All Chapters of Istri Gendut: Kesempatan Kedua Dengan CEO Lumpuh: Chapter 181 - Chapter 190

201 Chapters

181. Semangat Untuk Adam

“Ada satu cara untuk bisa menyelamatkan Tamara dari kejaran Arka selain memastikan dia berada di pihak kita,” ucap Jason disusul senyuman penuh keyakinan.“Benarkah? Bagaimana caranya?” Adam langsung bertanya dengan raut wajah penasaran. Ia bahkan merubah posisi duduknya lebih dekat dengan sahabatnya.Senyuman Jason lantas berubah menjadi menggoda. Sontak saja Adam langsung mengerutkan dahinya. Pria itu bahkan memasang wajah curiga.Tentu saja Adam sudah mengenal Jason sejak dulu. Walaupun ia terkenal dingin dan angkuh semenjak di bangku SMA dulu, tetapi Jason sering menggoda dan menjahilinya. Sama seperti tatapan sahabatnya sekarang.“Jason, kita sedang berbicara masalah serius!” Adam menegur, mencoba mengingatkan serta memastikan sahabatnya tak melakukan hal aneh.“Aku tahu, Adam. Karena itulah aku punya satu cara untuk menyelamatkan Tamara dan mengumpulkan banyak bukti … jika yang kamu katakan benar, selama ini Tamara tunduk pada Arka karena kesalahannya. Seharusnya dia juga punya
last updateLast Updated : 2024-04-08
Read more

182. Yuna dan Pamannya

“Adam, dengarkan aku! Om Alex itu bukanlah orang tua yang kolot ... dia sama seperti papaku. Jika papaku saja sekarang terbuka matanya dan melihat kemampuanmu, kenapa tidak dengan om Alex, papanya Tamara?” Jason mencoba terus meyakinkan sahabatnya.Adam hanya terdiam. Raut ragu dan cemas masih terlihat jelas meninggi. Kemudian Jason bangkit dari duduknya dan menepuk pundak Adam.“Aku tetap saja takut, Jason. Tidak! Lebih tepatnya aku memilih sadar diri, benarkan?” ucap Adam lirih.Akan tetapi, Jason memilih menggeleng. “Itu tidak benar, Adam. Kamu harus memperjuangkan cintamu!” tegasnya dengan tatapan meyakinkan, tetapi Adam kembali menunduk. Wajah gelisahnya semakin jelas.“Masih banyak waktu, Adam. Kamu bisa pikirkan baik-baik!
last updateLast Updated : 2024-04-09
Read more

183. Makan Malam Keluarga

“Selamat datang Dokter Yuna dan Tuan Dimas!” Brian menyambut kedatangan kedua tamu undangannya bersama dengan Jason.Dokter cantik itu tampak anggun dengan gaun satin berwarna biru dongker. Rambutnya yang disanggul rapi, menampilkan tulang selangkanya hingga terkesan anggun nan seksi. Make up yang didominasi warna gold tipis pada kelopak matanya, menambah kesan anggun dan berkelas.“Panggil Dimas saja, Tuan Brian! Jangan terlalu formal, rasanya tak pantas ... saya mendapatkan perlakuan sopan dari Anda, Tuan,” sahut Dimas merendah.Bukan merendah, Dimas memang benar-benar merasa sungkan. Ia terlalu malu dan merasa rendah d
last updateLast Updated : 2024-04-10
Read more

184. Penemuan Yuna

Jason dan Dimas sigap memindahkan tubuh Brian ke kamarnya sesuai instruksi Yuna. Untunglah dokter cantik itu selalu membawa tas kerjanya di dalam mobil ke mana pun ia pergi. Yuna langsung bergegas mengambil tas perlengkapan dokternya di dalam mobil lalu berlari cepat menuju kamar Brian yang tak jauh dari meja makan. Dokter cantik itu gesit memberikan pertolongan pada Brian. Sementara Jason langsung mengumpulkan semua pekerja yang berada di rumah papanya. Tentu saja ia harus memastikan penyebab Brian tiba-tiba tak sadarkan diri. Apa lagi dirinya pernah mengalami hal serupa. “Siapa yang bertugas memasak dan menyiapkan obat untuk papa?” tanya Jason dengan tatapan tegas menahan amarahnya. Dua asisten rumah tangga, supir pribadinya Brian dan sekuriti rumah, semuanya pekerjanya papanya serentak menunduk. Tentu saja mereka mendengar hal yang menimpa lelaki paruh baya itu. Sontak saja melihat mereka yang terdiam membuat Jason tak bisa mengontrol amarahnya. “Jawab!” bentak Jason dengan sua
last updateLast Updated : 2024-04-11
Read more

185. Kondisi Tuan Jason

“Jason, tungg! Mereka tidak bersalah!” Yuna berkata seraya menghampiri Jason.Pria tampan itu baru saja selesai mengintrogasi keempat pekerja rumahnya Brian secara bergantian. Wajah keempatnya langsung berseri mendengar ucapan Yuna. Dokter cantik itu lantas meletakan toples kopi temuannya di atas meja hadapan mereka semua.“Tuan Brian selalu mengkonsumsi kopi ini, benar? Tuan Arka atau nyonya Elsa yang memerintahkannya?” tanya Yuna langsung. Ia mengabaikan tatapan Jason.Akan tetapi, Jason memilih diam dan menyerahkan semuanya pada Yuna. Ia yakin dokter cantiknya menemukan kecurigaan dengan kondisi papanya. Ia memilih fokus pada keempat karyawan Brian menunggu jawaban mereka.“Tuan Arka, Dokter,” jawab asisten rumah tangganya Brian yang bernama bi Imas. “Kamu yakin, Bi?” tanya Jason tanpa jeda dan langsung dijawab anggukan wanita berusia sekitar 55 tahun tersebut.Yuna dan Jason saling bertukar pandang. Kemudian Jason mengangguk, memberi isyarat agar Yuna lah yang meneruskan interoga
last updateLast Updated : 2024-04-12
Read more

186. Selamatkan Tuan Brian!

“Katakan aku yang memberi perintah, kirimkan ambulan dan minta ruangan khusus untuk pasien darurat!” perintah Yuna pada Jason seraya memberikan ponselnya dalam keadaan mode memanggil.Yuna lantas berlari menuju kamar menghampiri Brian dan langsung diikuti oleh Dimas. Jason yang panik memilih menurut. Ia segera menempelkan ponsel tersebut pada daun telinganya.“Halo, dokter Yuna memberi perintah untuk kirimkan ambulan ke rumah saya dan siapkan ruangan khusus pasien darurat!” Jason melafalkan semua perintah Yuna tanpa ada yang ditambahkan atau dikurangi setelah sambungan telepon tersambung.“Tuan Jason?” tanya suara dari balik telepon. Tak lain Rina, asisten perawat Yuna dulu sekaligus sahabatnya.Jason sedikit terkejut. Tentunya ia tak mengenali orang yang sedang berbicara di balik telepon. “I—iya, saya Jason. Alamatnya—“ Suara Jason mendadak gagap dan langsung terpotong.“Saya tahu, Tuan. Akan saya kirimkan ambulan secepatnya dan memastikan semuanya rahasia ... dokter Yuna dan dokter
last updateLast Updated : 2024-04-13
Read more

187. Petunjuk Baru

“Hasil lab dari kopinya sudah keluar. Benar sesuai dugaanmu, Yuna ... ini sama seperti sampel kopi yang kamu bawa dulu,” jelas Rina, perawat rumah sakit sekaligus sahabat baiknya Yuna. “Campurannya takaran kopi dan kadar arseniknya sama. Sepertinya memang mereka berencana untuk membuat tuan Brian mati secara perlahan, dan bisa saja kematiannya direkayasa karena sebuah penyakit ... yang sebenarnya efek dari racun arsenik tersebut,” tambahnya seraya menyerahkan selembar kertas hasil pemeriksaan tersebut.Tentu saja Yuna langsung menerimanya dan meneliti rincian data pada lembaran kertas tersebut. Sesekali keningnya mengkerut dan kedua bola matanya menyipit, mengartikan seberapa bahayanya dampak racun tersebut jika digunakan dalam jangka panjang. Tiba-tiba Rina yang sedari tadi memandangi wajah cantik Yuna langsung tersentak, hingga perawat cantik itu menutup mulutnya.“Ada apa?” tanya Yuna terkejut dengan raut wajah sahabatnya.“Y—yuna, jika kopi beracun yang kamu terima dulu sama denga
last updateLast Updated : 2024-04-14
Read more

188. Vina Sekarat

“Dokter Yuna, saya Jamal. Tuan Jason memberitahu saya kalau Dokter akan datang.” Seorang polisi berusia 40 tahun langsung menghadang Yuna yang baru saja turun dari mobil di parkiran gedung tahanan.Hampir saja Yuna terkejut. Namun, ia segera memasang senyuman ramah pada polisi tersebut. Bukan karena dia menyebut nama Jason, tetapi Yuna ingat saat di rumah sakit ... Adam menyebut nama petugas polisi bernama Jamal.“Ada apa, Pak Jamal? Sepertinya ada berita buruk,” tebak Yuna cemas. Terlihat jelas dari wajah Jamal yang tampak jelas panik.“I—itu, nona Vina mengalami pendarahan di klinik tahanan. Dokter jaga kami sudah pulang sekitar satu jam yang lalu,” jelas Jamal gagap dan sedikit terburu seraya menunjuk ke arah dalam bangunan di belakangnya.Kedua bola mata Yuna refleks membulat sempurna. Tentu saja Yuna panik. “Bawa aku ke kliniknya!” pinta Yuna langsung. Yuna lantas meminta untuk mengambil tas kerjanya di bagasi belakang mobilnya sebelum mengikuti polisi tersebut memasuki gedung t
last updateLast Updated : 2024-04-15
Read more

189. Tawaran Dari Vina

“Bagaimana keadaanmu, Vina?” tanya Yuna dengan tatapan berat dan penuh sesal.Wanita cantik itu baru saja selesai menjalani kuret. Wajahnya masih pucat, sepucat semangat hidupnya. Terlihat jelas wajah kecewa dan nelangsanya Vina.Yuna langsung menunduk, tak tega melihat wajah mantan sahabatnya itu. Hatinya terasa perih dan ini adalah kali pertamanya ia merasa bersalah pada Vina. Rasa bencinya yang selama ini meninggi berubah dengan penuh penuh sesal, walaupun ia tahu ini bukanlah kesalahannya.“Maafkan aku, Vina,” ucap Yuna lirih dan hampir tak terdengar.Namun, wanita cantik itu dapat menangkap jelas. Vina yang semula menatap kosong ke arah langit-langit, langsung menoleh. “Maaf untuk apa?” tanyanya.Air mata Yuna menetes tanpa bisa ditahan. Dadanya terasa sesak, hingga ia menghela napas panjang nan berat dan harus membuka mulutnya agar saluran pernapasannya terbuka. Dokter cantik itu menghapus air matanya cepat, lalu menaikkan pandangannya membalas tatapan nelangsanya Vina.“Maaf k
last updateLast Updated : 2024-04-16
Read more

190. Vina Berpihak Pada Yuna

Yuna kembali menatap lekat wajah Vina. Terlihat jelas raut wajah kecewa dan nelangsanya memudar. Tentu saja dokter cantik itu keheranan.“Apa yang terjadi? Kamu tidak ingin menanyakan penyebab janinmu harus dikeluarkan?” tanya Yuna memastikan.Dari cerita teman seprofesinya, terutama dokter kandungan yang kini menangani Vina. Pasien mereka mengalami syok dan terguncang cukup lama setelah tahu janin yang mereka kasihi tak bisa diselamatkan. Yuna memang melihat raut wajah syok dan kecewanya Vina, tetapi kini sudah berubah. Tentu saja ia curiga.Sadar Yuna menatapnya waspada, Vina memberanikan diri bangkit dari pembaringannya. Sontak saja Yuna refleks bangkit dan membantu wanita di hadapannya yang berstatus pasien untuk bangkit. Dokter cantik itu bahkan mengatur posisi duduknya Vina agar terasa nyaman.
last updateLast Updated : 2024-04-17
Read more
PREV
1
...
161718192021
DMCA.com Protection Status