“Bagaimana keadaanmu, Vina?” tanya Yuna dengan tatapan berat dan penuh sesal.Wanita cantik itu baru saja selesai menjalani kuret. Wajahnya masih pucat, sepucat semangat hidupnya. Terlihat jelas wajah kecewa dan nelangsanya Vina.Yuna langsung menunduk, tak tega melihat wajah mantan sahabatnya itu. Hatinya terasa perih dan ini adalah kali pertamanya ia merasa bersalah pada Vina. Rasa bencinya yang selama ini meninggi berubah dengan penuh penuh sesal, walaupun ia tahu ini bukanlah kesalahannya.“Maafkan aku, Vina,” ucap Yuna lirih dan hampir tak terdengar.Namun, wanita cantik itu dapat menangkap jelas. Vina yang semula menatap kosong ke arah langit-langit, langsung menoleh. “Maaf untuk apa?” tanyanya.Air mata Yuna menetes tanpa bisa ditahan. Dadanya terasa sesak, hingga ia menghela napas panjang nan berat dan harus membuka mulutnya agar saluran pernapasannya terbuka. Dokter cantik itu menghapus air matanya cepat, lalu menaikkan pandangannya membalas tatapan nelangsanya Vina.“Maaf k
Last Updated : 2024-04-16 Read more