Hening, sepasang mata hanya saling menatap. Di saat suasana terasa canggung, Arkan malah tertawa terbahak-bahak."Aku menyukaimu sebagai istri sewaanku."Naura memalingkan wajahnya, ia merasakan panas di pipinya kala mendengar pengakuan Arkan ."Brengsek, aku pikir dia benar-benar menyukaiku," batin Naura merutuki kebodohannya."Hei, kamu pasti kecewa karena aku enggak suka sama kamu kan?"Naura berbalik. "Iya, awalnya aku sangat kecewa. Tapi setelah Om bilang menyukaiku karena aku istri sewaan, aku pun bahagia. Karena pernikahan kita enggak akan berlangsung lama.""Apa ...?""Tetaplah menjaga perasaan Om, aku pun akan melakukan hal yang sama agar hubungan kita cepat selesai."Setelah mengucapkan semua yang ada di hatinya, Naura pun membelakangi Arkan."Sial," gumam Arkan yang masih bisa di dengar oleh Naura. Namun, dengan kasarnya Arkan menarik bantal yang di gunakan oleh Naura."Ini bantalku!" ucapnya.Tak hanya bantal, Arkan juga menarik selimut yang sedang di gunakan oleh istriny
Baca selengkapnya