All Chapters of Kontrak Pernikahan Suami Dokter Dadakan: Chapter 71 - Chapter 80

125 Chapters

Ch. 71 Pengakuan (21++)

"Nah kan, Om ... Beneran ujan noh!"Di tengah-tengah momen makan malam mereka berdua, hujan turun rintik-rintik. Kelvin hanya menatap air kolam yang beriak efek rintik air hujan, ia lalu kembali serius membolak-balikan beef slice di pan. "Biarin lah hujan, toh kita nggak kehujanan. Apa salahnya?" Jawab Kelvin santai. Sesungguhnya, di balik sikap santai Kelvin ini, ia tengah menekan segala macam gejolak dalam hatinya. Ia tidak ingin Agatha tahu apa yang ada di pikiran Kelvin sekarang. Tapi bagaimana caranya? Dan apakah Agatha pun memiliki perasaan yang sama? Atau malah sebaliknya? Tapi kenapa kemarin .... "Ya kan setidaknya bener tebakan aku, Om!" Gerutu Agatha kesal. Kelvin menatap Agatha dengan tatapan nanar, ia lantas menghela napas panjang. "Cil, anak SD juga tahu kalo bakalan hujan, Cil! Mendung noh tadi!" Jawab Kelvin tanpa menoleh, ia mulai menyuapkan nasi dan daging kedalam mulut. "Ih ngeselin!" Gerutu Agatha dengan amat lirih, ia pun sama, kini tengah menikmati nasi pana
Read more

Ch. 72 Manis (21++)

(WARNING : YANG MASIH PUASA SKIP DULU!) Agatha menggeliat, ia memekik kecil ketika merasakan rasa pedih menusuk pada organ vitalnya. Perlahan-lahan Agatha membuka mata, mendapati tubuhnya polos tanpa busana tergolek di atas tempat tidur sendirian. Melihat kamar yang sepi, Agatha kontan bangkit, menutupi dada dengan selimut dan celingak-celinguk mencari di mana Kelvin berada. Agatha hendak bangkit, namun ia mengurungkan niat ketika merasakan sakit itu begitu menusuk ketika ia hendak menggerakkan kaki. "Aduh!" Agatha mengernyit, ia lantas memilih untuk kembali merebahkan tubuhnya daripada turun dari tempat tidur. Samar-samar Agatha kembali mengingat apa saja yang sudah terjadi semalam. Di dalam kamar ini, di tengah-tengah hujan dan gemuruh petih di luar sana, Kelvin menyentuhnya dengan begitu lembut, jemarinya begitu lihai menyentuh titik demi titik sensitif Agatha, membuat Agatha terbakar dan hilang kendali olehnya. "Kenapa?" Pancing suara itu begitu sensual. Agatha mengigit bibi
Read more

Ch. 73 Kedua (21+++)

[ WARNING : YANG MASIH PUASA, SKIP DULU, YA! SAYANG PUASANYA! ]"Udah laper?" Tanya Kelvin begitu mereka masuk ke dalam Vila. Agatha yang baru dua langkah masuk ke dalam Vila kontan membalikkan badan, menatap Kelvin dengan alis berkerut. "Om kita baru aja makan, tadi. Masa iya udah mau makan lagi?" Tanya Agatha gemas. "Loh ... Siapa tau udah laper lagi." Kelvin mengunci pintu depan, ia mengekor di belakang langkah istrinya. "Belom ... Belom lapar, Om." Balas Agatha lalu masuk ke dalam kamar. Ia tertegun sejenak ketika mendapati ranjang itu masih sangat berantakan, menggambarkan bagaimana aktivitas mereka semalam. Mendadak wajah Agatha memanas, kenapa setiap mengingat momen itu wajahnya selalu memanas begini? "Eh! Apaan?" Agatha berteriak ketika tangan itu tiba-tiba melingkar di perutnya, mendekap tubuhnya erat-erat dari belakang dan kepala itu bersandar di bahu Agatha dengan sedikit manja. "Mau apa kita sekarang?" Tanya suara itu lirih, sengaja sekali tepat di telinga Agatha su
Read more

Ch. 74 Babak Baru

"Serius ini aku yang bawa mobilnya?"Agatha sudah naik ke dalam mobil, memasang seat belt-nya dan bersiap ke kampus. Bukan hanya dia, Kelvin pun sudah bersiap pula untuk kembali sekolah, bedanya Kelvin akan banyak menghabiskan waktu belajarnya di rumah sakit. "Serius, Sayang. Ntar tapi jemput, ya?" Gumam Kelvin yang mulai membawa mobil itu pergi dari parkiran. "Iya deh iya, ntar aku jemput. Semangat belajarnya ya?"Kelvin menoleh sekilas, tangan kirinya terulur mengacak rambut Agatha dengan gemas, membuahkan sebuah gebukan keras bertubi-tubi yang Agatha layangkan. "Pasti dong, kamu juga, ya?""Om! Berantakan ini! Udah susah-susah dicatok juga!" Protes Agatha tak suka, bukan apa-apa, bahkan subuh tadi dia sudah harus mandi keramas karena ulah Kelvin ini. "Biarin kenapa sih? Lagian kamu, cuma ke kampus aja cantik-cantik amat? Bikin was-was aja!" Gerutu Kelvin yang mendadak teringat peristiwa kemarin, saat ia memergoki istrinya dibawa lelaki lain ke sebuah resto. "Was-was kenapa? Ud
Read more

Ch. 75 Dilema

Kelvin meletakkan ponsel di atas meja, sudah kenyang dia dicaci maki Namira seperti tadi. Bukan salah Namira kalau gadis itu marah, semua kesalahan ada di Kelvin, dia akui itu! Kepala Kelvin terasa sangat pusing, ia masih belum bisa menentukan langkah. "Brian!" Langsung nama itu yang muncul di kepala Kelvin, ia kembali meraih ponsel itu, menghubungi Brian mumpung dia masih punya waktu luang barang sebentar. Kelvin menanti panggilannya dijawab, walaupun sedikit banyak Kelvin sudah tahu apa-apa saja yang akan lelaki itu katakan, namun itu tidak menghalangi niat kelvin menghubungi Brian sekarang. "Halo ... Kenapa, Vin?" Sapa suara itu segera, rupanya bapak satu anak ini sedang dalam waktu luang. "Lu lagi sibuk nggak, Yan?" Ujar Kelvin balas bertanya. "Bau-baunya elu lagi sakit kepala, Vin? Kenapa? Demenan elu bunting?" Tanya Brian asal. "Anjir! Amit-amit. Jangan dong, Yan!" Desis Kelvin dengan wajah ditekuk. "Loh ... Kok jangan? Bukannya enak ntar ada alasan ke nyokap kalo elu mo
Read more

Ch. 76 Jerat Dosa (21++)

"Kupikir nggak kesini." Kelvin tersenyum getir, ia segera meraih lengan Namira, menarik gadis itu masuk ke dalam kamar dan menutup pintu. "Jangan gitu dong, baru dateng loh aku ini." Desis Kelvin lirih. "Iya kalo nggak diancem tadi mana mungkin kamu datang ke sini, Bang!" Sindir Namira pedas. "Kok bilang gitu?" Kelvin meremas tangan Namira dalam genggamannya. "Kan aku bilang kemarin mama ada ke sini, Yang."Namira menghempaskan tangannya sampai genggaman Kelvin terlepas. Ia menatap Kelvin dengan tatapan tajam. "Kita mau sampai kapan sih kayak gini? Sampai kapan? Aku capek, Bang! Demi apapun aku capek!" Suara Namira meninggi, Kelvin segera meraih kedua bahu Namira, berusaha menenangkan gadis itu agar tidak meledak-ledak. "Iya aku ngerti, cuma ....""Apa? Aku nggak mau tahu ya, begitu kamu lulus PPDS kamu harus tepatin janji kamu atau kalo engga, aku bakalan dateng ke rumah mama kamu dan bongkar semua tentang hubungan kita selama ini!" Kelvin membelalak, ia sama sekali tidak meny
Read more

Ch. 77 Penyesalan

Kelvin sudah sampai di depan pintu unit mereka, jantungnya berdegub dua kali lebih cepat, ia segera menempelkan kartu akses miliknya dan membuka pintu unit. Perlahan ia melangkah masuk, sepanjang perjalanan tadi dia sudah menyusun jawaban untuk menjawab semua pertanyaan Agatha perihal kepulangannya yang sangat terlambat ini. Langkah kaki Kelvin terhenti, matanya memanas ketika mendapati Agatha tertidur di meja makan. Hatinya mencelos pedih, ingin rasanya Kelvin berlari memeluk tubuh itu. Baru hendak kembali melangkahkan kaki, Kelvin baru menyadari sesuatu yang membuat matanya membelalak. Apalagi kalau bukan aroma yang menguar dari tubuhnya! Perpaduan keringat dan aroma-aroma khas lain menyeruak begitu tajam! Kelvin tidak mungkin memeluk Agatha dengan tubuh penuh bau macam ini! Perlahan Kelvin berjingkat menuju kamar mandi, ia harus membersihkan semua jejak ini sampai bersih! Beruntung hingga Kelvin sampai dan masuk ke kamar mandi, tubuh itu tidak bergerak, dengkur halus itu bahkan
Read more

Ch. 78 Apakah Sama? (21++)

"Kamu di mana?"Agatha menjepit ponsel dengan kepala da bahu, tangannya sibuk mengaduk tas untuk mencari kartu aksesnya. Ia tengah menelpon Kelvin, menanyakan perlu atau tidaknya suaminya itu dijemput. "Aku udah di apart, Om. Gimana dijemput engga? Kalo iya aku ganti baju bentar terus jemput kamu." Agatha mengambil ponsel dengan tangan, kini ia melenggang masuk ke dalam unit apartemennya. "Nggak usah, Sayang. Aku pulang sendiri aja." Jawab suara itu dari seberang. "Serius? Nggak apa-apa kalo mau dijemput, Om." Tawar Agatha lagi, ia melemparkan tasnya ke atas kasur, masih menantikan jawaban dari Kelvin melalui sambungan telepon."Kamu istirahat aja di apart, atau mau ada rencana keluar sama temen?" Tanya suara itu lagi. "Nggak. Aku nggak ada acara kemana-mana, makanya nawarin mau jemput, Om." Agatha melepas sepatunya, kini pandangannya teralih pada Saga, terlihat hamster itu tengah menikmati biji-bijian yang Agatha selalu siapkan untuknya. "Yaudah istirahat aja ya, tunggu aku bali
Read more

Ch. 79 Hamil!

"Kamu muntah lagi, Tha?"Agatha terkejut, ia masih sibuk mengusap jejak air di sekitar bibirnya. Kepalanya mengangguk pelan, tubuhnya terasa lemas, ini sudah dua kali dia muntah-muntah. "Izin nggak ikut kelasnya dokter Prapto gimana sih, Ka? Kepalaku pusing banget." Runtih Agatha lirih. "Ke klinik aja biar diperiksa, kamu pucet banget, Tha!" Pinka nampak panik, ia melangkah di sebelah Agatha, seolah takut tubuh itu ambruk karena saking pucatnya. "Nggak ah! Aku nggak apa-apa." Tolak Agatha lalu duduk di kursi."Kamu yakin? Atau jangan-jangan ...."Agatha menoleh, ia menatap Pinka dengan saksama, "Jangan-jangan apa?"Wajah Pinka masih begitu serius, ia bahkan tak berkedip menatap Agatha, membuat Agatha menimpuk lengan gadis itu agar berhenti menatapnya seperti itu. "Heh! Kenapa sih? Ada apa?" Tanya Agarha tak sabar. "Kamu nggak KB, kan, Tha? Apa jangan-jangan kamu hamil, Tha?"***'Hamil?'Agatha membawa mobil menuju apotik yang ada di sepanjang jalan menuju apartemen. Ia hendak me
Read more

Ch. 80 Terbongkar

"Aku mau ngomong penting sama kamu, Yang!"Agatha langsung seketika menghentikan langkah, entah mengapa ia seperti refleks begitu mendengar suara itu. Padahal Agatha baru pertama kali mendengar suara itu, itu suara siapa dan sedang bicara dengan siapa di dalam sana? "Soal apa? Ngomong aja!"Jantung Agatha rasanya seperti berhenti berdetak. Ia masih berusaha menyakinkan dan memastikan apakah benar suara itu suara Kelvin? Suaminya? Dan siapa wanita itu? Kenapa tadi dia memanggil Kelvin dengan sebutan ... "Aku hamil, Yang."DEG! Mendadak jantung Agatha berdetak dua kali lebih cepat, matanya memanas. Tubuhnya mendadak terasa ringan. Ia segera menyandarkan tubuhnya di tembok, berusaha menguatkan kaki dan mendengar kelanjutan obrolan itu. Wanita itu hamil? Hamil dengan suaminya? "Apa? Kamu serius?" Jelas! Sangat jelas itu suara Kelvin, suaminya! Jadi selama ini .... "Ya serius lah! Kamu kenapa sih kayak nggak suka gitu denger kabar aku hamil? Kamu nggak lagi coba ingkarin janji kamu,
Read more
PREV
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status