Sore itu, di taman yang asri, dengan angin yang berhembus sepoi-sepoi menggerakan semua dedaunan. Juga, bunga-bunga anggrek yang cantik menjuntai. "Cantik ya?!" Sofia menatap lekat bunga warna-warni yang tergantung di dinding taman."Iya ..., cantik sepertimu, Sayang." imbuh pria tampan di hadapannya.Reyfaldi beranjak dari duduknya, menarik pelan tubuh Sofia. "Mau kemana?" tanya Sofia. "Mandi, aku sudah gerah!" "Rey ..., ini masih sore!" "Memangnya kalau mandi harus malam, hah?!" ucapnya seraya mendorong tubuh sofia, berjalan menuju kamar. "Kamu itu suka modus! Aku tidak percaya kalau hanya mandi." Pria yang masih mengenakan jas itu terpingkal. "Tuh, kan. Malah tertawa, berarti memang benar. kamu mau modus, ya?!" ucapnya lagi. "Kalau kamu tidak mau, saya tidak akan memaksa!" Reyfaldi membuka jas, kemudian melemparnya ke atas Sofa kamar. Sofia berdiri menatap pria tampan di hadapannya. Terkadang, ia merasa tak percaya jika Reyfaldi, sosok yang tampak sempurna itu adalah suamin
Baca selengkapnya