"Haha. Apa kamu sedang mengulur waktu?" tanya Harita dengan nada datar.Laurin menyangkalnya dengan tegas, "Nggak, dia akan segera sampai." Laurin tidak ingin Harita mengambil tindakan lagi."Aku nggak mau tahu. Aku juga nggak punya banyak waktu untuk menunggu kalian di sini. Begini saja, aku akan beri kalian waktu tiga menit. Kalau dia nggak muncul dalam tiga menit, aku akan langsung membunuh kalian di sini," ucap Harita dengan ringan.Laurin masih ingin berbicara, tetapi begitu Dewa Perang Harita menatapnya tajam, tubuhnya langsung gemetar. Dia bahkan tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.Dia merasa dirinya seakan-akan ditekan oleh kekuatan yang mengerikan.Perlu diketahui, Laurin juga punya bakat kultivasi. Dia termasuk ahli bela diri Kekuatan Transformasi tingkat puncak. Meski dia bukan seorang Guru Besar, dia juga termasuk dalam jajaran ahli bela diri hebat.Laurin hanya bisa berdoa secara diam-diam, 'Tuan Tobi, cepatlah datang. Kalau nggak, kami semua akan mati di sini. Bahkan
Ternyata, kedua utusan itu tidak mengetahui bahwa Nyonya Naura memiliki seorang putra.Ekspresi Harita berubah dingin. Sudah bertahun-tahun berlalu, masih belum ada orang yang berani bersikap sombong di hadapannya. Meski didengar dari suara pemuda ini, dia kelihatannya kuat.Mungkin pemuda ini juga seorang ahli bela diri Guru Besar tingkat puncak.Walau Harita tidak tahu dari mana Guru Besar tingkat puncak ini muncul, tetapi pemuda ini berani berbicara seperti itu dengannya, maka jangan harap dia bisa keluar hidup-hidup dari sini.Namun, Harita juga penasaran, siapa yang berani begitu lancang di hadapannya?Gerakan Tobi sangatlah cepat. Hanya dalam waktu singkat, dia telah berdiri di tempat di mana semua orang berada. Dia berhenti tepat di sebelah Naura. Dari semua orang-orang yang hadir, hanya Naura yang paling cocok dengan sebutan 'Nyonya'.Semua orang langsung memusatkan pandangan mereka ke arah pemuda berusia dua puluhan itu. Dia memiliki sosok yang tampan dan momentum yang luar bi
Begitu kata-kata ini dilontarkan, semua orang langsung tercengang.Bocah ini masih berani begitu sombong di hadapan Harita?Khususnya, Naura. Wajahnya berubah drastis. Dia kemudian berkata dengan cemas, "Nggak perlu. Kamu pergi saja, cepat pergi. Aku nggak butuh kamu melindungiku!""Bu, jangan khawatir. Aku akan baik-baik saja. Dia nggak akan bisa menyentuhku."Tobi kembali mengulangi kata-katanya lagi dan menatap Harita dengan dingin."Bocah, kamu masih muda, tapi sudah begitu sombong." Harita mendengus dingin. Sebenarnya, saat mengetahui Tobi yang masih muda itu memiliki kekuatan hebat, dia sempat terkesan.Tak disangka, ternyata dia hanya seorang pemuda yang tidak tahu apa-apa."Aku nggak sombong. Yang kukatakan memang benar!""Aku sering dengar orang bilang Harita adalah Dewa Perang yang paling kuat di dunia. Kalau begitu, aku juga mau lihat sampai di mana tingkat kekuatanmu. Apa benar kekuatannya sama seperti rumor yang beredar?"Begitu Tobi selesai berbicara, energi dalam tubuhny
Namun, Harita masih tetap kagum. Meski bocah ini dibimbing oleh Raja Naga Tua, sangat jarang ada orang yang begitu hebat di usia muda seperti ini."Benar!""Muridmu memang punya bakat luar biasa dan kekuatannya juga hebat, tapi dia kelewat percaya diri. Dia masih butuh lebih banyak pelatihan," ucap Harita sembari memberi nasihat."Haha. Bukankah ini yang seharusnya dimiliki anak muda sepertinya? Anak muda tentu harus berjiwa muda. Kalau nggak, apa bedanya mereka dengan lelaki tua sepertiku?"Raja Naga Tua tertawa, kemudian berkata, "Harita, anggap beri muka kepadaku. Biarlah masalah hari ini berlalu saja. Bagaimana?"Tak disangka, Harita menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Kalau ini masalah lain, aku tentu nggak punya alasan untuk menolakmu. Tapi, untuk masalah ini, aku sungguh nggak bisa melakukannya!""Apa kalian harus bertarung?""Ya, sebagai Raja Naga Tua, seharusnya kamu sudah tahu masalah Albus, 'kan?""Aku tahu, tapi dia memang pantas mati.""Oh? Kamu juga berpikir seperti it
Setelah mendengar kata-kata Harita, Naura bertambah panik.Mengapa putranya bisa begitu bodoh?Padahal semuanya sudah baik-baik saja, kenapa dia masih harus memprovokasi Harita?Namun dibandingkan sebelumnya, Naura kini jauh lebih tenang. Terutama karena Raja Naga Tua ada di sini. Dia yakin Raja Naga Tua tidak akan membiarkan terjadi sesuatu pada Tobi.Saat mendengar kata-kata Harita, Tobi langsung mendengus dingin dan berkata dengan dingin, "Haha. Tak disangka, Dewa Perang Harita yang terkenal ini juga suka membual.""Cari mati!"Harita terlihat marah. Pedang Bintang Tujuh di tangan kanannya seketika menyala. Daun-daun, batang, dan barang-barang lain di sekitar ruangan itu langsung tersapu.Semuanya bergabung dengan energi pedang yang kuat, membentuk sebuah momentum yang mengerikan.Laurin juga merasakan tekanan yang luar biasa menerpa dirinya. Dia langsung memuntahkan seteguk darah segar. Untungnya, tekanan ini menghilang dengan cepat karena Tobi telah menghentikannya.Raja Naga Tua
Meski Pandu dan Sapta sangat cepat, Bahri juga tidak tertinggal jauh. Tak lama kemudian, mereka bertiga telah sampai di tempat kejadian.Saat melihat tiga ahli bela diri bertopeng tiba-tiba muncul di sana, ekspresi ahli bela diri dari Aula Varun seketika berubah.Apalagi, melihat Harita dan Tobi masih berada dalam pertarungan sengit dan sulit untuk dipisahkan. Raja Naga Tua seorang saja, mereka sudah kewalahan untuk menghadapinya. Mereka hanya berharap Dewa Perang Harita bisa menyadari hal itu.Jika muncul beberapa Guru Besar lagi, sudah pasti mereka tidak akan bisa berbuat apa-apaEkspresi Laurin dan yang lainnya juga berubah. Kecepatan dan kekuatan yang diperlihatkan oleh ketiga orang itu sangat menakutkan. Meski dilihat dari tingkat kekuatannya, mereka masih tidak sebaik mereka.Terutama Raja Naga Tua. Dalam sekejap, dia juga langsung mengagumi kehebatan Pandu."Kekuatan yang sangat menakutkan." Sapta yang hanya berdiri pun merasa takut.Pandu berdiri tidak jauh dari Bahri. Sembari
Begitu selesai berbicara, pedang panjang di tangan Harita langsung memancarkan cahaya terang dan menakjubkan. Bahkan, saat energi pedang itu melonjak dan berubah menjadi pedang raksasa, Harita seakan-akan menyatu dengan pedang tersebut.Tubuh yang telah menyatu dengan pedang itu langsung meluncur ke arah Tobi. Ruang yang dilewatinya tampak rusak parah dan terus-menerus hancur.Teknik Bintang Penghancur itu seakan-akan memadatkan hampir seluruh kekuatan di tubuhnya dan memberikan pukulan yang sangat mengerikan.Seharusnya tidak ada seorang pun yang bisa menahan serangan ini!Bahkan, ekspresi Raja Naga Tua juga berubah drastis. Dia sendiri juga tidak punya cara untuk menghadapi gerakan sebesar itu. Jika dia yang berhadapan dengan teknik sehebat ini, nyawanya pasti akan berakhir.Raja Naga Tua berteriak keras, "Mundur!" Dia langsung membawa Naura dan yang lainnya, yang masih terluka itu mundur.Sebenarnya, sebelum dia berteriak, semua Guru Besar yang menyaksikan adegan itu telah mundur de
Akhirnya, mereka bisa melihat dengan jelas.Tobi berdiri di sana dengan stabil. Meski pakaiannya berantakan, jelas-jelas kondisinya terlihat baik. Sebaliknya, Harita tampak begitu tertekan. Bahkan, dia tidak bisa berdiri dan posisinya kini tampak berlutut dengan satu kaki.Dia terlihat telah mengalami cedera parah.Sudah menang?Sorot mata mereka tampak berbinar-binar. Meski semuanya berharap Tobi bisa menang, beberapa di antara mereka masih tidak percaya dengan kejadian di depan mereka.Semua orang mengarahkan pandangan ke Raja Naga Tua.Raja Naga Tua juga terpana. Dia belum pernah tercengang seperti ini sebelumnya. Dia berkata dengan bingung, "Bocah ini benar-benar seperti monster?""Jangan-jangan Tobi sudah menang?" tanya Naura.Raja Naga Tua mengangguk. Berdasarkan kekuatannya, dia masih bisa dengan mudah menilai kondisi di dalam tubuh kedua orang itu. Setidaknya untuk saat ini, Tobi seharusnya lebih unggul.Mata Pandu dipenuhi dengan kekaguman. Tuannya memang hebat. Jika dia yang
Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende
Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar
Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat
Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek
Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi
Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be
"Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny
Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny
"Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K