Semua Bab Sang Pewaris Buta : Bab 101 - Bab 110

141 Bab

Seratus Satu

Jono mendengar penjelasan Meena dan membuat kedua matanya terbuka lebar. Bagaimana semua itu seperti sebuah kebetulan? "Kau... sedang mengandung?" Meena mengangguk lemah, sorot matanya kuyu dan putus asa. "Mereka pasti tidak pulang ke rumah. Sungguh terlalu," lirih Meena lagi. "Haruskah aku memberi pelajaran pada Wiliam?" Meena menatap Jono sekilas. "Kau bilang tidak perlu repot-repot dengan orang yang tidak punya otak?" "Ya, benar, kau cepat belajar apa yang kunasehatkan padamu." "Bagaimana denganmu? Apakah kau sudah memberikan pelajaran untuk Laila?" Jono mendesah berat, "Setiap kali aku melihat betapa lemah dan rapuhnya dia, aku sungguh tidak bisa melakukan apapun." Jono terdiam, ia teringat saat suatu malam Laila mendapatkan amarahnya yang begitu besar. "Sebenarnya aku sudah tak tahan lagi, Jonathan. Aku tidak bisa menipu diriku sendiri, kau menikahiku karena melihatku begitu menyedihkan, bukan? Kau menikahiku karena aku pernah berbuat baik, tapi aku sungguh t
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-21
Baca selengkapnya

Seratus Dua

Tak lama kemudian, Jonathan sudah membawa dua porsi bubur ayam. Harum rempah dan ayam goreng menguar merebak ke dalam mobil. "Makanlah, kau tak akan menyesal mengemudi sejauh ini hanya untuk makan bubur ayam," kata Jono memuji bubur ayam favoritnya. "Meena, sejak tadi kau diam saja, ada yang salah?" Meena menunjukkan ponselnya dimana pesan singkatnya tak ada balasan. "Tak ada yang membalas pesanku, apa menurutmu mereka masih hidup?" Jonathan menggelengkan kepalanya, "Kamu ngaco, mereka mungkin sudah di rumah. Aku sudah mendapatkan pesan dari art di rumahku." "Jadi Wiliam sengaja tidak membalas pesanku?" "Entahlah, bisa jadi belum sempat karena mereka pulang sudah cukup larut. Bukankah Wiliam cukup sibuk untuk bersantai?" "Benar juga. Dia tenaga andalan yang sulit untuk bersantai. Jika kemarin santai, maka hari ini pastinya sangat kelabakan." Jonathan manggut-manggut. Itu adalah rutinitas Wiliam yang sebenarnya. Dan sekarang Meena malah bersantai dengan suami saud
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-21
Baca selengkapnya

Seratus Tiga

Tak ada jawaban dari Wiliam dan pria itu pergi meninggalkan Meena seorang diri. Meena tau, Wiliam tidak lagi bersikap seperti biasa dikarenakan Laila saudarinya. Saat ini ia hanya bisa pasrah menerima nasibnya yang malang. Tak ada yang berharap kehancuran sebuah pernikahan itu terjadi. Tak ada yang berharap dikhianati. Akan tetapi saat semua itu terjadi, hanya ada hati yang terluka bersamanya. Waktu bergulir, Meena telah memutuskan untuk bekerja di perusahaan Jonathan. Ia tak perduli lagi bagaimana Wiliam bertingkah laku. Begitu juga yang terjadi pada Jonathan yang menjalani rumah tangganya tanpa banyak memikirkan apapun. "Jonathan, sebentar lagi aku akan melahirkan. Sepertinya anak kita laki-laki, nama apa yang kau siapkan?" "Ah, aku belum memikirkannya. Kurasa sangat banyak nama bayi laki-laki yang bisa jadi pilihan. Terserah kamu saja." "Baiklah, aku akan menamai dengan nama Lucky, apa itu bagus?" Jonathan merenung sejenak, dua tidak terlalu menyukai nama itu, tap
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-22
Baca selengkapnya

Seratus Empat

Meena meremas tangannya di sisi pakaiannya. Meskipun ia sangat membenci apa yang telah dilakukan Laila padanya, ia tidak bisa melupakan betapa ucapan Laila ini menghancurkan hatinya. Siapa yang begitu tabah menghadapi kematiannya? Laila terlihat tenang dan tersenyum. Meena sungguh tak tahan. Beberapa kali ia mengedipkan mata untuk menahan air matanya yang hendak tumpah. "Meena... apakah kamu mau memaafkan aku?" ujar Laila pelan. "Aku mohon padamu, andai saja kamu tidak memaafkan aku, tapi tolong maafkan Wiliam ya... karena sebenarnya akulah yang salah di sini," katanya dengan mata berkaca-kaca. "Aku tau kamu merasa terluka karena Wiliam dan juga aku. Akan tetapi semua ini tidak akan pernah terjadi andai aku mau bertahan untuk tidak menggodanya," katanya lagi. "Laila... kenapa kau melakukan semua ini? Tidakkah kau merasa menyesal?" kata Meena meskipun sangat pelan. Dan Meena sudah tumpah air matanya. "Aku menyesal... tapi inilah kebahagiaan milikku yang terakhir kali. Aka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-22
Baca selengkapnya

Seratus Lima

"Apa kamu tidak bisa diam sebentar dan menghabiskan makananmu dengan tenang?" Jonathan mulai mengoceh. "Baiklah, aku cuma terkejut karena kau datang tiba-tiba," sungutnya kesal karena Jonathan membuatnya penasaran. Jonathan melihat Meena makan dengan tenang dan lahap. Sebenarnya iapun mengingat Laila yang pucat. Tadi saat di rumah ia melihat sarapan Laila masih utuh sehingga iapun merasa kesal. "Kau tau hal yang paling tidak kusukai?" tanya Jonathan sinis pada wanita yang baru saja masuk mengikuti langkahnya. "Maafkan aku, Jonathan. Aku tadi menyempatkan untuk berolahraga karena ada sedikit kekakuan di otot punggung sebelah kanan. Syukurlah dengan beberapa gerakan tubuhku terasa lebih ringan," katanya. Laila tau Jonathan selalu mengontrol jam makan dan obat saja yang harus diminum. Ia melakukan semua itu demi janin di perutnya. Ia akan marah besar jika Laila tidak perhatian dengan apa yang ia konsumsi. Meskipun begitu, Laila.juga memiliki komitmen yang sama. Ia ingin me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-22
Baca selengkapnya

Seratus Enam

Jonathan tertegun. Harga dirinya seperti dihantam dengan pukulan yang keras oleh ucapan Meena barusan. Wanita itu masih menatapnya dengan tatapan menusuk. Apa dia sungguh tau sesuatu? "Kenapa kau menatapku begitu?" "Laila terlihat tidak bahagia samasekali. Apakah anak di dalam perutnya bisa bahagia?" kata Meena menohok Jonathan. "Jadi, kau sudah mengatakan soal kebodohanku sebagai seorang ayah? Hah, itu cukup keterlaluan." "Terserah, aku cuma mengingatkan," katanya dan iapun sudah bersiap untuk pergi. Jonathan termenung di meja kerjanya, ia mulai terusik oleh kata penyesalan yang mungkin akan ia rasakan suatu hari nanti. "Haruskah aku melakukannya? Pada wanita sialan itu?" diapun memikirkan andai ia melakukan hal itu pada Laila. Semua sudah terasa canggung dan serba salah. Tapi, benarkah apa yang dikatakan Meena? Jonathan membuka internet dan mencari artikel atau hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan. Lebih tepatnya lagi apa yang terpenting bagi seorang aya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-23
Baca selengkapnya

Seratus Tujuh

Tak ada yang membuat Laila semakin bahagia melainkan melihat Jono yang terkesan memaafkan dirinya. Pria itu bahkan mau perduli dengan kehamilannya. "Dia tau ayahnya, dia sudah mendengar suaramu," ujarnya pada pria itu dengan tersenyum. Ia sangat senang karena antusias Jono pada anaknya. m "Baiklah, meskipun aku tau ini cukup konyol, aku tidak mau menyesal di kemudian hari karena anakku tidak mengenalku dengan baik dan juga dia selalu cengeng sepertimu," katanya enteng. Laila tersentuh dengan kelembutan Jonathan lagi, ia tau ia telah melakukan kesalahan pada pria ini namun inilah jalan yang harus ia lakukan. Semua demi masa yang akan datang. "Bolehkah aku menyentuhnya?" tanya Jonathan pada Laila. "Tentu saja, kau bisa menyentuhnya, dan berbincang dengannya. Dengan begitu dia akan belajar untuk mengerti ayahnya," kata Laila kemudian. Jonathan benar-benar menyentuh permukaan perut Laila dan ia mulai memikirkan dirinya yang akan menjadi ayah sebentar lagi. Terasa gerak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-26
Baca selengkapnya

Seratus Delapan

Semua itu seperti bencana yang melanda hidupnya. Ia benar-benar putus asa bahkan sekedar berharap pria itu melihatnya. Setiap kali Jonathan menangisi Laila yang tidak kunjung sadar diri, Meena sangat sedih dan terluka. Ia membiarkan pria itu mencintai Laila, ia ingin melihat Jonathan bahagia. Namun begitu juga saat Jonathan tersakiti, ia adalah orang yang berpikir keras untuk membuat pria itu bangkit dan tetap bertahan. Andaikan Jonathan tau, tidak mudah baginya mengubur perasaan itu, mungkin pria itu akan tertawa mentertawakan hidupnya sangat keras. Akan tetapi tidak, ia hanya akan melihat apa yang terjadi pada kehidupan mereka masing-masing. "Tapi Jonathan, toh hal itu menguntungkan bagiku karena akhirnya aku tidak terlalu sakit hati atas perbuatannya padaku. Bagiku itu setimpal jika aku diselingkuhi." "Dasar bodoh! Leluconmu terlalu menjijikkan," kesal Jonathan kemudian. "Aku tidak akan menyukai perempuan yang menipu dirinya sendiri meskipun aku dikecewakan seperti in
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-27
Baca selengkapnya

Seratus Sembilan

Apa yang terjadi membuat Jonathan menganggap semua wanita sama saja. Ketulusan itu tiada dan sangat mengecewakan hatinya. Saat dirinya telah melupakan kesalahan Winda dan menikahi Laila, ia berfikir Laila berbeda. Akan tetapi ternyata Laila lebih mengecewakan. "Aku memang tidak menikahi Wiliam karena cinta, dan kami sudah sepakat untuk bersama dan membagi suka duka untuk bersama. Semua itu bukan berarti aku tidak tulus, bukan?" ujar Meena memberikan penjelasan pada lelaki itu. "Kalau kau merasa aku tidak tulus, kami berdua memang tidak tulus menjalani pernikahan ini. Kami menikah atas kesepakatan bersama." "Ini mengejutkan, Meena!" kesal Jonathan menatap kebodohan Meena. Pria itu beranjak pergi karena kesal dengan pemikiran gila Meena dan juga Wiliam. "Setidaknya kami tidak saling berkhianat, Jonathan!!" teriak Meena pada Jonathan yang melangkah pergi. Jonathan pergi ke lantai atas di area terbuka. Ia berdiri di tepi tembok menatap jauh ke hamparan bumi di hadapannya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-27
Baca selengkapnya

Seratus Sepuluh

Sorot mata Jonathan begitu tajam menghujam membalas tatapan Jonathan. Meena menoleh ke asal suara dan sangat terkejut dengan apa yang dilakukan Jonathan pada suaminya. "Jonathan, apa yang kau lakukan? Apa yang terjadi sebenarnya?" Meena tak mengerti, bahkan di saat seperti ini mereka masih sempat bertengkar. "Jonathan, please, tolong lepaskan dia, oke?" Melihat wajah Meena yang memohon padanya akhirnya iapun melunak. Sementara itu Wiliam melemparkan senyuman menyeringai karena berhasil membuat Jonathan mengetahui sebuah rahasia. Akan tetapi bagi Jonathan ucapan itu adalah ucapan yang tidak masuk akal. Tak lama kemudian sebuah mobil ambulans datang dengan suaranya yang khas. Laila akhirnya dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. Saat ini Wiliam berada di mobil ambulans dan Jonathan membawa Meena dengan mobilnya. Wajah mereka tegang dan cemas. Pikiran mereka melayang pada kemungkinan yang bakal terjadi. Ya, melahirkan bayi bagi Laila adalah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
15
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status