Share

Bab 995

Setelah selesai bergelut, pipi Widia langsung memerah. Dia kemudian berkata dengan malu, "Dasar pria jahat. Kenapa kamu nggak bisa sedikit lebih lembut? Saking kasarnya, kamu sampai merobek pakaian dalamku."

"Hehe. Seingatku, barusan kamu nggak bilang begitu."

"Apa-apaan!"

Memikirkan kejadian barusan, Widia bertambah malu dan wajahnya juga memanas.

"Ya sudah. Kebetulan aku punya waktu, bagaimana kalau aku bawa kamu pergi beli yang baru?"

"Siapa yang mau pergi beli bersamamu?" ucap Widia dengan kesal. Wajahnya bertambah merah. Mana mungkin dia mengajak Tobi pergi memilih pakaian dalam? Bukankah itu akan membuatnya canggung?

"Kamu yakin nggak mau pakai lagi? Benar juga. Dengan begitu, nanti kita bisa melakukannya lebih cepat, 'kan?"

"Sembarangan!"

Widia malu sekali. Tobi makin lama makin berani.

Namun, entah kenapa, Widia malah menikmatinya.

Jarang-jarang mereka bisa menghabiskan waktu berduaan. Widia juga tidak terburu-buru untuk kembali ke Kota Tawuna.

Waktu berlalu dengan cepat. Malam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Carli Wed
mbulet Ruwett mumeto wae koyok kitiran helikopter
goodnovel comment avatar
Hanny Matindas
ha hahahaha
goodnovel comment avatar
Hedi Rachdiana
AUTHOR UDAH KEHILANGAN IDE DAN INOVASI, TAPI DIKEJAR TARGET HONOR, MASA CERITA MASIH SEKITAR KEBODOHAN KELUARGA LIANTO. BUKANKAH SEBELUMBYA SUDAH BANYAK KELUARGA TERKENAL YG DATANG MAU NGASIH HADIAH ?????
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status