"Kamu muntah lagi, Tha?"Agatha terkejut, ia masih sibuk mengusap jejak air di sekitar bibirnya. Kepalanya mengangguk pelan, tubuhnya terasa lemas, ini sudah dua kali dia muntah-muntah. "Izin nggak ikut kelasnya dokter Prapto gimana sih, Ka? Kepalaku pusing banget." Runtih Agatha lirih. "Ke klinik aja biar diperiksa, kamu pucet banget, Tha!" Pinka nampak panik, ia melangkah di sebelah Agatha, seolah takut tubuh itu ambruk karena saking pucatnya. "Nggak ah! Aku nggak apa-apa." Tolak Agatha lalu duduk di kursi."Kamu yakin? Atau jangan-jangan ...."Agatha menoleh, ia menatap Pinka dengan saksama, "Jangan-jangan apa?"Wajah Pinka masih begitu serius, ia bahkan tak berkedip menatap Agatha, membuat Agatha menimpuk lengan gadis itu agar berhenti menatapnya seperti itu. "Heh! Kenapa sih? Ada apa?" Tanya Agarha tak sabar. "Kamu nggak KB, kan, Tha? Apa jangan-jangan kamu hamil, Tha?"***'Hamil?'Agatha membawa mobil menuju apotik yang ada di sepanjang jalan menuju apartemen. Ia hendak me
Read more