas seperti itu. Yesa bertambah emosi dan langsung memarahinya, "Memangnya kenapa kalau kamu nggak percaya? Apa kamu juga ingin membunuhku?""Aku beri tahu kamu saja, aku memang mencari pembunuh untuk menghabisinya. Bahkan, menghabiskan 20 miliar. Kalau bukan karena dia itu tuan muda Keluarga Yudistira, mana mungkin aku membatalkannya dan membuat 20 miliar terbuang sia-sia.""Dia sudah menghabiskan uangku. Aku masih belum menagih 20 miliar itu kepadanya, sekarang dia berani nggak membantuku?" ucap Yesa dengan kesal. Di dalam hatinya, yang salah bukanlah dirinya, melainkan orang lain."Ka ...."Widia sudah hampir muntah darah saking marahnya. Dia menatap ayah dan kakeknya, lalu berkata dengan marah, "Kalian nggak masuk akal sekali. Benar-benar nggak tertolong lagi!"Sembari berbi
Baca selengkapnya

Bab 1017

Widia malah terjebak dalam suasana hati yang tidak stabil. Dia tidak senang dengan apa yang telah dilakukan orang tuanya. Namun, dia juga membenci dirinya sendiri karena tidak berdaya dan tidak bisa membuat keluarganya memperlakukan Tobi dengan baik.Di saat bersamaan, dia juga tersentuh dengan sikap Tobi. Padahal, tindakan ibunya sangat keterlaluan, bahkan tidak bisa dimaafkan, tetapi pria itu malah tidak menyebutkan sepatah kata pun.Tobi tidak mengungkitnya jelas karena tidak ingin membuat Widia kesulitan.Kebaikan pria itu kepadanya dan juga perhatiannya telah membuat Widia merasa malu.Tobi telah melakukan begitu banyak hal untuk dirinya, apalagi berkali-kali bermurah hati, tetapi Widia bahkan tidak bisa menyelesaikan masalah keluarganya sendiri."Tobi, maaf. Ini salahku. Aku janji, mulai sekarang ...." Kakek Muhar menghela napas. Kali ini dia sangat menyesali perbuatannya. Sampai saat ini, barulah dia menyadari segalanya.Tak disangka, suasana hati Tobi sedang buruk saat ini. Dia
Baca selengkapnya

Bab 1018

"Aku nggak punya cara!"Kakek Muhar tidak menghiraukannya lagi.Yesa tampak panik. Dia memandang Widia.Widia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Bu, jangan khawatir. Biar aku diskusikan hal ini dengan Kakek.""Ya, kamu harus pikirkan solusi untukku," ucap Yesa sambil mengangguk cepat.Widia segera mencari kakeknya.Kakek Muhar menghela napas dan berkata, "Widia, Kakek yang bersalah kepadamu. Kakek sekarang sudah menyadari kesalahanku. Aku harap nggak terlambat dan nggak memengaruhi hubunganmu dengan Tobi.""Kakek, aku sangat senang kamu bisa berpikir begitu. Kamu nggak perlu khawatirkan hubunganku dengan Tobi. Dilihat dari sikapnya, seharusnya kami masih punya kesempatan. Tapi sekarang yang paling penting adalah orang tuaku masih belum menyadari kesalahan mereka," ucap Widia tak berdaya.Kakek Muhar tertegun sejenak. Dia memandang Widia dan berkata, "Kamu ingin aku memberi pelajaran kepada mereka?""Bukan beri mereka pelajaran, tapi membuat mereka menyadari di mana letak kesalahan m
Baca selengkapnya

Bab 1019

Kecurigaan ini sudah lama ada di benaknya Tobi, tetapi dia tidak pernah memastikannya. Itu sebabnya, dia langsung menanyakan hal ini dengan cepat"Nyonya adalah ibumu, Naura Gantari. Dia sedang berada di Manor Gifari di luar kota."Nyonya Naura sudah berpesan kepadanya agar tidak memberitahukan masalah ini kepada putranya. Namun, Laurin masih tetap mengatakannya. Ini pertama kalinya dia melanggar perintah Nyonya Naura.Karena baginya, Nyonya Naura pasti akan diberkati. Jika tidak ada yang membantunya, Nyonya Naura pasti akan mati kali ini.Begitu mendengar itu, wajah Tobi berubah dingin. Dia segera berkata, "Suruh dia pikirkan cara untuk mengulur waktu. Aku akan segera ke sana!"Usai menutup telepon, Tobi langsung keluar.'Bu, jangan sampai terjadi sesuatu kepadamu!'Tobi baru menyadari sesuatu. Ibunya mungkin bersembunyi di luar Kota Tawuna hanya karena tidak ingin ditemukan olehnya. Kalau tidak, mereka pasti sudah menginap di hotel sebelumnya.Untungnya, lokasinya tidak terlalu jauh
Baca selengkapnya

Bab 1020

Dia adalah ibunya Tobi, Naura Gantari. Dia juga istrinya Revan Yudistira, ayahnya Tobi.Mata gelap Naura memandang Harita yang berada di depannya dengan tatapan dingin. "Dewa Perang Harita memang luar biasa. Kamu bisa menemukan kami secepat ini?""Jadi, kamu sudah mengakui kalau kalian yang membunuh Dewa Perang Albus?" tanya Harita dengan dingin. Dia bukannya marah, tetapi dia memang berwajah dingin dari dulu.Bagi Harita, ini hanya masalah sepele. Jika bukan karena diminta oleh para petinggi, dia juga tidak akan mengambil tindakan."Memangnya ada guna kalau kami nggak mengakuinya?'Wanita berkata dengan dingin, "Aku hanya penasaran. Dari mana kamu tahu kalau kami yang melakukannya? Terus, bagaimana kamu bisa menemukan tempat ini?""Teknik dari Sekte Bayangan!""Tak dimungkiri, kalian memang hampir nggak meninggalkan jejak apa pun. Hanya saja, dari luka di tubuh Albus-lah, kami mengetahui kalau itu perbuatan Sekte Bayangan.""Begitu mengikuti jejak Sekte Bayangan, aku pun menemukan Utu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
100101102103104
...
118
DMCA.com Protection Status