All Chapters of Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan: Chapter 91 - Chapter 100

114 Chapters

Bab. 91

Ambar benar-benar merasa sudah buntu. Ia tetap pada pendiriannya. Tak sudi memohon maaf pada Sofia.Raut wajah berubah sinis. Wanita tua itu mendengus kasar dan tersenyum miring. "Apa kamu tau, wanita yang dulu gendut dan mandul itu, sekarang adalah istri dari Bosmu yang bernama Reyfaldi?!" terang Ambar. Alvian terbelalak. "Tidak mungkin. Jangan mengarang cerita, Bu!" "Tanya saja Clara jika tak percaya!" Alvian menautkan kedua alisnya. Kecurigaanya ketika melihat Reyfaldi di rumah sakit satu minggu yang lalu ternyata benar adanya. Sofia yang dimaksud oleh wanita yang mengaku pelayan itu adalah Sofia mantan istrinya. Mengetahui fakta itu, ia merasa harapannya pupus seketika. Merasa tidak mungkin bisa merebut Sofia kembali jika saingannya adalah Reyfaldi. Sedari duduk di bangku sekolah, ia memang sudah merasa kalah jika dibandingkan dengan Reyfaldi. Rasa iri menjadikannya menghasut teman-teman satu gengnya untuk membully Reyfaldi. Alvian terdiam beberapa saat. "Daripada ibu menjami
last updateLast Updated : 2024-04-18
Read more

Bab. 92

"Lepas! Lepaskan saya!" teriak Ambar di depan pintu lobi. Wanita tua itu meronta ketika dua sekuriti berusaha menyuruhnya untuk pergi. "Siapa Anda? Mengapa membuat keributan disini?!" tanya Robi dengan nada meninggi. "Saya ingin bertemu dengan Pak Reyfaldi!" Tidak berhasil mendatangi Reyfaldi di kediamannya, wanita yang mengenakan kerudung merah itu memaksa masuk ke dalam kantor untuk bertemu dengan sang CEO. "Ada kepentingan apa anda ingin bertemu dengan Pak Reyfaldi? Robi menatap tajam. "Ini masalah pribadi. Saya harus berbicara secara langsung dengannya. Atau, berapa nomor telepon Pak Reyfaldi? Biar nanti saya sendiri yang menghubunginya!" Tak ada satupun orang di sana yang berani memberikan nomor ponsel pemilik perusahaan itu tanpa persetujuannya. "Silahkan tunggu! Saya akan menghubunginya!" ucap Robi. Pria berumur 40 tahun itu merogoh saku celanannya, meraih ponsel guna menghubungi Reyfaldi. "Perintahkan sekuriti untuk memaksanya keluar dari kantor. Saya tidak suka jika
last updateLast Updated : 2024-04-20
Read more

Bab. 93

"Jadi, bagaimana? Bisakah diproses secepatnya? Karena saya butuh cepat!" tanya Ambar pada temannya yang merupakan kepala bagian di salah satu Bank swasta. "Bisa ...! secepatnya akan saya proses!" Tanpa berpikir panjang, Ambar menjaminkan sertifikat rumah kepada Bank untuk membayar kerugian perusahaan Reyfaldi. "Bu ..., apakah ibu sudah memikirkanya matang-matang?" tanya Clara. "Bagaimana jika ibu tidak bisa membayar cicilannya? "Ibu kan masih punya uang pensiun, jd Ibu bisa membayarnya," jawab Ambar. "Tapi, Bu-," Belum selesai Clara berbicara, Ambar sudah menyela. "Sudahlah ..., itu urusan Ibu, kamu tidak perlu repot-repot memikirkannya." Clara yang sedari kecil tinggal bersama Nenek karena Ayah dan Ibunya berpisah, saat ini tidak mengetahui keberadaan orang tua kandungnya. Setelah sang nenek meninggal dunia, Clara hidup seorang diri dan bekerja sebagai ladies karaoke hingga dirinya bertemu dengan Alvian. Rumah yang pernah ia tinggali bersama Neneknya sudah disita oleh bank ka
last updateLast Updated : 2024-04-22
Read more

Bab. 94

"Akhirnya, aku bisa membayar kerugian perusahaan si pria sombong itu!" gumam Ambar tersenyum sinis. Wanita tua itu duduk di Sofa sembari menghitung uang yang baru saja cair dari pihak Bank. Ia samasekali tidak memikirkan bagaimana cara mengangsur uang tersebut, sedangkan nominal uang pensiunnya hanya cukup untuk kebutuhannya sehari-hari. Hari ini, ia berniat akan menemui Reyfaldi di kantornya, untuk menghindari bertemu dengan mantan menantunya itu. Sesampainya di depan gerbang perusahaan. Seperti biasa, sekuriti langsung mencekalnya. "Ada apa lagi Ibu datang kemari?" tanya sekuriti yang sebelumnya mengusir Ambar."Katakan pada Bosmu itu, saya ingin membayar uang yang ia minta!" "Tapi, hingga saat ini Pak Reyfaldi belum tiba di kantor." Baru saja sekuriti itu selesai berbicara, mobil mewah milik Reyfaldi berhenti di depan gerbang membunyikan klakson sebanyak dua kali. Tanda untuk sekuriti membukakan pintu gerbang. Sekuriti yang barusan berbicara dengan Ambar langsung mendorong p
last updateLast Updated : 2024-04-23
Read more

Bab. 95

Pasangan yang tengah dimabuk cinta itu duduk bersama di ruang makan. Menikmati hidangan yang telah dimasak oleh Sofia. Semenjak ia memutuskan untuk tidak bekerja di kantor. Kini, ia memilih menyibukan diri dengan melayani sang suami di rumah. Salahsatunya yaitu memasak makanan untuk Reyfaldi. "O-ya, Sayang. Tadi siang, mantan mertuamu menemui saya di kantor." Dahi Sofia mengerut. "Ada apa dia menemuimu?""Ia menyerahkan uang ganti rugi perusahaan," terangnya. "Darimana si nenek tua itu mempunyai uang sebanyak itu?" gumam Sofia dalam hati. "Lalu, apakah kamu membebaskan Alvian?!" tanyanya lagi. "Ya! Saya sudah mencabut laporannya sekaligus memecatnya dari perusahaan!" Mantan istri Alvian itu tersenyum miring. Ia merasa dendamnya selama ini sudah terbalaskan. Sofia yakin, setelah ini, Alvian akan hidup dalam kesulitan. Ketika bekerja saja Alvian terkadang kekurangan. Apalagi jika tidak bekerja. "Baguslah ...! Aku senang kamu sudah memecatnya." ***"Silahkan ..., sekarang Anda su
last updateLast Updated : 2024-04-25
Read more

Bab. 96

Wanita yang tengah hamil muda itu tiba-tiba merasa mual mencium aroma parfum milik Reyfaldi. "Tapi, Sayang?" "Sana, pergi!" Sofia mendorong tubuh Reyfaldi. Ia benar-benar merasa mual dan ingin pria itu menjauh darinya. Reyfaldi yang khawatir kemudian berteriak memanggil Mbok Nah. Tak sampai menunggu lama. Pelayan yang sangat setia itu berjalan dengan setengah berlari menghampiri Reyfaldi. "Ada apa, Tuan?!" "Tolong Sofia, Mbok. Tiba-tiba saja ia merasa mual," ucapnya dengan panik. Pria yang hendak pergi bekerja itu berdiri dengan gelisah di balik pintu kamar. Ia sangat khawatir Sofia akan mengalami muntah-muntah hingga tak masuk makanan seperti sebelumnya. Setelah menunggu selama beberapa saat. Pelayan berseragam hitam itu membuka pintu kamar. Reyfaldi yang sedari tadi berdiam diri di sana langsung bertanya pada Mbok Nah. "Sofia kenapa, Mbok?" "Nona Sofia hanya merasa mual karena mencium wangi parfum Anda, Tuan. Anda tidak perlu cemas. Memang pembawaan wanita hamil ada yang s
last updateLast Updated : 2024-04-26
Read more

Bab. 97

"Mas Alvian?" Wanita yang tengah memegang buah stroberi itu tersentak ketika melihat seseorang yang sudah sangat tidak asing lagi berdiri di balik badannya. Sofia memberi jarak, mundur sebanyak beberapa langkah. Sedangkan Reyfaldi berdiri dengan tegap menyembunyikan wajah tampannya di balik topi hitam. "Mas ..., bagaimana kalau kita ganti susunya dengan-," Kata-kata dari wanita yang tengah menggendong bayi itu menggantung di udara, setelah dirinya melihat tiga manusia yang tengah berdiri saling melempar tatapan tajam. Alvian mendengus kasar. "Jadi, dia adalah suamimu?" tunjuknya pada Reyfaldi. "Ya! Dia adalah suamiku. Kenapa memangnya, hah?!" "Kamu yakin hidup bersama si laki-laki aneh ini?" tunjuknya lagi. Mendengar perkataan Alvian, Sofia tiba-tiba emosi. Ia tak terima jika Reyfaldi dikatakan pria aneh. Meski pada awalnya ia pun menilai Reyfaldi merupakan sosok yang aneh. "Bukan dia yang aneh. Tapi kamu yang aneh. Tidak hanya aneh , kamu pun seorang pengkhianat!" ucap Sofia
last updateLast Updated : 2024-04-28
Read more

Bab. 98

Ambar merasa tak terima mengetahui Alvian diperlakukan seperti itu oleh Reyfaldi. Ia berniat akan melaporkan Reyfaldi ke kantor polisi. Namun, Clara mencegahnya. "Sudahlah, Bu! Lagi pula, Mas Alvian juga salah. Ia yang lebih dulu memulai dengan mendorong Sofia hingga terjatuh!" ujar Clara. "Ditambah, kita tidak akan menang jika melawan Reyfaldi. Pria itu memiliki banyak uang. Ia bisa melakukan apa saja dengan uangnya!" tambahnya lagi. "Aduh ..., ada-ada saja kamu, Alvian! Bagaimana jika mereka yang akan melaporkan kamu?! Gara-gara kelakuan kamu kemarin saja, Ibu sudah banyak mengeluarkan uang!" Alvian menyandarkan tubuhnya di sofa ruang televisi. Ia benar-benar sangat kesal pada Reyfaldi lantaran sedari dulu ia selalu tidak bisa mengalahkannya dalam hal apapun. Clara membawa Elza masuk ke dalam kamar lalu menidurkannya. Setelah bayi mungil itu tertidur, ia langsung menghampiri Alvian yang masih duduk termenung sembari menahan sakitnya. Istri Alvian itu membuka lemari es, mengambi
last updateLast Updated : 2024-04-30
Read more

Bab. 99

Wanita yang tengah hamil itu menjadi lebih sensitif dari sebelumnya. Perasaanya menjadi lebih mudah tersakiti dan selalu over thinking. Ditambah dengan rasa trauma dirinya yang pernah dikhianati karena fisik yang gendut, membuatnya sangat takut jika sampai terulang kembali. "Sayang ...," Reyfaldi menatap keheranan. "Mengapa dihentikan sambungan teleponnya? Saya benar-benar tidak mengenalnya. Seharusnya kamu mendengarnya hingga selesai." Sofia merasa tidak siap. Ia takut mendengar sesuatu yang akan menyakitkan hatinya. Sehingga tanpa berpikir panjang, ia menghentikan sambungan teleponnya lalu melemparnya. Tak berselang lama. Ponsel Reyfaldi kembali berdering. Terlihat di dalam layar sebuah panggilan dari nomor yang tidak ada di dalam kontaknya, dengan photo profile wanita sebelumnya. Secepatnya, Reyfaldi meraih ponsel kemudian menjawab panggilannya di hadapan Sofia dengan menekan tombol pengeras suara agar Sofia bisa ikut mendengarnya. "Hallo ...!" "Hallo, apakah benar kamu yang
last updateLast Updated : 2024-05-02
Read more

Bab. 100

Mobil hitam milik Reyfaldi melaju membelah kemacetan kota Jakarta. Tak lepas sedikitpun gelayut manja Sofia dari lengan Reyfaldi. Sehingga, pria itu mengatur laju kendaraannya hanya dengan menggunakan tangan kanannya. Sementara, tangan kirinya ia letakkan di perut Sofia. "Rey ..., aku tak menyangka, ternyata kamu tau dimana alamat rumahku tanpa aku memberitahukannya." "Sudah saya katakan, saya pernah mencarimu kesini. Namun, pada saat itu, saya tidak memiliki keberanian untuk menemuimu."Pasangan suami istri itu turun dari mobil yang sudah terparkir di depan rumah mendiang orang tua Sofia. "Aku benar-benar tak menyangka akan menginjakkan kakiku di tempat ini lagi!" ucapnya terpaku. Reyfaldi menekan bel yang menempel di tembok samping pagar. Seorang wanita yang wajahnya sama dengan yang ada di photo profile apliakasi berkirim pesan itu membuka pintu pagar."Apakah kamu yang tadi pagi berbicara denganku melalui telepon?" tanyanya seraya tersenyum ramah. Pria tampan yang mengenakan k
last updateLast Updated : 2024-05-03
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status