"Cil ... Bocil?"Berkali-kali Kelvin memanggil Agatha dengan lirih, namun bocil itu sama sekali tidak merespon. Kembali Kelvin menggeser tubuhnya, kini bahkan mereka sudah tidak lagi memiliki jarak lagi.Jantung Kelvin berdegup kencang. Bukan hanya karena mendadak hasrat itu muncul, tetapi Kelvin lebih ke 'takut'. Tangan Kelvin menyentuh lengan Agatha, di saat yang sama, keluar suara dari mulut Agatha yang mampu membuat Kelvin melonjak dengan jantung bedebar. "Papa ... Jangan pergi, Pa!" Racau suara itu lirih. "Nggak! Nggak boleh! Papa nggak boleh pergi, nggak boleh!"Seketika suara Agatha meninggi, dengan sigap Kelvin menarik tubuh itu dan merengkuhnya ke dalam dekapan. "Nggak mau, Pa! Jangan pergi, tolong jangan pergi!" Tubuh yang semula tenang, mulai berontak, suara Agatha kembali lirih, berbaur dengan isak tangis yang mulai keluar dari mulut. "Cil ... Udah Cil, udah!" Kelvin berbisik, ia mendekap erat Agatha dan mengelus kepala Agatha dengan begitu lembut. Entah mimpi apa Agath
Read more