Home / Rumah Tangga / Sang Pewaris Buta / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Sang Pewaris Buta : Chapter 121 - Chapter 130

141 Chapters

Seratus Dua puluh satu

Bagaimana mungkin ia akan menyampaikan keadaan William yang mengenaskan ini sementara Meena pasti akan mengalami shock. Iapun memenangkan diri dan berfikir sejenak. "Mohon maaf, tolong berikan alamat rumah sakit korban ini," tanya Jonathan pada seorang petugas. "Baik, tunggu sebentar." Pria petugas itu melihat ke komputer dan memberikan data pada Jonathan. "Cepatlah ke sana karena pihak rumah sakit mungkin sangat menunggu kehadiran keluarganya." "Baiklah Pak. Terimakasih." Jonathan tidak menunjukkan pada Meena foto yang ia dapatkan. Iapun mendekati Meena dan mengajaknya pergi. "Di mana Wiliam? Apakah kau sudah tau keadaannya?" "Dia di rumah sakit, sudah mendapatkan perawatan dari rumah sakit. Kita akan segera tau. Ayo cepat, pihak rumah sakit pasti sedang menunggu keluarga." Meena ikut bergegas dengan susah payah mengikuti langkah Jonathan. Perutnya yang sudah membesar, Jonathan sungguh tak tau? rutuknya dalam hati. Sementara Jonathan sudah tak karuan karena meli
last updateLast Updated : 2024-07-21
Read more

Seratus Dua puluh Dua

Meena hanya termenung, saat Jonathan memberikan solusi untuk rasa takut yang mungkin ia khawatirkan. Akan tetapi setelah kedua orang itu pergi untuk selamanya, hari-hari Meena atau Jonathan semakin dilanda kesepian. Satu bulan kemudian Meena melahirkan anak perempuan cantik dan diberikan nama Laila. Nama itu adalah nama yang diinginkan Wiliam suaminya. Sementara itu putra Jonathan diberi nama Juan. "Sebaiknya kau cepat pulang karena aku tidak percaya dengan baby sitter," tiba-tiba Jonathan memberikan instruksi pada Meena yang masih mengerjakan tugas kantor. "Kenapa tidak? Kau bisa mengawasinya lewat cctv semua pekerjaan baby sitter yang kau bayar," omel Meena. "Setidaknya bukan untuk sehari penuh." Meena hanya tersenyum tipis. Sebenarnya hal ini bukan untuk pertama kalinya. Sejak masih hamil besar, Jonathan selalu saja sibuk memintanya menjaga Juan dengan berbagai macam alasan. "Kamu bibinya, kamu juga punya tanggung jawab merawat keponakanmu." Setelah melahirkan t
last updateLast Updated : 2024-07-23
Read more

Seratus Dua Puluh Tiga

Meena mengerutkan keningnya saat mendengar ucapan Jonathan yang tanpa beban sedikitpun. 'Apa dia asal bicara?' batinnya dan menyipitkan matanya menatap dalam manik.mata Jonathan yang berdiri tepat di hadapannya. Bukan apa-apa, Jonathan sangat mencintai Laila meskipun Laila tidak mencintainya. 'Apa tujuannya?' "Apa alasanmu?" "Kita harus membesarkan anak-anak bersama-sama, kau tidak harus mencari nafkah juga untuk sementara waktu." "Ah... untuk sementara waktu? Kenapa aku harus repot-repot menjadi istrimu? Jangan kuatir, aku bisa membesarkan anak-anak sendirian. Lagipula Juan adalah keponakanku, kau tidak usah kuatir," ujarnya dengan senyum mengejek. "Selain itu jika kau menikah dengan wanita yang kau cintai suatu hari nanti, kau tidak perlu kuatir kalau aku akan menyerahkan Juan kepadamu. Tidak perlu repot-repot, aku akan mengurusnya sampai dewasa," tegasnya dan melangkah pergi meninggalkan Jonathan yang terpaku. Sementara Meena melangkah dengan jantung berdetak kencang. I
last updateLast Updated : 2024-07-25
Read more

Seratus Dua Puluh Empat

Kemarahannya benar-benar menakutkan membuat ibunya diam seribu bahasa. Jonathan melanjutkan memasuki kamarnya dan melemparkan asal pakaiannya. Iapun menghempaskan dirinya di sebuah sofa besar kamar tidurnya karena merasa sangat lelah. Ya, rasa lelahnya yang telah sekian tahun lamanya sejak ia bercerai dengan Laila untuk kemudian menikahi kembali. Kegelapan dan air mata adalah iringan waktu yang mendera hidupnya selama ini. Teringat saat dirinya hanya seorang Jono yang miskin, entah mengapa waktu itu adalah kebahagiaan yang belum pernah ia dapatkan kembali saat ini. Jonathan menatap ke sekeliling ruangan yang dipenuhi perabotan mahal dan berkelas. Semuanya ini adalah apa yang didambakan seorang wanita bernama Winda, atau mungkin banyak wanita di luaran sana. Akan tetapi baik dirinya atau Laila istrinya bahkan tidak pernah bisa menikmati semua ini. Jonathan memijat pelipisnya karena sangat penat. Bayangan ketakutan itu justru lebih menakutkan saat ini. Itu karena dir
last updateLast Updated : 2024-07-26
Read more

Seratus Dua Puluh Lima

Setelah Jonathan pergi, Winda melangkah menuju rumah Meena. Dia penasaran seperti apakah saudari perempuan Laila itu. Cerita unik juga menyedihkan cukup populer, soal bagaimana saudara kandung dan suaminya meninggal di hari yang sama, membuatnya semakin penasaran. Melihat Meena yang masih asik dengan dua bayi mungil di dalam box untuk mendapatkan sinar matahari pagi, hati Winda berdesir hebat. Bagaimana tidak, wanita itu sangatlah mirip dengan Laila. Akan tetapi secara postur tubuh dan talent, jelas Meena lebih seksi dan mengagumkan. Winda mengembangkan senyumnya saat Meena melihat ke arahnya dan Meena tentu saja dia membalas senyuman itu meskipun tidak mengenalnya. "Mereka sangat manis dan lucu, kau merawatnya dengan baik," kata Winda dan mengulurkan tangannya untuk menyapa. "Aku Winda, dan kau Meena bukan?" Meena menyambut tangan Winda dan tersenyum, "Benar, aku Meena. Uhmm, apakah kau kerabat Jonathan? Aku tidak pernah melihatmu." "Uhmm, bisa dibilang seperti itu. Dan
last updateLast Updated : 2024-07-26
Read more

Seratus Dua Puluh Enam

Pertanyaan Meena membuat Winda tersipu. "Kau mengenalnya dengan baik." "Benarkah? Kau serius? Bagaimana bisa aku tak tau?" "Dia suami pertamaku, aku masih mencintainya. Dia juga duda sekarang." "Wah, pasti kalian akan berjodoh lagi. Kau harus mendekatinya dengan baik." "Itulah sebabnya aku butuh perantara yang baik dan bisa meyakinkan dia." "Jadi... siapa dia?" "Ayah dari anak ini," kaya Winda pelan dan membelai puncak kepala Juan. "Dia menikahi Laila, padahal Laila adalah asisten rumah tangga yang merawatnya saat dia sakit. Akulah yang bekerja dan membayar biaya gaji dan pengobatan Jonathan, bukankah sangat lucu karena tiba-tiba saja aku tahu mereka menikah?" Meena sangat terkejut, ia bahkan tidak pernah tau kisah itu, kisah bahwa ada affair diantara Laila dan Jonathan. Apakah ini adalah salah satu sifat Jonathan yang tersembunyi dengan baik? Lelaki ini ternyata sanggup untuk berkhianat dari cinta pertamanya. "Apa yang sebenarnya terjadi waktu itu? Uhmm... maksudku,
last updateLast Updated : 2024-07-26
Read more

Seratus Dua Puluh Tujuh

Benar-benar gila dan tak tau malu bukan? Ucapannya jelas secara eksplisit sesuatu yang kotor dan menjijikan. Tapi Meena hanya sedikit terkejut, jantungnya kembali berdesir seolah berharap itu memang terjadi. Akan tetapi tentu saja kegugupan itu harus ia sembunyikan seolah tak mendengar apa-apa. Wajahnya sudah memerah sekarang, namun ia harus menyembunyikan dari pandangan Jonathan saat ini. Gegas iapun melangkah menuju kamar yang dimaksudkan Jonathan untuk mengganti pakaiannya. Jonathan melihat jelas, Meena melihatnya dengan gugup, ia yakin ucapan tadi adalah masalahnya. Iapun cepat menepuk mulutnya sendiri dengan telapak tangannya. "Sial, kenapa aku mengatakan sesuatu yang samasekali tidak penting?" omelnya pada dirinya sendiri. Meena pasti mengira dia adalah lelaki mesum yang menggoda kerabatnya sendiri. "Astaga, sialan banget tadi," gerutunya menyesal. Sesaat kemudian Meena sudah mengganti pakaiannya dengan baik. "Baju itu sangat pas untukmu, kau terlihat canti
last updateLast Updated : 2024-07-26
Read more

Seratus Dua Puluh Delapan

"Kau bisa menghilang bersembunyi di dalam tanah seperti ular, aku sudah memberimu peringatan!" lanjutnya dengan tatapan marah pada Winda. "Jonathan, kenapa kau sangat marah?" Meena menahan lengan Jonathan supaya tidak mendekat kepada Winda, ia kuatir Jonathan melakukan kekerasan fisik pada wanita itu. "Diamlah Meena, kau sungguh tidak tau siapa perempuan licik ini. Sungguh tak tau malu karena dia masih berani berada di rumah ini!" Winda masih berdiri di tempatnya sementara Juan tertidur dalam gendongannya. "Tapi Jonathan, kasihan Juan, biarkan dia tidur dulu di tempatnya, dan kita bisa berbincang setelahnya." Meena segera mengambil Juan dalam pelukan Winda dan membawanya masuk ke kamar anak. Winda menatap Jonathan yang masih emosi. "Aku tau aku salah, Jonathan. Akan tetapi aku sungguh ingin menebus kesalahanku dan membantumu. Aku yakin kau adalah manusia yang punya hati nurani untuk memaafkan seseorang," katanya pelan. "Lagipula... aku tau bagaimana Laila berkhianat dari
last updateLast Updated : 2024-07-27
Read more

Seratus Dua Puluh Sembilan

"Tidak mungkin! Aku bahkan merasa muak melihatnya, kau sungguh tidak tau apa-apa." Jonathan menggelengkan kepalanya, ia sungguh ingin Meena mengerti bagaimana perasaannya saat ini. Ia sungguh tidak akan mengulangi luka lama itu namun Winda selalu saja membuatnya teringat kembali. "Meena, kau tau bahwa kita bukan lagi anak-anak yang hanya meletakkan cinta diatas segalanya, kita tidak mabuk karena perasaan itu melainkan semuanya itu hanya sepenggal kisah yang berlalu. Akan tetapi kita adalah manusia dewasa yang berfikir bagaimana untuk melangkah tanpa kesalahan," katanya di sela-sela kesibukan mereka menyantap makan malam. "Kuharap aku bukanlah seorang pria yang menikah hanya sebatas nafsu dan mengejar perasaan cinta dari seseorang namun aku akan mencari pendamping yang mengerti bagaimana kami akan menghabiskan masa-masa indah sampai menua bersama." "Meskipun begitu bukan berarti perasaan cinta itu tidak akan tumbuh..." "Bukan berarti tidak akan tumbuh... maksudmu bisa saja ci
last updateLast Updated : 2024-07-27
Read more

Seratus Tiga Puluh

Meskipun sedikit terkejut, Meena pasrah dengan apa yang dilakukan Jonathan padanya. Ia membiarkan air matanya tumpah di dada bidang Jonathan. Ya, ia akan menangis dan membuang beban perasaan yang telah lama menumpuk di hatinya. Untuk sekian lama, Meena akhirnya merasa tenang. Iapun melonggarkan pelukan Jonathan di tubuhnya. "Ini sudah malam, kita harus beristirahat," ujarnya. "Baiklah, mari kita beristirahat." Malam itu Jonathan tidur di sofa ruang tengah dan Meena berada di kamarnya. Akan tetapi mereka benar-benar tidak bisa memejamkan mata untuk beristirahat. Percakapan di dapur tadi membuat mereka berpikir tiada henti. Jonathan berusaha memahami apa yang sebenarnya membuat Meena selalu menolaknya. Dari satu sisi Meena mungkin takut bahwa dia tidak bisa mencintai Meena, mungkin saja Meena harus merasa yakin dan mendengar ucapan darinya secara langsung? Mungkin Meena menginginkan ungkapan cinta atau pengakuan? Wanita selalu minta kepastian, tapi hati mereka selalu saja
last updateLast Updated : 2024-07-27
Read more
PREV
1
...
101112131415
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status