All Chapters of Kontrak Pernikahan Suami Dokter Dadakan: Chapter 51 - Chapter 60

125 Chapters

Ch. 51 Kunjungan Dadakan

"Cil, paketan kamu dah nyampe di front office noh!" Kelvin bersandar di pintu kamar Agatha, menginfokan chat yang dikirim pihak manajemen perihal paketan yang Agatha pesan via e-commers. Agatha yang tengah mengelus-elus Saga, nama yang diberikannya pada hamster itu, kontan menoleh dan menatap Kelvin sesaat. Tatapan mata itu berubah ditambah seulas senyum yang terlihat menyebalkan di mata Kelvin, membuat Kelvin menghela napas panjang sambil garuk-garuk kepala. "Ayolah, Om ... Ambilin, ya?" Rayu Agatha sambil menaikkan kedua alis dan jangan lupa senyum lebar yang dimanis-maniskan. "Astaga Bocil!" Kelvin mendesah, ia mengusap wajah dengah kedua tangan lalu kembali menatap gadis itu dengan tatapan gemas. "Oke! Saya ambilin tapi kamu yang masak makan siang. Deal no cancel!""Eh ... Eh ... Nggak bis--.""No cancel, Cil! Sono cuci tangan siap-siap masak. Masih ada bahan di kulkas, pakai aja seadanya. Besok kita belanja stock lagi ke bawah." Potong Kelvin yang langsung melangkah menuju pin
Read more

Ch. 52 Sekamar

"Wah gede juga, ya?" Dewi bergumam begitu mereka masuk ke dalam unit apartment milik Agatha. "Iya, aku udah prepare kalo-kalo nanti mereka punya anak, Wi." Jawab Handira dengan senyum lebar. Agatha dan Kelvin kompak membelalak, kelvin menoleh tepat disaat Agatha yang juga menoleh ke arahnya. Mereka saling tatap sesaat sampai kemudian mereka tersadar. "Kalian pakai kamar yang mana, Vin?" Tanya Handira pada menantunya. "Agatha minta yang belakang, Ma. Jadi nanti mama pakai kamar yang di depan, ya?" Kelvin membawakan tas-tas itu masuk ke dalam kamar yang biasa Kelvin pakai. "Mana aja oke lah, Vin. Orang lusa paling udah pulang." Handira menjatuhkan tubuh di sofa, nampak ia menatap ke sekeliling, mengamati sudut demi sudut unit apartemen itu. Kelvin menghela napas lega, ia hendak melangkah keluar ketika ponselnya berdering. Kelvin merogoh sakunya. Apakah dari rumah sakit? Jantung Kelvin berdegup kencang ketika mengetahui pesan itu bukan dari rumah sakit, melainkan dari Namira! [ Ya
Read more

Ch. 53 Perasaan Aneh

"Cil ... Bocil?"Berkali-kali Kelvin memanggil Agatha dengan lirih, namun bocil itu sama sekali tidak merespon. Kembali Kelvin menggeser tubuhnya, kini bahkan mereka sudah tidak lagi memiliki jarak lagi.Jantung Kelvin berdegup kencang. Bukan hanya karena mendadak hasrat itu muncul, tetapi Kelvin lebih ke 'takut'. Tangan Kelvin menyentuh lengan Agatha, di saat yang sama, keluar suara dari mulut Agatha yang mampu membuat Kelvin melonjak dengan jantung bedebar. "Papa ... Jangan pergi, Pa!" Racau suara itu lirih. "Nggak! Nggak boleh! Papa nggak boleh pergi, nggak boleh!"Seketika suara Agatha meninggi, dengan sigap Kelvin menarik tubuh itu dan merengkuhnya ke dalam dekapan. "Nggak mau, Pa! Jangan pergi, tolong jangan pergi!" Tubuh yang semula tenang, mulai berontak, suara Agatha kembali lirih, berbaur dengan isak tangis yang mulai keluar dari mulut. "Cil ... Udah Cil, udah!" Kelvin berbisik, ia mendekap erat Agatha dan mengelus kepala Agatha dengan begitu lembut. Entah mimpi apa Agath
Read more

Ch. 54 Suara-suara Hati Kelvin

Agatha menggerakkan jemari, matanya masih terasa begitu berat. Walaupun begitu ia reflek memaksa matanya terbuka ketika merasakan ada yang aneh dengan benda yang teraba tangannya. Agatha membelalak, ia terkejut luar biasa mendapati ia tertidur dalam pelukan Kelvin! "Astaga!" Agatha reflek melepaskan diri dari tubuh Kelvin. Ia lantas duduk dengan muka syok luar biasa. Agatha langsung meraba seluruh tubuh. Bagian-bagian sensitif tubuhnya dan mengecek pakaiannya. Semua aman! Itu artinya ... Agatha menoleh, nampak Kelvin masih terlelap pulas di sana. "Om ... Bangun Om!" Panggil Agatha sambil mengguncang tubuh itu, ia melirik ke arah jam dinding dan melotot melihat di angka berapa jarum jam tertuju. "Ih! Om cepetan bangun! Kita kesiangan!" Makin cepat Agatha mengguncang tubuh itu dan berhasil! Kelvin mulai bergerak, mengucek mata dengan tangan lalu beringsut duduk. Ia menguap sejenak. Nampak menggeleng-gelengkan kepala cepat lalu menatap Agatha yang duduk tak jauh darinya. "Apaan sih
Read more

Ch. 55 Firasat

"Kalian baik-baik, ya. Mama udah lega banget ke sini, lihat kalian sehat, baik-baik aja berdua." Handira tersenyum, mengelus pipi Agatha dengan lembut. Mereka sudah ada di bandara sekarang. Mengantarkan Dewi dan Handira yang hendak kembali pulang ke Jakarta. Agatha dan Kelvin kompak nyengir lebar. Seperti dikomando, kepala mereka pun kompak mengangguk. "Kalo ada kendala soal unit, bisa lapor ke manajemen langsung, Vin. Kemarin udah mama kasih nomor yang berkepentingan, kan?" Handira kini menatap Kelvin, yang langsung dibalas anggukan kepala. "Sudah, Ma. Kebetulan juga udah kenal sama staff manajemen yang di bawah, apalagi pas bolak-balik ambilin paket punya Agatha." Secara tidak langsung, Kelvin ingin mengadu bahwa istrinya ini sekali belanja online sudah macam reseller produk yang mau dijual lagi. "Baguslah kalau begitu. Intinya mama titip Agatha ya, Vin. Sabar-sabar kalau dia ini sering ngeselin.""Ah mama!" Agatha mencebik, ia langsung mengerucutkan bibir tanda tak suka. "Iya-
Read more

Ch. 56 Kompor

"Cil! Ayolah buruan, Cil!" Kelvin berteriak dari sofa depan TV, ia terus melirik jam tangan sambil menunggu Agatha bersiap-siap ke kampus. Sesuai perjanjian, selama mobil Agatha belum ready, Kelvin lah yang bertugas mengantar, jemput atau sekalian antar jemput Agatha kuliah. Semua disesuaikan dengan jadwal jaga Kelvin tentunya, dan yang lebih menyebalkan bagi Kelvin adalah menunggu bocil itu selesai bersiap-siap ketika hendak pergi kuliah di pagi hari seperti ini. "Cil!" Kembali Kelvin memanggil Agatha, entah apa-apa lagi yang dia lakukan di dalam sana. "Aduh bawel amat sih, Om? Sabar kenapa sih?" Agatha akhirnya keluar. Dia sudah siap dengan celana bahan dan kemeja rapi, pakaian khas para anak-anak fakultas kedokteran. Kelvin bangkit, ia menghela napas panjang sambil berkacak pinggang. "Ini jam berapa, Cil? Saya masih kudu anter kamu ke kampus, kalo telat sampai rumah sakit lama-lama bisa kena SP saya." Kelvin gemas setengah mati, kenapa juga harus dia yang mengantar Agatha tiap
Read more

Ch. 57 Takut?

"Eh aku nebeng siapa ini?" Agatha tertegun, mobil Yanuar sudah penuh, Pinka tentu saja sudah boncengan dengan Agil. "Tunggu, masih ada satu personil lagi. Nanti kamu sama dia, ya?" Ujar Pinka dengan senyum lebar. Firasat Agatha jadi tidak enak. Lelaki bernama Andaru yang ciri-cirinya disebutkan Pinka tadi belum nampak. Itu artinya ... Agatha mendesah panjang. Mendadak mood-nya untuk ikut nongkrong jadi lenyap. Bukan apa-apa, bagaimanapun status Agatha adalah istri orang. Bagaimana kalau nanti ... "Nah itu dia! Kamu sama Andaru ya, Tha!"Sudah Agatha duga! Mendadak Agatha ragu, haruskah dia ikut? Atau mendadak ada alasan supaya bisa order ojek dan kembali pulang? Tapi nggak ada salahnya juga kalau dipikir. Daripada dia hanya berdiam diri di apartment, lebih baik ikut teman-temannya, bukan? "Nih helm, kebetulan tadi bawa karena pulang ntar mau jemput adek sekalian."Agatha tersenyum kikuk, ia memakai helm yang Andaru sodorkan dan segera naik ke atas boncengan. Ketika motor sudah me
Read more

Ch. 58 Adu Mulut

"Serius nggak mau aku antar nih, Tha?"Agatha menghela napas panjang, ia menoleh dan mendapati Andaru mengejarnya sampai keluar. Ia hanya tersenyum lantas menggelengkan kepala perlahan. "Ngga-nggak perlu, Ru. Seriusan. Ini aku ada urusan soalnya. Makasih banyak tawarannya, ya!" Tolak Agatha yang tidak mau mencari-cari masalah baru. Dari nada Kelvin tadi, bisa dipastikan lelaki itu tidak macam-macam dengan ancamannya. Jadi lebih baik Agatha tidak mencari masalah dan segera sampai di rumah."Beneran? Yaudah kalo gitu. Tapi lain kali aku harap kamu nggak nolak aku anterin pulang, ya?" Gumamnya yang berhasil membuat Agatha sejenak tertegun. Agatha hendak menjawab, namun beruntung sekali ojol yang dia pesan sudah datang. Berhenti tepat di hadapan Agatha dan Andaru. "Dengan Kak Agatha, ya?" Tanya lelaki paruh baya itu sambil memperhatikan layar ponsel. "Ah iya, Kak. Saya sendiri!" Agatha tersenyum lalu menoleh ke arah Andaru yang masih berdiri di tempatnya. "Aku duluan ya, Ru. Ma--.""
Read more

Ch. 59 Merajuk

"Kalo saya bilang saya dirugikan, memang kenapa?" Tantang Kelvin mulai habis kesabaran.Mata gadis itu membelalak, ia bahkan melangkah mendekati Kelvin sehingga jarak mereka menjadi lebih dekat. "Loh, emang aku ngapain sampai bikin rugi om?" Tidak terlihat sorot takut di mata itu. Agatha memang tidak bisa diremehkan begitu saja! "Iya lah saya dirugikan! Kamu pikir dengan kita yang cuma nikah pura-pura begini terus kamu bisa bebas gitu nongkrong sama cowok-cowok?" Mata Agatha makin membulat, "Loh masalahnya apa? Kita udah bahas kemarin, nggak--.""Memang kita sudah bahas bahwa status ini tidak akan mengikat kita seperti pernikahan umumnya, tapi itu tidak berarti lantas kamu bisa bebas temenan bahkan pacaran sama lelaki sebelum kontrak kesepakatan kita berakhir."Agatha tersenyum sinis, beberapa detik kemudian ia tertawa terbahak-bahak yang terdengar seperti nada mengejek di telinga Kelvin. Kelvin sendiri menghela napas panjang, ia berusaha untuk tetap sabar dan tidak kelewat batas m
Read more

Ch. 60 Perasaan-perasaan

"Enak, kan?" Kelvin tersenyum, ia menatap Agatha yang nampak tengah menyiapkan potongan cheesecake ke dalam mulut. Bisa Kelvin lihat wajah itu terkejut sesaat, namun setelahnya Agatha kembali menyiapkan potongan cheesecake ke dalam mulut. "Habiskan saja, nanti saya order kan lagi kalau kamu suka sama cheesecakenya." Desis Kelvin mencoba memancing Agatha buka suara. "Nelpon mama tadi?" Akhirnya Agatha bersuara, ekspresi wajahnya masih begitu datar, masih ada sorot tak suka di mata itu. "Ya ... Habisnya mau gimana lagi? Demi kamu biar nggak ngambek lagi." Jawab Kelvin jujur apa adanya. Kembali Agatha nampak terkejut, ia yang hendak menyuapkan cheesecake kontan terdiam, membiarkan sendok menggantung di depan mulut yang sudah dia tutup kembali. Agatha lantas menurunkan tangan dan meletakkan kembali sendok di piring. Balas menatap Kelvin dengan tatapan serius. "Memang kenapa kalo aku ngambek?" Tanya Agatha ketus. Kelvin menghela napas panjang, laki-laki adalah tempat salah, ditambah
Read more
PREV
1
...
45678
...
13
DMCA.com Protection Status