Semua Bab Kontrak Pernikahan Suami Dokter Dadakan: Bab 91 - Bab 100

125 Bab

Ch. 91 Anak Siapa?

"Anak kamu? Kamu bilang ini anak kamu?" Namira menatap gemas lelaki itu, rasanya ingin ia tendang dia keluar sekarang juga. "Ya! Itu anak aku!" Jawabnya tegas. Kontan tawa Namira pecah, ia terbahak-bahak sambil menatap Dimas dengan tatapan tajam. Bagaimana bisa lelaki ini mengklaim janin yang tumbuh dalam rahim Namira sebagai anaknya? "Jangan halu! Kita selalu pakai pengaman tiap berhubungan. Bagaimana bisa kamu bilang ini anak kamu?" Tantang Namira tanpa memalingkan wajah. "Kita memang selalu pakai pengaman, tapi kamu yakin pengaman yang aku pakai seratus persen aman?" Balas Dimas dengan seringai tajam. Namira tercekat, jujur hatinya mulai didera rasa takut. Terlebih hasil USG kemarin mengatakan .... "Aku sengaja merusak pengaman yang aku pakai ketika kita berhubungan, Ra. Apa ini masih kurang cukup untuk meyakinkan kamu bahwa janin itu darah dagingku?"Keringat dingin mengucur di dahi Namira, ia menatap nanar lelaki yang sudah beberapa bulan ini menjadi ban serep tatkala Namir
Baca selengkapnya

Ch. 92 Salah Siapa?

"Aku bisa jelasin! Kenapa sih kamu nggak mau dengerin aku dulu?"Namira menarik tangan Kelvin begitu mereka keluar dari gedung rumah sakit. Kelvin menepis kasar tangan itu, matanya melotot tajam menatap Namira dengan sorot kemarahan. "Jelasin katamu? Aku udah denger sendiri semuanya kamu masih kekeuh mau jelasin? Apa lagi yang mau kamu jelasin, hah?" Kalau tidak sedang berada di halaman rumah sakit, rasanya Kelvin ingin berteriak sekencang-kencangnya. Mata Namira memerah, tangisnya langsung pecah. Dua tangannya menutup mulut dengan mata yang tak lepas dari mata Kelvin. "Nggak usah playing victim! Inget ya, kalo bener ini anak aku, aku bakalan tanggung semua biaya selama kamu hamil dan melahirkan. Setelah anak ini lahir, aku akan bawa anak ini bersamaku! Ngerti?""Nggak!" Tegas Namira dengan segera. "Aku nggak bakalan lepasin anak aku gitu aja! Sampai kapanpun dia harus tetap ada sama aku!""Dia akan terus ada sama kamu kalo kamu nggak banyak berulah, Ra! Inget itu!" Tunjuk Kelvin d
Baca selengkapnya

Ch. 93 Fakta!

"Jadi begitu ceritanya, Pa!"Ahmad menarik napas panjang. Wajah lelaki itu memerah menahan amarah. Ia nampak memejamkan mata sejenak, menghirup napas dalam-dalam beberapa kaki lalu membuka mata dan menatap Kelvin dengan saksama. "Sekarang udah tau gimana sakitnya istrimu saat kemarin tahu perselingkuhan kamu, Vin?" Tanya Ahmad dengan nada dingin, sorot kemarahan itu masih tergambar di wajah Ahmad. Tangis Kelvin pecah, ia terisak dengan kepala tertunduk. Wajah Agatha yang sembab dengan mata memerah terus menghantui pikiran Kelvin. Rasa bersalahnya pada Agatha makin menjadi. Ternyata sesakit ini menjadi dia! "Kelvin ngerti, Pa. Kelvin paham." Desisnya sambil menyeka air mata. "Berarti benar firasat mama kamu. Harusnya sejak awal kamu dengerin mama kamu, Vin." Ahmad meraih cangkir kopi, menyesap cairan itu sambil berpikir sejenak. "Ini terakhir kalinya Kelvin nggak nurut sama mama, Pa." Ahmad kembali menyesap kopi dalam cangkir. Ia lantas meletakkan cangkir itu kembali di atas meja
Baca selengkapnya

Ch. 94 Keputusan Mengejutkan

"Nih makan!"Kelvin memasukkan walnut utuh ke dalam kandang Saga. Jujur binatang berbulu inilah yang menjadi hiburan Kelvin setelah Agatha menolak pulang. Entah mengapa ketika menatap hewan pengerat ini, rasanya Kelvin begitu dekat dengan Agatha. "Pantes istriku sayang banget sama kamu, kamu beneran lucu!" Desis Kelvin tanpa melepaskan pandangan dari hamster itu. Tangan Kelvin terulur, ia meraih ponsel, memotret hewan itu dari beberapa angle. Ingin sebenarnya dia mengirim hasil foto itu pada Agatha, namun ia urungkan. Ia takut Agatha akan merasa risih dan malah memblokirnya nanti. "Doakan aku bisa merayu babu mu buat balik ke sini ya? Selama dia di sana, aku yang jadi babu mu sekarang. Baik-baik kau, jangan nakal!"Kelvin begitu asyik bercengkerama dengan Saga yang nampak sibuk menggotong kesana-kemari kacang walnut utuh yang tadi Saga berikan padanya, sampai tidak sadar Ahmad sudah berdiri di depan pintu sambil menatapnya dengan tatapan nanar. "Vin ... Perlu papa carikan psikiate
Baca selengkapnya

Ch. 95 Sudah Fix!

"Lah tapikan, Ma ...." Agatha mencoba membantah, bagaimana bisa Handira punya ide seperti itu? "Dokter Yohana bilang nggak apa-apa, Sayang! Dia bahkan udah nunjuk sejawat di sana buat gantiin dia jadi dokter mama. Rekam medis mama sudah dikirim lengkap semua ke dokter pengganti, dan dokter pengganti pun sudah oke. Apa lagi?" Handira pun tak mau kalah, nampak sorot mata itu begitu serius, sama sekali tidak ingin dibantah. "Masa ... Aku cuma pengen mama selain dapat pengobatan terbaik, juga dapat hunian terbaik buat istirahat. Kenapa nggak di rumah? Yang udah puluhan tahun mama tempati? Luas, banyak area hijau, sirkulasi udara baik, apartemen Agatha nggak bakalan bisa ngegantiin rumah ini buat mama!" Agatha masih belum menyerah, ada alasan kuat kenapa ia tidak mau kembali ke sana bahkan mamanya ikut sekalipun! "Tha ... Mungkin kamu benar, tapi apa kamu lupa? Sumber kebahagiaan mama ada di sana semua!" Tegas Handira sambil mengusap lembut pipi Agatha. "Liat kamu kumpul sama suami kamu
Baca selengkapnya

Ch. 96 Keputusan Apa?

"Papa pulang kalau gitu, Vin. Nggak lupa sama apa-apa saja yang sudah papa nasehat kan ke kamu, kan?" Ahmad menatap Kelvin sebelum ia turun dari mobil dan masuk ke dalam. "Pasti, Pa. Kelvin bakalan selalu inget apa yang papa katakan. Ngomong-ngomong, serius papa nggak apa-apa nunggu pesawat sendirian di bandara? Maaf Kelvin nggak bisa nemenin, udah dicall ha--.""Papa paham. Papa dulu juga junior residen, Vin. Tentu papa paham." Potong Ahmad cepat. "Kamu hati-hati ke rumah sakitnya, jangan lupa kabarin papa begitu hasil tes DNA-nya keluar. Biar papa bisa mikir gimana solusi terbaiknya."Kelvin tersenyum lebar, hatinya teramat lega. "Terimakasih banyak, Pa. Terimakasih udah selalu ada buat Kelvin." Ucap Kelvin dengan nada terharu. "Karena kamu anak papa, Vin. Sampai kapanpun kamu tanggung jawab papa. Besok kemungkinan gantian istri dan mama mertuamu pulang. Ingat, mama mertuamu sakit parah, Vin. Harapan hidupnya hampir tidak ada. Tolong di sisa akhir hidupnya, jangan buat dia mender
Baca selengkapnya

Ch. 97 Agatha Pulang

"Kamar mama udah Kelvin siapin, Ma!" Kelvin menyalakan saklar lampu dengan dua koper di tangan. Handira bersamaan dengan Agatha melangkah masuk. Bisa dilihat wajah Handira begitu sumringah begitu masuk ke dalam. "Rapi banget, Vin. Bikin betah kalau begini." Puji Handira tulus. "Ah mama biasa aja. Mama mau dibuatin minum apa?" Tawar Kelvin sambil memasukkan koper milik Handira ke dalam kamar. "Mama nggak boleh minum manis, Vin. Cukup air putih saja." Handira melangkah dan duduk di kursi meja makan, sementara Agatha, ia nampak meraih kopernya dari tangan Kelvin. "Aku ke kamar dulu, Ma!" Desis Agatha lalu melewati Kelvin begitu saja.Ia segera menutup pintu kamar, baru saja Agatha hendak melangkah, mata Agatha membelalak ketika melihat kandang hamster miliknya. "Astaga! Saga!" Agatha segera menghambur mendekati kandang, ia seketika tercengang melihat keadaan kandang Saga. Layoutnya berubah! Nampak bedding-nya sudah diganti plus diberi taburan paper bedding warna-warni. Ada hideout
Baca selengkapnya

Ch. 98 Berapa Lama?

"Nggak usah pegang-pegang!" Salak Agatha risih ketika mereka sampai di luar unit mereka. Tangan Kelvin yang semula menggenggam tangannya langsung ia hentak keras sampai terlepas. Tanpa menunggu Kelvin bicara, Agatha sudah lebih dulu melangkah meninggalkan Kelvin dan berjalan menuju lift. "Yang tungguin dong!" Kejar Kelvin dengan langkah cepat. Agatha tidak menggubris, ia berdiri di depan pintu lift setelah menekan tombol. Kelvin segera meraih tangan Agatha dan menggenggamnya erat-erat. "Apaan sih? Dibilang lepas ya lepas!" Salak Agatha kesal. Kini Kelvin yang tidak menggubris, ia menggenggam erat tangan Agatha tak peduli istrinya itu berusaha keras melepaskan tangah mereka. "Jangan gitu dong, Tha. Nggak malu apa dilihatin orang nanti?" Bisik Kelvin yang masih sekuat tenaga menahan tangan Agatha yang berusaha melepaskan genggaman tangan mereka. "Kamu yang harusnya malu!" Hardik Agatha yang seketika diam ketika ada orang lain yang ikut bergabung menunggu lift. Nampak Agatha menc
Baca selengkapnya

Ch. 99 Pesan

"Jangan pegang-pegang! Awas kalo kamu curi-curi kesempatan!" Desis Agatha dingin ketika Kelvin beranjak naik ke atas tempat tidur. "Nggak kok. Jangan khawatir. Kamu istirahat aja yang nyaman, Yang. Biar anak aku juga ikut istirahat!" Balasnya sambil tersenyum, ia menarik selimut lalu merebahkan tubuh tepat di sebelah Agatha. 'Sial!' Agatha memaki kesal. Kenapa juga anak ini harus benar anak Kelvin? Jadi dia tidak bisa berkelit dari jerat lelaki itu! Janin dalam rahim Agatha inilah yang seolah menjadi belenggu baginya untuk lari menjauh dari Kelvin. Namun, suka tidak suka, mau tidak mau, janin dalam rahimnya ini juga yang menjadi penyemangat mamanya untuk terus berjuang. Kenapa pilihan dalam hidup Agatha serumit ini? "Besok mobil kamu udah datang, kan? Selamat, ya Sayang, mobilnya baru. Hati-hati, ya? Walaupun jujur aku khawatir kamu dalam posisi hamil muda kayak gini malah kudu nyetir sendiri." Kelvin tidak bisa berkutik, ia harus sudah ada di rumah sakit bahkan sejak pukul empat
Baca selengkapnya

Ch. 100 The Day!!

"Mau kemana?"Kelvin yang baru saja selesai memakai pakaiannya kontan menoleh ke arah suara. Agatha masuk dari pintu kamar, menutup pintu kamar rapat-rapat lantas menatapnya dengan tatapan tajam. "A--.""Kamu libur hari ini, jangan bilang kalau kamu mau ketemu sama selingkuh kamu itu!" Tuduh Agatha dengan nada ketus. Kelvin tergagap, ia tak tahu harus menjawab apa. Ia memang akan bertemu dengan Namira, tapi bukan pertemuan yang seperti Agatha maksudkan! "Kenapa diam? Nggak bisa jawab karena bener kan kamu mau ketemu sama dia? Dasar bener-bener nggak bisa dipercaya, katamu ka--.""Oke Sayang, oke!" Potong Kelvin sebelum Agatha makin murka. "Aku memang mau ketemu sama dia, tapi bukan kayak yang kamu maksud, Tha.""Bukan seperti yang aku maksud? Kamu pikir aku segoblok itu bisa kamu bohongi? A--.""Dengerin dulu, Sayang!" Kelvin seketika pusing, bagaimana cara menjelaskan semua ini? "Dengerin aku dulu, tolong jangan dipotong!" Mohon Kelvin dengan suara lirih. Agatha mendengus, ia tid
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status