Share

Bab. 97

Penulis: Merisa storia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Mas Alvian?"

Wanita yang tengah memegang buah stroberi itu tersentak ketika melihat seseorang yang sudah sangat tidak asing lagi berdiri di balik badannya.

Sofia memberi jarak, mundur sebanyak beberapa langkah. Sedangkan Reyfaldi berdiri dengan tegap menyembunyikan wajah tampannya di balik topi hitam.

"Mas ..., bagaimana kalau kita ganti susunya dengan-," Kata-kata dari wanita yang tengah menggendong bayi itu menggantung di udara, setelah dirinya melihat tiga manusia yang tengah berdiri saling melempar tatapan tajam.

Alvian mendengus kasar. "Jadi, dia adalah suamimu?" tunjuknya pada Reyfaldi.

"Ya! Dia adalah suamiku. Kenapa memangnya, hah?!"

"Kamu yakin hidup bersama si laki-laki aneh ini?" tunjuknya lagi.

Mendengar perkataan Alvian, Sofia tiba-tiba emosi. Ia tak terima jika Reyfaldi dikatakan pria aneh. Meski pada awalnya ia pun menilai Reyfaldi merupakan sosok yang aneh.

"Bukan dia yang aneh. Tapi kamu yang aneh. Tidak hanya aneh , kamu pun seorang pengkhianat!" ucap Sofia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Long
hmmmmmmmmm
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 98

    Ambar merasa tak terima mengetahui Alvian diperlakukan seperti itu oleh Reyfaldi. Ia berniat akan melaporkan Reyfaldi ke kantor polisi. Namun, Clara mencegahnya. "Sudahlah, Bu! Lagi pula, Mas Alvian juga salah. Ia yang lebih dulu memulai dengan mendorong Sofia hingga terjatuh!" ujar Clara. "Ditambah, kita tidak akan menang jika melawan Reyfaldi. Pria itu memiliki banyak uang. Ia bisa melakukan apa saja dengan uangnya!" tambahnya lagi. "Aduh ..., ada-ada saja kamu, Alvian! Bagaimana jika mereka yang akan melaporkan kamu?! Gara-gara kelakuan kamu kemarin saja, Ibu sudah banyak mengeluarkan uang!" Alvian menyandarkan tubuhnya di sofa ruang televisi. Ia benar-benar sangat kesal pada Reyfaldi lantaran sedari dulu ia selalu tidak bisa mengalahkannya dalam hal apapun. Clara membawa Elza masuk ke dalam kamar lalu menidurkannya. Setelah bayi mungil itu tertidur, ia langsung menghampiri Alvian yang masih duduk termenung sembari menahan sakitnya. Istri Alvian itu membuka lemari es, mengambi

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 99

    Wanita yang tengah hamil itu menjadi lebih sensitif dari sebelumnya. Perasaanya menjadi lebih mudah tersakiti dan selalu over thinking. Ditambah dengan rasa trauma dirinya yang pernah dikhianati karena fisik yang gendut, membuatnya sangat takut jika sampai terulang kembali. "Sayang ...," Reyfaldi menatap keheranan. "Mengapa dihentikan sambungan teleponnya? Saya benar-benar tidak mengenalnya. Seharusnya kamu mendengarnya hingga selesai." Sofia merasa tidak siap. Ia takut mendengar sesuatu yang akan menyakitkan hatinya. Sehingga tanpa berpikir panjang, ia menghentikan sambungan teleponnya lalu melemparnya. Tak berselang lama. Ponsel Reyfaldi kembali berdering. Terlihat di dalam layar sebuah panggilan dari nomor yang tidak ada di dalam kontaknya, dengan photo profile wanita sebelumnya. Secepatnya, Reyfaldi meraih ponsel kemudian menjawab panggilannya di hadapan Sofia dengan menekan tombol pengeras suara agar Sofia bisa ikut mendengarnya. "Hallo ...!" "Hallo, apakah benar kamu yang

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 100

    Mobil hitam milik Reyfaldi melaju membelah kemacetan kota Jakarta. Tak lepas sedikitpun gelayut manja Sofia dari lengan Reyfaldi. Sehingga, pria itu mengatur laju kendaraannya hanya dengan menggunakan tangan kanannya. Sementara, tangan kirinya ia letakkan di perut Sofia. "Rey ..., aku tak menyangka, ternyata kamu tau dimana alamat rumahku tanpa aku memberitahukannya." "Sudah saya katakan, saya pernah mencarimu kesini. Namun, pada saat itu, saya tidak memiliki keberanian untuk menemuimu."Pasangan suami istri itu turun dari mobil yang sudah terparkir di depan rumah mendiang orang tua Sofia. "Aku benar-benar tak menyangka akan menginjakkan kakiku di tempat ini lagi!" ucapnya terpaku. Reyfaldi menekan bel yang menempel di tembok samping pagar. Seorang wanita yang wajahnya sama dengan yang ada di photo profile apliakasi berkirim pesan itu membuka pintu pagar."Apakah kamu yang tadi pagi berbicara denganku melalui telepon?" tanyanya seraya tersenyum ramah. Pria tampan yang mengenakan k

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 101

    Dua sosok yang sudah tidak asing lagi, terlihat berjongkok di hadapan makam orang tua Sofia. "Bibi Ella?" Wanita yang penasaran itu berbalik badan, kemudian berjalan cepat kembali menuju makam. Namun, Reyfaldi langsung mencekalnya. Ia khawatir jika Sofia melangkah secara tergesa-gesa, itu akan membahayakan janin yang ada di dalam kandungannya. "Berjalanlah secara perlahan, Sayang. Ingat bayi kita!" Sofia langsung menghentikan langkahnya. Kedua telapak tangan ia simpan di area perut, mengelus-elus dengan lembut. Pria dan wanita yang bersimpuh di depan makam itu menjadi terkesiap setelah melihat Sofia berjalan menghampirinya. Mereka beranjak, kemudian berlari meninggalkan makam. "Tunggu ...!" teriak Sofia. Tak mengindahkan teriakan Sofia, kedua manusia itu berlari tunggang langgang. Mereka takut Sofia akan marah perihal penjualan rumah orang tuanya. "Sudah, Sayang. Tidak perlu dikejar." cegah Reyfaldi menahan tangan Sofia. "T-tapi," "Biarkan saja. Mungkin mereka belum siap untu

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 102

    Pria yang mengenakan atribut ojek online itu beranjak, kemudian membuka pengaman kepalanya. Ia juga terbelalak melihat sosok pria yang selama ini tak lepas dari hidupnya. "Reyfaldi" pekiknya seraya menahan nyeri pada bagian kaki. Melihat darah yang merembes keluar dari kaki Alvian cukup banyak. Reyfaldi mengesampingkan perasaan bencinya pada lelaki itu. Segera ia menelepon ambulance untuk membawa Alvian ke rumah sakit. "Tidak! Tidak perlu panggil ambulance. Aku masih bisa mengendarai motorku sendiri!" cetus Alvian."Apa kamu akan membiarkan darahmu habis di sepanjang jalan, hah?! Lihat kakimu. Sepertinya kaki kananmu patah!" ucap Reyfaldi setelah ia memperhatikan Alvian yang hanya berdiri bertumpu dengan satu kakinya. Tak lama kemudian, Alvian ambruk di atas aspal. Reyfaldi membantu memapahnya ke pinggiran jalan. Orang-orang disana pun turut membantu dengan meminggirkan motor Alvian yang bagian depannya sudah terlihat hancur. Sofia diam mematung di dalam mobil selama beberapa saa

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 103

    Masih di dalam ruangan vip rumah sakit, Alfian terlihat meringis menahan sakit. Clara mendekatkan tubuhnya duduk di samping Alfian, mencoba menenangkan pria itu dengan cara mengelus pucuk kepalanya."Mengapa kamu tidak hati-hati, hah?" sentak Ambar memasang raut marah. "Saya tergesa-gesa karena mengejar waktu. Jika tidak sampai pada target harian, saya tidak akan mendapatkan bonus. Jika tidak mendapat bonus, lantas darimana kita bisa membayar angsuran ke Bank?!" cetus Alvian dengan kesal. Ambar mendelikan matanya malas. "Itu kan akibat dari ulahmu sendiri!" Lelaki yang terbaring di atas ranjang itu menghela nafas panjang. "Seharusnya, Ibu tidak perlu membayar uang ganti rugi kepada Reyfaldi. Lebih baik, biarkan saja aku mendekam di dalam penjara!" "Ah ..., sudah ... sudah! Tidak pelu membahas hal yang sudah terjadi!" gerutu Ambar. Tok. Tok. Tok. "Permisi ...." sapa pria berjas putih yang masuk ke dalam ruang VIP diikui oleh perawat cantik yang mengenakan seragam berwarna putih.

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 104

    Masih di dalam sebuah kamar dengan interior layaknya hotel bintang lima. Dengan suara samar yang menyeruak dari televisi. Sepasang suami istri berdebat mengenai masalah Alvian. Sofia merasa kurang setuju dengan keputusan Reyfaldi yang menanggung seluruh biaya pengobatan lelaki yang pernah hidup bersamanya itu. "Kamu sudah cukup membantunya dengan membawa dia kerumah sakit dan membayar perawatannya. Mengapa sekarang kamu malah berniat membantunya dengan membayar biaya operasi yang terbilang cukup mahal?" protesnya. "Aku tidak setuju!" Wanita yang tengah mengandung itu langsung memasang wajah masam. Walau bagaimana pun, rasa benci masih tersisa di hatinya. Mengingat perlakuan mereka padanya, dulu. "Sayang ... , saya pikir kebencian hanya akan membuat kita menjadi orang yang jahat," jelas Reyfaldi mengelus surai hitam yang tergerai dengan lembut. "Tapi ...." "Mari kita belajar memaafkan orang-orang yang telah menyakiti hati kita. Dengan begitu, hidup kita akan terasa damai." Sofia

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 105

    "Alfian?!" Sofia menatap Reyfaldi dengan penuh tanda tanya. "Ada apa?!" "Alvian mengirim sebuah pesan." Wanita yg duduk di sebelah Reyfaldi itu langsung mengambil alih ponsel yang ada di dalam genggaman tangan suaminya. Membaca pesan yang dikirimkan oleh Alvian. "Dasar tidak tau malu! Sudah membully, memaki, sekarang malah meminjam uang!" gerutu Sofia. Reyfaldi mendengus lalu tersenyum. "Mungkin dia benar-benar sudah merasa buntu sehingga dia sudah tidak memiliki urat malu." "Lalu, apakah kamu akan menolongnya?" Reyfaldi mengangguk. "Ya, Sayang. Sudah saya katakan, saya akan menolongnya!" "Baiklah kalau begitu." Sandwich buatan Sofia di atas piring kini telah habis. Reyfaldi menyeka mulutnya menggunakan tisu, kemudian membuka baju yang ia kenakan. "Rey ..., baru saja makan masa kamu langsung ingin ...?" cetus Sofia yang sudah kepedean. "Saya ingin berenang, Sayang ...." jawabnya sembari melepas celana piyama, kemudian menggantinya dengan celana khusus berenang. Sofia menat

Bab terbaru

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 114

    "Mbooook ...!" Teriak Ella memecah keheningan. Mbok Nah segera berlari menghampiri Ella. Ia kaget melihat cairan yang sudah tergenang di kaki Sofia. "Nona ... Anda akan melahirkan?!" "Segera hubungi Reyfaldi! Aku akan membawa Sofia kerumah sakit bersalin!" titah Ella panik. Dengan panik. Wanita itu segera memboyong Sofia masuk ke dalam mobil peninggalan orang tua Sofia yang terparkir di halaman rumah Reyfaldi. Kemudian, Ella menyalakan mesin mobil dan melajukan mobilnya menuju rumah sakit bersalin tempat Sofia memeriksakan kehamilannya. Untungnya, wanita yang sempat menjadi pengemis itu sudah ahli dalam mengemudikan mobil. Sehingga, tak membutuhkan waktu yang lama untuk Sofia bisa tiba di Rumah sakit. Ella berlari ke bagian administrasi. Untung saja saldo di rekeningnya terisi uang hasil penjualan beberapa hari kebelakang. Sekitar 10 juta Ella melakukan deposit di rumah sakit tersebut. Tim medis segera bertindak dengan cepat. Sofia ditangani dengan sangat baik di rumah sakit

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 113

    Sofia keluar dari ruangan tak layak huni tersebut. Ia menyeka air mata di pipi kemudian berbicara dengan Reyfaldi sambil berbisik."Sayang ..., bisa tolong Paman Danu? Aku sangat tidak tega melihatnya," ucap Sofia seraya menitikan air mata. Reyfaldi kemudian menyeka air di pipi Sofia dengan lembut. "Tentu, Sayang. Saya akan segera memanggil ambulace." Sofia mengangguk dan tersenyum haru. "Terima kasih, Sayang." Tak lama berselang, sebuah mobil ambulance tiba di depan jalan. Tim medis segera membawa Danu ke rumah sakit untuk diperiksa. Ella masuk dan duduk di dalam ambulance. Sedangkan Sofia bersama Reyfaldi mengikuti dari belakang. Setibanya di rumah sakit, Reyfaldi segera memesan kamar kelas VVIP, yaitu kamar termahal yang tersedia di rumah sakit tersebut. Danu segera ditangani oleh tim medis. Beberapa pengecekan dilakukan oleh dokter. Beruntung, bukan penyakit berbahaya yang diderita oleh Danu. Melainkan hanya asam urat namun cukup akut. "Sofia ... ruangan ini pasti sangat mah

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 112

    "Bibi Ella?" Wanita yang tengah hamil besar itu beringsut mundur kemudian berbalik badan dan pergi meninggalkan Ella di ruang tamu. Ia merasa sangat benci pada Bibinya itu. Namun, Reyfaldi langsung mencekalnya. "Ayolah, Sayang ... bukankah tadi kamu berniat akan memaafkannya," bujuk Reyfaldi. "Tuhan saja pemaaf, apagi kita yang hanya sebagai hamba," tambahnya lagi. Sofia termenung beberapa saat. "Baiklah ..., aku akan menemuinya!" Wanita bertubuh besar itu kemudian berbalik badan dan melangkah kembali ke ruang tamu. Ia menjatuhkan bokongnya dengan pelan di atas sofa. Sedangkan Reyfaldi memilih untuk menunggu di dalam kamar, tak ingin mencampuri urusan bibi dan keponakan itu. "Sofia ... akhirnya kamu mau menemuiku." Mata wanita itu berkaca-kaca. "Aku benar-benar minta maaf atas perbuatanku dan Paman Danu. Kami melakukannya karena sangat terdesak. Pada saat itu, kami selalu diancam oleh debt collector. Sehingga kami merasa stress dan gelap mata. Tidak ada cara lain bagi kami selai

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 111

    Pria yang menjabat sebagai CEO itu membungkuk lalu mendaratkan kedua tangannya di lengan bagian atas Alvian. Kemudian, mengangkat tubuh itu ke atas. "Jangan lakukan itu. Kamu tidak perlu bersimpuh di hadapanku!" Lagi-lagi, Alvian berucap terima kasih pada Reyfaldi. Pun juga dengan wanita tua yang sedari tadi berdiri di sana. Ia meminta maaf dan mengucapkan banyak terima kasih pada Reyfaldi. "Mulai minggu depan. Kembalilah ke perusahaan. Jadilah kepala produksi yang tidak akan mengecewakan saya lagi!" tutur pria tampan itu. Kepala yang semula menunduk, langsung terangkat wajahnya. "Apa?! Apa aku tidak salah dengar, Rey?" Reyfaldi tersenyum sekilas. "Bekerjalah lebih giat, agar kehidupan anakmu terjamin!" Alvian menyatukan kedua telapak tangannya seolah berterima kasih pada Reyfaldi. "Aku akan berusaha jadi karyawan terbaik. Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang kamu berikan, Rey!" Pria yang mengenakan kemeja hitam itu berpamitan. Ia berniat segera pulang karena mengingat

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 110

    Alvian bergegas naik ke dalam mobil milik tetangganya yang menawarkan bantuan padanya. "Maaf, pak. Saya menjadi merepotkan," ucapnya pada Bapak pemilik mobil. "Tidak sama sekali, Pak." Ambar tidak mengetahui kejadian yang terjadi semalam pada anaknya itu. Ia mengira, selama Clara bekerja menjadi LC karaoke, rumah tangga Alvian baik-baik saja. Bagai tersambar petir, tiba-tiba saja wanita tua itu mendengar kabar jika menantu kesayangannya itu kecelakaan bersama pria lain secara mengenaskan. Dan yang paling membuatnya merasa tercengang adalah berita tentang perselingkuhannya bersama pria beristri. Tak banyak berkata. Di dalam perjalanan, mereka hanya terdiam. Ambar dan Alvian masih merasa sulit untuk memahami apa yang tengah terjadi. "Kamu harus menjelaskan banyak hal pada ibu, setelah ini!" cetus ambar. Setelah menempuh perjalanan selama dua jam. Akhirnya mereka sampai di rumah sakit yang dituju. Alvian dan Ambar melangkah dengan sedikit keraguan dan ketakutan. Mereka merasa tida

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 109

    Keributan yang terjadi di kediaman Alvian membuat para tetangga penasaran. Beberapa warga mengintip dari balik jendela menyaksikan pertengkaran yang terjadi. Ketua RT dan beberapa warga di pemukiman itu langsung menghampiri rumah Alvian untuk mencari tau dan melihat keadaan Alvian. Namun, mereka dikagetkan oleh suara teriakan Alvian yang menyatakan bahwa dirinya ingin mati. Segera, mereka menerobos masuk ke dalam rumah Alvian tanpa permisi. Melihat Alvian yang telah siap menghujamkan pisau ke dadanya. Sontak, salah satu warga berteriak. "Hentikan!! Kamu tidak boleh melakukannya!" Alvian otomatis membuka matanya. Salah satu warga yang datang langsung menyambar pisau yang berada di dalam genggaman tangan Alvian. Kemudian, meyadarkan lelaki itu dari tindakan bodohnya. Alvian menangis tak terkendali. "Tenang ... tenangkan diri anda, Pak Alvian. Beberapa orang warga mengelus pelan punggung Alvian. Sementara, satu orang lainnya mengambil segelas air minum lalu meminumkannya pada Alvian

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 108

    "Sofia?!" Ella menatap lekat Sofia. Penyesalan langsung menyeruak di hatinya. "Maafkan Bibi, Sofia ...."Tatapannya berpindah pada bagian perut Sofia yang sudah dalam keadaan hamil besar. "Kamu sudah hamil?! Akhirnya kamu hamil juga, Sofia!" tatapnya sayu. "Dimana Alvian?" Wanita berusia 47 tahun itu mengedarkan pandang. Ia melihat sosok pria tampan berperawakan atletis dan terlihat kaya berdiri di dekat Sofia. "Mengapa kamu tidak bersama Alvian?" tanya Ella. Sedari tadi Sofia tak mengeluarkan sepatah kata pun. Jantungnya berdegup kian kencang karena menahan emosi.Ella memegang tangan Sofia. Namun, Sofia menghempaskannya dengan kasar. "Jangan sentuh aku!" bentaknya. Reyfaldi mendekat. "Maaf, Anda siapa?" tanyanya pada Ella. "Saya Ella, Bibinya Sofia!" jawabnya dengan nada bergetar. "Kamu, siapa?" tanya Ella balik. "Sudah! Tidak usah pedulikan dia. Dia bukan Bibiku. Aku sama sekali tidak mengenalnya!" sergah Sofia seraya mendelik.Sofia kemudian menarik lengan Reyfaldi untuk ma

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 107

    "Pagi, sayang ... hari ini jadi, kan?" tanya Sofia pada lelaki yang baru saja membuka matanya. "Iya, Sayang!" jawab Reyfaldi dengan suara khas bangun tidur. Hari ini, Sofia berniat berbelanja kebutuhan persiapan untuk kelahiran bayinya. Sebuah kamar khusus untuk bayi akan ia persiapkan. Yaitu, kamar bekas Sofia sewaktu pertama datang ke rumah tersebut. "Lihat, Sayang ... aku ingin seperti ini interiornya." Tunjuk Sofia pada layar ponselnya memperlihatkan gambar ruangan bayi yang bernuansa white soft blue.Perkiraan Dokter, bayi yang tengah di kandung oleh Sofia adalah berjenis kelamin laki-laki. Sesuai dengan harapan Reyfaldi yang sangat menginginkan anak laki-laki agar dapat melanjutkan perusahaannya. "Baiklah, Sayang. Saya akan segera menghubungi jasa interior agar bisa secepatnya selesai."Reyfaldi langsung meraih ponselnya dan menghubungi jasa interior. Ia meminta agar secepatnya dilakukan renovasi sesuai dengan permintaan Sofia. Mengingat waktunya sudah tidak banyak lagi. Se

  • Wanita Gendut, Dicerai Suami Dinikahi CEO Tampan   Bab. 106

    Wanita pelakor itu terbelalak. Ia langsung berjalan mendekati Sofia. Namun, wanita yang tengah hamil besar itu langsung berbalik badan mencoba menghindar dari Clara. Tapi, wanita jalang itu malah mengejar Sofia. "Sofia ... aku mohon jangan katakan ini pada Alvian!" Jalang itu terus memohon dengan wajah memelas. "Tenang saja! Lagi pula, itu bukan urusanku!" ucap Sofia dengan raut dingin tak peduli. Clara menoleh pada Reyfaldi. Pria yang menundukan wajahnya itu hanya diam mematung. "Pak, Reyfaldi ... tolong jangan-," "Siapa ini?" pangkas pria yang bersama Clara. Mendengar suara bariton dari balik badannya, mata wanita perusak rumah tangga orang itu langsung membola dengan sempurna. Cepat, ia berbalik badan dan mengubah mimik wajahnya menjadi tersenyum manis. "O-ya, ini kenalkan temanku, namanya Sofia dan ini suaminya!" ujar wanita itu seraya mengarahkan tangannya pada Sofia dan Reyfaldi. Dengan senyum masam, keduanya mengulurkan tangan menyambut ajakan bersalaman pria tua yang be

DMCA.com Protection Status