Share

Bab 1018

"Aku nggak punya cara!"

Kakek Muhar tidak menghiraukannya lagi.

Yesa tampak panik. Dia memandang Widia.

Widia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Bu, jangan khawatir. Biar aku diskusikan hal ini dengan Kakek."

"Ya, kamu harus pikirkan solusi untukku," ucap Yesa sambil mengangguk cepat.

Widia segera mencari kakeknya.

Kakek Muhar menghela napas dan berkata, "Widia, Kakek yang bersalah kepadamu. Kakek sekarang sudah menyadari kesalahanku. Aku harap nggak terlambat dan nggak memengaruhi hubunganmu dengan Tobi."

"Kakek, aku sangat senang kamu bisa berpikir begitu. Kamu nggak perlu khawatirkan hubunganku dengan Tobi. Dilihat dari sikapnya, seharusnya kami masih punya kesempatan. Tapi sekarang yang paling penting adalah orang tuaku masih belum menyadari kesalahan mereka," ucap Widia tak berdaya.

Kakek Muhar tertegun sejenak. Dia memandang Widia dan berkata, "Kamu ingin aku memberi pelajaran kepada mereka?"

"Bukan beri mereka pelajaran, tapi membuat mereka menyadari di mana letak kesalahan m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Geng Kapak Tujah
update tiap hari 4 bosen bangke Alur jg muter" mulu
goodnovel comment avatar
Gilang Anugrah
tolonglah min jangan bahas masalah lianto" Mulu, jadi malas bgt bacanya min
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status