Selesai berbicara, Tobi menoleh dan memandang Widia. Dia diam-diam menghela napas. "Widia, maaf, aku pergi dulu!"Begitu meninggalkan kata-kata itu, dia pun melangkah keluar.Tempat ini bukanlah tempat yang layak dia tinggali."Tobi!"Widia merasa cemas. Dia barusan telah berusaha menghentikan mereka, tetapi sudah terlambat. Dia langsung memarahi keluarganya, "Kalian benar-benar gila. Entah apa yang sebenarnya kalian inginkan."Selesai berbicara, dia langsung pergi mengejar Tobi.Namun, ibunya langsung maju ke depan, lalu meraih tangan putrinya sambil membentaknya, "Kamu mau ke mana? Setelah punya pacar, kamu nggak menginginkan keluargamu lagi? Widia, kalau kamu berani keluar dari rumah hari ini, aku pasti akan mati di hadapanmu.""Terserah kamu saja!"Widia sudah tidak peduli lagi. Dia bersikeras menepis tangan ibunya dan bersiap untuk mengejar Tobi.Dia merasa keluarganya sangat keterlaluan. Apalagi, ini sudah bukan pertama kalinya."Oke. Kamu ingin aku mati, 'kan? Kalau begitu, aku
Read more